Anda di halaman 1dari 17

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN


TAHUN AKADEMIK 2021/2022
PRAKTIK KERJA BETON

Kelas : 2-A
Kelompok : 1
Nama:
1. Hasna Fadhila (A040421006)
2. Muhammad Rizki Maulana.T.H (A040421009)
3. Nur Ikhlas Permata Ananda (A040421016)
4. Saddam Ardian (A040421018)
5. Shofia Ananda Putri (A040421020)
6. Yulia Noor Rafimah (A040421021)

Jurusan : Teknik Sipil


Prodi : D4 Teknik Bangunan Rawa

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan Praktikum
Blok Kerja Batu ini dengan baik.
Penyusunan laporan Praktikum ini tidak lepas dari bimbingan dan arahan dari
berbagai pihak. Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan laporan Praktikum ini, di antaranya:
Bapak Muchtar Salim, MT selaku Dosen Praktik Kerja Batu dan Bapak Umar, ST selaku
pendamping teknisi yang telah mendampingi kami dalam kegiatan Praktikum Kerja Batu
berlangsung.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan walaupun
penyusun telah bekerja dengan maksimal. Maka dari itu, penyusun mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari semua pihak guna perbaikan, selanjutnya penyusun
berharap Laporan Praktikum Blok ini akan memberi manfaat bagi pembaca yang
nantinya membuat Laporan Praktikum Blok.

Banjarmasin, 04 Desember 2021

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................I
DAFTAR ISI..................................................................................................................... II
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Tujuan dan Maksud..................................................................................................1
BAB 2 PENGENALAN BATU BATA.............................................................................2
2.1 Pengertian batu bata..................................................................................................2
2.2 Ukuran Batu Bata......................................................................................................2
2.3 Siar............................................................................................................................ 3
BAB 3 JOB PENGERJAAN (BAK SAMPAH)................................................................5
3.1 Job Pekerjaan : Perakitan Mal Bak Sampah..........................................................5
3.2 Job Pekerjaan :Pemasangan Mal & Pengurugan Tanah........................................6
3.3 Job Pekerjaan :Pengecoran Mal............................................................................7
3.4 Job Pekerjaan :Pemasangan Bata 2 Lapis.............................................................8
BAB 4 JOB PENGERJAAN (TEMPAT DUDUK WUDHU).........................................10
4.1 Perakitan Mal......................................................................................................10
4.2 PEMASANGAN DAN PENGECORAN MAL..................................................11
BAB 5 PENUTUP...........................................................................................................13
5.1 KESIMPULAN.......................................................................................................13
5.2 SARAN................................................................................................................... 13
LAMPIRAN..................................................................................................................... 14

II
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kontruksi kerja batu adalah salah satu jenis kontruksi yang termasuk dalam urutan besar
dalam bangunan gedung. Dalam praktek kerja batu kali ini, mahasiswa/i diharapkan
dapat mempraktekkan perakitan mal, pemasangan mal, pengecoran, dan pemasangan
bata.
Sejak dahulu, pembangunan atau konstruksi bangunan sudah menggunakan ilmu kerja
batu yang maju. Adapun dengan konstruksi yang semakin berkembang saat ini, sangat
penting bagi seorang tenaga ahli untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan
pekerjaan konstruksi batu, seperti bahan utama yang dipilih hingga proses pembuatannya.
Maka dari itu, para mahasiswa harus dilatih dan diajarkan untuk menjadi tenaga ahli yang
kompeten dan handal melalui praktikum. Kegiatan praktek yang mempelajari tentang tata
cara menggunakan perkakas batu dan teknik dalam pemasangan batu, sangat bermanfaat
bagi mahasiswa sebagai modal awal memasuki dunia kerja.
Tujuannya yaitu untuk melatih keterampilan para mahasiswa dalam praktek kerja batu,
khususnya dalam merencanakan suatu konstruksi bangunan.

1.2 Tujuan dan Maksud


1. Memiliki pengetahuan tentang kontruksi batu.
2. Dapat mengetahui jenis serta dapat menggunakan peralatan kerja sesuai dengan
keperluannya.
3. Dapat menganalisa kebutuhan bahan yang diperlukan.

1
BAB 2
PENGENALAN BATU BATA

2.1 Pengertian batu bata


Batu bata adalah sebuah gumpalan batu yang dibuat dari campuran ta nah liat dan tanah abu yang
dibakar dan dibentuk seperti balok sebagai bahan pokok membuat suatu bangunan ataupun
konstruksi.
Menurut SNI-10, SII-0021-78 : “Batu bata adalah bahan bangunan yang diperuntukkan untuk
kontruksi, dibuat dari tanah liat atau tanpa campuran bahan lain, dibakar dengan suhu yang
tinggi, sehingga tidak mudah hancur bila direndam.”
2.2 Ukuran Batu Bata
Merujuk pada SNI 15-2094-2000, bata memiliki proporsi ideal yang harus diikuti agar bisa
digunakan secara efisien.

Proporsi SNI-15-2094-2000

Panjang Lebar Tebal

240 mm 115 mm 52 mm

230 mm 110 mm 50 mm

1 bata = 23 cm x 11 cm x 5 cm
¾ bata = 16,75 cm x 11 cm x 5 cm
½ bata = 11 cm x 11 cm x 5 cm
¼ bata = 5,25 cm x 11 cm x 5 cm

2
2.3 Siar
Siar  adalah adukan setebal 1 cm yang melekatkan bata satu dengan yang lainnya. Siar ini bisa
disebut dengan spesi. Tebal siar tidak boleh terlalu besar tetapi berkisar antara 0,8 – 1,5 cm.

2.4 Jenis Ikatan


1.Ikatan Biasa
Bata dipasang memanjang pada tiap lapisnya dan biasanya tebal dinding 20 cm( sudah
diplester ). Pemasangan batu bata terakhir dipasang ½ batu dan padalapisan kedua diatas bata ½
batu, dipasang batu utuh sehingga menjadikan siar tegak tidak sejajar dan merupakan zig – zag.

2. Ikatan kepala ( Header Bond )


Ikatan ini digunakan untuk dinding yang tebalnya 30 cm atau 1 batu. Bata dipasang melintang
semua dan setiap satu lapis awal pemasangan dimulai dengan bata ¾ .

3
3. Ikatan Inggris ( English Bond )
Ikatan ini dipasang dengan berselang – seling, yaitu satu lapis dipasang arah melintang batu dan
yang lain dipasang arah memanjang batu, tetapi pada melintang setiap akhir pemasangan
dipasang bata ¼ yang berguna memenuhkan permukaan pasangan dan menjaga agar siar tegak
tidak segaris.

4. Ikatan Flemish ( Flemish Bond )


Ikatan Flemish adalah ikatan yang memanjang dan melintang selang – seling dalam satu lapis.
Antara setiap lapis dipasang ¼ bata untuk memenuhkan bata dan membuat siar tegak tidak
segaris.

5. Ikatan Jerman (Deutsch)


Ikatan jerman ini adalah tipe yang hampir sama dengan ikatan inggris, dimana bata dipasang
berselang – seling tiap lapis antar bata memanjang bata melintang tetapi disini tidak ada bata ¼
dipasang. Setiap lapisan bata yang memanjang diawali dengan pasangan ¾ bata dan diikuti oleh
sebuah bata melintang.

4
BAB 3
JOB PENGERJAAN (BAK SAMPAH)
3.1 Job Pekerjaan : Perakitan Mal Bak Sampah

Pengertian Umum
Perakitan adalah proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi
suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Perakitan perakitan dimulai bila objek
sudah siap untuk dipasang dan berakhir bila objek tersebut telah bergabung secara sempurna.
Mal adalah sebuah cetakan yang bersifat sementara. Dimana penggunaannya adalah untuk
menahan beton selama beton tersebut dituang dan dibentuk sesuai dengan keinginan
pengunaannya. Cetakan ini kemudian akan dibuka jika telah memenuhi standar pada awal
penetapan. Hal ini berguna untuk pengerasan beton agar cukup kuat menahan beban sendiri dan
beban lainnya.
Fungsi dari Mal sendiri adalah sebagai penahan beton sementara pada saat pengecoran.
Manfaat lainnya adalah untuk membentuk beton sesuai dengan keinginan dan mempermudah
dalam membuat struktur bangunan.
Proses Pengerjaan :
Bahan:
 Papan kayu
 Balok Kayu
 Paku
Alat:
 Palu Kambing
 Gergaji
 Kapak
 Betel
 Siku-Siku
 Spidol
 Meteran
Langkah Pengerjaan:
1. Potong Papan Kayu menggunakan gergaji dengan ukuran 89 cm sebanyak 2 buah dan ukuran
109 cm sebanyak 2 buah.
2. Potong Balok Kayu menggunakan gergaji menjadi 4 bagian sepanjang 30 cm
3. Runcingkan bagian bawah balok kayu menggunakan kapak
4. Kemudian rakit sebagian dari potongan papan dan balok yang sudah diruncingkan menjadi
siku-siku.
5. Rakit kembali sebagian dari papan dan balok dengan siku-siku yang telah dibuat pada
langkah sebelumnya, sehingga berbentuk segiempat.
6. Paku siku dari segiempat menggunakan potongan kayu agar sisi tidak bergerak ketika
dilakukan pemasangan.

5
3.2 Job Pekerjaan :Pemasangan Mal & Pengurugan Tanah

Pengertian Umum
Pemasangan adalah suatu proses atau cara memasang/menempatkan/mengaitkan sebuah
benda agar benda tersebut berfungsi sesuai dengan keinginan pemasang.
Pengurugan adalah pekerjaan yang bertujuan memindahkan tanah dan/atau batuan di
suatu lokasi untuk membentuk atau mencapai ketinggian tertentu sesuai kebutuhan.
Mal adalah sebuah cetakan yang bersifat sementara. Dimana penggunaannya adalah untuk
menahan beton selama beton tersebut dituang dan dibentuk sesuai dengan keinginan
pengunaannya. Cetakan ini kemudian akan dibuka jika telah memenuhi standar pada awal
penetapan. Hal ini berguna untuk pengerasan beton agar cukup kuat menahan beban sendiri dan
beban lainnya.
Fungsi dari Mal sendiri adalah sebagai penahan beton sementara pada saat pengecoran.
Manfaat lainnya adalah untuk membentuk beton sesuai dengan keinginan dan mempermudah
dalam membuat struktur bangunan.

Proses Pengerjaan

Bahan:
 Pasir
 Air
 Kubus/Silinder/Pecahan Beton
 Mal
Alat:
 Artco
 Sekop
 Cangkul
 Ember
 Betel
 Linggis
 Waterpass
 Palu Kambing
 Palu Godam
Langkah Pengerjaan:
1. Gali titik yang akan ditancapkan dengan patok menggunakan betel atau linggis.
2. Setelah itu, pukul dengan palu agar menancap dengan sempurna.
3. Gunakan Waterpass untuk level sejajar dari mal
4. Isi mal dengan kubus atau silinder mengikuti bentuk dari mal, beri jarak 2 cm antara kubus
atau silinder dengan sisi mal.
5. Kemudian, penuhi bagian yang sudah dibatasi oleh kubus atau silinder tadi dengan pecahan
beton.
6. Urug pasir ke bagian pecahan beton agar tidak berongga, lalu siram dengan air.
7. Lakukan berulangkali sampai seluruh bagian beton tertutupi dan urugan tanah menjadi kokoh

6
3.3 Job Pekerjaan :Pengecoran Mal
Pengertian Umum
Pengecoran adalah pekerjaan menuangkan beton segar ke dalam cetakan.
Mal adalah sebuah cetakan yang bersifat sementara. Dimana penggunaannya adalah untuk
menahan beton selama beton tersebut dituang dan dibentuk sesuai dengan keinginan
pengunaannya. Cetakan ini kemudian akan dibuka jika telah memenuhi standar pada awal
penetapan. Hal ini berguna untuk pengerasan beton agar cukup kuat menahan beban sendiri dan
beban lainnya.
Fungsi dari Mal sendiri adalah sebagai penahan beton sementara pada saat pengecoran.
Manfaat lainnya adalah untuk membentuk beton sesuai dengan keinginan dan mempermudah
dalam membuat struktur bangunan.
Proses Pengerjaan
Bahan:
 Pasir 8 ember
1
 Semen 1 ember
2
1
 Air 2 ember
2
 Mal
Alat:
 Artco 1 buah
 Sekop 1 buah
 Cetok 3 buah
 Ember 3 buah
 Palu Kambing 1 buah
Langkah Pengerjaan:
1. Pertama, letakkan pasir di permukaan yang datar sehingga mudah untuk dilakukan
pengadukan nantinya.
2. Kedua, taburkan semen di atas pasir sampai dengan seluruh permukaan pasir tertutup.
3. Setelah itu, aduk pasir dan semen tersebut menggunakan sekop sehingga keduanya
tercampur dan tidak terdapat lagi perbedaan warna antara semen dan pasir.
4. Buatlah gabungan dari pasir dan semen tadi membentuk seperti gunung, lalu beri lubang di
tengahnya.
5. Kemudian, isi air ke dalam lubang tersebut.
6. Aduk sampai dengan adukan menjadi homogen.
7. Tambahkan air secukupnya apabila adukan mengeras.
8. Setelah adukan homogen, tuangkan adukan di antara mal dan silinder/kubus yang sudah
diletakkan sebelumnya ketika pengurugan dan pemasangan mal.
9. Diamkan beberapa saat hingga adukan mulai mengering.
10. Setelah itu, tuangkan adukan ke dalam mal kemudian iris menggunakan pengiris atau papan
yang permukaannya rata.

7
3.4 Job Pekerjaan :Pemasangan Bata 2 Lapis

Pengertian Umum
Pemasangan adalah suatu proses atau cara memasang/menempatkan/mengaitkan sebuah
benda agar benda tersebut berfungsi sesuai dengan keinginan pemasang.
Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata
terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah-merahan. Seiring perkembangan
teknologi, penggunaan batu bata semakin menurun. Munculnya material-material baru seperti
gipsum, bambu yang telah diolah, cenderung lebih dipilih karena memiliki harga lebih murah dan
secara arsitektur lebih indah.
Proses Pengerjaan
Bahan:
 Pasir
 Semen
 Air
 Bata
Alat:
 Artco 1 buah
 Sekop 1 buah
 Cetok 3 buah
 Ember 3 buah
 Palu Kambing 1 buah
 Waterpass 1 buah
 Paku
 Tali
Langkah Pengerjaan:
1. Pertama, ukur jumlah panjang dari bata serta siar yang nantinya akan digunakan.
2. Untuk bagian atas, panjang bata 18 cm dengan jumlah bata 5 buah jadi total panjang bata
90 cm dengan tambahan siar antar bata sepanjang 1 cm maka panjangnya yaitu 94 cm.
3. Untuk bagian samping, jumlah bata yang digunakan sebanyak 5 buah ditambah dengan
setengah bata. Maka didapatkan jumlahnya 90 cm ditambah dengan 9 cm yaitu 99 cm
sehingga jumlah panjang bagian samping jika dihitung dengan jumlah siarnya, panjangnya
yaitu 104 cm.
4. Setelah jumlah panjang bata diketahui, ukur bagian dalam mal lalu tentukan titik
tengahnya.
5. Berikutnya, ukur setengah panjang berdasarkan perhitungan pada langkah 2 dan 3.
6. Tarik garis lurus dari titik tengah bagian dalam mal ke sisi kanan maupun kiri dengan
panjang setengah dari perhitungan langkah 2 maupun 3.
7. Berikan paku pada bagian ujung setiap sisi.
8. Tentukan tempat untuk melakukan pengadukan di tempat yang dekat dengan tempat
pemasangan bata.
9. Letakkan pasir di tempat yang sebelumnya telah ditentukan.

8
10. Selanjutnya, taburkan semen di atas permukaan pasir hingga semua permukaan pasir
tertutup.
11. Aduk merata sehingga tidak terlihat perbedaan warna, atau homogen.
12. Buatlah gundukan lalu beri lubang di tengah gundukan tersebut. Kemudian isi air
secukupnya.
13. Gunakan sekop untuk mengalihkan campuran semen dan pasir sehingga menutupi lubang
air tersebut lalu diamkan beberapa saat.
14. Aduk kembali menggunakan sekop hingga adukan homogen.
15. Lakukan penyiraman di atas permukaan beton menggunakan ember.
16. Letakkan adukan sejajar dengan tali.
17. Pasang bata yang sudah direndam beberapa detik di kedua ujung dari masing-masing sisi.
18. Setelah itu, ratakan permukaan bata menggunakan waterpass.
19. Kemudian, sejajarkan permukaan adukan menggunakan cetok sehingga memudahkan
pemasangan bata berikutnya dengan siar masing-masing 1 cm. Lakukan hal ini di setiap
ujung sisi.
20. Lakukan langkah 9-12 untuk dua sisi lainnya.
21. Untuk lapis kedua, lakukan hal yang sama akan tetapi posisi bata harus menyilang dengan
lapis pertama. Kikis adukan yang berlebih untuk menonjolkan ikatan dari bata

9
BAB 4
JOB PENGERJAAN (TEMPAT DUDUK WUDHU)
4.1 Perakitan Mal
Pengertian Umum
Perakitan adalah proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi
suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Perakitan dimulai bila objek sudah siap
untuk dipasang dan berakhir bila objek tersebut telah bergabung secara sempurna.
Mal adalah sebuah cetakan yang bersifat sementara. Dimana penggunaannya adalah untuk
menahan beton selama beton tersebut dituang dan dibentuk sesuai dengan keinginan
pengunaannya. Cetakan ini kemudian akan dibuka jika telah memenuhi standar pada awal
penetapan. Hal ini berguna untuk pengerasan beton agar cukup kuat menahan beban sendiri dan
beban lainnya.
Fungsi dari Mal sendiri adalah sebagai penahan beton sementara pada saat pengecoran.
Manfaat lainnya adalah untuk membentuk beton sesuai dengan keinginan dan mempermudah
dalam membuat struktur bangunan.
Proses Pengerjaan
Bahan:
 Multiplek
 Balok Kayu
 Paku
Alat:
 Palu Kambing
 Gergaji
 Perusut
 Betel
 Siku-Siku
 Spidol
 Meteran
Langkah Pengerjaan:
1. Potong multiplek sebanyak 2 lembar ukuran 27 cm dan 2 lembar ukuran 25 cm.
2. Potong balok kayu 36 cm sebanyak 4 buah dan 27 cm sebanyak 4 buah.
3. Beri jarak 5 cm dari ujung multiplek menggunakan perusut lalu.
4. Setelah itu, rakit balok kayu 36 cm dengan multiplek ukuran 25 cm. Sedangkan untuk balok
kayu 27 cm dirakit dengan multiplek ukuran 27 cm.
5. Rakit multiplek 25 cm dengan multiplek 27 cm tadi menjadi siku dengan posisi balok berada
di bagian luar.
6. Lakukan hal yang sama dengan sisi lainnya.
7. Gabungkan kedua siku sehingga membentuk segiempat, gunakan siku-siku untuk
pengecekan.
8. Paku di bagian balok ketika sisi sudah membentuk siku-siku.
10
4.2 PEMASANGAN DAN PENGECORAN MAL
Pengertian Umum
Pemasangan adalah suatu proses atau cara memasang/menempatkan/mengaitkan sebuah
benda agar benda tersebut berfungsi sesuai dengan keinginan pemasang.
Pengecoran adalah pekerjaan menuangkan beton segar ke dalam cetakan yang
sebelumnya sudah disiapkan.
Mal adalah sebuah cetakan yang bersifat sementara. Dimana penggunaannya adalah untuk
menahan beton selama beton tersebut dituang dan dibentuk sesuai dengan keinginan
pengunaannya. Cetakan ini kemudian akan dibuka jika telah memenuhi standar pada awal
penetapan. Hal ini berguna untuk pengerasan beton agar cukup kuat menahan beban sendiri dan
beban lainnya.
Fungsi dari Mal sendiri adalah sebagai penahan beton sementara pada saat pengecoran.
Manfaat lainnya adalah untuk membentuk beton sesuai dengan keinginan dan mempermudah
dalam membuat struktur bangunan.
Proses Pengerjaan
Bahan:
 Pasir
 Semen
 Air
 Silinder beton
 Pecahan beton
 Keramik
Alat:
 Artco
 Cangkul
 Sekop
 Cetok
 Ember
Alat tambahan:
 Waterpass
 Gergaji
 Siku
 Palu Kambing
 Paku
 Tali

11
Langkah Pengerjaan:
1. Bersihkan daerah yang akan diletakkan mal.
2. Ukur jarak antara keran wudhu dengan titik pemasangan mal sepanjang 25 cm agar
proporsional.
3. Beri tanda mengikuti bentuk mal lalu pecahkan permukaan keramik menggunakan palu
agar lebih kasar sehingga adukan menempel dengan permukaan keramik.
4. Pasang mal kembali di tempat yang sebelumnya telah ditentukan.
3
5. Kemudian, buatlah adukan campuran semen dan pasir dengan perbandingan 1/ : 4/5.
4
6. Letakkan pasir di atas permukaan yang datar setinggi 2 cm.
7. Selanjutnya, taburkan semen di atas permukaan pasir hingga semua permukaan pasir
tertutup.
8. Aduk merata sehingga tidak terlihat perbedaan warna, atau homogen.
9. Buatlah gundukan lalu beri lubang di tengah gundukan tersebut. Kemudian isi air
secukupnya.
10. Gunakan sekop untuk mengalihkan campuran semen dan pasir sehingga menutupi lubang
air tersebut lalu diamkan beberapa saat.
11. Aduk kembali menggunakan sekop hingga adukan homogen.
12. Setelah adukan siap, masukkan sebagian adukan ke dalam mal dengan tinggi ±5 cm.
13. Letakkan silinder di tengah-tengah lalu diikuti dengan pecahan beton di sekitarnya.
14. Lalu, masukkan sisa adukan hingga sejajar dengan permukaan mal.
15. Setelah itu, pasang keramik yang sebelumnya sudah direndam tepat di tengah-tengah
permukaan mal.
16. Iris menggunakan pengiris dan setelah itu dilakukan pengecekan kedataran menggunakan
waterpass.

12
BAB 5
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya, Batu bata adalah sebuah
gumpalan batu yang dibuat dari campuran tanah liat dan tanah abu yang dibakar dan
dibentuk seperti balok sebagai bahan pokok membuat suatu bangunan ataupun
konstruksi.
Perakitan adalah proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen
menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Sedangkan, definisi
pengecoran adalah pekerjaan menuangkan beton segar ke dalam cetakan atau mal. Mal
sendiri berperan penting dalam suatu konstruksi sebagai cetakan beton agar dapat
memperoleh bentuk yang direncanakan.
Mahasiswa diajarkan tentang teknik memasang pasangan batu dengan baik dan
benar, mengukur kedataran, ketegakkan serta sudut siku. Maka dari itu, penting adanya
bagi mahasiswa/i untuk dapat menguasai mulai dari teknik pembuatan mal, pemasangan
mal, pengurugan dan pengecoran mal serta pemasangan bata sebagai salah satu sarana
untuk mengasah keterampilan khususnya dalam hal praktik.

5.2 SARAN
1. Sebaiknya keselamatan dan kesehatan kerja lebih diperhatikan.
2. Sebaiknya teori dan arahan dari pendamping dicatat.
3. Seharusnya menganalisa kualitas bahan sebelum digunakan, bukan sebaliknya.
4. Hendaknya penggunaan alat lebih diperhatikan sesuai dengan fungsinya.
5. Hendaknya dokumentasi pengerjaan diperbanyak.
6. Ketepatan pengukuran seharusnya lebih baik.
7. Manfaatkan waktu sebaik-baiknya.

13
LAMPIRAN

14

Anda mungkin juga menyukai