Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Beton

Disusun Oleh:

Annisa Diajeng FN(41155020190011)

UNIVERSITAS LANGLANGBUANA

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL

2021
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena atas berkat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah
ini.

Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah untuk


memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Beton. Pada kesempatan ini
tak lupa kami sampaikan terimakasih kepada Bapak Galih Agung
Purwono, ST.,M.Tr.T. .

Penulis menyadari bahwa makalah masih jauh dari kata


sempurna.Untuk itu kami mengharap kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan menuju kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
i

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI ..................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................


1.1 Latar Belakang .......................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................
1.3 Tujuan......................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................
2.1 Beton.......................................................................................................................
2.2 Proses pembuatan beton........................................................................................
2.3 Pemeliharaan beton................................................................................................
2.4 Fungsi .....................................................................................................................

BAB III PENUTUP.......................................................................................................


3.1 Kesimpulan............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Beton merupakan salah satu bahan bangunan yang masih sangat


banyak dipakai dalam pembangunan fisik. Harganya yang relatif murah
dan kemudahan dalam pelaksanaannya membuat beton semakin tak
tergantikan dalam dunia konstruksi. Namun selain keuntungan yang
dimilikinya beton juga memiliki beberapa kekurangan seperti tegangan
tarik yang rendah, daktibilitas rendah, dan keseragaman mutu yang
bervariatif. Karena kekurangan yang dimiliknya maka diperluakan
pengetahuan yang cukup luas,antara lain mengenai sifat bahan dasarnya,
cara pembuatannya, cara evaluasi, dan variasi bahan tambahnya agar
dapat meningkatkan fungsi beton itu sendiri menjadi lebih maksimal.
Dalam pembuatannya, keseragaman kualitas beton sangat dipengaruhi
oleh keseragaman bahan dasar dan metode pelaksanaan. Pada
prakteknya dilapangan, umumnya beton yang disuplai oleh perusahaan
pembuatan beton (ready mix) telah terjamin keseragaman bahan
dasarnya. Untuk mendapatkan kualitas dan keseragaman beton sesuai
seperti yang disyaratkan maka pelaksanakan pembuatan beton harus
dilakukan dengan baik dan sesuai dengan prosedur. Yang dimaksud
dengan kualitas beton seperti yang disyaratkan disini adalah kuat tekan
beton pada umur ke-28 hari. Oleh karena sebab-sebab diatas maka
diperlukan adanya kontrol kualitas yang dapat mengetahui kemungkinan
terjadinya output yang tidak sesuai dengan yang disyaratkan sedini
mungkin. Dengan adanya penelitian ini diharapkan pekerjaan konstruksi di
lapangan akan menjadi lebih optimal. Hal ini disebabkan karena
pelaksana dapat memeriksa kuat tekan beton terhadap persyaratan yang
ada tanpa perlu menunggu waktu 28 hari dan memutuskan melakukan

1
kegiatan selanjutnya berdasar hasil tersebut. Hal ini dapat meningkatkan
efisiensi kerja dari suatu kontraktor dengan signifikan yang tentu saja
berimbas terhadap peningkatan keuntungan yang didapatkan. Selain itu,
karena output yang dihasilkan lebih akurat maka quality control dan quality
assurance terhadap pekerjaan beton menjadi semakin meningkat

1.2 Rumusan Masalah

-Apa saja sifat-sifat dari beton ?


-Bagaimana cara pembuatan beton?
-Bagaimana cara pemeliharaan beton agar tahan lama?
-Apa saja penggunaan dari beton dalam bidang teknik sipil?

1.3 Tujuan
untuk mengetahui sifat-sifat dari beton, kriteria beton bermutu baik
dalam struktur bangunan, cara pemeliharaan beton agar tahan lama,
penggunaan beton dalam bidang Teknik sipil.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Beton

Beton adalah suatu material yang menyerupai batu yang diperoleh


dengan membuat suatu campuran yaitu semen, pasir, kerikil dan air untuk
membuat campuran tersebut menjadi keras dalam cetakan sesuai dengan
bentuk dan dimensi struktur yang diinginkan. Kumpulan material tersebut
terdiri dari agregat yang halus dan kasar. Semen dan air berinteraksi
secara kimiawi untuk mengikat partikel-partikel agregat tersebut menjadi
suatu massa padat. Pada umumnya beton terdiri dari ± 15 % semen, ± 8
% air, ± 3 % udara, selebihnya pasir dan kerikil. Campuran tersebut
setelah mengeras mempunyai sifat yang berbeda-beda, tergantung pada
cara pembuatannya. Perbandingan campuran, cara pencampuran, cara
mengangkut, cara mencetak, cara memadatkan, dan sebagainya akan
mempengaruhi sifat-sifat beton.

Sifat beton meliputi: mudah diaduk, disalurkan, dicor, didapatkan


dan diselesaikan, tanpa menimbulkan pemisahan bahan susunan pada
adukan dan mutu beton yang disyaratkan oleh konstruksi tetap dipenuhi.
Material beton mempunyai beberapa keunggulan teknis jika dibanding
dengan material konstruksi lainnya. Bahan baku pembuatan beton, seperti
semen, pasir dan koral atau batu pecah, sangat mudah diperoleh.

Keunggulan lain yang dimiliki beton dibandingkan dengan material


lainnya adalah mempunyai kuat tekan dan stabilitas volume yang baik dan
biaya perawatannya relatif lebih murah. Selain itu, material beton lebih
tahan terhadap pengaruh lingkungan, tidak mudah terbakar, dan lebih
tahan terhadap suhu tinggi, sehingga banyak digunakan sebagai
pelindung struktur baja terhadap pengaruh kebakaran pada bangunan
gedung.

3
Sifat dan karakter mekanik beton secara umum :
1. Beton sangat baik menahan gaya tekan (high compressive strength),
tetapi tidak begitu pada gaya tarik (low tensile strength). Bahkan kekuatan
gaya tarik beton hanya sekitar10% dari kekuatan gaya tekannya.
2. Beton tidak mampu menahan gaya tegangan (tension) yang tinggi,
karena elastisitasnya yang rendah.
3. Konduktivitas termal beton relatif rendah. Dalam keadaan yang
mengeras, beton bagaikan batu karang dengan kekuatan tinggi. Dalam
keadaan segar, beton dapat diberi bermacam bentuk, sehingga dapat
digunakan untuk membentuk seni arsitektur atau semata-mata untuk
tujuan dekoratif. Beton juga akan memberikan hasil akhir yang bagus jika
pengolahan akhir dilakukan dengan cara khusus umpamanya diekspose
agregatnya (agregat yang mempunyai bentuk yang bertekstur seni tinggi
diletakkan di bagian luar, sehingga nampak jelas pada permukaan
betonnya).

Faktor – faktor yang membuat beton banyak digunakan karena memiliki


keunggulan – keunggulannya antara lain :
1. Kemudahan pengolahannya.
2. Material yang mudah didapat.
3. Kekuatan tekan tinggi.
4. Daya tahan yang tinggi terhadap api dan cuaca merupakan bukti dari
kelebihannya.

Selain memiliki kunggulan-keunggulan seperti disebutkan di atas, beton


juga memiliki kekurangan seperti berikut:
1. Bentuk yang telah dibuat sulit diubah
2. Pelaksanaan pekerjaan membutuhkan ketelitian yang tinggi

4
3. Berat (bobotnya besar)
4. Daya pantul suara yang besar.

Sebagian besar bahan pembuat beton adalah bahan lokal (kecuali semen
portland atau bahan tambah kimia), sehingga sangat menguntungkan
secara ekomoni. Namun pembuatan beton akan menjadi mahal jika
perencana tidak memahami karakteristik bahan-bahan penyusun beton
yang harus disesuaikan dengan perilaku struktur yang akan dibuat

2.2 Proses pembuatan beton

1. Persiapan
a. Semua peralatan untuk pengadukan dan pengangkutan
beton harus bersih.
b. Ruang yang akan disi dengan beton harus bebas dari
kotoran kotoran yang mengganggu
c. Untuk memudahkan pembukaan acuan permukaan dahm
acuan bokeh dilapisi dengan bahan khusus, antara bin
kapisan minyak mineral kıpisan bahan kimia Vorm
release agent) atau lembaran polyurethene.
d. Pasangan dinding bata yang berhubungan langsung
dengan beton harus dibasali air sampai jenuh.
e. Tulangan harus dalam keadaan bersih dan bebas dari
segala lapisan penutup yang dapat merusak beton atau
mengurangi lekatan antara beton dengan tulangan.
f. Air yang terdapat pada rwng yang akan disi beton harus
dibuang. kecuai apabila peruangan dilakukan dengan
tremi atau telah sejin pengawas ahă
g. Semua kotoran serpihan beton dan materinl lain yang
menempel pada permukaan beton yang telah mengeras
harus dibuang sebelum beton yang baru dituangkan
pada permukaan beton yang telah mengeras tersebut

5
2. Penakaran
a. Beton yang mempunyai kekuatan tekan (fe) lebih besar
atau sama dengan 20 MPa proporsi pemkarannya harus
didasarkan atas perakaran berat.
b. Beton yang mempunyai tekan (fe) lebih kecil dari 20 MPa
proporsi pemakaramnya boleh menggunakan teknik
penakaran volume. Tekniknya harus didasarkan atas
pemkaran berat yang dikonversikan kedalam penakaran
volume untuk setiap campuran bahan penyusunannya.

3. Pengadukan
- Pasir dengan semen dicampur (dalam keadaan kering
dengan komposisi tertentu, diatas tempat yang datar dan
kedap air.
- Pencampuran dilakukan sampai didapatkan warna yang
homogen.
- Tambahkan kerikil kemudian lakukan pencampuran lagi
- Alat Bantu yang digunakan dapat berupa sekop, cangkul
ataupun alat gali kinnya.
- Buat hubang di tengah adukan, tambahkan kira-kira 75%
dari kebutuhan air.
- Aduk hingga rata dan tambahkan sedikit demi sedikit air
yang tersisa.

4. Pengadukan
Secara umum pengadukan dengan mesin harus dilakukan
menggunakan mesin mesin yang telah disetujui penggunaannya
(PB.198927). Mesin pengaduk harus diputar sesuai dengan
kecepatan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuatnya.
Setelah pencampuran seluruh bahan dalam batching, harus

6
dilakukan pengadukan kembali minimal selama 1.5 menit,
kecuali bila dapat dibuktikan bahwa pengadukan yang lebih
pendek mampu memberikan hasil yang memuaskan dan
memenuhi pengujian keseragaman pengadukan yang
ditetapkan dakım ASTM C.94. Waktu pengadukan minimal
untuk campuran beton yang vohimenya lebih kecil atau sama
dengan 1 m adalah 1.5 menit dan ditambah selama 0.5 menit
untuk penambahan 1 m beton serta pengadukan ditambahkan
selama 1,5 meni setelah semua bahan tercampur. Waktu
pengadukan ini akan berpengaruh pada mutu beton. Jika terlalu
sebentar percampuran bahan kurang merata, sehingga
pengikatan antara bahan-bahan beton akan berkurang,
Sebaliknya pengadukan yang terlalu hım akan mengakibatkan :
1. Naiknya suhu beton
2. Keausan pada agregat sehingga agregat pecah
3. Terjadinya kehilangan air sehingga penambahan air
diperhikan,
4. Bertanbahnya nilai slump dan,
5. Menurun ya kekuntan beton

Selama proses pengadukan, kekentalan campuran beton


harus diwasi terus dengan cara memeriksa nilai slump yang
disesuaikan dengan jarak pengangkutan Pengontrolan dan
pencatatan data sekma pengadukan harus dihkukan,
meliputi : (1). Waktu dan tanggal pengadukan dan
pengecoran, (2). Proporsi bahan yang digunakan (3). Jumlah
batch adukan yang dihasilkan. dan (4). Lokasi akhir
pengecoran. Mesin atau alat pengaduk dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu alat aduk yang mobile (dapat dipindah-
pindahkan dan mempunyai kapasitas yang kecil (dinamakan
mixer atau molen), serta akt aduk stasioner yang biasanya
mempunyai kapasitas besar (dinamakan batching plant).

7
1. Pemadatan
Pemadatan dilakukan segera setelah beton dituang. Kebutuhan
akan alat pemadat disesuaikan dengan kapasitas pengecoran
dan tingkat kesulitan pengerjaan, Pemadatan dilakukan sebelum
terjadinya initial setting time pada beton. Dalam praktik di
lapangan, pengindikasian initial setting dilakukan dengan cara
menusuk beton tersebut dengan tongkat tanpa kekuatan. Jika
masih dapat ditusuk sedalam 10cm, berarti setting time belum
tercapai Pemadatan dimaksudkan untuk menghilangkan rongga-
rongga udara yang terdapat dalam beton segar. Dari Gambar
9.5 terlihat bahwa bertambahnya kandungan udara dalam beton
akan menyababkan kekuatan tekan beton berkurang.

2.3 Pemeliharaan beton

Campuran beton bertulang yang baru mengalami proses


pengecoran, biasanya suhu yang adal di dalam beton sangat panas. Jadi
kemungkinan terjadi kerusakan apabila tidak dilakukan perawatan adalah
mungkin terjadi. Sehabis di cor, beton dalam waktu pengikatan dan
pengerasan harus mendapat perawatan baik, supaya mutu beton yang
diharapkan dapat tercapai. Selama 24 jam sesudah selesai di cor, beton
harus dilindungi terhadap pengaruh hujan lebat, air mengalir, dan
getaran.Waktu ikatan campuran yang mangalami waktu puncak adalah 3
jam setelah pengecoran. Pada waktu waktu tersebut usahakan beton
tetap dalam keadaan yang stabil.
Cara perawatan beton sehabis di cor adalah sebagai berikut:
1. Untuk mencegah pengeringan bidang bidang beton selama paling
sedikit 2 minggu beton haris di basahi terus menerus, antara lain dengan
menutupinya dengan karung basah. Atau dapat juga dengan dibuatkan
tanggulan tanggulan untuk genangan air.
2. Pasa proses tersebut (2 minggu) hindarkan beton dari proses

8
pengangkutan benda benda berat (angkutan truk / mobil) , karena waktu
tersebut beton baru berproses untuk mencapai kekuatan maksimal.
3. Perawatan dengan uap bertekanan tinggi (steem). Uap bertekanan
tinggi tinggi / pemanasan dapat mempersingkat waktu untuk proses
pengerasan.Tetapi cara ini harus disetujui oleh pengawas ahli.

2.4 Fungsi beton

Beton memiliki karakteristik yang unik yaitu memiliki kekuatan yang


baik dibanding dengan material yang lain. Dalam pelaksanaan
pembangunan dibidang teknik sipil manfaat dari beton antara lain:
1. Sebagai penopang jalan di flyover
2. Sebagai struktur bangunan gedung bertingkat
3. Sebagai struktur penopang jembatan
4. Sebagai struktur-struktur besar

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengenalan atas sifat-sifat fisik dan mekanik akan sangat


membantu dalam menentukan jenis-jenis mutu beton untuk tujuan
pengunaan tertentu. Diharapkan dengan memahami sifatsifat beton dan
jenis-jenis mutu beton, cara pembuatan, pemeliharaan, standar dalam
struktur bangunan untuk penggunaan tertentu khususnya dalam bidang
teknik sipil akan semakin membantu dalam pembangunan dibidang teknik
sipil

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/203868369/Makalah-Teknologi-Bahan-1-Beton
https://www.slideshare.net/kasurchanyeol/makalah-teknologi-bangunan
http://tosimasipil.blogspot.com/2013/07/teknologi-bahan-konstruksi.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/41962/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y
http://e-journal.uajy.ac.id/11928/2/TS149721.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai