DISUSUN OLEH :
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik
Saya mengucap syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah
Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
saya mengharapkan dukungan penuh serta saran dan kritik yang membangun
sebagai motivasi bagi saya dalam menulis makalah-makalah lainnya yang bisa
bermanfaat bagi para pembaca.
BETON Page 2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BETON Page 3
BAB IV PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
lebih maksimal.
BETON Page 4
perusahaan pembuatan beton (ready mix) telah terjamin keseragaman
kuat tekan beton pada umur ke-28 hari. Oleh karena sebab-sebab diatas
raksasa hanya dengan mengandalkan zat putih telur, ketan atau lainnya.
1.2. Tujuan
beton.
BETON Page 5
d) Memahami bagaimana aplikasi beton pada kontruksi bangunan gedung
e) Dan juga mengetahui apa saja jenis-jenis tulangan pada aplikasi beton
bangunan ?
bangunan gedung?
BETON Page 6
BAB II
LANDASAN TEORI
BETON Page 7
pengawasan yang teliti terhadap bahan-bahan yang dipilih (Dr. Wuryati
Samekto, M.Pd dan Candra Rahmadiyanto, S.T.,2001).
akan berkurang.
BETON Page 8
9. Setelah 28 hari, beton akan mencapai kekuatan penuh dan
padanya
tertarik
11. Pada beton bertulang memanfaatkan sifat beton yang kuat dalam
gaya tarik.
12. Dari segi biaya, beton menawarkan kemampuan tinggi dan harga
kebakaran.
sangat berat
BETON Page 9
Beton dibedakan dalam 2(dua) kelompok besar yaitu :
1. Beton Keras
2. Beton Segar
BETON Page 10
sifat beton pada saat mengeras. Ada 2 hal yang harus dipenuhi
kestabilan volume.
segregation.
dan semua test tersebut bersifat ‘a single point test’ jadi tidak
a. Slump test
b. Compaction test
c. Flow test
BETON Page 11
d. Remoulding test
e. Penetration test
f. Mixer test
a. Beton Mortar
dan air. Ada tiga ragam mortar yang sering digunakan antara lain
b. Beton Ringan
BETON Page 12
membesar. Hasilnya, bobot beton tersebut lebih ringan daripada
c. Beton Non-Pasir
memakai pasir, kebutuhan semen pada beton ini juga lebih sedikit.
d. Beton Hampa
BETON Page 13
e. Beton Bertulang
terhadap gaya tekan, tetapi lemah dengan gaya tarik. Oleh karena
f. Beton Pra-Tegang
BETON Page 14
Penerapan beton pra-tegang juga banyak dilakukan untuk
g. Beton Pra-Cetak
BETON Page 15
h. Beton Massa
i. Beton Siklop
j. Beton Serat
BETON Page 16
menaikkan daktailitas pada beton tersebut sehingga tidak mudah
mengalami keretakan.
per satuan luas (Tri Mulyono, 2004). Nilai kekuatan beton diketahui
ataupun kubus pada umur 28 hari yang dibebani dengan gaya tekan
pengerasan.
BETON Page 17
tinggi. Umumnya nilai FAS yang diberikan
2004).
2. Sifat agregat
4. Bahan tambah
BETON Page 18
1. water reducing admixtures
2. retarding admixtures
3. accelerating admixtures
dengan besi tulangan, sehingga beton yang memiliki kuat tekan yang baik dilengkapi
dengan besitulangan yang memiliki kuat tarik yang baik. Beton bertulang hampir
dapat di jumpai padasemua elemen struktur bangunan, dari pondasi, tie beam/sloof,
1. Pondasi
mengatakan bahwa pondasi adalah konstruksi yang telah
BETON Page 19
2. Tie Beam/Sloof
3. Kolom
BETON Page 20
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang
4. Balok
BETON Page 21
pergerakan kolom-kolom tersebut tetap bersatu padu
internal material.
BETON Page 22
jepit-jepit, tulangan plat lantai harus dikaitkan kuat pada tulangan
balok penumpu.
(terkadang bahan tambah, yang sangat bervariasi mulai dari bahan kimia
tambahan, serat, sampai bahan buangan non kimia) pada perbandingan tertentu.
b. Beton termasuk tahan aus dan tahan kebakaran, sehingga biaya perawatan
termasuk rendah
d. Ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan beton tak bertulang atau
pasangan batu.
e. Beton segar dapat dengan mudah diangkut maupun dicetak dalam bentuk
a. Beton mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga mudah retak. Oleh
b. Beton segar mengerut saat pengeringan dan beton keras mengembang jika
BETON Page 23
yang panjang/lebar untuk memberi tempat bagi susut pengerasan dan
pengembangan beton.
d. Beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat
dimasuki air, dan air yang membawa kandungan garam dapat merusakkan
beton.
e. Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus dihitung dan didetail
BAB III
PEMBAHASAN
1. Semen
BETON Page 24
Semen adalah bahan organik yang mengeras pada percampuran
dengan air atau larutan garam. Jenis-jenis semen menurut BPS adalah :
kalsium tinggi yang diolah dalam tanur yang bersuhu dan bertekanan
b. Semen putih (gray cement) adalah semen yang lebih murni dari semen
sebagai filler atau pengisi. Semen jenis ini dibuat dari bahan utama kalsit
c. Oil well cement atau semen sumur minyak adalah semen khusus yang
digunakan dalam proses pengeboran minyak bumi atau gas alam, baik di
d. Mixed & fly ash cement adalah campuran semen abu dengan Pozzolan
buatan (fly ash). Pozzolan buatan (fly ash) merupakan hasil sampingan dari
oksida, besi oksida dan oksida lainnya dalam berbagai variasi jumlah.
Semen yang biasa digunakan pada teknik sipil adalah semen portland.
Semen portland adalah bahan pengikat hidrolis berupa bubuk halus yang
BETON Page 25
dihasilkan dengan cara menghaluskan clinker (bahan ini terutama terdiri
dari silikat-silikat kalsium yang bersifat hidrolis) dengan batu gips sebagai
tambahan.
2. Agregat
dalam campuran mortar (aduk) dan beton. Agregat diperoleh dari sumber
daya alam yang telah mengalami pengecilan ukuran secara alamiah melalui
proses pelapukan dan aberasi yang berlangsung lama. Atau agregat dapat
juga diperoleh dengan memecah batuan induk yang lebih besar. Agregat
halus untuk beton adalah agregat berupa pasir alam sebagai hasil
dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu dan mempunyai ukuran butir 5 mm.
Agregat kasar untuk beton adalah agregat berupa kerikil kecil sebagai hasil
disintegrasi alami dari batu-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh
dari pemecahan batu, memiliki ukuran butir antara 5-40 mm. Besar butir
BETON Page 26
Ditinjau dari asalnya
1. Agregat alam
hasil penghancurannya. Jenis batu alam yang baik untuk agregat adalah
batuan beku. Jenis batu endapan atau metamorph juga dapat dipakai
meskipun kualitasnya masih perlu dipilih. Batuan yang abaik untuk agregat
keadaan sekelilingnya.
terdapat jauh dari asalnya karena terbawa arus air atau angin, dan
terbawa arus air berbentuk bulat, sehingga dianggap baik untuk agregat
aduk atau beton. Umumnya pula jenis agregat ini bentuknya berubah-
BETON Page 27
relatif lebih luas. Dengan demikian untuk mendapatkan kelecakan aduk
tertentu dan faktor air semen sama, beton dengan agregat batu pecah
pecah biasanya juga lebih tinggi , karena daya lekat perekat pada
ringan dan umum digunakan. Penggunaan batu apung harus bebas dari
2. Agregat buatan
BETON Page 28
besar pula terjadinya rambatan kelembapan.Sumber utama jenis
liat dan batu tulis yang terjadi secara alamiah dapat dipergunakan
0C – 2000 0C.
c. Cooke breeze
pemakaiannya perlu
d. Hydite
Agregat jenis ini dibuat dari tanah liat (shale) yang dibakar
BETON Page 29
berputar pada suhu tinggi. Dengan demikian bahan akan
e. Lelite
1. Agregat Ringan
Agregat ini adalah agregat yang memiliki berat jenis kurang dari
2,0, dan biasanya digunakan untuk beton non struktural. Agregat ini juga
strukturnya ringan dan fondasinya dapat lebih kecil. Agregat ini dapat
BETON Page 30
diperoleh secara alami maupun buatan. Beberapa contoh agregat ringan :
2. Agregat Normal
Agregat normal adalah agregat yang memiliki berat jenis antara 2,5
sampai 2,7. agregat ini berasal dari batuan granit, basalt, kuarsa, dan
sebagainya. Beton yang dihasilkan memiki berat jenis sekitar 2,3 dengan
norma
3. Agregat Berat
Agregat ini memilik berat jenis lebih dari 2,8. contoh agregat
Beton yang dihasilkan juga memiliki berat jenis tinggi (sampai 5,0), yang
1. Bulat
Agregat jenis ini biasanya berasal dari sungai atau pantai dan
sedikit pasta semen untuk menghasilkan adukan beton yang baik. Agregat
jenis ini tidak cocok untuk beton mutu tinggi maupun perkerasan jalan
BETON Page 31
demikian agregat jenis ini membutuhkan pasta semen lebih banyak untuk
2. Bersudut
permukaannya kasar. Termasuk jenis ini adalah semua jenis batu pecah
hasil pemecahan dengan mesin. Agregat ini memiliki rongga yang lebih
besar, yaitu antara 38% sampai 40%. Ikatan antar butirnya baik sehingga
membentuk daya lekat yang baik. Agregat jenis ini baik untuk membuat
3. Pipih
ukuran terlebar dan tertebal pada butiran itu lebuh dari 3. Agregat ini
4. Memanjang (Lonjong)
obsidian.
BETON Page 32
3. Agregat denga permuakaan licin. Biasa ditemukan pada batuan yang
dan sebagainya.
pasir, colite.
Beton menjadi keras karena reaksi antara semen dan air. Oleh karena
semen. Air yang digunakan adalah air yang bersih, tidak mengandung
beton. Untuk itu diperlukan pemeriksaan terlebih dahulu apakah air itu
cocok untuk dipakai sebagai campuran beton atau tidak. Cara berikut ini
tekan diukur untuk mortar yang dicampur dengan air bersih dan yang
laut hanya dapat dipakai untuk beton yang tidak mempergunakan baja
berkarat.
memperbaiki sifat beton yang lemah dan mengeras. Bahan campuran dibagi
BETON Page 33
ditambahkan harus diperhitungkan pada pengadukan beton dan yang
campuran dan yang kedua disebut zat campuran. Ada beberapa macam
bahan campuran. Contoh khas adalah bahan yang memiliki sifat hidrolik
tersembunyi seperti pozolan, abu terbang, slag tanur tinggi, dan berbagai
menurut fungsinya yaitu zat pembawa dan zat untuk pendispersi (zat
Termasuk ke dalam golongan ini adalah resin vinol. Zat untuk pendispersi
dipergunakan untuk mencegah tersetnya partikel dalam semen. Jika zat ini
tinggi dari asam sulfonat melamin dan sebagainya temasuk golongan zat
pendispersi.
diperhatikan antara lain :
BETON Page 34
b. Pemeriksaan berat jenis dan penyerapan
4. Pemeriksaan Air
Air yang digunakan untuk campuran beton harus bersih dan bebas
5. Tahapan Pembuatan
BETON Page 35
digunakan pada konstruksi adalah mutu beton sesuai dengan
rencana.
silinder.
c. SlumpTest
BETON Page 36
dikeluarkan dari cetakan setelah beton berumur 24 jam,
uji tekan pada mesin tekan sesuai dengan umur beton yang
hancur).
f. Pelaporan
Dari evaluasi uji kuat tekan tersebut akan didapat Nilai “Kuat
BETON Page 37
g. Pemeriksaan Beton Dengan Concrete Hammer Test
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik lain,
agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan campuran
semen, agregat, air dan bahan adiktif, dan bahan penyusun lainnya yang
BETON Page 38
4.2. Saran
yang terbaru yang ada ( up to date ) seperti dalam hal peraturan perencanaan
DAFTAR PUSTAKA
https://sastrasipilindonesia.wordpress.com
http://agusimanuddin22.blogspot.com
http://tosimasipil.blogspot.com
http://asrinurdin96.blogspot.com
BETON Page 39
https://www.academia.edu
http://sang-pemujarahasia.blogspot.com
https://baturisit.blogspot.com
http://strong-indonesia.com
BETON Page 40