BAB IV
TINJAUAN PELAKSANAAN STRUKTUR PELAT LANTAI DAN TANGGA
4.1
2.
28
29
b. Air
Pada proses hidrasi, air sangat diperlukan untuk berlangsungnya reaksi kimiawi bersama
semen. Air yang digunakan tidak boleh mengandung asam, minyak, alkali, garam-garam,
bahan organik dan bahan-bahan lain yang dapat merusak beton dan tulangan baja.
c. Agregat halus
Agregat halus atau pasir yang digunakan untuk pekerjaan beton pada dasarnya harus diuji
terlebih dahulu kadar lumpur dan kadar organic yang terkandung didalamnya dan tidak
boleh lebih dari 0,5%, tetapi pada proyek ini pengujian tidak dilakukan dan menggunakan
pasir berbutir kasar agar lebih mengikat pada campuran beton. Adapun agregat halus yang
digunakan dapat dilihat pada gambar 4.2. berikut :
30
31
f.
4.1.4 Peralatan
1. Concrete Pump
Adalah sebuah truk yang berfungsi untuk menyalurkan bahan Beton cor ready mix. pada
proyek ini digunakan Concrate Pump. Concrete pump ini memiliki lengan yang bisa memanjang
yang bisa untuk menjangkau pengecoran untuk lantai 2 dan juga 3. Lengan nya pun juga bisa
ditambah apabila lengan awal nya sudah tidak bisa lagi menjangkau lantai yang akan dicor.
32
33
34
35
36
37
38
39
Gambar IV.16 Pengecoran Pelat yang Dilakukan Dengan Menggunakan Concrete Pump
Adukan beton yang akan dicor dibawa mobil pengangkut beton dari truck Mixer dan
mesin pengangkut ( concrete Pump ) dan bucket. Sebelum beton dicor semua ruangan yang akan
diisi harus dibersihkan dari kotoran dan sisa-sisa kawat pengikat. Pengecoran pelat dimulai dan
salah satu ujung tepinya hingga selesai apabila pengecoran dihentikan, maka harus pada tempat
yang momennya sama dengan nol yaitu diatas balok anak atau pada jarak 1 dari jarak bentang.
Pengecoran harus dilakukan sebaik mungkin untuk menjamin beton itu padat dan harus dihindari
terjadinya cacat seperti keropos..
Selain dicor ada tahapan selanjutnya, yaitu dengan perataan Permukaan Beton. Perataan
permukaan beton dimaksudkan adalah perataan bidang beton yang tidak tertutup oleh bekisting
dengan laskram dan pipa. Tujuannya adalah untuk mendapatkan permukaan beton yang baik
dengan ketebalan sesuai dengan yang direncanakan. Pelaksanaan perataan ini dikerjakan pada
saat beton masih basah.
Persyaratan perataan beton adalah :
1) Perataan bidang beton harus segera, apabila dalam satu bagian bekisting telah diisi penuh
adukan.
2) Penonjolan agregat harus tidak ada pada permukaan beton.
40
4.2.6
samping ke tengah untuk meminimumkan beban yang dipikul sewaktu pembongkaran. Besar
momen terbesar berada di tengah bentangan, sehingga area ini dibongkar terakhir. Pelepasan
bekisting dan steger ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak dapat merusak konstruksi
beton itu sendiri dan bahan bahan bekisting tersebut dapat digunakan lagi.
41
Pekerjaan Finishing
Setelah semua steger gelam dan bekisting dibongkar maka dilanjutkan dengan pekerjaan
finishing berupa pembersihan. Pelat dibersihkan dari sisa-sisa kayu, besi, dan lain-lain.
4.2.8
Pekerjaan Perawatan
Setelah dicor beton harus dirawat dengan baik agar dapat mencapai mutu yang
diinginkan. Pelaksanaan perawatan beton dilakukan selama satu minggu dengan membasahi
permukaan beton secara terus-menerus dengan air.
Pemasangan Steger/Scaffolding
42
Steger merupakan konstruksi yang mendukung bekisting dan beton yang belum
mengeras. Steger harus kuat, kokoh dan terhindar dari bahaya kemiringan. Pada proyek
pembangunan gedung ini, konstruksi yang mendukung bekisting dan beton tersebut terbuat dari
kayu gelam yang disusun sedemikian rupa sesuai dengan dimensi, bentuk dan kelurusannya.
Susunan steger diletakkan dengan kemiringan sesuai perencanaan struktur tangga.
ketinggian dari lantai dibawahnya sehingga diketahui kombinasi alat yang diperlukan, apakah
menggunakan perancah kayu saja atau dengan scaffolding. Bekisting dapat dipasang setelah
pemasangan steger/scaffolding. Bekisting yang digunakan yaitu berupa papan kayu dengan
rangka kayu yang tidak mudah berubah bentuk. Semua bekisting harus diberi penguat datar dan
silangan sehingga kemungkinan bergeraknya selama dalam pelaksanaan dapat dihindarkan, juga
harus cukup rapat untuk menghindari keluarnya adukan (mortarleakage).
Untuk tangga, bekisting tidak perlu dipabrikasi secara khusus, karena bisa dipabrikasi
pada saat penyetelan langsung, yang perlu dipersiapkan adalah posisi kemiringan badan tangga.
Pada bagian bawah bekisting ini
43
utama dipasang terlebih dahulu, kemudian dirangkai dengan tulangan sengkang. Bagian bawah
tulangan tangga diberi beton tahu / beton decking, Pemasangan beton decking pada bagian bawah
tulangan dengan ketebalan 2 cm.
Pada tulangan lantai tangga, awal mulanya penganyaman dilakukan pengukuran. Jarak
sumbu ke sumbu tulangan ditandai pada bekisting dengan menggunakan kapur tulis. Pada pelat
lantai 2 dilebihkan tulangan pokok untuk disambungkan ke tulangan pelat lantai tangga. Pada
pelat lantai tangga dipasang tulangan 2 arah dan tebal pelat 18 cm Kedua lapisan ini kemudian
diikat dengan kawat pengikat dengan diameter 1 mm yang pada akhirnya. Saat Pengecoran, pada
dasar tulangan diberi batu atau coran beton seperti tahu agar posisi tulangan atas dan bawah
berada sesuai dengan rencana. Untuk tulangan anak tangga, besi dibengkokkan sedemikian rupa
sehingga membentuk sudut 90 derajat dan diikat dengan kawat pengikat ke tulangan utama
44
4.3.4
Finishing PenulanganTangga
Sebelum dilakukan Pengecoran Pelat lantai bordes dan tangga dipasang beton deking
atau batu tahu agar jarak spasi antar pelat sesuai dengan ukuran. Dan diberi bekisting agar saat
dicor dapat menghasilkan cetakan beton sesuai dengan ukuran pijakan anak tangga yang
direncanakan.
45
4.3.5
di tulangan bawah agar posisi tulangan berada pada posisi sesuai rencana. Pekerjaan pengecoran
beton bertulang dilakukan dengan cara manual, yaitu dengan melakukan pengadukan campuran
beton dengan mesin molen dan pengangkutan adukan beton dengan ember. Beton diratakan dan
dipadatkan dengan sekop dan centong semen.
samping ke tengah untuk meminimumkan beban yang dipikul sewaktu pembongkaran. Besar
momen terbesar berada di tengah bentangan, sehingga area ini dibongkar terakhir. Pelepasan
bekisting dan steger ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak dapat merusak konstruksi
beton itu sendiri dan bahan bahan bekisting tersebut dapat digunakan lagi.
46
4.3.7
Pekerjaan Finishing
Setelah semua steger gelam dan bekisting dibongkar maka dilanjutkan dengan pekerjaan
finishing berupa pembersihan. Plat dibersihkan dari sisa-sisa kayu, besi, dan lain-lain.
4.3.8
Pekerjaan Perawatan
Setelah dicor beton harus dirawat dengan baik agar dapat mencapai mutu yang
diinginkan. Pelaksanaan perawatan beton dilakukan selama satu minggu dengan membasahi
permukaan beton secara terus-menerus dengan air.
4.4
Permasalahan di Lapangan
Pada pelaksanaan proyek terdapat banyak permsalahan dan kendala dilapangan seperti ;
1. Cuaca yang tidak mendukung, karena proyek dilaksanakan pada musim hujan sehingga
menghambat pekerja melakukan pekerjaan sesuai time schadule.
2. Keterlambatan datangnya pasokaan material.
3. Hasil pengecoran yang keropos. Jenis kerusakan ini timbul karena pengerjaan beton yang
kurang baik, agregat terlalu kasar,kurangnya butiran halus yang termasuk semen, faktor
air semen tidak tepat, pemadatan yang tidak sempurna karena rapatnya tulangan, pasta
semen keluar dari cetakan yang tidak rapat dan lain-lainnya, yang mengakibatkan beton
keropos dapat dilihat pada gambar IV.26
47