BETON
Disusun Oleh :
Novera Kresiariati 5111418030 TEKNIK SIPIL S1
Akmal Hilmi R. 5111418086 TEKNIK SIPIL S1
Muhammad Nauval I. 5111418088 TEKNIK SIPIL S1
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang beton ini dapat
Penyusun
BETON Page 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
BETON Page 3
BAB I
PENDAHULUAN
kuat tekan beton pada umur ke-28 hari. Oleh karena sebab-sebab diatas
BETON Page 4
kemungkinan terjadinya output yang tidak sesuai dengan yang
raksasa hanya dengan mengandalkan zat putih telur, ketan atau lainnya.
batu kapur dan abu vulkanis. Pertama kali ditemukan di zaman Kerajaan
Romawi, tepatnya di Pozzuoli, dekat teluk Napoli, Italia. Bubuk itu lantas
dinamai pozzuolana.
1.2. Tujuan
beton.
e) Dan juga mengetahui apa saja jenis-jenis tulangan pada aplikasi beton
BETON Page 5
1.3. Rumusan Masalah
bangunan ?
bangunan gedung?
BETON Page 6
BAB II
LANDASAN TEORI
BETON Page 7
2. Beton tidak dapat dipergunakan pada elemen konstruksi yang
akan berkurang.
10. Untuk menjaga keretakan yang lebih lanjut pada suatu penampang
11. Pada beton bertulang memanfaatkan sifat beton yang kuat dalam
menerima gaya tekan serta tulangan baja yang kuat menerima gaya
tarik.
BETON Page 8
12. Dari segi biaya, beton menawarkan kemampuan tinggi dan harga
kebakaran.
sangat berat
1. Beton Keras
BETON Page 9
yang ada kaitannya dengan struktu beton. Berbagai test uji kekuatan
2. Beton Segar
sifat beton pada saat mengeras. Ada 2 hal yang harus dipenuhi ketika
membuat beton :
kestabilan volume.
BETON Page 10
kemudahan pengerjaan tanpa adanya bleeding dan
segregation.
semua test tersebut bersifat ‘a single point test’ jadi tidak dapat
a. Slump test
b. Compaction test
c. Flow test
d. Remoulding test
e. Penetration test
f. Mixer test
BETON Page 11
Berdasarkan fungsi dan kegunaannya, jenis beton dapat
a. Beton Mortar
dan air. Ada tiga ragam mortar yang sering digunakan antara lain
b. Beton Ringan
beton lain yang memiliki ukuran sama persis. Beton ringan biasanya
BETON Page 12
c. Beton Non-Pasir
menggunakan pasir, melainkan hanya kerikil, semen, dan air. Hal ini
memakai pasir, kebutuhan semen pada beton ini juga lebih sedikit.
d. Beton Hampa
e. Beton Bertulang
gaya tekan, tetapi lemah dengan gaya tarik. Oleh karena itu, tulangan
BETON Page 13
pada struktur bentang lebar seperti pelat lantai, kolom bangunan,
f. Beton Pra-Tegang
bentang lebar.
BETON Page 14
g. Beton Pra-Cetak
h. Beton Massa
BETON Page 15
i. Beton Siklop
j. Beton Serat
mengalami keretakan.
per satuan luas (Tri Mulyono, 2004). Nilai kekuatan beton diketahui
ataupun kubus pada umur 28 hari yang dibebani dengan gaya tekan
BETON Page 16
pengujian dengan menggunakan alat compression testing machine.Ada
pengerasan.
2. Sifat agregat
BETON Page 17
Berhubungan dengan perbandingan jumlah semen
4. Bahan tambah
2. retarding admixtures
3. accelerating admixtures
dengan besi tulangan, sehingga beton yang memiliki kuat tekan yang baik dilengkapi
BETON Page 18
dengan besitulangan yang memiliki kuat tarik yang baik. Beton bertulang hampir dapat
di jumpai padasemua elemen struktur bangunan, dari pondasi, tie beam/sloof, kolom,
1. Pondasi
2. Tie Beam/Sloof
BETON Page 19
Sloof adalah struktur bangunan yang terletak di atas pondasi
3. Kolom
1996).
BETON Page 20
4. Balok
material.
BETON Page 21
5. Pelat lantai beton
penumpu.
(terkadang bahan tambah, yang sangat bervariasi mulai dari bahan kimia
tambahan, serat, sampai bahan buangan non kimia) pada perbandingan tertentu.
BETON Page 22
b. Beton termasuk tahan aus dan tahan kebakaran, sehingga biaya perawatan
termasuk rendah
d. Ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan beton tak bertulang atau
pasangan batu.
e. Beton segar dapat dengan mudah diangkut maupun dicetak dalam bentuk
a. Beton mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga mudah retak. Oleh
b. Beton segar mengerut saat pengeringan dan beton keras mengembang jika
basah sehingga dilatasi (constraction joint) perlu diadakan pada beton yang
pengembangan beton.
d. Beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat dimasuki
air, dan air yang membawa kandungan garam dapat merusakkan beton.
e. Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus dihitung dan didetail
BETON Page 23
BAB III
PEMBAHASAN
1. Semen
dengan air atau larutan garam. Jenis-jenis semen menurut BPS adalah :
kalsium tinggi yang diolah dalam tanur yang bersuhu dan bertekanan
b. Semen putih (gray cement) adalah semen yang lebih murni dari semen
sebagai filler atau pengisi. Semen jenis ini dibuat dari bahan utama kalsit
BETON Page 24
c. Oil well cement atau semen sumur minyak adalah semen khusus yang
digunakan dalam proses pengeboran minyak bumi atau gas alam, baik di
d. Mixed & fly ash cement adalah campuran semen abu dengan Pozzolan
buatan (fly ash). Pozzolan buatan (fly ash) merupakan hasil sampingan dari
oksida, besi oksida dan oksida lainnya dalam berbagai variasi jumlah.
Semen yang biasa digunakan pada teknik sipil adalah semen portland.
Semen portland adalah bahan pengikat hidrolis berupa bubuk halus yang
dari silikat-silikat kalsium yang bersifat hidrolis) dengan batu gips sebagai
tambahan.
2. Agregat
dalam campuran mortar (aduk) dan beton. Agregat diperoleh dari sumber
BETON Page 25
daya alam yang telah mengalami pengecilan ukuran secara alamiah melalui
proses pelapukan dan aberasi yang berlangsung lama. Atau agregat dapat
juga diperoleh dengan memecah batuan induk yang lebih besar. Agregat
halus untuk beton adalah agregat berupa pasir alam sebagai hasil disintegrasi
alami dari batu-batuan atau berupa pasir buatan yang dihasilkan oleh alat-
alat pemecah batu dan mempunyai ukuran butir 5 mm. Agregat kasar untuk
beton adalah agregat berupa kerikil kecil sebagai hasil disintegrasi alami dari
batu-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu,
memiliki ukuran butir antara 5-40 mm. Besar butir maksimum yang
1. Agregat alam
Pada umumnya agregat alam menggunakan bahan baku alam atau hasil
penghancurannya. Jenis batu alam yang baik untuk agregat adalah batuan
beku. Jenis batu endapan atau metamorph juga dapat dipakai meskipun
kualitasnya masih perlu dipilih. Batuan yang abaik untuk agregat adalah
butiran-butiran yang keras kompak, tidak pipih , kekal (volume tidak mudah
sekelilingnya.
BETON Page 26
a. Kerikil dan pasir alam agregat jenis ini merupakan hasil
terdapat jauh dari asalnya karena terbawa arus air atau angin, dan
terbawa arus air berbentuk bulat, sehingga dianggap baik untuk agregat
aduk atau beton. Umumnya pula jenis agregat ini bentuknya berubah-
dan faktor air semen sama, beton dengan agregat batu pecah akan
menggunakan pasir atau kerikil alam. kekuatan beton dengan batu pecah
biasanya juga lebih tinggi , karena daya lekat perekat pada permukaan
dan umum digunakan. Penggunaan batu apung harus bebas dari debu
BETON Page 27
2. Agregat buatan
dan batu tulis yang terjadi secara alamiah dapat dipergunakan unytuk
2000 0C.
BETON Page 28
c. Cooke breeze
perlu
d. Hydite
Agregat jenis ini dibuat dari tanah liat (shale) yang dibakar
e. Lelite
BETON Page 29
lempeng-lempeng ini dibuat bahan tambah dengan memecah dan
1. Agregat Ringan
Agregat ini adalah agregat yang memiliki berat jenis kurang dari
2,0, dan biasanya digunakan untuk beton non struktural. Agregat ini juga
strukturnya ringan dan fondasinya dapat lebih kecil. Agregat ini dapat
2. Agregat Normal
Agregat normal adalah agregat yang memiliki berat jenis antara 2,5
sampai 2,7. agregat ini berasal dari batuan granit, basalt, kuarsa, dan
sebagainya. Beton yang dihasilkan memiki berat jenis sekitar 2,3 dengan
norma
3. Agregat Berat
Agregat ini memilik berat jenis lebih dari 2,8. contoh agregat berat
BETON Page 30
yang dihasilkan juga memiliki berat jenis tinggi (sampai 5,0), yang efektif
1. Bulat
Agregat jenis ini biasanya berasal dari sungai atau pantai dan
sedikit pasta semen untuk menghasilkan adukan beton yang baik. Agregat
jenis ini tidak cocok untuk beton mutu tinggi maupun perkerasan jalan
demikian agregat jenis ini membutuhkan pasta semen lebih banyak untuk
2. Bersudut
permukaannya kasar. Termasuk jenis ini adalah semua jenis batu pecah
hasil pemecahan dengan mesin. Agregat ini memiliki rongga yang lebih
besar, yaitu antara 38% sampai 40%. Ikatan antar butirnya baik sehingga
membentuk daya lekat yang baik. Agregat jenis ini baik untuk membuat
3. Pipih
ukuran terlebar dan tertebal pada butiran itu lebuh dari 3. Agregat ini
BETON Page 31
4. Memanjang (Lonjong)
obsidian.
dan sebagainya.
pasir, colite.
Beton menjadi keras karena reaksi antara semen dan air. Oleh karena
semen. Air yang digunakan adalah air yang bersih, tidak mengandung
minyak, lumpur dan bahan-bahan kimia yang dapat merusak kekuatan beton.
Untuk itu diperlukan pemeriksaan terlebih dahulu apakah air itu cocok untuk
BETON Page 32
dipakai sebagai campuran beton atau tidak. Cara berikut ini dipergunakan
untuk pemeriksaan tersebut: Waktu set semen dan kekuatan tekan diukur
untuk mortar yang dicampur dengan air bersih dan yang dicampur air yang
memperbaiki sifat beton yang lemah dan mengeras. Bahan campuran dibagi
campuran dan yang kedua disebut zat campuran. Ada beberapa macam bahan
tersembunyi seperti pozolan, abu terbang, slag tanur tinggi, dan berbagai
menurut fungsinya yaitu zat pembawa dan zat untuk pendispersi (zat
Termasuk ke dalam golongan ini adalah resin vinol. Zat untuk pendispersi
dipergunakan untuk mencegah tersetnya partikel dalam semen. Jika zat ini
tinggi dari asam sulfonat melamin dan sebagainya temasuk golongan zat
pendispersi.
BETON Page 33
3.2. Tahap Pembuatan Beton
BETON Page 34
4. Pemeriksaan Air
Air yang digunakan untuk campuran beton harus bersih dan bebas
5. Tahapan Pembuatan
dengan rencana.
silinder.
c. SlumpTest
BETON Page 35
beton segar. Percobaab Slump Test dilakukan sebelum
BETON Page 36
uji tekan pada mesin tekan sesuai dengan umur beton yang
hancur).
f. Pelaporan
Dari evaluasi uji kuat tekan tersebut akan didapat Nilai “Kuat
BETON Page 37
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik lain,
agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan campuran
semen, agregat, air dan bahan adiktif, dan bahan penyusun lainnya yang
4.2. Saran
yang terbaru yang ada ( up to date ) seperti dalam hal peraturan perencanaan
BETON Page 38
DAFTAR PUSTAKA
https://sastrasipilindonesia.wordpress.com
http://agusimanuddin22.blogspot.com
http://tosimasipil.blogspot.com
http://asrinurdin96.blogspot.com
https://www.academia.edu
http://sang-pemujarahasia.blogspot.com
https://baturisit.blogspot.com
http://strong-indonesia.com
BETON Page 39
Pertanyaan dan Jawaban
BETON Page 40