PEMBAHASAN
42
43
Semen yang digunakan pada proyek ini dalam semen Holcim type
I Untuk menjaga mutu dan kulitas semen harus di simpan di tempat yang
kering dan bagian bawahnya diberi alas seperti papan kayu atatu triplek
Gambar 4.3 yaitu penyimpanan semen di gudang.
2. Agregat
3. Besi Tulangan
Baja tulangan umk kontak beton bertulang ada bermacam macam jenis dan
mune tergantung dari pabrik yang memproduksinya Ada dua jenis bia tulangn
yaitu tulangan polos (plain bar) dan ulir (deformed bar). Sebagian besar baja
unga yang ada d henu tulangan polos nik baja lunak dan langan ulir untuk beja
keras.
Beton tidak dapat menahan gaya tarik melebihi nilai tertentu taps mengalami
kerusakan. Oleh karna it apar beton dapat bekerja dengan haik dalam system
struktur. beton perlu dibuat dengan perikatan penulangan yang berfungsi
menahan gaya tarik. Penulangan beton menggunakan bahan baja yang
memiliki sifat teknis yang kuat menahan ya tarik. Baja beton yang digunakan
dapat berupa batang baja lonjy atau kawat rangkai las (wire mesh yang berupa
bang bang baja yang disnyam dengan teknik pengelasan Baja beton
menggunakan kode berurutan dengan huruf BI, TP dan TD.
- BJ berarti Baje
45
SNI menggunakan simbol BJTP (Baja Tulangan Polos) dan BAD (Baja
Tulangan Ulir). Baja tulangan polos yang tersedia mulai dari mutu BJTP 24
hingga BJTP 30, dan baja tulangan ulir umumnya dari BJTD 30 hingga BJTD
40. Angka yang mengikuti simbol ini menyatakan tegangan leich karakteristik
materialnya. Sebagai contoh BJTP 24 menyatakan baja tulangan polos dengan
tegangan leleh material 2400 kolam (240 MPa).
4. Kayu
5. Multiplek
gambar kerja. Seperti gambar 4.8 yaitu multiplek yang digunakan pada proyek
ini.
6. Beton deking
Beton deking biasa disebut beton tahu, yang merupakan suatu beton
pengganjal berbentuk tabung pipih yang terbuat dari campuran semen dan
pasir dengan perbandingan 1:3 yang disisipkan pada acuan beton dengan tebal
sesuai kebutuhan. Pada proyek ini digunakan beton deking berbentuk persegi
dan lingkaran dengan ketebalan 3-5 cm yang digunakan pada pile cap dan
sloof Beton deking berguna untuk mendapatkan selimut beton agar
mengurangi korosi terhadap tulangan Contoh gambar beton deking dapat
dilihat pada gambar 4.9
48
7. Bahan Tambah
2. Chemical admixture (ASTM C49 dan BS 5075), yaitu bahan kimia yang
ditambahkan untuk mengendalikan waktu pengerasan (mempercepat atau
memperlambat) mereduksi kebutuhan air, dan memudahkan pengerjaan beton:
8. Air
dapat merusak. Air yang digunakan dalam proyek harus sesuai dengan SNI
03-2847-2002 tentang Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan
Gedung. Persyaratan mengenai air kerja tercantum di halaman 15 yaitu:
a. Air yang digunakan pada campuran beton harus bersih dan bebas dari
bahan-bahan merusak yang mengandung oli, ahm, alkali, garam, bahan
organik. atau bahan-bahan lainya yang merugikan terhadap beton atau
tulangan
b. Air pencampur yang digunakan pada beton prategang atau pada beton
yang di dalamnya tertanam logam aluminium termasuk air bebas yang
terkandung dalam agregat, tidak boleh mengandung ion klorida dalam
jumlah yang membahayakan;
c. Air yang tidak dapat diminum tidak boleh digunakan pada beton,
kecuali ketentuan berikut terpenuhi:
- Pemilihan proporsi campuran beton harus didasarkan pada
campuran beton yang menggunakan air dari sumber yang sama.
- Hasil pengujian pada umur 7-dan 28 hari pada kubus uji mortar
yang dibuat dari adukan dengan air yang tidak dapat diminum
harus mempunyai kekuatan sekurang-kurungnya sama dengan
90% dari kekuatan benda uji yang dibuat dengan adukan air
yang dapat diminum. Perbandingan uji kekuatan tersebut harus
dilakukan pada adukan serupa, terkecuali pada air pencampur,
yang dibuat dan diuji sesuai dengan Metode uji tekan untuk
mortar semen hidrolis (menggunakan spesimen kubus dengan
ukuran sisi 50 mm).
9. Beton Ready Mix
Pada proyek ini, air yang digunakan yaitu air yang berasal dari PAM yang
ada di Proyek Pembangunan gedung Laboratorium Struktur Universias
Sriwijaya.
52
- Kawat Pengikat
- Plastik
Digunakan agar coran tidak lengket dengan bekisting pada saat pembongkaran
acuan.
- Paku
- Benang
1. Concrete Pump
Concrete pump jenis mobile berupa alat pompa beton yang menjadi satu
kesatuan dengan truk sehingga lebih mudah untuk berpindah tempat.
2. Sondir
3. Excavator
Excavator adalah alat berat yang terdiri dari beberapa bagian yang masing-
masing memiliki fungsi tersendiri. Alat berat yang biasanya di dominasi
warna kuning ini tardiri dari batu boot lengan farm keranjang atau alat keruk
(bucket), kabin dan tracker.
pekerja berat. Oleh karena itu, alat excavator tidak hanya digunakan untuk
pekerjaan berat di darat tetapi juga di atas air.
Gambar 4. 10 Excavator
56
4. Pesawat Theodolit
5. Truck Mixer
Truck mixer adalah mesin pengaduk beton. Truck mixer
atau bisa juga disebut dengan truk molen memiliki beragam jenis
dengan fungsi sama, yaitu mengangkut beton dari pabrik semen ke
lokasi kontruksi dengan menjaga komintensi beton apar tetap cair
dan tidak mengeras dalam perjalanan Trik jenis ini adalah alat
transportasi khusus untuk beton cor curah siap pakai (ready mix
concrete) yang di rancang untuk pengangkut campuran beton curah
siap pakai (ready mix concrete) dari batching plant (pahrik olahan
beton) ke lokasi pengeboran. Biasanya truk ini digunakan dalam
sebuah proyek besar. Truck Mixer dibagi menjadi 2 jenis yaitu
a. Truck Mixer Mini (Truck Minimix Concrete)
Truck Mixer mini memiliki volume muat cor hbton
per satu kali jalan 3 m3. Tipe truk ini lebih fleksibel untuk
semua medan jalan yang sempit ataupun menanjak.
b. Truck Mixer Standar (Ready Mix Concrete)
Truck Mixer Standar digunakan untuk mengangkut beton
cor dari pabrik beton (Barching Plant) ke lokasi pengecoran
dengan daya angkut per trukya untuk satu kali jalan yaitu 7 m.
Memuat lebih banyak 4 m dari tipe truk mini. Kekurangan dari truk
ini tidak bisa mengakses jalan sempit dan menanjak. Pada gambar
4.13 Menunjukan mobil truck mixer yang digunakan
58
6. Jack in pile
Jack in Pile merupakan alat pemacangan pondasi tiang
yang pelaksanaannya di tekan masuk ke dalam tanah dengan
menggunakan dongkrak. hidrolis yarig diberi beban counterweight
sehingga idak menimbulkan getaran dan daya tekann dongkrak
langsung dan dapat di baca melalui manometer sehingga gaya
tekan tiang dapat diketahui tiap mencapai kedalaman tertentu.
Sebelum dilakukan pemancangan dengan jack in pile terlebih
dahulu dilakukan tes sondir dan boring. Dari hasil tes sondir
tersebut. rata-rata kedalaman tanah kerasnya akan diketahui yang
kemudian dibandingkan dengan perencanaan panjang dan
kedalaman tiang.
Alat lain yang digunakan untuk mendukung kinerja alat ini
adalah mobile crane yang berfungsi untuk mengangkat tiang
pancang ke dekat atat pancang Mobile crane sering digunakan
dalam proyek proyek berskala menengah naman proyek tersebut
membutuhkan alat untuk mengangkut bahan-bahan konstruksi
dengan area yang cukup luas karena mobile crane mampu bergerak
bebas mengelilingi area proyek. Seperti terlihat pada gambar 4.14
7. Mesin molen
59
Mesin molen digunakan untuk mencampur semen, pasir, kerikil, dan air
untuk membentuk beton. Mesin molen menggunakan drum berputar untuk
mencampur komponen-komponen tersebut. Pada umumnya mesin molen dapat
dibedakan menjadi 2 tipe yaitu kontinu dan tidak kontinu. Mesin molen kontinu
bekerja terus-menerus, Pemuatan isi, pencampuran material merupakan proses
yang berkesinambungan dan berlangsung untuk waktu yang tidak tebatas.
Sedangkan mesin molen tidak kontinu, pemuatan, Pencampuran muat dapat
dilakaukan hanya untuk jumlah tertentu untuk jangka waktu tertentu.
8. Virbrator beton
9. Pesawat Waterpass
Alat pemadat tanah ini digunakan untuk pemadatan tanah di daerah yang
kecil dengan memberikan beban dampak ke tanah Peralatan ini ringan dan dapat
dioperasian dengan mudah. Pada proyek ini alat pemadat tanah yang digunakan
yaitu jenis rammers dengan ukuran penumpang 20 x 20 cm Pada proyek ini alat
ini digunakan untuk memadatkan tanah galian sloof dan galian tanah plat lantai.
Bar cutter yaitu alat pemotong baja tulangan sesuai dengan ukuran yang
diinginkan. Pada proyek ini digunakan bar cutter listrik. Keuntungan dari bar
cutter listrik yaitu dapat memotong besi dengan diameter yang besar dan
mempercepat waktu pengeerjaan.
12. Bending
Mesin las pada proyek ini digunakan untuk mengelas kepala tiang pancang
pada saat penyambungan tiang.
61
14. Meteran dikenal sebagai pita ukur, tape atau bias disebut juga sebagai
roll meter. Alat ini merupakan alat ukur panjang yang biasanya dapat digulung,
dengan panjang 25-50 meter. Meteran digunakan untuk mengukur jarak dan
panjang. Meteran juga berguna untuk mengukur sudu, membuat sudut siku-siku
dan juga dipakai untuk membuat lingkaran.
START
Pengujian Tanah
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Pemancangan
- Penentuan titik tiang pancang (Setting point)
- Proses Pemasangan
- Pengujian PDA (Pile Driving Analyzer)
Pekerjaan Sloof
- Penimbunan Tanah
- Pembuatan Lantai Kerja
- Penulangan Sloof
- Pemasangan Berkiisting
- Pengecoran
Cara uji ini dimaksudkan sebagai pegangan dan acuan dalam uji
laboratorium geser dengan cara uji langsung terkonsolidasi dengan drainase pada
benda uji tanah. Tujuannya adalah untuk memperoleh parameter parameter
perlawanan penetrasi lapisan tanah di lapangan, dengan alat sondir (penetrasi
quasi statik). Parameter tersebut berupa perlawanan konus (qe), perlawanan geser
(fs), angka banding geser (Rf).dan geseran total tanah (T), yang dapat
dipergunakan untuk interpretasi perlapisan tanah dan bagian dari desain pondasi.
Berikut ini adalah grafik data pengujian sondir pada titik 1.Seperti pada gambar
4.18 berikut ini
64
Berikut ini adalah grafik data pengujian sondir pada titik 2 Seperti terlihat pada
gambar 4.19 berikut ini
Berikut ini adalah grafik data pengujian sondir pada titik 3. Seperti pada gambar
4.20.
65
Berikut ini adalah grafik data pengujian sondir pada titik 4. Seperti pada gambar
4.21.
Berikut ini adalah grafik data pengujian sondir pada titik 5. Seperti pada gambar
4.22.
66
2. Pekerjaan Pengukuran
A. Persiapan Pemancangan
Pekerjaan persiapan pemancangan meliputi :
1. Mobilisasi Peralatan, bahan dan tenaga kerja
B. Pelaksanaan Pemancangan
Posisi tiang pancang harus tegak lurus dan sesuai dengan gambar rencana
karena apabila tiang pancang tidak tegak lurus akan mengurangi daya dukung
kekuatan tiang pancang serta apabila posoisi tiang pancang tidak sesuai dengan
gambar rencana maka akan menyebakan perubahan dimensi pondasi.
4. Ketika tiang sudah dipegang erat oleh grip, maka tiang mulai ditekan seperti
pada gambar 4.24.
71
2. Penyetelan Alat
Penyetelan alat dilakukan sesuai dengan titik yang telah ditentukan. Alat
PDA diatur atau disetel sebisa mungkin agar beba jatuh tepat pada tiik tiang
pancang. Pada proyek ini test PDA dilakukan pada 2 titik dan penyetelan alat
dilakukan sebanyak 2 kali pada tempat yang berbeda.
Tiang pancang di bor pada dua itik yang berfungsi untuk menghubungkan
kabel alat PDA..
5. Pembacaan Alat
Pile cap berfungsi untuk menerima beban dari kolom yang kemudian akan
diteruskan ke tiang pancang dan penghubung antar sloof serta pengikat antara
pancang dengan struktur.
Setelah tiang-tiang pancang selesai dipancangkan, maka dapat dilanjutkan
dengan pekerjaan pile cap. Ada 4 tipe pile cap pada pada proyek Pembangunan
Gedung Laboratorium Struktur Universitas Sriwijaya. Berikut ini adalah dimensi
masing-masing pile cap;
1. Pile cap type P1 ukuran 190 cm x 145 cm x 70 cm jumlah 5 tiang pancang
2. Pile cap type P1’ ukuran 190 cm x 220 cm x 70 cm jumlah 7 tiang pancang
3. Pile cap type P2 ukuran 220 cm x 200 cm x 80 cm jumlah 7 tiang pancang
4. Pile cap type P2’ ukuran 295 cm x 200 cm x 80 cm jumlah 11 tiang pancang
1. Penggalian Tanah
b. Perakitan Tulangan
Pada proyek ini perakitan tulangan dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu:
1) Perakitan di Luar
2) Perakitan di Tempat
c. Pemasangan Tulangan
5. Pembuatan Berkisting
Sloof adalah jenis konstruksi beton bertulang yang biasanya dibuat pada
bangunan rumah atau gedung dan posisinya biasanya pada lanntai dasar. Sloof
biasanya di gunakan untuk menghubungkan antara pile cap yang satu dengan pile
cap yang lainnya, sloof juga berfungsi untuk menopang plat lantai yang
berhubungan langsung dengan permukaan tanah dan juga berfungsi untuk
memikul beban dinding sehingga dinding tersebut duduk pada beton yang kuat
sehingga tidak terjadi penurunan dan pergerakan yang bisa mengakibatkan
dinding dan bangunan menjadi retak atau pecah. Adapun langkah-langkah
pembuatan sloof adalah sebagai berikut :
1. Penggalian Tanah
Proses penggalian tanah dilakukan setelah pengecoran pile cap
selesai. Pada proyek ini penggalian tanah dilakukan secara manual dan
menggunakan excavator.
2. Pemadatan Tanah
4. Penulangan Sloof
77
5. Pemasangan Berkisting
Berkisting yang digunakan pada proyek ini yaitu papan tripick dengan
tebal 12 mm. Berkisting yang dibuat sesuai dengan dimensi yang
direncanakan. Pada berkisting ini dipasang papan sekor/penyokong supaya
berkisting lebih kuat.
6. Pengecoran
Mix Design adalah kebutuhan bahan yang diperlukan per m3. Mutu beton
pada pembangunan Gedung Laboratorium Struktur Universitas Sriwijaya ini yaitu
beton dengan mutu K-300. Berikut adalah mix design mutu beton yang digunakan
pada proyek pembangunan Gedung Laboratorium Struktur Univesitas Sriwijaya.
1
a. Isi kerucut abrams dengan beton /3 dari tingginya dengan
menggunakan sendok spesi;
b. Tumbuk beton di dalam kerucut abrams sebanyak 25kali;
c. Isi Kembali Kerucut abrams sampai 2/3 dari tinggi kerucut;
d. Tumbuk kembali beton sebanyak 25 kali
e. Isi keruccut abrams dengan beton sampai penuh dan setinggi kerucut
abrams lalu tumbuk sebanyak 25 kali dan ratakan;
f. Angkat kerucut abrams tegak lurus vertical keatas secara hati-hati lalu
letakan kerucut disamping benda uji dengan posisi terbalik;
g. Letakan tongkat besi diatas kerucut abrams;
h. Ukur ketinggian slump dari tongkat penumbuk ke posisi benda uji
yang terendah, tengah dan tertinggi;
i. Hitung rata-rata tinggi slump
Pada proyek ini pengujian test slump selalu memenuhi kriteria dari
yang direncanakan yaitu (10±2) cm.
Setelah dilakukan pengetesan uji slump dan beton yang dites memenuhi
standar tinggi yang ditentukan. Langkah selanjutnya adalah pembuatan benda
uji yang nantinya akan digunakan sebagai pengujian kuat tekan;
Benda uji yang telaah dibuat dalam cetakan silinder didiamkan 24 jam
kemudian benda uji dilepas dari cetakan lalu di basahi secara rutin dilakukan
selama 28 hari.