Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“ADMIXTURE”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahan Bangunan dan Konstruksi

Dosen Pengampu

Senki Desta Galuh ST, MT.

Disusun oleh Kelompok 11 :

1. A. Andi Maulana Holki (2110611012)


2. Ahmad Iqbal F.P (2110611066)
3. Audry Yunus Arif (2110611095)
4. Altasya Ruri Putra (2010611042)
5. Vero Ferdinand (2010611093)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

2021
KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat,
taufiq serta hidayahnya makalah ini dapat kami selesaikan pada waktu yang telah diberikan.
Dalam makalah ini kami membahas mengenai “Admixture”, yang menjadi salah satu campuran
dalam pembuatan beton sebagai material konstruksi.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai Admixture dan
pengaruh dalam kandungan beton serta mengetahui fungsi dan kuwalitas Admixture sebagai
material tambahan pembentuk beton.

Dalam proses pendalaman ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi
dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kami sampaikan kepada dosen
pembimbing , orang tua yang selalu mendukung kami, dan teman-teman yang selalu memberi
masukan dalam penulisan makalah ini. Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.

Jember, Oktober 2021

Penulis,

ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

Latar Belakang ..................................................................................................................... 1


Rumusan Masalah ................................................................................................................ 2
Tujuan Penulisan .................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 3

Admixture ............................................................................................................................ 3
Naphtalene dan Polycarboxilate .......................................................................................... 3
Uji Kuat Tekan ..................................................................................................................... 4
Aditif Silicafume.................................................................................................................. 5
Uji Kuat Tekan ..................................................................................................................... 7
Limbah Serbuk Besi ............................................................................................................. 8
Uji Kuat Tekan ..................................................................................................................... 10
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 12

Kesimpulan .......................................................................................................................... 12
Saran .................................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Untuk memenuhi tugas dan menambah wawasan kita tentang Admixture yang di berikan
oleh dosen pengampu mata kuliah Bahan Bangunan dan Konstruksi, kami membuat makalah yang
berpedoman pada jurnal. tentang beberapa jenis dan tipe Admixture pada camouran beton yang
terdiri dari NAPHTALENE dan POLYCARBOXILATE (PT. Sika Nusa Pratama), SUPERPLASTISIZER dan
ADITIF SILICAFUME (PT. Sika Nusa Pratama), dan LIMBAH SERBUK BESI. Dan membandingkan ketiga
Admixture tersebut dengan uji kuat tekan beton dan uji slump, untuk mencari Admixture yang
terbaik.

Sejak dulu beton dikenal sebagai material dengan kekuatan tekan yang memadai, mudah
dibentuk, mudah diproduksi secara lokal, relatif kaku, dan ekonomis. Di sisi lain beton menunjukkan
banyak keterbatasan, baik dalam proses produksi maupun sifat-sifat mekaniknya, sehingga beton
pada umumnya hanya digunakan untuk konstruksi dengan ukuran kecil dan menengah. Sejak dua
dekade terakhir ini, setelah berhasil dikembangkannya berbagai jenis tambahan atau admixtures dan
additives untuk campuran beton, terutama water reducer atau plasticizer dan superplastisizer, maka
telah terjadi kemajuan yang sangat pesat pada teknologi beton. Beton mutu tinggi bahkan sangat
tinggi berhasil diproduksi, dan dapat memperbaiki serta meningkatkan hampir semua kinerja beton
menjadi suatu material modern yang berkinerja tinggi.

Perkembangan teknologi dalam bidang konstruksi di Indonesia terus menerus mengalami


peningkatan. Hal ini tidak lepas dari tuntutan dan kebutuhan masyarakat terhadap fasilitas
infrastruktur yang semakin maju, seperti jembatan dengan bentang panjang dan lebar, bangunan
gedung bertingkat tinggi (terutama untuk kolom dan beton pracetak), dan fasilitas lain. Perencanaan
fasilitas-fasilitas tersebut mengarah kepada digunakannya beton mutu tinggi yang mencakup
kekuatan, ketahanan (keawetan), masa layan dan efisiensi. Dengan beton mutu tinggi dimensi dari
struktur dapat diperkecil sehingga berat struktur menjadi lebih ringan. Hal tersebut menyebabkan
beban yang diterima pondasi secara keseluruhan menjadi lebih kecil pula. Jika ditinjau dari segi
ekonomi hal tersebut tentu akan lebih menguntungkan. Disamping itu untuk bangunan bertingkat
tinggi dengan semakin kecilnya dimensi struktur kolom pemanfaatan ruangan akan semakin
maksimal. Porositas yang dihasilkan beton mutu tinggi juga lebih rapat, sehingga akan menghasilkan
beton yang relatif lebih awet dan tahan sulfat karena tidak dapat ditembus oleh air dan bakteri
perusak beton. Oleh sebab itu penggunaan beton bermutu tinggi tidak dapat dihindarkan dalam
perencanaan dan perancangan struktur bangunan. Salah satu masalah yang sangat berpengaruh
pada kuat tekan beton adalah adanya porositas. Semakin besar porositasnya maka kuat tekannya
semakin kecil, demikian juga sebaliknya. Besar dan kecilnya porositas dipengaruhi oleh besar dan
kecilnya fas yang digunakan. Semakin besar fas-nya maka porositas semakin besar, demikian juga
sebaliknya. Untuk mendapatkan beton bermutu tinggi (kuat tekan tinggi) maka harus dipergunakan
fas rendah, namun jika fas-nya terlalu kecil pengerjaan beton akan menjadi sangat sulit, sehingga
pemadatannya tidak bisa maksimal dan akan mengakibatkan beton menjadi keropos. Hal tersebut
berakibat menurunnya kuat tekan beton. Untuk mengatasi hal tersebut dapat dipergunakan
superplastisizer yang sifatnya dapat mengurangi air (dengan menggunakan fas kecil) tetapi tetap
mudah dikerjakan yaitu Sikamen Type F (produk PT. Sika Nusa Pratama)

4
1.2. Rumusan masalah

1. Apa itu Admixture?

2. Apa itu NAPHTALENE dan POLYCARBOXILATE ?

3. Apa itu SUPERPLASTISIZER dan ADITIF SILICAFUME ?

4. Apa itu LIMBAH SERBUK BESI ?

5. Bagaimana pengaruh dari beberapa admixture pada kuat tekan beton ?

6. Bagaimana hasil perbandingan dari beberapa admixture tersebut?

1.3. Tujuan penulisan

Untuk mengetahui Uji Pengaruh dan Uji Kuat Tekan dari beberapa admixture diatas, yaitu :
NAPHTALENE dan POLYCARBOXILATE , SUPERPLASTISIZER dan ADITIF SILICAFUME, dan LIMBAH
SERBUK BESI. Dan untuk mengetahui bagaimana perbandingan antara beberapa admixture tersebut.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Admixture

Bahan tambah (admixture) adalah suatu bahan berupa bubuk atau cairan, yang ditambahkan ke
dalam campuran adukan beton selama pengadukan, dengan tujuan untuk mengubah sifat adukan
atau betonnya.

2.2 Admixture Naphtalene Dan Polycarboxilate Terhadap Kuat Tekan Beton Normal

2.2.1 Bahan

1. Semen yang digunakan adalah semen portland type I merk “Holcim” .


2. Agregat kasar adalah batu pecah (split) dengan diameter maksimum 20 mm ex.Rumpin
3. Agregat halus berupa pasir alam ex.Galunggung
4. Air yang digunakan berasal dari sumur Bor daerah Gunung Putri-Bogor
5. Bahan admixture yang digunakan pada beton adalah Superplasticizer type Sulphonate
Napthalene Formaldehyde Condansates (Naphtalene) dari Sikament NN dan Polycarboxilate
Ethersmenggunakan Viscocrete 10 (Polycarboxilate) ex. PT. Sika Nusa Pratama
6. Dosis admixture yang digunakan adalah sebanyak 1% dari berat semen.
7. Benda uji berbentuk silinder dengan ukuran diameter 10 cm dan tinggi 20 cm

6
2.2.2 Uji Kuat Tekan

Kuat Tekan Rata-Rata Beton

2.2.3 Hasil Uji Tekan


1. Kuat tekan beton yang menggunakan superplasticizer baik Napthalene maupun
Polycarboxilate akan lebih tinggi daripada beton normal tanpa superplasticizer
2. Superplasticizer jenis Polycarboxilate mampu mengurangi air lebih banyak, sampai dengan
40,98%, sedangkan Napthalene mampu mengurangi penggunaan air sebesar 24,88%,
sehingga Polycarboxilate menghasilkan kuat tekan yang lebih tinggi.

7
2.3 Beton Mutu Tinggi dengan Admixture Superplastisizer dan Aditif Silicafume

2.3.1 Bahan penelitian


1. Semen portland normal (type I) merek Nusantara kapasitas 40 kg.
2. Agregat kasar berupa agregat yang dipecah (split) asal Clereng, Kulon Progo.
3. Agregat halus berupa agregat alami asal Merapi.
4. Superplastisizer yang digunakan adalah sikamen NN type F, produk dari PT. Sika Nusa
Pratama.
5. Silicafume yang digunakan produk dari PT. Sika Nusa Pratama.
6. Air yang memenuhi syarat dan layak diminum dipakai sebagai campuran beton, diambil dari
tempat pelaksanaan pembuatan benda uji.
2.3.2 Hasil uji Slump
Setiap benda uji diadakan 2 kali pengujian slump, kemudian dari 2 kali pengujian ini diambil
nilai slump rata-rata. Hasil uji slump tanpa menggunakan silicafume disajikan dalam Tabel 3. Hasil uji
slump dengan menggunakan silicafume yang bervariasi dan superplastisizersebesar 2% disajikan
dalam Tabel 4.
Dari Tabel 3 didapatkan hasil bahwa semakin besar kadar superplastisizer semakin
meningkat nilai slump-nya. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Supartono (1998) yang mengatakan bahwa semakin besar kadar superplastisizer maka nilai slump
akan semakin meningkat. Hal tersebut dikarenakan dengan semakin besar kadar superplastisizer
maka beton akan semakin lecak (mudah dikerjakan).

8
Dari Tabel 4 diketahui bahwa semakin besar kadar silicafume semakin menurun nilai
slumpnya. Hal tersebut diakibatkan karena silicafume lebih banyak menyerap air jika dibandingkan
dengan semen, sehingga adukan menjadi lebih kering yang kemudian mempengaruhi nilai slump
beton segar menjadi semakin rendah sesuai dengan kadar silicafume yang ditambahkan.

9
2.3.3 Uji Kuat Tekan

Dari Gambar 1 tersebut terlihat bahwa semakin besar kadar superplastisizer semakin besar
kuat tekannya, namun sampai dengan kadar 2 % kuat tekan beton semakin kecil. Dari hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa kuat tekan optimum didapat pada kadar superplastisizer 2%, dan
berdasarkan Persamaan 1 didapat nilai kuat tekan beton optimum sebesar 51,35 MPa, dengan
slump sebesar 12,90 cm (berdasarkan Tabel 3).
Dari Gambar 2 tersebut terlihat bahwa semakin besar kadar silicafume semakin besar kuat
tekannya, namun sampai dengan kadar 10% kuat tekan beton semakin kecil. Dari hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa kuat tekan optimum didapat pada kadar silicafume 10%, dan berdasarkan
Persamaan 2 didapat nilai kuat tekan optimum sebesar 65,06 MPa, dengan slump sebesar 9,20 cm
(berdasarkan Tabel 4)

10
2.4 Pengaruh Kuat Tekan Beton Dengan Menggunakan Limbah Serbuk Besi Sebagai Admixture
Agregat Halus
2.4.1 Bahan
Penelitian ini menggunakan semen type 1 dikarenakan mampu digunakan pada keadaan
normal dan tidak memerlukan persyaratan khusus. Agregat yang digunakan adalah pasir sebagai
agregat halus serta kerikil sebagai agregat kasar seperti yang banyak diaplikasikan dalam pembuatan
beton dan limbah serbuk besi dengan variasi 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, 50% dari berat agregat halus.

2.4.2 Batas Gradasi pasir

11
12
Kadar air pada pasir sangat dipengaruhi oleh jumlah air yang terkandung dalam pasir.
Semakin besar selisih antara berat pasir semula dengan berat pasir setelah di oven maka semakin
banyak pula air yang dikandung oleh agregat tersebut. Akan tetapi bila berat kering oven besar maka
kadar air akan semakin kecil. Dari pengujian ini kita mendapatkan nilai kadar air untuk pasir rata –
rata sebesar 1,7 %.

Penyerapan ialah prosentase berat air yang dapat diserap pori terhadap berat agregat
kering. Dari hasil penelitian kami di peroleh berat jenis kering 2,83 , berat jenis SSD 2,93, berat jenis
semu 3,15, penyerapan 3,5 %.

2.4.3 Uji Slump

Berdasarkan percobaan didapat nilai slump rata-rata adalah 9,83 cm, sedangkan nilai slump
yang ditetapkan sebelumnya adalah 6-18 cm. Nilai slump rata-rata yang didapat sudah memenuhi
nilai slump yang ditetapkan.

2.4.4 Uji Kuat Tekan

13
Dari gambar 11 diketahui bahwa terdapat pengaruh yang cukup signifikan dengan adanya
penambahan serbuk besi, namun penambahan serbuk besi yang terlalu berlebihan juga dapat
mengurangi kekuatan beton itu sendiri. Pengunaan serbuk besi yang baik adalah pada variasi 10% -
30% dengan kuat tekan beton karakteristik optimum 21,42 N/mm2 dan pengaruh sebesar 26% -
60%.

14
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Superplasticizer baik Napthalene maupun Polycarboxilate memiliki kuat tekan beton lebih
baik dari yang lain, dapat mengurangi air lebih banyak sampai 40,98% dan Napthalene mampu
mengurangi sebesar 24,88%, tanpa ada volume batasan penggunaan Superplasticizer tersebut.
Superplasticizer Silicafume memiliki kuat tekan beton sama baiknya yaitu 65,06 Mpa dengan
slump 9,20cm, akan tetapi memiliki volume batasan penggunaan Silicafume optimum di kadar 10%.
Apabila berlebihan kuat tekan beton justru semakin menurun.
Limbah Serbuk Besi memiliki kuat tekan beton yang baik juga 21,42N/mm dengan slum
9,3cm, akan tetapi juga memiliki volume batasan yaitu sekitar 10%-30% dan bata campuran Limbah
Serbuk Besi ini beton akan semakin lebih berat.
3.2. Saran

Gunakan Superplasticizer baik Napthalene maupun Polycarboxilate apabila ingin


memperoleh kuat tekan beton yang maximal tetapi dengan biaya yang lebih.

Dan gunakan Superplasticizer Silicafume apabila buget sedang, dan jangan meminta lebih
pada kualitas kuat tekan beton ini, karena Silicafume ini optimal hanya pada kadar 10% saja.

Apabila ingin murah dan kualitas sebanding gunakan Limbah Serbuk Besi karena banyak di
cari di limbah limbah pabrik, akan tetapi harus di perhitumgkan secara matang karena berat dari
beton ini lebih berat dari yang lain jika penggunaan Limbah Serbuk Besi ini juga banyak.

15
Daftar Pustaka

https://journal.umy.ac.id › do...PDF

Beton Mutu Tinggi dengan Admixture Superplastisizer Silicafume

https://www.ejournalwiraraja.com › ...

pengaruh kuat tekan beton dengan menggunakan limbah serbuk besi ...

https://jurnal.umj.ac.id › article › view

analisis pengaruh beton dengan bahan admixture naphtalene dan polycarboxilate

16

Anda mungkin juga menyukai