4.1. Peralatan
Untuk menunjang kelancaran Kegiatan Pembangunan Preservasi Pelebaran
Jalan BTS. Banyumas/Brebes-Ajibarang-Wangon, diperlukan berbagai peralatan
konstruksi, baik alat-alat berat maupun peralatan lainnya. Penggunaan peralatan di
lokasi proyek dan jumlah alat yang digunakan disesuaikan dengan berbagai faktor
yang ada di lapangan. Faktor-faktor tersebut antara lain :
1. Lokasi pekerjaan
2. Keadaan lapangan
3. Jenis pekerjaan
4. Volume pekerjaan
5. Waktu yang tersedia
6. Biaya yang tersedia
7. Metode pelaksanaan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan alat kerja antara lain :
1. Kondisi alat harus dalam keadaan baik dan layak dioperasikan. Sebelum
dipakai, diperiksa terlebih dahulu mesin, minyak mesin, air untuk
pendingin dan sebagainya
2. Diusahakan untuk tidak membebani alat kerja melebihi kapasitas yang
telah ditetapkan oleh pabrik pembuatnya
3. Dipilih operator yang benar-benar ahli dan berpengalaman.
Peralatan yang digunakan pada Kegiatan Pembangunan Preservasi Pelebaran
Jalan BTS. Banyumas/Brebes-Ajibarang-Wangon, dapat dikelompokkan dalam
alat pekerjaan pembetonan, pekerjaan pembesian, dan pekerjaan kayu.
a. Sendok semen
Alat ini digunakan pada finishing pekerjaan beton
b. Gerobak dorong
Kedua alat ini digunakan untuk mengangkut pasir dan material campuran
beton ke lokasi pekerjaan.
e. Truck mixer
Pada proyek ini menggunakan beton ready mix diproduksi dari PT. Panca
Karya Sentosa, jadi diperlukan truck mixer untuk mengangkut adukan
beton, kapasitas truck ini yaitu 7 m3.
f. Concrete Pump
Alat ini berfungsi untuk memompa beton dari truck mixer ke tempat
pengecoran yang letaknya sulit dijangkau.
g. Concrete Vibrator
Alat ini digunakan untuk proses pemadatan adukan beton pada saat
pengecoran. Concrete Vibrator ini digunakan selama pengecoran
berlangsung dan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak merusak acuan
maupun posisi besi tulangan. Pada prinsipnya alat penggetar ini terdiri
dari:
1) Sumber tenaga (mesin diesel).
2) Batang penggetar.
Batang penggetar (tongkat besi) dengan jarum penggetar di ujungnya yang
dihubungkan dengan motor kompresor sehingga dapat berputar
menggetarkan adukan beton. Batang penggetar ini bisa digerakkan
melengkung sesuai dengan arah yang dikehendaki. Dalam penggunaan alat
penggetar ini perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Ujung batang penggetar harus dimasukkan ke dalam adukan kira-kira
vertikal, tetapi dalam keadaan khusus diperbolehkan miring 45˚.
2) Selama penggetaran, ujung batang penggetar tidak boleh horizontal
karena dapat menyebabkan pemisahan bahan.
32
h. Perancah
Perancah yang digunakan pada proyek ini menggunakan scaffolding.
Perancah berfungsi sebagai penahan tulangan plat dan adukan beton (plat
beton atau plat lantai).
4.2. Material
Material sebagai komponen yang sangat menentukan mutu dari hasil
pekerjaan, maka mutu bahan bangunan yang digunakan harus memenuhi
persyaratan yang ada dalam Rencana Kerja dan Syarat- Syarat ( RKS ).
Penggunaan bahan bangunan hendaknya bahan yang baru, sedangkan pemakaian
bahan bekas atau lama harus mendapatkan persetujuan dari pengawas dan atau
pemberi tugas.
Agar bahan bangunan tetap dalam kondisi yang layak pakai, maka cara
penyimpanannya harus diperhatikan dan menjadi tanggung jawab pelaksana.
Apabila selama penyimpanan bahan menjadi tidak layak pakai, maka pelaksana
wajib mengganti dengan bahan yang memenuhi syarat.
35
c. Agregat Kasar
Agregat kasar pada proyek ini diambil dari tempat penggilingan batu di
pegunungan desa Ajibarang, yang digunakan berupa batu-batuan yang
diperoleh dari pemecahan batu (split). Bahan ini terdiri dari butir-butir
yang keras dan tidak berpori, tidak mengandung butir-butir yang pipih
melampaui 20% dari berat agregat seluruhnya. Selain itu, agregat kasar ini
tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% terhadap berat keringnya,
serta bebas dari bahan-bahan yang dapat merusak seperti zat-zat yang
reaktif alkali.
d. Besi Tulangan
Kondisi fisik besi tulangan harus baru, berwarna abu-abu dan tidak
berkarat. Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi tulangan yang
dipersyaratkan, maka disamping adanya sertifikat dari pabrik, juga harus
dimintakan sertifikat contoh dari laboratorium pada saat pengujian kuat
tarik (stress strain) yang dilakukan secara periodik minimal dua untuk
setiap 20 ton baja tulangan.
Pada proyek ini digunakan besi tulangan mutu BJTP-32 dan BJTD-32.
Untuk tulangan sengkang digunakan tulangan diameter 8 mm. Sedangkan
pada pekerjaan struktur digunakan tulangan diameter 12 mm, diameter 10
mm untuk tulagan bagi balok dan diameter 16 tulangan utama.
e. Air
Persyaratan teknis air yang dipergunakan dalam proyek ini adalah air yang
bersih tidak mengandung minyak, asam, alkali, garam-garam, bahan
organis, atau bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan.
Sebaiknya dipakai air yang dapat diminum. Apabila terdapat keraguan
mengenai kualitas air, harus dilakukan uji laboratorium untuk
mendapatkan kepastian tentang kelayakan air.
38
f. Batu bata
Pada pelaksanaan pekerjaan hanya menggunakan sata jenis pasangan batu
bata yaitu, bata merah. Pemasangan bata merah ini menggunakan spesi
adukan campuran 1 Pc : 3 Ps : 10 Kp dan plesteran MU-382 tebal 1 cm
serta acian dengan murni semen MU-382. Untuk setiap pasangan harus
diperkuat dengan kolom praktis ukuran 11/11 cm. Untuk plesteran harus
dijaga agar tidak terjadi retak-retak dengan cara disiram air selama tiga
hari.
1. Direksi Keet
2. Gudang Material dan Barak Pekerja
4.5.2. Pekerjaan Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
Pekerjaan pengukuran ini dilaksanakan dari awal sampai seluruh
pekerjaan selesai dilaksanakan. Pekerjaan pada tahap ini memerlukan kecermatan,
ketelitian dan ketepatan, karena ketidaktepatan dalam pengukuran akan dapat
mengakibatkan berubahnya rencana dan perhitungan konstruksi. Setelah
dilakukan pengukuran maka dilakukan pemasangan bouwplank.
c. Pengangkutan
Adukan beton secepatnya dibawa ke tempat pengecoran dengan
menggunakan cara sepraktis mungkin, sehingga tidak
menimbulkan adanya pengendapan agregat dan tercampurnya
dengan kotoran lain. Pada proses pengakutan adukan beton untuk
pengecoran kolom pada lantai 2 gedung ASRAMA Putra
Boarding School Al Irsyad Al Islamiyyah dikarenakan jarak
kolom yang sulit dicapai maka digunakan Pipa Semi Long Bumb.
d. Pengecoran dan Pemadatan
Pengecoran beton dilakukan setelah semua persyaratan
pelaksanaan pekerjaan pengecoran dipenuhi. Pemadatan beton
merupakan pekerjaan yang sangat penting dalam menentukan
kekuatan dan ketahanan beton. Banyak sekali kegagalan beton
karena kurangnya pemadatan dan terjadi keropos pada beton.
Adukan beton dituang ke dalam bekisting dengan menggunakan
concrete pump truck, kemudian adukan beton dituang dan
51