Anda di halaman 1dari 6

CRITICAL BOOK REPORT

“PENGUJIAN BETON”

Doosen Pengampu : Sarwa Ewo

Kinanti Wijaya,M.Sc

Disusun Oleh :

NAMA : BALYA SUKMAWANGI HRP

NIM : 5203111032

FAKULTAS TEKNIK

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN AJARAN 2020/2021


A. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Beton merupakan hal yang paling utama dalam suatu konstruksi. Hampir
pada setiap aspek pembangunan tidak dapat terlepas daripada suatu beton.
Sebagai contoh pada suatu pekerjaan pembangunan jalan, gedung, jembatan serta
pekerjaan pembangunan yang lain, hampir dari semua pekerjaan tersebut
pekerjaan struktur ataupun yang lain tentunya terbuat dari beton, sehingga dapat
disimpulkan bahwa semua pekerjaan struktur atau pekerjaan pembangunan
lainnya tak lepas dari adanya suatu beton, beton merupakan bahan gabungan
yang terdiri dari aggregat kasar dan halus yang dicampur dengan air dan semen
sebagai pengikat dan pengisi antara aggregat kasar dan halus, kadang-kadang
ditambahkan aditive atau admixture bila diperlukan (Subakti,1995).

B. TUJUAN
 Untuk mengulas isi setiap materi yang diberikan
 Mencari dan mengetahui informasi yang ada pada materi yang diberikan
untuk diulas
 Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang di berikan
oleh setiap materi yang diberikan
C. MANFAAT
 Agar pembaca maupun penulis tanggap terhadap hal-hal penting yang ada
didalam tugas ini
 Untuk memahami tentang Pengujian Beton yang ada dalam ini
 Untuk menambah pengetahuan tentang Pengujian Beton yang memenuhi
standart
 Melatih Kemampuan penulis dalam mengkritikalisasi sebuah materi yang
berbentuk tulisan ataupun vidio
B. BAHAN UTAMA BETON

1. SEMEN
Semen adalah bahan organik yang mengeras pada percampurandengan air
atau larutan garam,jenis-jenis semen menurut BPS adalah :
a. Semen abu atau semen portland
b. Semen putih
c. Semen sumur minyak
d. Mixed & fly ash

2. AGREGAT
Agregat adalah butiran mineral yang berfungsi sebagai bahan pengisidalam
campuran mortar (aduk) dan beton.macam-macam agregat antara lain :
a. Agregat halus
b. Agregat kasar

3. AIR DAN BAHAN CAMPURAN


Beton menjadi keras karena reaksi antara semen dan air. Oleh
karenaitu, air yang dipakai untuk mencampur kadang-kadang mengubah
sifatsemen. Air yang digunakan adalah air yang bersih, tidak
mengandungminyak, lumpur dan bahan-bahan kimia yang dapat merusak
kekuatan beton.
C. PEMILIHAN BAHAN BETON

Pemilihan bahan beton merupakan bahan bangunan yang tersusun atas material
pasir (agregat halus), kerikil (agregat kasar), semen dan air. Kualitas dan
karakteristik beton akan sangat dipengaruhi oleh material penyusunnya tersebut.
Perencanaan campuran beton akan menentukan kuat tekan beton, kemudahan
pengerjaan dan besarnya rangkak dan susut beton.

Di pasaran umumnya banyak beredar semen portland tipe I (normal/PC) yang


dapat umum digunakkan. Bahkan, sekarang banyak juga beredar jenis semen
portland pozzolan (PPC) dimana sudah ditambahkan pozzolan, yang berfungsi
meningkatkan kuat tekan beton tapi dengan kuat tekan awal yang rendah. Sehingga
penggunaan PPC ini membutuhkan waktu pengerasan di awal yang lebih lama
dibanding menggunakan semen tipe I (normal).

Sebenarnya agregat yang dapat digunakan dalam campuran beton dapat beruapa
agregat dari batuan alami dan buatan (artificial). Tapi, umumnya masyarakat saat ini
masih dominan menggunakan agregat alami, karena cadangan batuan alami yang
masih melimpah. Menurut standar ASTM, agregat halus (pasir) yang akan digunakan
dalam campuran beton haruslah mempunyai ukuran butir lebih kecil dari 4,75 mm,
dan agregat kasarnya (kerikil) mempunyai ukuran butir lebih besar 4,75 mm sampai
40 mm. Gradasi atau ukuran butir dari agregat yang digunakan haruslah bervariasi
atau tidak seragam. Karena kuat tekan beton sangat dipengaruhi oleh kepadatan dari
susunan agregat yang diikat oleh pasta semen tersebut. Gradasi agregat yang
bervariasi akan menyebabkan meminimalisir rongga dan pori pada beton karena
agregat yang lebih kecil akan mengisi rongga-rongga di antar agregat yang lebih
besar. Agregat yang bulat dan kasar akan memberikan tingkat kepadatan yang lebih
baik dibandingkan agregat yang pipih dan panjang. Gradasi agregat dapat diketahui
dengan melakukan uji lolos ayakan atau saringan.
D. TEKONLOGI PRODUKSI BETON
1. Analisa bahan

salah satu material penting untuk sebuah struktur bangunan dengan konstruksi
beton bertulang. Pada umumnya beton yang terbuat dari campuran semen, pasir,
kerikil, dan air memiliki kualitas yang berbeda-beda hasilnya tergantung dari formula
campuran bahan-bahannya. Ini sangat penting untuk dipelajari dan dapat dijadikan
acuan dalam membangun konstruksi yang meliki kualitas beton yang bagus.

2. Mix desain

Mix Design dalam beton adalah pekerjaan merancang dan memilih material
bermutu tinggi untuk kepentingan produksi beton serta menentukan dalam mutu dan
kekuatan beton itu sendiri.

3. Pencampuran

Perencanaan campuran beton (mix design) adalah suatu langkah yang sangat
penting dalam pengendalian mutu beton. Campuran yang salah akan mempengaruhi
kemudahan pelaksanaan maupun performa beton dalam pemakaian. Makalah yang
menarik ini mengungkapkan pengalaman dan praktek yang dilakukan di Romania
dalam merencanakan campuran beton untuk berbagai kepentingan.

4. Pencetakan

Pengertian beton precast adalah produk beton hasil dari olahan dan perpaduan
teknologi konstruksi, bila diurai merupakan struktur beton dengan beberapa
komponen sebagai penyusunmya, beton precast atau pracetak ini melalui proses
pencetak terlebih dahulu di tempat khusus (off site fabrication). Pengertian beton
precast adalah produk beton hasil dari olahan dan perpaduan teknologi konstruksi,
bila diurai merupakan struktur beton dengan beberapa komponen sebagai
penyusunmya, beton precast atau pracetak ini melalui proses pencetak terlebih
dahulu di tempat khusus (off site fabrication).
5. Perawatan

dilakukan saat beton sudah mulai mengeras yang bertujuan untuk menjaga agar
beton tidak cepat kehilangan air dan sebagai tindakan menjaga kelembaban/suhu
beton sehingga beton dapat mencapai mutu beton yang diinginkan. Pelaksanaan
perawatan beton dilakukan setelah beton mengalami atau memasuki fase hardening
(untuk permukaan beton yang terbuka) atau setelah bekisting beton dilakukan
bongkaran dengan durasi tertentu yang dimaksudkan untuk memastikan terjaganya
kondisi yang diperlukan untuk proses reaksi senyawa kimia yang terkandung dalam
campuran beton. Proses curing pada beton memainkan peran penting pada
pengembangan kekuatan dan daya tahan beton. Proses curing ini meliputi
pemeliharaan kelembaban dan kondisi suhu, baik dalam beton maupun di permukaan
beton dalam periode waktu tertentu.

E. KESIMPULAN

Dalam proses pembuatan suatu beton harus melewati tahap-tahap yang dimana
menentukan bahan utama dalam pembuatan beton agar sesuai standart setelah itu
bahan tersebut dipilih lagi sesuai yang di ingkan dalam pembuatan beton tersebut
pada akhirya masuk di tahap akhir yang dimana teknologi produksi beton yang
melewati beberapa tahap yang bisa menyakinkan bahwa beton itu siap dipakai
dengan pengujian yang telah disesuaikan

Pada intinya pembuatan beton tidak mudah harus melewati beberapa tahap
produksi yang akhirnya mencapai standart beton tersebut

Anda mungkin juga menyukai