Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BETON PRACETAK, BETON PRATEGANG & BETON CAST IN SITU

DOSEN PEMBIMBING :

Dandi Ruhmana Nawir, S.T.

DISUSUN OLEH :

Gede Fandy Sujana Pradipta

POLITEKNIK PENERBANGAN MAKASSAR

D-III TEKNOLOGI BANDAR UDARA

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik

Saya mengucap syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah dengan judul “BETON PRACETAK, BETON PRATEGANG & BETON CAST IN
SITU”.

Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya mengharapkan
dukungan penuh serta saran dan kritik yang membangun sebagai motivasi bagi saya dalam
menulis makalah-makalah lainnya yang bisa bermanfaat bagi para pembaca.

Makassar, 18 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................................4
1.3 TUJUAN PENULISAN.....................................................................................................................4
2.1. Pengertian Beton..........................................................................................................................5
2.2. Pengertian Beton Pracast.............................................................................................................6
2.3. Pengertian Beton Prategang.........................................................................................................6
2.4. Pengertian Beton Cast in Situ......................................................................................................7
BAB III.......................................................................................................................................................9
KESIMPULAN...........................................................................................................................................9
A. KESIMPULAN...............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Beton adalah material konstruksi yang pada saat ini sudah sangat umum digunakan. Saat ini
berbagai bangunan sudah menggunakan material dari beton. Pentingnya peranan konstruksi
beton menuntut suatu kualitas beton yang memadai. Penelitian-penelitian telah banyak dilakukan
untuk memperoleh suatu penemuan alternatif penggunaan konstruksi beton dalam berbagai
bidang secara tepat dan efisien, sehingga akan diperoleh mutu beton yang lebih baik. Beton
merupakan unsur yang sangat penting, mengingat fungsinya sebagai salah satu pembentuk
struktur yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Keadaan ini dapat dimaklumi, karena
sistem konstruksi beton mempunyai banyak kelebihan jika dibandingkan dengan bahan lain.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Perumusan masalah dalam makalah “BETON PRACETAK, BETON PRATEGANG &
BETON CAST IN SITU” yakni

1. Apa itu beton pracetak ?


2. Apa itu beton prategang ?
3. Apa itu beton cast in ?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Tujuan penulisan dalam makalah “BETON PRACETAK, BETON PRATEGANG & BETON
CAST IN SITU” yakni

1. Mengatahui definisi beton pracetak


2. Mengetahui definisi beton prategang
3. Mengetahui definisi beton cast in situ
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Beton


Beton adalah material bahan yang terdiri dari semen, agregat (split dan pasir), air, serta
bahan tambahan (addmixture) baik kimia maupun mineral jika diperlukan. Karakteristik
beton antara lain :
1. Kuat tekan tinggi.
2. Harga murah.
3. Bahan-bahan penyusun mudah didapat.
4. Mudah diolah.
5. Tahan terhadap api

Secara umum kelebihan dan kekurangan beton adalah:

a. Kelebihan
1. Dapat dengan mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan kontruksi
2. Mampu memikul beban yang berat
3. Tahan terhadap temperature yang tinggi
4. Biaya pemeliharaan yang kecil
b. Kekurangan
1. Bentuk yang telah dibuat sulit diubah
2. Pelaksanaan pekerjaan membutuhkan ketelitian yang tinggi
3. Berat
4. Daya pantul suara yang besar
2.2. Pengertian Beton Pracetak
Berdasarkan kutipan dari Badan Standarisasi Nasional SNI, pengertian beton pracetak
adalah sebagai berikut :
 SNI 7832-2012 : beton pracetak merupakan kontruksi yang komponen
pembentuknya dicetak atau difabrikasi. Pengolahannya baik di lahan produksi
(bengkel) atauapun dilapangan yang kemudian dipasang dilapangan, sehingga
membentuk sebuah bangunan.
 SNI 03-2847-2002 : beton pracetak merupakan pencampuran semen Portland
atau semen hidraulik lain, agregat halus (ukuran < 5mm), agregat kasar (ukuran
5mm-40mm), dan air serta ditambah dengan bahan tambahan yang dapat
membentuk masa padat

Dari kedua pengertian beton pracetak diatas menunjukkan bahwa beton pracetak
merupakan sebuah proses pengolahan dari beberapa campuran beton. Bahan material
pembuatnya terdiri dari semen Portland, pasir(agregat halus), kerikil (agregat kasar), air
dan zat-zat aditif menjadi sebuah massa padat yang dilakukan secara fabrikasi(cetak).

Hasil pencetakan tersebut nantinya akan dipasang di lapangan untuk membentuk sebuah
bangunan. Dapat disimpulkan bahwa cetakan / panel beton yang dihasilkan merupakan
sebuah bagian / elemen dari bangunan yang akan disusun pada site

Komposisi Beton K-350 untuk Produk Beton Pracetak

Lebih dalam lagi, disebutkan dalam SNI 03-2847-2002 bahwa beton pracetak dapat
berupa beton bertulang ataupun tidak bertulang.
Tabel Komposisi Beton Pracetak

Fungsi – fungsi Beton Pracetak (Beton Precast)

Fungsi pertama adalah beton non structural yang menggunakan mutu beton K-175 dan
kedua adalah beton strukturan dengan menggunakan mutu beton K-350

Beberapa contoh fungsi beton pracetak non structural antara lain :


A) Beton Pracetak Non Struktural
 Paving block & Grass block
 Buis beton
 Pagar panel beton
 U-ditch
 Road Barrier Beton (batas tol, kanstin beton)
B) Beton Pracetak Struktural
 Sheet Pile Beton
 Box culvert
 Girder Beton Jembatan, dan sebagainya

Sedangkan fungsi umum dari beton precast adalah untuk menggantikan beton cor
ditempat dalam rangka untuk mempermudah proses pembangunan. Proses pembangunan
menggunakan system precast diharapkan menjadi lebih cepat serta aman dari polusi, baik
polusi suara ataupun udara
2.3. Beton Prategang
Pengertian beton prategang menurut beberapa peraturan yang berlaku di dalam dunia konstruksi
adalah sebagai berikut:

 Menurut ACI (American Concrete Institute), beton prategang merupakan beton yang
mengalami tegangan internal dengan besar dan distribusi sedemikian rupa sehingga
dapat mengimbangi sampai batas tertentu tegangan yang terjadi akibat beban eksternal.
 Dalam definisi lain, menurut Draft Konsensus Pedoman Beton 1998, beton prategang
adalah beton bertulang yang telah diberikan tegangan tekan dalam untuk mengurangi
tegangan tarik potensial dalam akibat beban kerja.

Beton prategang juga dapat didefinisikan sebagai beton bertulang dimana tegangan tariknya pada
kondisi pembebanan tertentu dengan nilai dan pembagian yang sedemikian rupa sampai batas
aman dengan pemberian gaya tekan permanen, dan baja prategang yang digunakan untuk
keperluan ini ditarik sebelum beton mengeras (pratarik) atau setelah beton mengeras (pascatarik).

Konsep Dasar Beton Prategang

Perbedaan utama antara beton bertulang dan beton prategang adalah beton bertulang
mengkombinasikan beton dan tulangan baja dengan cara menyatukan dan membiarkan keduanya
bekerja bersama-sama sesuai dengan keinginannya. Sedangkan, beton prategang
mengkombinasikan beton berkekuatan tinggi dan baja mutu tinggi dengan cara-cara “aktif”.

Pembuatan beton prategang dicapai dengan cara menarik baja dan menahannya ke beton, jadi
membuat beton dalam keadaan tertekan. Kombinasi aktif ini menghasilkan perilaku yang lebih
baik dari kedua bahan tersebut.

Baja adalah bahan yang dikenal dengan kemampuan ketahanannya dan bersifat liat. Hal itu
menyebabkan baja mampu dibuat untuk bekerja dengan kekuatan tarik yang tinggi oleh
prategang. Sedangkan, beton adalah bahan yang getas dan kemampuannya menahan tarikan
diperbaiki dengan memberikan tekanan, sementara kemampuannya menahan tekanan tidak
dikurangi. Jadi beton prategang merupakan kombinasi yang ideal dari dua buah bahan konstruksi
modern berkekuatan tinggi.
Prinsip dan Cara Kerja Beton Prategang

Ada dua jenis metode pemberian gaya konsentris pada beton prategang, yaitu :

a. Pemberian Pratarik (Pre-tensioned Prestressed Concrete)

Pada metode pratarik, tendon ditegangkan dengan pertolongan alat pembantu sebelum beton
dicor. Gaya konsentris dipertahankan sampai beton cukup keras. Setelah beton cukup keras
tendon dipotong dan gaya prategang akan tersalur ke beton melalui lekatan. Dalam pembuatan
secara massal, maka metode ini sangatlah cocok.

Baja prategang diberi pratarik terhadap pengangkeran independen sebelum pengecoran beton di
sekitarnya. Sebutan pratarik berarti pemberian pratarik pada baja prategang, bukan pada
baloknya. Pemberian pratarik biasanya dilakukan di lokasi pembuatan beton pracetak.
Penggambaran sistem pemberian pratarik dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.

b. Pemberian Pascatarik (Post-tensioned Prestressed Concrete)

Pada metode pascatarik, tendon ditarik setelah beton dicor. Sebelum pengecoran dilakukan
terlebih dahulu dipasang selongsong untuk alur dari tendon. Setelah beton jadi, tendon
dimasukkan ke dalam beton melalui selebung tendon yang sebelumnya sudah dipasang ketika
pengecoran. Penarikan dilakukan setelah beton mencapai kekuatan yang diinginkan sesuai
dengan perhitungan. Setelah penarikan dilakukan maka selongsong diisi dengan bahan grouting.
Proses pemberian prategang metode pascatarik dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.
Material Beton Prategang

1. Beton adalah hasil dari pencampuran beberapa material berupa semen, air dan agregat.
Dengan perbandingan berat campuran yakni, agregat kasar 44%, agregat halus 31%,
semen 18%, dan air 7%. Setelah 28 hari, beton akan mencapai kekuatan yang ideal yang
disebut dengan kuat tekan karakteristik. Kuat tekan karakteristik adalah tegangan yang
telah melampaui 95% dari pengukuran kuat tekan uniaksial yang diambil dari tes
penekanan standar, yaitu dengan kubus ukuran 15x15 cm, atau silnder dengan diameter
15 cm dan tinggi 30 cm. Beton yang digunakan dalam pembuatan beton prategang adalah
beton yang mempunyai kekuatan tekan yang tinggi dengan nilai f’c minimal 30 Mpa.
2. Baja: material baja yang biasa digunakan dalam praktik pembuatannnya adalah sebagai
berikut.
 Kawat PC Wire, biasanya digunakan untuk baja prategang pada beton prategang dengan
sistem pratarik.
 Kawat PC Strand, biasanya digunakan untuk baja prategang untuk beton prategang
dengan sistem pascatarik.
 Kawat PC BAR, biasanya digunakan untuk baja prategang pada beton prategang dengan
sistem pratarik.
 Tulangan biasa, yaitu tulangan yang bisa dipakai untuk beton konvensional seperti besi
polos dan besi ulir.

Kelebihan dan Kekurangan Beton Prategang

Beton Prategang (Prestressed concrete) mempunyai beberapa keunggulan bila dibandingkan dengan
beton konvensional biasa, antara lain:

Kelebihan dari segi teknis:

 Struktur beton prategang akan terhindar dari retak terbuka didaerah tarik akibat beban kerja. 
 Beton prategang akan lebih tahan terhadap korosi.
 Kedap air, bagus digunakan untuk proyek yang dekat dengan perairan.
 Karena terbentuknya lawan lendut akibat gaya prategang sebelum beban rencana bekerja, maka
lendutan akhir setelah beban rencana bekerja, akan lebih kecil dari pada beton bertulang biasa.
 Efisien karena dimensi penampang struktur beton prategang lebih ramping.
 Lebih hemat dalam penggunaan baja.
 Ketahanan terhadap geser dan ketahanan terhadap puntirnya meningkat.
Kelebihan dari segi teknis ini akan mempengaruhi biaya untuk memproduksi beton prategang itu sendiri,
dan dari segi ekonomis beton prategang juga memiliki beberapa kelebihan antara lain :

 Volume beton yang digunakan untuk produksi beton prategang lebih sedikit
 Jumlah baja/besi yang digunakan untuk produksi beton prategang sedikit.
 Beton prategang akan lebih menguntungkan jika dibuat dalam jumlah besar
 Beton prategang hampir tidak memerlukan biaya pemeliharan, lebih tahan lama karena, dapat
membuat balok dengan bentang yang lebih panjang. 
 Dengan menggunakan beton prategang bisa menghemat waktu pelaksanaan konstruksi.
Kekurangan beton prategang, sebagai berikut :

 Diperlukan kontrol dan monitoring quality control (QC) yang lebih ketat dalam proses
pembuatan.
 Terdapat kehilangan tegangan pada pemberian gaya prategang awal.
 Diperlukan biaya tambahan untuk pengangkutan.
2.4. Penjelasan Beton Cast in
Beton Beton cast in situ adalah pemindahan campuran beton cair dari mixer ketempat
dimana beton akan dicor yaitu bekisting atau acuan pada struktur yang akan dikerjakan.
Atau beton yang dicor di tempat, dengan cetakan atau acuan yang dipasang di lokasi
elemen struktur pada bangunan atau gedung atau infrastruktur
BAB III

KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
Dalam dunia konstruksi, tentu sangat penting untuk mengetahui apa itu struktur beton
untuk membangun gedung. Beton itu sendiri merupakan elemen yang sangat penting
untuk melakukan pengerjaan bangunan kontruksi. Elemen yang satu ini dapat mudah
dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi. Tidak hanya itu beton itu sendiri juga
memiliki kekuatan mumpuni, tahan terhadap temperatur yang tinggi serta biaya
pemeliharaannya yang murah. Struktur beton ini dapat diketahui lewat karakteristik beton
yang itu sendiri. Berikut ini adalah standarisasi karakteristik beton yang baik adalah
sebagai berikut : kepadatan, kekuatan, faktor air semen, tekstur, parameter
DAFTAR PUSTAKA

Beton Prategang Jilid I, Edward-Nawy


Struktur Rangka Beton Bertulang, Pracetak Dan Prategang, Eka Juliafad

Anda mungkin juga menyukai