Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN

INOVASI TEKNOLOGI

BETON

Disusun oleh :

Sugesti Muh Iqbal


M1C117020

Dosen Pengampu :

Dr. Fetty Febriasti Bahar, S.T., M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JAMBI

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Inovasi Teknologi Beton” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah teknologi beton Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang “Inovasi Teknologi Beton” bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Jambi, 21 Desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1 Latar belakang.............................................................................
1.2 Tujuan..........................................................................................
1.3 Manfaat........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN................................................................................
2.1 Umum..........................................................................................
2.2 Inovasi teknologi beton...............................................................
BAB III PENUTUP.........................................................................................
3.1 Kesimpulan..................................................................................
3.2 Saran............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Inovasi teknologi beton ringan.........................................................


Gambar 2.2 Inovasi teknologi beton mutu tinggi................................................
Gambar 2.3 Inovasi teknologi beton serat...........................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Beton adalah material komposit (gabu-ngan) dari partikel-partikel
agregat yang saling mengikat menjadi suatu badan atau bagian yang solid dengan
ikatan dari material semen. Beton juga dikenal dengan material dengan kekuatan
tekan yang memadai, mu-dah dibentuk, mudah diproduksi secara local, relative
kaku, dan ekonomis. Namun di sisi lain, beton juga menunjukan banyak keterba-
tasan baik dalam proses produksi maupun sifat-sifat mekaniknya, sehingga beton
pada umumnya hanya digunakan untuk konstruksi dengan ukuran kecil dan
menengah.
Tetapi belakangan ini, setelah berhasil dikembangkannya berbagai jenis
bahan tambahan atau admixtures dan additives untuk campuran beton, terutama
water reducer atau plasticizer dan superplastisizer, maka telah terjadi kemajuan yang
sangat pesat pada teknologi beton, dengan berhasil mempro-duksi beton mutu
tinggi bahkan bisa jadi sangat tinggi. Dengan beton mutu tinggi dimensi dari
struktur dapat diperkecil sehingga berat struktur menjadi ringan. Hal tersebut
menyebabkan beban yang diterima pondasi secara keseluruhan menjadi lebih kecil
pula. Jika ditinjau dari segi ekonomi hal tersebut tentu akan lebih menguntungkan.
Semakin pesatnya perkembangan teknologi, maka semakin pesat pula inovasi
– inovasi teknologi yang muncul pada zaman sekarang. Telah banyak inovasi –
inovasi teknologi beton menggunakan bahan tambah lainnya. Inovasi teknologi beton
ini salah satunya adalah teknologi beton mutu tinggi.
1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang makalah inovasi teknologi beton, tujuan dari
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui apa itu teknologi beton
2. Menambah wawasan untuk pembaca mengenai inovasi teknologi beton
3. Menambah wawasan mengenai inovasi beton mutu tinggi

1.3 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah adalah agar pembaca mengetahui informasi
mengenai inovasi teknologi beton mutu tinggi serta menambah pengetahuan
mengenai dunia teknologi bahan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Umum
Beton merupakan material komposit dari beberapa bahan batu batuan yang
direkatkan oleh bahan pengikat (Gideon, 1993). Beton dibentuk dari campuran
agregat kasar dan halus, semen , air dengan perbandingan tertentu dan dapat ditambah
dengan bahan campur tertentu apabila dianggap perlu. Bahan air dan semen disatukan
akan membentuk pasta semen yang berfungsi sebagai bahan pengikat sedangkan
agregat halus dan agregat kasar sebagai bahan pengisi. Kekuatan, keawetan, dan sifat
beton yang lain tergantung pada sifat bahan-bahan dasar, nilai perbandingan bahan-
bahanya, cara pengadukan maupun cara pengerjaan selama penuangan adukan beton,
cara pemadatan dan cara perawatan selama proses pengerasan. Beton memiliki sifat
seperti durability, dan workability.

2.2 Inovasi Teknologi Beton


Inovasi teknologi beton selalu dirancang untuk menjawab tantangan akan
kebutuhan, beton yang dihasilkan diharapkan mempunyai kualitas tinggi meliputi
kekuatan dan daya tahan tanpa mengabaikan nilai ekonomis. Berbagai penelitian dan
percobaan dibidang beton dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas
beton. Hasil penelitian dan percobaan tersebut dimaksudkan untuk menjawab
tuntutan yang semakin tinggi terhadap pemakaian beton serta mengatasi kendala-
kendala yang sering terjadi pada pengerjaan di lapangan.
A. Inovasi teknologi beton ringan
Kebutuhan beton ringan dalam berbagai aplikasi teknologi konstruksi modern
meningkat dengan cepat. Hal ini disebabkan karena berbagai keuntungan yang dapat
diperoleh dari penggunaan teknologi beton ringan diantaranya. Berat jenis beton yang
lebih kecil sehingga dapat mengurangi berat sendiri elemen struktur yang
mengakibatkan kebutuhan dimensi tampang melintang lebih kecil. Beban mati
struktural yang lebih kecil ini juga dapat memberikan keuntungan dalam pengurangan
ukuran pondasi yang diperlukan.
Dengan perkembangan teknologi nano yang digunakan dalam teknologi beton
menjadikan struktur beton pada infrastruktur menjadi dimensi beton lebih ramping,
kokoh ringan dan tahan gempa. Beton ringan merupakan beton yang memiliki berat
jenis lebih ringan daripada beton pada umumnya. Beton ringan bisa disebut sebagai
beton aerasi (Aerated lightweight concrete/ ALC) atau sering disebut juga Autoclaved
aerated concrete / AAC yang mempunyai bahan baku utama terdiri dari pasir, silika,
kapur, semen, air ditambah dengan suatu bahan pengembang yang kemudian dirawat
dengan teknaan uap air.
Tidak seperti beton biasa, berat beton ringan dapat diatur sesuai kebutuhan.
Pada umumnya berat beton ringan berkisar antara 600–1600 kg/m3. Karena itu
keunggulan beton ringan utamanya ada pada berat, sehingga apabila digunakan pada
proyek bangunan tinggi akan dapat secara signifikan mengurangi berat sendiri
bangunan, yang selanjutnya akan berdampak kepada perhitungan pondasi. Beton
ringan dapat diaplikasikan kedalam beberapa pekerjaan konstruksi antara lain sebagai
berikut :
1. Dinding
2. Cladding
3. Ornament bangunan
4. Material pengisi
Gambar 2.1 Inovasi Beton Ringan
(Sumber : sanggapramana_BetonRingan, 2010)

B. Inovasi teknologi beton mutu tinggi


Sesuai dengan perkembangan teknologi beton, kriteria beton mutu tinggi juga
selalu berubah sesuai dengan kemajuan tingkat mutu yang dihasil dicapai. Pada tahun
1950an, beton dengan kuat tekan 30 Mpa sudah dikategorikan sebagai beton mutu
tinggi. Inovasi beton mutu tinggi dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Inovasi Beton mutu tinggi


(Sumber : goodnewsfromindonesia, 2015)
Pada tahun 1960an hingga awal 1970an, kriterianya lebih lazim menjadi 40
Mpa. Saat ini, disebut mutu tinggi untuk kuat tekan diatas 50 Mpa, dan 80 Mpa
sebagai beton mutu sangat tinggi, sedangkan 120 Mpa bisa dikategorikan sebagai
beton bermutu ultra tinggi. Adapun faktor utama yang bisa menentukan keberhasilan
pengadaan beton bermutu tinggi, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Keadaan semen
Keadaan semen yang dimaksud disini ialah semen yang digunakan
apakah masih abru atau sudah lama tidak digunakan (sudah terbuka terlalu
lama). Untuk semen yang Sudah terlalu lama tidak digunakan tidka baik untuk
bahan pembuatan beton, karena sudah terkontaminasi dengan zat lain yang
bisa mempengaruhi kekuatan beton.
2. Faktor air semen yang rendah
Factor air semen dicari berdasarkan jenis semen yang dipakai dan kuat
tekan rata-rata silinder beton yang direncanakan pada umur 28 hari, factor air
semen yang rendah merupakan factor yang paling menentukan dalam
menghasilkan beton mutu tinggi, dengan tujuan untuk mengurangi seminimal
mungkin porositas beton yang dihasilkan. Dengan demikian semakin besar
volume factor air semen semakin rendah kuat tekan betonnya. Agar beton
tidak rusak maka ditetapkan nilai fas maksimum.
3. Kualitas agregat halus
Kualitas agregat halus yang dapat menghasilkan beton mutu tinggi adalah
sebagai berikut :
a. Berbentuk bulat
b. Tekstur halus
c. Modulus kehalusan butir, menurut hasil penelitian menunjukan bahwa
pasir dengan modulus kehalusan 2,5 – 3,80 pada umumnya akan
menghasilkan beton mutu tinggi yang mempuyai kuat tekan tinggi.
d. Kandungan lumpur pada pasir sebesar 2,5%
e. Gradasi yang baik dan teratur
4. Kualitas agregat kasar
Kualitas agregat kasar yang dapat menghasilkan beton dengan mutu
tinggi adalah sebagai berikut :
a. Poristas rendah
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa porositas rendah akan
menghasilkan suatu adukan yang seragam, dalam arti mempunyai
keteraturan atau keseragaman yang baik pada mutu kuat tekan maupun
nilai slumpnya. Akan sangat baik bila bias digunakan agregat kasar
dengan tingkat penyerapan air yang kurang dari 1%. Bila tidak, hal ini
bias menimbulkan kesulitan dalam mengontrol kadar air total pada beton
segar. Kadar lumpur untuk agregat kasar adalah sebesar 1%.
b. Bentuk fisik agregat
Dari beberapa penelitian menunjukan bahwa batu pecah dengan bentuk
yang tajam ternyata menghasilkan mutu beton yang lebih baik
dibandingkan dengan menggunakan kerikil bulat. Hal ini tidak lain adalah
karena bentuk yang tajam bisa memberikan daya lekat mekanik yang
lebih baik antara batuan dan mortar. Untuk agregat kasar tidak boleh
mengandung butiran-butiran yang pipih dan Panjang lebih dari 20% dari
berat keseluruhan.
c. Ukuran maksimum agregat
Dari beberapa penelitian menunjukan bahwa pemakaian agregat yang
lebih kecil (<15 mm) bisa menghasilkan mutu beton yang lebih tinggi.
Namun pemakaian agregat kasar dengan ukuran maksimum 25 mm masih
menunjukan tingkat keberhasilan yang baik dalam produksi beton mutu
tinggi
d. Gradasi yang baik dan teratur
5. Penggunaan admixture dan aditif mineral dalam kadar yang tepat
Yang dimaksud dengan bahan tambah untuk beton adalah bahan atau zat
kimia ditambahkan didalam adukan beton pada tahap mula-mula sewaktu
beton masih segar. Tujuan dari penggunaan bahan tambah untuk beton secara
umum adalah untuk memperoleh sifat-sifat beton yang diinginkan, sesuai
dengan tujuan dan keperluan. Sifa-sifat beton yang dapat diperbaiki antara
lain:
a. Memperbaiki kelecakan beton segar
b. Mengatur factor air semen pada beton segar
c. Mengurangi penggunaan semen
d. Mencegah terjadinya segregasi dan bleeding
e. Mengatur waktu pengikatan adukan beton
f. Meningkatkan kuat desak beton keras
g. Meningkatkan sifat kedap air beton kerasa
h. Meningkatkan sifat tahan lama pada beton keras, sifat tahan lama ini
dapat berhubungan dengan tahan terhadap pengaruh zat kimia, tahan
terhadap gesekan dan sebagaiknya
Untuk menghasilkan beton dengan mutu tinggi dibutuhkan
superplasticizer dan aditif mineral yang bersifat cementitious yaitu berupa abu
terbang, pozzofume dan mikrosilika dengan kadar yang tepat. Sebab bahan
admixture dan aditif jika dicampur dengan kadar yang tidak tepat hasilnya
akan sebaliknya, yaitu tidak meningkatkan kuat tekannya akan tetapi akan
menurunkan kuat tekannya. Superplasticizer dalam hal ini diperlukan karena
kondisi fas yang umumnya sangat rendah pada beton mutu tinggi atau sangat
tinggi, untuk bisa mengontrol dan menghasilnkan nilai slump yang optimal
pada beton segar, sehingga bisa dihasilkan kinerja pengecoran beton yang
baik.
Mikro silika merupakan aditif yang sangat baik untuk digunakan dalam
pembuatan beton mutu tinggi dan sangat tinggi, yang merupakan produk
sampingan sebagai abu pembakaran dari proses pembuatan silicon metal atau
silicon alloy dalam tungku pembakaran listrik. Mikrosilika ini juga bersifat
pozzolan (bahan yang mempunyai kandungan utama silika dioksida dan
alumina), dengan kadar kandungan senyawa silika dioksida yang sangat tinggi
dan ukuran butir partikel sangat halus, yaitu sekitar 1/100 ukuran rata-rata
partikel semen. Dengan demikian penggunaan mikrosilika pada umumnya
akan memberikan sumbangan yang lebih efektif pada kinerja beton, terutama
untuk beton bermutu sangat tinggi.
6. Prosedur yang benar dan cermat pada keseluruhan proses produksi beton
Untuk menghasilkan beton bermutu tinggi maka dibutuhkan prosedur
yang benar dan cermat pada keseluruhan proses produksi beton. Adapun
prosedur yang benar dalam proses produksi Benton adalah sebagai berikut :
a. Pengujian agregat
b. Pengadukan
c. Pengangkutan
d. Pengecoran
e. Perawatan

7. Material
Bahan-bahan atau material yang berperan penting dalam pembuatan
campuran high strength concrete adalah sebagai berikut :
a. Semen
Semen Portland umunya memiliki berbagai tipe yang dapat digunakan
untuk memperoleh campuran beton dengan kekuatan tekan sampai
dengan 50 Mpa. Untuk mendapatkan kuat tekan yang lebih tinggi saat
mempertahankan workability sangat baik, sengat perlu untuk
menggunakan admixture yang dikombinasikan dengan semen. Pada kasus
tersebut, kompabilitas semen admixture menjadi sebuah hal yang penting.
Pengalaman telah memperlihatkan bahwa, dengan penggunaan tipe
superplasticizer naphthalene sulfonate atau melamine sulfonate, semen
portlan dengan kadar C3A dan alkali yang rendah umumnya
menghasilkan campuran beton yang memperlihatkan hilangnya slum
tinggi sejalan dengan waktu. Situasi ini telah berubah karena telah
dilaporkan bahwa polyacrylate copolymer, sebuah generasi baru
superplasticizer, tidak menyebabkan kehilangan slump yang berlebihan
pada kebanyakan jenis semen Portland maupun semen Portland
campuran.
b. Agregat
Pada beton normal, tipe dan jumlah agregat memiliki peran yang
sangat penting dalam stabilitas isi beton, namun hal tersebut memiliki
efek yang terbatas pada kekuatan. Pada high strength concrete, agregat
masih memainkan peranan yang penting dalam stabilitas isi, namun juga
memainkan peranan yang penting dalam hal kekuatan dan kekakuan
beton. Rasio factor air semen yang digunakan pada campuran high
strength concrete menyebabkan pemadatan pada daerah matrik dan
daerah transisi antarmuka. Lebih lanjut, beberapa tipe agregat seperti
granit dan kwarsit dapat menyebabkan retak-retak mikro pada daerah
transisi karena perbedaan susut suhu dan menghalangi pengembangan
kekuatan mekanis tinggi. Sehingga perhatian yang layak harus diambil
pada pemilihan agregat-agregat untuk high strength concrete.
Berdasarkan hasil-hasil dari studi eksperimental, Aitcin dan Mehta
merekomendasikan bahwa tipe agregat yang keras dan kuat dengan
modulus elastisitas tinggi dan koefisien ekspansi panas yang kecil lebih
baik digunakan untuk memproduksi campuran very haigh strength
concrete.
Dengan sebuah rasio factor air semen yang telah ditentukan, kekuatan
dari campuran beton dapat dinaikan secara signifikan dengan cara
mengurangi ukuran maksimum agregat kasar. Hal ini memiliki efek yang
menguntungkan pada kekuatan daerah transisi antar muka. Menurut
aitcin, semakin tinggi kekuatan yang ingin dicapai, maka semakin kecil
ukuran agregat kasarnya. Nilai kuat tekan sampai dengan 70 Mpa dapat
diproduksi dengan agregat kasar kualitas bagus berukuran maksimum 20
mm – 25 mm. untuk menghasilkan nilai kuat tekan 100 Mpa, maka
ukuran maksimum agregat kasar yang harus digunakan lebih dari 125
Mpa telah diproduksi menggunakan ukuran agregat maksimum 10 mm –
14 mm.
Dilihat dari agregat halus, setiap bahan dengan ukuran distribusi
partikelnya memenuhi spesifikasi standar ASTM C 38 layak digunakan
untuk campuran high strength concrete. Aitcin merekomendasikan
penggunaan agregat halus dengan modulus kehalusan yang tinggi untuk
beberapa alas an sebagai berikut :
1) Campuran high strength concrete sudah memiliki partikel-partikel
kecil semen dan pozzolan dalam jumlah banyak, dengan demikian
kehadiran partikel yang sangat kecil pada agregat yang halus tidak
diperlukan untuk mengembangkan workability
2) Oenggunaan agregat yang lebih kasar akan memerlukan air yang lebih
sedikit untuk memperoleh workability yang sama
3) Selama proses pencampuran, partikel-partikel yang lebih kasar akan
menghasilkan tegangan geseran yang lebih besar yang membantu
untuk menghindari penggumpalan partikel-partikel semen.
c. Admixture
Kebutuhan kekuatan yang tinggi dan ukuran agregat yang kecil
memiliki arti bahwa isi dari bahan-bahan pengikat pada campuran beton
akan menjadi tinggi, umumnya diatas 400 kg/m 3. Isi bahan pengikat
sebesar 600 kg/m3 dan bahkan lebih tinggi telah diselidiki namun tidak
diinginkan dengan alas an tingginya biaya dan susut suhu serta
pengeringan yang berlebihan. Lebih jauh, dengan naiknya proporsi semen
dalam beton, kekuatan yang lebih tinggi akan tercapai namun penggunaan
semen akan bertambah/
8. Metode deasin campuran high sterngt concrete
Metode yang digunakan dalam merencanakan campuran high strength
concrete ada beberapa cara sebagai berikut :
a. Minimum voids method
b. Maximum density method
c. Fineness modulus method
d. British mix design method
e. American concrete institute methode
f. Indian standart method
Namun secara umum, desain campuran beton yang optimum dihasilkan
dari pemilihan bahan-bahan local yang tersedia yang menyebabkan beton
segar mampu untuk ditempatkan dan mampu untuk diselesaikan dan dapat
memastikan pengembangan kekuatan dan sifat-sifat lain yang diinginkan
dari beton yang telah mengeras sebagaimana dinyatakan oleh desainer.
Beberapa konsep dasar yang perlu untuk dipahami pada pembuatan high
strength concrete adalah sebagai berikut :
a. Agregat semestinya kuat dan durable Agregat tidak perlu keras dan
kekuatannya tinggi namun perlu kompatibel, dalam arti cukup kaku dan
kuat dengan pasta semen. Umumnya ukuran maksimum agregat kasar
yang lebih kecil digunakan untuk kuat tekan beton yang lebih tinggi.
Agregat halus yang digunakan bisa jadi lebih kasar daripada yang
diperbolehkan ASTM C33 (modulus kehalusan butir lebih besar dari 3,2)
karena tingginya agregat halus telah digantikan oleh bahan-bahan perekat
semen.
b. Campuran high strength concrete akan memiliki isi bahan-bahan
perekat yang tinggi yang meningkatakan panas hidrasi dan kemungkinan
susut yang tinggi mengawali potensi retak. Kebanyakan campuran berisi
satu atau lebih bahan-bahan perekat tambahan seperti fly ash, ground
granulated blast furnace slag, silika flume, metakolin atau bahan
pozolanik alami.
c. Campuran high strength concrete umumnya membutuhkan rasio factor
air semen yang rendah, rendah dimana rasio factor air semen berada pada
rentang 0,23 sampai dengan 0,35. Factor air semen yang rendah ini hanya
dapat dicapai dengan admixture dalam jumlah yang besar, menyesuaikan
antara tipe F atau G berdasarkan ASTM C 494. Admixture pengurang air
tipe A juga dapat digunakan sebagai kombinasinya.
d. Isi total dari bahan perekat umumnya sekitar 700 lb/yd 3 (415 kg/m3)
namun tidak boleh lebih dari 650 kg/m3
e. Pemakaian air entrainment pada high strength concrete akan
menurunkan potensial kekuatan secara besar.
C. Inovasi teknologi beton serat
Beton serat adalah beton yang cara pembuatannya ditambahkan serat dengan
tujuan untuk meningkatkan kekuatan Tarik beton, sehingga beton tahan terhadap gaya
Tarik akibat cuaca, iklim dan temperature yang biasanya terjadi pada beton dengan
permukaan yang luas. Jenis serat yang dapat digunakan dalam beton serat dapat
berupa serat alam ataupun serat buatan.
Serat alam umumnya terbuat dari tumbuh-tumbuhan seperti serabut kelapa,
serat bamboo. Serat buatan terbuat dari senyawa polimer yang mempunyai ketahanan
yang tinggi terhadap pengaruh cuaca. Untuk mendapatkan hasil terbaik dianjurkan
menggunakan rasio 50-100 dimana jika diambil diameter serat 1mm panjangnya
berkisar 50-100 mm.
1. Sifat fisis beton serat
Beton dengan serat membuatnya menjadi lebih kaku sehingga
memperkecil nilai slump serta membuat waktu ikat awal lebih cepat.
2. Sifat mekanis beton serat
Penambahan serat sampai batas optimum umumnya meningkatkan kuat
Tarik dan kuat lentur, tetapi menurunkan kekuatan tekan. Jenis serat tertentu
menginkatakan kinerja beton seperti serat baja dan serat tembaga.
3. Penggunaan beton serat
Beton serat digunakan pada konstruksi yang harus mempunyai
permukaan luas di mana temperature, oksidasi dan penguapan mempunyai
pengaruh besar terhadap besarnya susut muai, seperti landasan pacu di
bandara udara, plat atap, jalan dan lainnya.
Gambar 2.3 Inovasi teknologi beton serat / fiber
(Sumber : Builder_Mengenalbetonfiber, 2020)

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penjabaran materi diatas, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut :
A. Beton merupakan material komposit dari beberapa bahan batu batuan yang
direkatkan oleh bahan pengikat (Gideon, 1993
B. Inovasi teknologi beton merupakan suatu ide yang muncul karena
perkembangan teknologi dimana dalah pembuatan beton menggunakan material yang
lebih ekonomis namun tidak mengurangi tingkat kekuatan beton. Berikut merupakan
beberapa inovasi teknologi pada beton :
1. Inovasi teknologi beton ringan
2. Inovasi teknologi beton mutu tinggi
3. Inovasi teknologi beton serat
C. Factor utama dalam pembuatan beton agar memiliki nilai kekuatan yang baik
adalah sebagai berikut :
1. Keadaan semen
2. Factor air semen
3. Kualitas agregat
4. Penggunaan admixture yang tepat
5. Metode desain yang digunakan
3.2 Saran
Dengan adanya inovasi teknologi beton maka pembuatan beton dapat
dikerjakan dengan lebih efektif sesuai dengan fungsi beton itu sendiri. Inovasi
teknologi beton masih sangat luas dan akan selalu ada pembaharuan sehingga
diperlukan penggalian informasi dari berbagai sumber yang terdepan serta tetap
mengacu pada persyaratan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai