Disusun Oleh:
UNIVERSITAS LANGLANGBUANA
FAKULTAS TEKNIK
2021
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena atas berkat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah
ini.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................
2.1 Beton.......................................................................................................................
2.2 Proses pembuatan beton........................................................................................
2.3 Pemeliharaan beton................................................................................................
2.4 Fungsi .....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
kegiatan selanjutnya berdasar hasil tersebut. Hal ini dapat meningkatkan
efisiensi kerja dari suatu kontraktor dengan signifikan yang tentu saja
berimbas terhadap peningkatan keuntungan yang didapatkan. Selain itu,
karena output yang dihasilkan lebih akurat maka quality control dan quality
assurance terhadap pekerjaan beton menjadi semakin meningkat
1.3 Tujuan
untuk mengetahui sifat-sifat dari beton, kriteria beton bermutu baik
dalam struktur bangunan, cara pemeliharaan beton agar tahan lama,
penggunaan beton dalam bidang Teknik sipil.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Beton
3
Sifat dan karakter mekanik beton secara umum :
1. Beton sangat baik menahan gaya tekan (high compressive strength),
tetapi tidak begitu pada gaya tarik (low tensile strength). Bahkan kekuatan
gaya tarik beton hanya sekitar10% dari kekuatan gaya tekannya.
2. Beton tidak mampu menahan gaya tegangan (tension) yang tinggi,
karena elastisitasnya yang rendah.
3. Konduktivitas termal beton relatif rendah. Dalam keadaan yang
mengeras, beton bagaikan batu karang dengan kekuatan tinggi. Dalam
keadaan segar, beton dapat diberi bermacam bentuk, sehingga dapat
digunakan untuk membentuk seni arsitektur atau semata-mata untuk
tujuan dekoratif. Beton juga akan memberikan hasil akhir yang bagus jika
pengolahan akhir dilakukan dengan cara khusus umpamanya diekspose
agregatnya (agregat yang mempunyai bentuk yang bertekstur seni tinggi
diletakkan di bagian luar, sehingga nampak jelas pada permukaan
betonnya).
4
3. Berat (bobotnya besar)
4. Daya pantul suara yang besar.
Sebagian besar bahan pembuat beton adalah bahan lokal (kecuali semen
portland atau bahan tambah kimia), sehingga sangat menguntungkan
secara ekomoni. Namun pembuatan beton akan menjadi mahal jika
perencana tidak memahami karakteristik bahan-bahan penyusun beton
yang harus disesuaikan dengan perilaku struktur yang akan dibuat
1. Persiapan
a. Semua peralatan untuk pengadukan dan pengangkutan
beton harus bersih.
b. Ruang yang akan disi dengan beton harus bebas dari
kotoran kotoran yang mengganggu
c. Untuk memudahkan pembukaan acuan permukaan dahm
acuan bokeh dilapisi dengan bahan khusus, antara bin
kapisan minyak mineral kıpisan bahan kimia Vorm
release agent) atau lembaran polyurethene.
d. Pasangan dinding bata yang berhubungan langsung
dengan beton harus dibasali air sampai jenuh.
e. Tulangan harus dalam keadaan bersih dan bebas dari
segala lapisan penutup yang dapat merusak beton atau
mengurangi lekatan antara beton dengan tulangan.
f. Air yang terdapat pada rwng yang akan disi beton harus
dibuang. kecuai apabila peruangan dilakukan dengan
tremi atau telah sejin pengawas ahă
g. Semua kotoran serpihan beton dan materinl lain yang
menempel pada permukaan beton yang telah mengeras
harus dibuang sebelum beton yang baru dituangkan
pada permukaan beton yang telah mengeras tersebut
5
2. Penakaran
a. Beton yang mempunyai kekuatan tekan (fe) lebih besar
atau sama dengan 20 MPa proporsi pemkarannya harus
didasarkan atas perakaran berat.
b. Beton yang mempunyai tekan (fe) lebih kecil dari 20 MPa
proporsi pemakaramnya boleh menggunakan teknik
penakaran volume. Tekniknya harus didasarkan atas
pemkaran berat yang dikonversikan kedalam penakaran
volume untuk setiap campuran bahan penyusunannya.
3. Pengadukan
- Pasir dengan semen dicampur (dalam keadaan kering
dengan komposisi tertentu, diatas tempat yang datar dan
kedap air.
- Pencampuran dilakukan sampai didapatkan warna yang
homogen.
- Tambahkan kerikil kemudian lakukan pencampuran lagi
- Alat Bantu yang digunakan dapat berupa sekop, cangkul
ataupun alat gali kinnya.
- Buat hubang di tengah adukan, tambahkan kira-kira 75%
dari kebutuhan air.
- Aduk hingga rata dan tambahkan sedikit demi sedikit air
yang tersisa.
4. Pengadukan
Secara umum pengadukan dengan mesin harus dilakukan
menggunakan mesin mesin yang telah disetujui penggunaannya
(PB.198927). Mesin pengaduk harus diputar sesuai dengan
kecepatan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuatnya.
Setelah pencampuran seluruh bahan dalam batching, harus
6
dilakukan pengadukan kembali minimal selama 1.5 menit,
kecuali bila dapat dibuktikan bahwa pengadukan yang lebih
pendek mampu memberikan hasil yang memuaskan dan
memenuhi pengujian keseragaman pengadukan yang
ditetapkan dakım ASTM C.94. Waktu pengadukan minimal
untuk campuran beton yang vohimenya lebih kecil atau sama
dengan 1 m adalah 1.5 menit dan ditambah selama 0.5 menit
untuk penambahan 1 m beton serta pengadukan ditambahkan
selama 1,5 meni setelah semua bahan tercampur. Waktu
pengadukan ini akan berpengaruh pada mutu beton. Jika terlalu
sebentar percampuran bahan kurang merata, sehingga
pengikatan antara bahan-bahan beton akan berkurang,
Sebaliknya pengadukan yang terlalu hım akan mengakibatkan :
1. Naiknya suhu beton
2. Keausan pada agregat sehingga agregat pecah
3. Terjadinya kehilangan air sehingga penambahan air
diperhikan,
4. Bertanbahnya nilai slump dan,
5. Menurun ya kekuntan beton
7
1. Pemadatan
Pemadatan dilakukan segera setelah beton dituang. Kebutuhan
akan alat pemadat disesuaikan dengan kapasitas pengecoran
dan tingkat kesulitan pengerjaan, Pemadatan dilakukan sebelum
terjadinya initial setting time pada beton. Dalam praktik di
lapangan, pengindikasian initial setting dilakukan dengan cara
menusuk beton tersebut dengan tongkat tanpa kekuatan. Jika
masih dapat ditusuk sedalam 10cm, berarti setting time belum
tercapai Pemadatan dimaksudkan untuk menghilangkan rongga-
rongga udara yang terdapat dalam beton segar. Dari Gambar
9.5 terlihat bahwa bertambahnya kandungan udara dalam beton
akan menyababkan kekuatan tekan beton berkurang.
8
pengangkutan benda benda berat (angkutan truk / mobil) , karena waktu
tersebut beton baru berproses untuk mencapai kekuatan maksimal.
3. Perawatan dengan uap bertekanan tinggi (steem). Uap bertekanan
tinggi tinggi / pemanasan dapat mempersingkat waktu untuk proses
pengerasan.Tetapi cara ini harus disetujui oleh pengawas ahli.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/203868369/Makalah-Teknologi-Bahan-1-Beton
https://www.slideshare.net/kasurchanyeol/makalah-teknologi-bangunan
http://tosimasipil.blogspot.com/2013/07/teknologi-bahan-konstruksi.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/41962/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y
http://e-journal.uajy.ac.id/11928/2/TS149721.pdf
11