Anda di halaman 1dari 20

Soal

Diketahui :

Jembatan Rangka Baja seperti tergambar dengan ketentuan :


 Panjang Jembatan : 20 m
 Lebar Total Jembatan : 9,00 m  (8 + 2 . 0,5) m
 Mutu Baja : BJ 37( σ ijin =1600 Kg/cm2 )
 Tinggi Jembatan : 4,13 m ( 3,3 + 0,83 )
 Mutu Beton : 20 Mpa

Diminta :
1. Perhitungan dimensi profil.
2. Perhitungan Sambungan.
3. Gambar struktur lengkap dengan detailnya.
Penyelesaian
1. PerhitunganDimensiProfil
A. Spesifikasi perhitungan :
1. Muatan Mati
a. Berat jenis beton = 25,00 kN/m3
b. Berat jenis baja = 78,50 kN/m3
c. Berat jenis perkerasan jalan = 25,00 kN/m3
2. Muatan Hidup
a. Perhitungan kekuatan lantai kendaraan (T) = 100 KN
b. Perhitungan kekuatan gelagar-gelagar :
B. Beban terbagi rata sebesar (q)= 2,2 ton/m’/jalur (L>30m).
(Sumber: PPPJJR 1987)
C. Beban garis (P) = 120 KN/jalur lalu lintas (Sumber: PPPJJR 1987)
D. Muatan hidup pada trotoar sebesar 5 kN/m’ pada kekuatan gelegar
diperhitungkan sebesar 60%.
E. Tiang sandaran pada tiap trotoar harus menahan beban horisontal sebesar 1
kN/m’ yang bekerja pada 90 cm hingga diatas lantai trotoar.

3. Beban Kejut
Untuk memperhitungkan pengaruh gelegar dinamis kerja, maka tegangan akibat
garis “P” harus dikalikan dengan koefisien kejut yang akan memberikan hasil
maksimum, sedangkan beban merata “q” dan beban “T” tidak dikalikan koefisien
kejut ( PPPJJR, 1987 )
Koefisien kejut ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

20
K = 1 + (50+ L)

Dimana :
K = Koefisien kejut
L = Panjang Bentang Jembatan
Sehingga untuk bentang jembatan 20 meter koefisien beban kejutnya sebesar:
20
k =1+ =1 , 286
( 50+20 )

4. Muatan angin
Ditentukan besarnya 1,5 KN/m2 untuk jembatan rangka diambil sebesar 30% luas
bidang sisi jembatan yang langsung terkena angin ditambah 15% luas bidang sisi
lainnya.
(Sumber: PPPJJR 1987)
B. Perhitungan Lantai Jembatan

T = 100 kN

Aspal

Plat beton

Gelagar

1,25 m

Lebar total jembatan 9 m


Lebar jembatan direncanakan menggunakan gelegar sebanyak :
9,0
1 ,25 +1= 8buah
Momen plat = 1/4 . T . L

= 1/4 . 100 . 1,250 = 31,25 kNm


dimana, T = Beban merata kendaraan
L = Jarak antar gelegar

C. Lebar manfaat jalan

20 cm

Aspal
Plat beton

u
B
Jalan kelas III dengan spesifikasi kepadatan lalu lintas padat
 Tebal perkerasan (aspal) = 5 cm
 Tebal plat beton = 15 cm
U = lebar roda + tebal aspal + ½ tebal plat beton
= 20 cm + 5 cm + ½ . 15 cm
= 32,5 cm
1
B = U + 3 L
1
= 32,5 cm + 3 . 120 cm = 72,5 cm
Berat plat beton = 0,15 . 1,250 . 25 = 4,688 kN/m’
Berat jalan aspal = 0,05 . 1,250 . 25 = 1,563 kN/m’
q = 6,25 kN/m’
1
Momen plat total = M plat + 8 q L2
1
= 31,25 + 8 . 6 .1,2502 = 32,47 kNm
Direncanakan :
 Beton menggunakan fc = 20 MPa
 Baja U 37
Ta = 0,58 . 1600 = 928 kg/cm2 = 92,80 Mpa
fy = 240 Mpa
 Panjang bentang = 20 m
 Tebal plat lantai = 15 cm
 Penulangan Plat dengan diameter tulangan utama 16 mm dengan tebal penutup
beton 15 mm
Tinggi efektif (d) = h – selimut beton – ½  tulangan utama
= 150 – 15 – ½ . 16
= 127 mm
Menghitung K perlu

Mu 32,47 . 106
2 2
K = φ bd = 0,8. 1000 . 127 = 2,516 MPa
2
240 . 2,516

fy - fy - 2,36 .

fy
2
fy
2

f'c
.K
2

√ 2
240 - 240 - 2,36 .

240
20
2

1,18 . 1,18 .
aktual = f'c = 20
= 0,0114

0,85. f'c . β 600


maks = 0,75 - fy . 600+ fy
0,85. 20 .0,85 600
= 0,75 - 240 . 600+240 = 0,03035

1,4 1,4
min = fy = 240 = 0,00583
Jadi  min<<maks
As =  . b . d
= 0,0114 . 1000 . 127
= 1448,63 mm2
Digunakan tul.  16 - 125 mm2 As = 1608,5 mm2
Tulangan bagi / tulangan susut :
As bagi = 0,2% . b . d
= 0,002 . 1000 . 127
= 254 mm2
Digunakan tulangan  10 – 300 mm2 As = 261 mm2 ≥ As = 244 mm2
POTONGA B- B

Ø 16 -125 Ø 16 -125
Ø 16 -125
Ø10 -300
Ø10 -300

Ø10 -300

1,250

Gambar Sketsa Penulangan Lantai Jembatan


Kesimpulan :
Untuk plat lantai jembatan digunakan tulangan 16 – 125 dan tul. bagi 10– 300
D. Perhitungan Gelagar Memanjang
Pembebanan untuk gelagar memanjang bagian tengahditinjau 1 gelagar permeter
searah panjang jembatan
1. Beban Mati
 Beban mati untuk Stringer ( Qds)
 Plat beton bertulang =0,15 x1,1250 x1 x 2,5 = 0,469 t/m’
 Berat sendiri gelagar = 0,100 t/m’
 Taksiran berat shear connector = 0,020 t/m’
 Lain-lain = 0,010 t/m’
qDS = 0,599 t/m’
 Beban mati pada balok setelah terjadi aksi komposit (qDC)
 Lapis aus = 0,05x1,250 x 1 x 2,5 = 0,156 t/m’
 Genangan air hujan = 0,03 x 1,250x 1x 1,0 = 0,038 t/m’
qDC = 0.194 t/m’

2. Beban hidup
 Untuk L = 20 m, beban terbagi rata q = 2,2 t/m’
 Beban garis (P) = 12 t
20 20
1+
 Koefisien kejut (K) = 1 + (50 + L) = ( 50+20 )
= 1,286
Jadi beban hidup yang diterima gelagar
2,2
qLL = [ 2,75 . 1,25]= 1,000 t/m

12
PLL = [ 2,75 . 1,25. 1,286]=7,015t/m
Momen yang terjadi
1
MDL = 8 . ( 0,599 + 0,194) . 52 = 2,478 t m
1
MqLL = 8 . (1,000) x 52 = 3,125 t m
1
MP = 4 x 7,015 x 5 = 8,769 t m
MTotal = 14,372 t m
= 1437200 t m
Dicoba Dengan Menggunakan Profil INP 38
Wx = 1260 cm3
Mutu baja yang dipakai BJ37

Kontrol tegangan
M 1437200
 = W = 1260 = 1140,635kg/cm<<σijin = 1600kg/cm....Ok!!
Jadi digunakan profil INP38 (konstruksi aman)

Pembebanan untuk gelagar memanjang bagian tepi


(ditinjau 1 gelegar permeter searah melintang)
Beban mati
 Bebanmati untuk Stringer ( Qds)
 Plat beton bertulang = 0,15 x 1,25 x 2,5 = 0,469 t/m’
 Berat sendiri gelagar = 0,100 t/m’
 Taksiran berat shear connector = 0,020 t/m’
 Lain-lain = 0,010 t/m’
qDS = 0,599 t/m’
Beban mati pada balok setelah terjadi aksi komposit (qDC)
 Lapis aus = ( 0,05 .1 ) . 2,5 = 0,125 t/m’
 Genangan air hujan = ( 0,05 .1 ) . 1,0 = 0,050 t/m’
 Sandaran = 0,030 t/m’
 Beton siklop trotoar = ( 0,15 .1 ) . 2,2 = 0,300 t/m’
 Plat beton penutup trotoar= ( 0,10 . 1 ). 2,5 = 0,250 t/m’
qDC = 0,785 t/m’

Beban hidup
 Beban ”D”
2,2
qLL= { 2,75 . 1,25} 50% = 0,5 t/m’
12
PLL= { 2,75 . 1,25 . 1,286} 50%
= 3,507t/m
 Beban hidup pada trotoar
Menurut PPJR 1987, dalam memperhitungkan kekuatan gelagar, pengaruh
beban hidup pada trotoar diperhitungkan sebesar 60%.

q = 60% . 500 . 0,5 = 150 kg/m = 0,150 t/m’

Momen yang terjadi


1
ML = 8 . 0,5 . 52 = 1,563 t/m
1
MD = 8 . ( 0,559 + 0,758 ). 52 = 4,116 t/m
1
MP = 4 . 3,507 .5 = 4,384 t/m
1
MA = 8 . 0,150 .52 = 0,469 t/m
MTotal = 10,532 t/m
= 1053200 t/m
Karena momen gelagar memanjang bagian tengah lebih besar dari momen gelagar
bagian tepi (1437200 kg cm >1053200 0 kg cm), maka profil yang digunakan profil
gelagar memanjang bagian tengah yaitu INP 38.
E. Perhitungan gelagar melintang
1. Pembebanan gelagar melintang
a. Beban merata
a. Beban mati
Beban mati pada balok baja sebelum terjadi aksi komposit ( q DS )
- Plat beton bertulang 0,15 . 5 . 2,5 = 1,875 t/m
- Asumsi berat sendiri gelagar = 0,076 t/m
- Asumsi berat shear conector = 0,020 t/m
- Lain – lain = 0,010 t/m
QDs = 1,981 t/m
P

4 4

Beban mati pada balok baja setelah terjadi aksi komposit ( q DC )


- Lapisan aus = 0,05 . 5 . 2,5 = 0,625 t/m
- Genangan air hujan = 0,05 . 5 . 1 = 0,250 t/m
qDC= 0,875 t/m
b. Beban trotoar
 Beban Mati
Plat beton = 0,15. 5 .2,5 = 1,875 t/m
Ubinspesi = 0,04 . 5 . 0,045 = 0,010t/m =
Kerbtrotoar = 0,2. 5 . 2,5 = 2,500t/m
Airhujan (5 cm) = 0,05 . 5 . 1 = 0,250 t/m
qDtrtr = 4,635 t/m

 Beban Hidup
Menurut PPPJJR 1987 beban hidup trotoar 500 kg/m2
q = 60 % . 500 = 300 kg/m = 0,3 t/m
1
qLL = [ 2,75 . 0,3. 1,286] = 0,140 t/m
Untuk perhitungan gelagar harus dipergunakan muatan “D” (PPJJR 1987)untuk (L
<30 m), maka :

q = 2,2
P = 12 ton
Muatan D harus dikalikan dengan koefisien kejut K untuk memperhitungkan
pengaruh getaran dinamis lainnya.
20
Koef kejut, K = 1 + = 1,286
(50+20)
Untuk jembatan lebar lantai kendaraan lebih kecil dari 5,5 m, maka muatan D
sepenuhnya (100%) harus dibebankan pada seluruh jembatan
2,2
QLL=[ 2,75 . 1 .1,286]=1,028t/m

12
PLL =[ 2,75 . 1 . 1,286]= 5,612t/m
Untuk menjadi beban ekstrim ditinjau pembebanan pada gelagar memanjang
sebagai berikut :
P = PLL + qLL
= 5,612 + {2 . (1,981+ 0,875+ 4,635+ 2,200 + 1,028)}
= 27,05 t

o Perencanaan Dimensi Gelagar

σa = 1600 kg/cm2
σas = 0,58 . 1600
σas= 928 kg/cm2
Mencari M maksimal dan D maksimal menggunakan SAP 2000

Didapatkan :
M maksimal = 134,23 tm = 13423000 kgcm
D maksimal = 15,379 t = 15379 kg
M 13423000
W = = = 8389 cm3
σa 1600
DigunakanProfil DIE85dengannilaiWx = 9290 cm3

F. PERENCANAAN RANGKA (PPPJR 1987)


A. Pembebanan
a. Beban mati
Di hitung untuklebarjembatan 9 m pada arah memanjang.
Berat plat lantai = 9 . 0,20 . 2,5 . 5 = 22,5 ton
aus aspal = 9 . 0,05 . 2,5 . 5 = 5,625 ton
Berat trotoar = ((0,04 . 1) + (0,40 . 1))5.2,5 = 2,112 ton
Sandaran = 5 . 0,03 . 2 = 0,30 ton
genangan air hujan = 5 . 0,05 . 1 . 2 = 0,5 ton
Taksiran berat rangka = 12ton
Shear connector = ( 7 . 0,020 . 5) + (0,02 . 7) = 0,6 ton
Ikatan angin = 1,000 ton
Berat gelagar melintang = 8 . 9 . 0,084 = 6,048 ton
Berat gelagar memanjang = 8 . 20 . 0,26 = 41,6 ton
Lain-lain = 0,250 ton
Total = 92,285 ton
92 , 285
Beban mati tiap joint pada masing-masing rangka = 2 = 46,143ton
b. Beban hidup
Untuk perhitungan gelagar harus dipergunakan muatan “D” (PPJJR 1987)untuk (L
<30 m), maka :
q = 2,2
P = 12 ton

Menurut PPPJJR 1987 beban hidup trotoar 500 kg/m2


q = 60 % . 500 = 300 kg/m = 0,30 t/m
20
Koef kejut, K = 1 + = 1,286
(50+20)
QLL = (2,2 + 0,30) . 1,286=3,215t/m
PLL = 12 . 1,286= 15,432t
c. Beban Sekunder
a. BebanAngin
Beban angin diperhitungkan sebesar 150 kg/m2, bekerja horizontal terbagi rata, dan
dihitung untuk dua kondisi :

h1 = 3,3 – 2 = 1,3 m
h2 = 4,13 + 1,4 = 2,73 m
W1 = 30% . h1 . L . W = 30% . 1,3 . 9 . 150 = 526,5kg
W2 = 100% . h2 . L . W = 100% . 2,73 . 9 . 150 = 3685,5 kg
Reaksi vertikal pada gelagar utama
W 1 . ( 0,5 . h1+h 2 ) +W 2(0,5 . h 2)
R¿
L
526,5. ( 0,5 .1,3+ 2,73 ) +3685,5(0,5 . 2,73)
R¿
9
R = 756,698 kg = 0,756 t

b. Gaya Rem
Rm = 5 % . D
D = 2 ( ½ . q . ( L + P ))
= 2 ( ½ . 2,2 . ( 20 + 12 ))
= 70,4 t
Rm = 5% . 70,4
= 3,52 t

M = 1,8 R = 1,8 . 3,52


= 6,336 tm
M = 1/8 . q . L²
8 . M 8 .6,336
q =

=

= 0,626 t/m
P = ½ . 0,626 . 9
= 2,817 t

c. Gaya akibat Gempa Bumi


Gaya horizontal ekivalen akibat gempa :
Gh= Kh × M
Kh= Kr × f × p × b
Dengan :
Kh = Koefisien gempa
M = Muatan mati
Kr = Koefisien respon gabungan (dari petunjuk perencanaan tahan gempa
untuk Jembatan Jalan Raya 1986)
F = Faktor konstruksi
P = Faktor kepentingan
b = Faktor bahan
Pada kasus ini :
F = 1 (bangunan atas terpisah dengan bangunan bawah)
P = 0,8 (untuk jalan wilayah)
B = 1 (untuk jembatan baja)
Kh = 0,15 × 1 × 0,8 × 1 = 0,12
Untuk lantai jembatan : (pada tiap titik buhul masing-masing rangka)
Gh1 = Kh × M1 = 0,12 . 2,5. 0,5 . 92,285
= 13,843 ton
Dengan titik tangkap0,5 m dari dasar rangka.
Untuk rangka jembatan :
Gh1 = Kh × M1 = 0,12 . 5 . 0,5 . 92,285
= 27,686 ton
Dengan titik tangkap 2 m dari dasar rangka
0,5 2
R1 =
( 27,686 .
5 )(
+ 13 , 843.
5 ) = 8,305ton
R2 =
(27 , 686 . 4,55 )+(13 , 843 . 2,55 ) = 31,839 ton

4. Gaya akibat tumpuan bergerak


Gg = MxK
M = Reaksi tumpuan akibat beban mati
Rv .9 15,379 . 9
=
2 2 = 69,205 tm
Gg = 69,205x 0,01 = 0,69205ton

5. Beban Khusus
Beban dan gaya selama pelaksanaan, beban peralatan dan orang.
Ditaksir = 0,30 t
G. Dimensi Rangka Batang

1. Batang atas ( A1 s/d A4 )


Merupakan batang tekan
Pmax = - 217956 kg
Lk = 500 cm
σ ijin = 1600 kg/cm2
Profil yang digunakan IWF 400 x 400 x 18 x 28
ix = 17,7 cm
F = 295,4 cm2
Lk 500
λ= =
ix 17 , 7 = 28,249 w = 1,059
Tegangan yang terjadi
w . P max 1 ,059 . 217956
σ= =
F 295 ,4 = 781,366 kg/cm2< 1600 kg/cm2 ( aman )

2. BatangBawah ( B1 s/d B4 )
Merupakan batang tarik :
Pmax = 187492 kg
Lk = 500 cm
Lk = 500 cm
σ ijin = 1600 kg/cm2
Profil yang digunakan IWF 400 x 400 x 18 x 28
F = 295,4 cm2
ix = 17,7 cm
Fnetto = 0,8 x F
= 236,32
Tegangan yang terjadi
P max 187492
σ= =
Fnetto 236 , 32 = 793,382 kg/cm2< 1600 kg/cm2 ( aman )

3. Batang Diagonal ( D1 s/d D2 )


Merupakan batang tarik :
Pmax = 17523 kg
Lk = 500 cm
Lk = 500 cm
σ ijin = 1600 kg/cm2
Profil yang digunakan IWF 400 x 400 x 18 x 28
F = 295,4 cm2
ix = 17,7 cm
Fnetto = 0,8 x F
= 236,32
Tegangan yang terjadi
P max 17523
σ= =
Fnetto 236 , 32 = 74,149 kg/cm2< 1600 kg/cm2 ( aman )

4. Batang Vertikal ( V1 s/d V3 )


Merupakan batang tarik :
Pmax = 81420 kg
Lk = 500 cm
Lk = 500 cm
 ijin = 1600 kg/cm2
Profil yang digunakan IWF 400 x 400 x 18 x 28
F = 295,4 cm2
ix = 17,7 cm
Fnetto = 0,8 x F
= 236,32
Tegangan yang terjadi
P max 81420
σ= =
Fnetto 236 , 32 = 344,532 kg/cm2<1600 kg/cm2 ( aman )

H. Perencanaan Sambungan
a. Batang Atas ( A1 s/d A4 )
Pmax = - 217956 kg
Profil yang digunakan IWF 400 x 400 x 18 x 28
d = 31,75 mm = 3,175 cm
t = 20 mm = 2 cm
Tinjauan terhadap kekuatan geser baut :
baut = 0,6 ×  = 0,6 × 1600 = 960 kg/cm2
Ngeser = ( 2 × 0,25 ×  × d2 ×  baut )
= ( 2 × 0,25 × 3,14 × 3,1752 × 960 ) = 15193,518kg
217956
N =
15193,518
=14,594  16 buah baut

Tinjauan terhadap kekuatan geser baut :


 tumpuan = 1,2 × tumpuan = 1,2 × 1600 = 1920 kg/cm2
Ngeser = 2 × d2 × t × tumpuan
= 2 × 3,1752 × 2 × 1920 = 77419,2kg
217956
N =
77419,2
=2,81516 buah baut
Jadi dipakai 16 buah baut.
Jarak tepi ke tepi = 2 . d = 2 . 31,75 = 63,5 mm
Jarak antar baut = 2,5 . d = 2,5 . 31,75 = 79,38 mm
Periksa terhadap dimensi profil = 375 – 2 . 63,50 – 3 . 79,38 = 9,875 mm ( Ok )

b. Batang Bawah ( B1 s/d B4 )


Pmax = 187492 kg
Profil yang digunakan IWF 400 x 400 x 18 x 28
d = 31,75 mm = 3,175 cm
t = 20 mm = 2 cm
Tinjauan terhadap kekuatan geser baut :
 baut = 0,6 ×  = 0,6 × 1600 = 960 kg/cm2
Ngeser = ( 2 × 0,25 ×  × d2 ×  baut )
= ( 2 × 0,25 × 3,14 × 3,1752 × 960 ) = 15193,51kg
187492
N =
15193,52
=12,3416 buah baut

Tinjauan terhadap kekuatan geser baut :


 tumpuan = 1,2 × tumpuan = 1,2 × 1600 = 1920 kg/cm2
Ngeser = 2 × d2 × t ×  tumpuan
= 2 × 3,1752 × 2 × 1920 = 77429,2kg
187492
N =
77419,2
=2,42216 buah baut
Jadi dipakai 14 buah baut.
Jarak tepi ke tepi = 2 . d = 2 . 31,75 = 63,5 mm
Jarak antar baut = 2,5 . d = 2,5 . 31,75 = 79,4 mm
Periksa terhadap dimensi profil = 375 – 2 . 63,50 – 3 . 79,38 = 9,875 mm ( Ok )

c. Batang Diagonal ( D1 s/d D2 )


Pmax = 17523 kg
Profil yang digunakan IWF 400 x 400 x 18 x 28
d = 31,75 mm = 3,175 cm
t = 20 mm = 2 cm
Tinjauan terhadap kekuatan geser baut :
 baut = 0,6 ×  = 0,6 × 1600 = 960 kg/cm2
Ngeser = ( 2 × 0,25 ×  × d2 ×  baut )
= ( 2 × 0,25 × 3,14 × 3,1752 × 960 ) = 15193,52kg
17523
N =
15193,52
=1,1534 buah baut

Tinjauan terhadap kekuatan geser baut :


 tumpuan = 1,2 × tumpuan = 1,2 × 1600 = 1920 kg/cm2
Ngeser = 2 × d2 × t ×  tumpuan
= 2 × 3,1752 × 2 × 1920 = 77419,2kg
17523
N =
77419,2
=0,2264 buah baut
Jadi dipakai 2 buah baut.
Jarak tepi ke tepi = 2 . d = 2 . 31,75 = 63,5 mm
Jarak antar baut = 2,5 . d = 2,5 . 31,75 = 79,4 mm
Periksa terhadap dimensi profil = 375 – 2 . 63,50 – 3 . 79,38 = 9,875 mm ( Ok )

d. Batang Vertikal ( V1 s/d V3 )


Pmax = 81420 kg
Profil yang digunakan IWF 400 x 400 x 18 x 28
d = 31,75 mm = 3,175 cm
t = 20 mm = 2 cm
Tinjauan terhadap kekuatan geser baut :
 baut = 0,6 ×  = 0,6 × 1600 = 960 kg/cm2
Ngeser = ( 2 × 0,25 ×  × d2 ×  baut )
= ( 2 × 0,25 × 3,14 × 3,1752 × 960 ) = 15193,52kg
81420
N =
15193,52
=5,3596 buah baut

Tinjauan terhadap kekuatan geser baut :


 tumpuan = 1,2 × tumpuan = 1,2 × 1600 = 1920 kg/cm2
Ngeser = 2 × d2 × t ×  tumpuan
= 2 × 3,1752 × 2 × 1920 = 77419,2kg
81420
N =
77419,2
=1.051 6 buah baut
Jadi dipakai 6 buah baut.
Jarak tepi ke tepi = 2 . d = 2 . 31,75 = 63,5 mm
Jarak antar baut = 2,5 . d = 2,5 . 31,75 = 79,4 mm
Periksa terhadap dimensi profil = 375 – 2 . 63,50 – 3 . 79,38 = 9,875 mm ( Ok )

Anda mungkin juga menyukai