INOVASI TEKNOLOGI
BETON
Disusun oleh :
Dosen Pengampu :
UNIVERSITAS JAMBI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Inovasi Teknologi Beton” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah teknologi beton Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang “Inovasi Teknologi Beton” bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1 Latar belakang.............................................................................
1.2 Tujuan..........................................................................................
1.3 Manfaat........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN................................................................................
2.1 Umum..........................................................................................
2.2 Inovasi teknologi beton...............................................................
BAB III PENUTUP.........................................................................................
3.1 Kesimpulan..................................................................................
3.2 Saran............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah adalah agar pembaca mengetahui informasi
mengenai inovasi teknologi beton mutu tinggi serta menambah pengetahuan
mengenai dunia teknologi bahan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Umum
Beton merupakan material komposit dari beberapa bahan batu batuan yang
direkatkan oleh bahan pengikat (Gideon, 1993). Beton dibentuk dari campuran
agregat kasar dan halus, semen , air dengan perbandingan tertentu dan dapat ditambah
dengan bahan campur tertentu apabila dianggap perlu. Bahan air dan semen disatukan
akan membentuk pasta semen yang berfungsi sebagai bahan pengikat sedangkan
agregat halus dan agregat kasar sebagai bahan pengisi. Kekuatan, keawetan, dan sifat
beton yang lain tergantung pada sifat bahan-bahan dasar, nilai perbandingan bahan-
bahanya, cara pengadukan maupun cara pengerjaan selama penuangan adukan beton,
cara pemadatan dan cara perawatan selama proses pengerasan. Beton memiliki sifat
seperti durability, dan workability.
7. Material
Bahan-bahan atau material yang berperan penting dalam pembuatan
campuran high strength concrete adalah sebagai berikut :
a. Semen
Semen Portland umunya memiliki berbagai tipe yang dapat digunakan
untuk memperoleh campuran beton dengan kekuatan tekan sampai
dengan 50 Mpa. Untuk mendapatkan kuat tekan yang lebih tinggi saat
mempertahankan workability sangat baik, sengat perlu untuk
menggunakan admixture yang dikombinasikan dengan semen. Pada kasus
tersebut, kompabilitas semen admixture menjadi sebuah hal yang penting.
Pengalaman telah memperlihatkan bahwa, dengan penggunaan tipe
superplasticizer naphthalene sulfonate atau melamine sulfonate, semen
portlan dengan kadar C3A dan alkali yang rendah umumnya
menghasilkan campuran beton yang memperlihatkan hilangnya slum
tinggi sejalan dengan waktu. Situasi ini telah berubah karena telah
dilaporkan bahwa polyacrylate copolymer, sebuah generasi baru
superplasticizer, tidak menyebabkan kehilangan slump yang berlebihan
pada kebanyakan jenis semen Portland maupun semen Portland
campuran.
b. Agregat
Pada beton normal, tipe dan jumlah agregat memiliki peran yang
sangat penting dalam stabilitas isi beton, namun hal tersebut memiliki
efek yang terbatas pada kekuatan. Pada high strength concrete, agregat
masih memainkan peranan yang penting dalam stabilitas isi, namun juga
memainkan peranan yang penting dalam hal kekuatan dan kekakuan
beton. Rasio factor air semen yang digunakan pada campuran high
strength concrete menyebabkan pemadatan pada daerah matrik dan
daerah transisi antarmuka. Lebih lanjut, beberapa tipe agregat seperti
granit dan kwarsit dapat menyebabkan retak-retak mikro pada daerah
transisi karena perbedaan susut suhu dan menghalangi pengembangan
kekuatan mekanis tinggi. Sehingga perhatian yang layak harus diambil
pada pemilihan agregat-agregat untuk high strength concrete.
Berdasarkan hasil-hasil dari studi eksperimental, Aitcin dan Mehta
merekomendasikan bahwa tipe agregat yang keras dan kuat dengan
modulus elastisitas tinggi dan koefisien ekspansi panas yang kecil lebih
baik digunakan untuk memproduksi campuran very haigh strength
concrete.
Dengan sebuah rasio factor air semen yang telah ditentukan, kekuatan
dari campuran beton dapat dinaikan secara signifikan dengan cara
mengurangi ukuran maksimum agregat kasar. Hal ini memiliki efek yang
menguntungkan pada kekuatan daerah transisi antar muka. Menurut
aitcin, semakin tinggi kekuatan yang ingin dicapai, maka semakin kecil
ukuran agregat kasarnya. Nilai kuat tekan sampai dengan 70 Mpa dapat
diproduksi dengan agregat kasar kualitas bagus berukuran maksimum 20
mm – 25 mm. untuk menghasilkan nilai kuat tekan 100 Mpa, maka
ukuran maksimum agregat kasar yang harus digunakan lebih dari 125
Mpa telah diproduksi menggunakan ukuran agregat maksimum 10 mm –
14 mm.
Dilihat dari agregat halus, setiap bahan dengan ukuran distribusi
partikelnya memenuhi spesifikasi standar ASTM C 38 layak digunakan
untuk campuran high strength concrete. Aitcin merekomendasikan
penggunaan agregat halus dengan modulus kehalusan yang tinggi untuk
beberapa alas an sebagai berikut :
1) Campuran high strength concrete sudah memiliki partikel-partikel
kecil semen dan pozzolan dalam jumlah banyak, dengan demikian
kehadiran partikel yang sangat kecil pada agregat yang halus tidak
diperlukan untuk mengembangkan workability
2) Oenggunaan agregat yang lebih kasar akan memerlukan air yang lebih
sedikit untuk memperoleh workability yang sama
3) Selama proses pencampuran, partikel-partikel yang lebih kasar akan
menghasilkan tegangan geseran yang lebih besar yang membantu
untuk menghindari penggumpalan partikel-partikel semen.
c. Admixture
Kebutuhan kekuatan yang tinggi dan ukuran agregat yang kecil
memiliki arti bahwa isi dari bahan-bahan pengikat pada campuran beton
akan menjadi tinggi, umumnya diatas 400 kg/m 3. Isi bahan pengikat
sebesar 600 kg/m3 dan bahkan lebih tinggi telah diselidiki namun tidak
diinginkan dengan alas an tingginya biaya dan susut suhu serta
pengeringan yang berlebihan. Lebih jauh, dengan naiknya proporsi semen
dalam beton, kekuatan yang lebih tinggi akan tercapai namun penggunaan
semen akan bertambah/
8. Metode deasin campuran high sterngt concrete
Metode yang digunakan dalam merencanakan campuran high strength
concrete ada beberapa cara sebagai berikut :
a. Minimum voids method
b. Maximum density method
c. Fineness modulus method
d. British mix design method
e. American concrete institute methode
f. Indian standart method
Namun secara umum, desain campuran beton yang optimum dihasilkan
dari pemilihan bahan-bahan local yang tersedia yang menyebabkan beton
segar mampu untuk ditempatkan dan mampu untuk diselesaikan dan dapat
memastikan pengembangan kekuatan dan sifat-sifat lain yang diinginkan
dari beton yang telah mengeras sebagaimana dinyatakan oleh desainer.
Beberapa konsep dasar yang perlu untuk dipahami pada pembuatan high
strength concrete adalah sebagai berikut :
a. Agregat semestinya kuat dan durable Agregat tidak perlu keras dan
kekuatannya tinggi namun perlu kompatibel, dalam arti cukup kaku dan
kuat dengan pasta semen. Umumnya ukuran maksimum agregat kasar
yang lebih kecil digunakan untuk kuat tekan beton yang lebih tinggi.
Agregat halus yang digunakan bisa jadi lebih kasar daripada yang
diperbolehkan ASTM C33 (modulus kehalusan butir lebih besar dari 3,2)
karena tingginya agregat halus telah digantikan oleh bahan-bahan perekat
semen.
b. Campuran high strength concrete akan memiliki isi bahan-bahan
perekat yang tinggi yang meningkatakan panas hidrasi dan kemungkinan
susut yang tinggi mengawali potensi retak. Kebanyakan campuran berisi
satu atau lebih bahan-bahan perekat tambahan seperti fly ash, ground
granulated blast furnace slag, silika flume, metakolin atau bahan
pozolanik alami.
c. Campuran high strength concrete umumnya membutuhkan rasio factor
air semen yang rendah, rendah dimana rasio factor air semen berada pada
rentang 0,23 sampai dengan 0,35. Factor air semen yang rendah ini hanya
dapat dicapai dengan admixture dalam jumlah yang besar, menyesuaikan
antara tipe F atau G berdasarkan ASTM C 494. Admixture pengurang air
tipe A juga dapat digunakan sebagai kombinasinya.
d. Isi total dari bahan perekat umumnya sekitar 700 lb/yd 3 (415 kg/m3)
namun tidak boleh lebih dari 650 kg/m3
e. Pemakaian air entrainment pada high strength concrete akan
menurunkan potensial kekuatan secara besar.
C. Inovasi teknologi beton serat
Beton serat adalah beton yang cara pembuatannya ditambahkan serat dengan
tujuan untuk meningkatkan kekuatan Tarik beton, sehingga beton tahan terhadap gaya
Tarik akibat cuaca, iklim dan temperature yang biasanya terjadi pada beton dengan
permukaan yang luas. Jenis serat yang dapat digunakan dalam beton serat dapat
berupa serat alam ataupun serat buatan.
Serat alam umumnya terbuat dari tumbuh-tumbuhan seperti serabut kelapa,
serat bamboo. Serat buatan terbuat dari senyawa polimer yang mempunyai ketahanan
yang tinggi terhadap pengaruh cuaca. Untuk mendapatkan hasil terbaik dianjurkan
menggunakan rasio 50-100 dimana jika diambil diameter serat 1mm panjangnya
berkisar 50-100 mm.
1. Sifat fisis beton serat
Beton dengan serat membuatnya menjadi lebih kaku sehingga
memperkecil nilai slump serta membuat waktu ikat awal lebih cepat.
2. Sifat mekanis beton serat
Penambahan serat sampai batas optimum umumnya meningkatkan kuat
Tarik dan kuat lentur, tetapi menurunkan kekuatan tekan. Jenis serat tertentu
menginkatakan kinerja beton seperti serat baja dan serat tembaga.
3. Penggunaan beton serat
Beton serat digunakan pada konstruksi yang harus mempunyai
permukaan luas di mana temperature, oksidasi dan penguapan mempunyai
pengaruh besar terhadap besarnya susut muai, seperti landasan pacu di
bandara udara, plat atap, jalan dan lainnya.
Gambar 2.3 Inovasi teknologi beton serat / fiber
(Sumber : Builder_Mengenalbetonfiber, 2020)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjabaran materi diatas, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut :
A. Beton merupakan material komposit dari beberapa bahan batu batuan yang
direkatkan oleh bahan pengikat (Gideon, 1993
B. Inovasi teknologi beton merupakan suatu ide yang muncul karena
perkembangan teknologi dimana dalah pembuatan beton menggunakan material yang
lebih ekonomis namun tidak mengurangi tingkat kekuatan beton. Berikut merupakan
beberapa inovasi teknologi pada beton :
1. Inovasi teknologi beton ringan
2. Inovasi teknologi beton mutu tinggi
3. Inovasi teknologi beton serat
C. Factor utama dalam pembuatan beton agar memiliki nilai kekuatan yang baik
adalah sebagai berikut :
1. Keadaan semen
2. Factor air semen
3. Kualitas agregat
4. Penggunaan admixture yang tepat
5. Metode desain yang digunakan
3.2 Saran
Dengan adanya inovasi teknologi beton maka pembuatan beton dapat
dikerjakan dengan lebih efektif sesuai dengan fungsi beton itu sendiri. Inovasi
teknologi beton masih sangat luas dan akan selalu ada pembaharuan sehingga
diperlukan penggalian informasi dari berbagai sumber yang terdepan serta tetap
mengacu pada persyaratan yang berlaku.