Anda di halaman 1dari 21

31

III. MATERIAL DAN PERALATAN





A. Material Bangunan
Material bangunan adalah setiap bahan yang digunakan untuk tujuan
konstruksi. Material bangunan dapat berupa bahan yang disediakan oleh alam
dan dapat pula bahan yang diproduksi oleh pabrik. Semua bahan tersebut
merupakan aspek penting dalam menentukan kualitas hasil pekerjaan pada
konstruksi yang akan kita bangun.
Material bangunan yang digunakan harus sesuai dengan rencana kerja proyek
persyaratan teknis yang ditentukan oleh konsultan perencana. Pengadaan,
penyimpanan, dan perawatan material harus benar-benar diperhatikan agar
dapat dipertahankan mutunya,sehingga kualitas dan kondisi bahan tetap
terjaga.
Bahanbahan material bangunan yang dipergunakan pada proyek
pembangunan antara lain seperti semen, baja tulangan, kayu, multipleks, cat,
serta material lainnya harus disimpan dalam tempat atau ruangan yang
terlindungi dari cuaca panas, hujan dan udara yang lembab. Sebaiknya ruang
penyimpanan ini mendapat cukup cahaya, sehingga suhu di dalam tempat
penyimpanan tetap terjaga. Selain itu, lokasi penempatannya pun harus tepat
32
dan efisien agar saat pekerja akan membawa material ke lokasi tidak
mengalami kesulitan.
Materialyang digunakan dalam proyek pembangunan Boemi Kedaton Mall
ini adalah sebagai berikut:
1. Air
Air sangat dibutuhkan dalam berbagai pekerjaan proyek,seperti bahan
adukan beton, adukan pasangan, curing beton, membersihkan alat kerja,
dan untuk keperluan pekerja di lapangan. Air yang digunakan pada
pelaksanaan proyek ini adalah air tanah yang dihisap dengan
menggunakan sumur bor, lalu ditampung dengan menggunakan tower
penampungan (Gambar 4). Air yang telah ditampung kemudian
disalurkan menggunakan pompa air menuju ke lokasi pekerjaan.

Gambar 4. Tower penampungan air
2. Semen Portland
Semen portland merupakan semen hidrolik yang dihasilkan dengan cara
menggiling klinker yang terdiri dari kalsium silikat hidrolik, yang
umumnya mengandung satu atau lebih bentuk kalsium sulfat sebagai
bahan tambahan. Semen berfungsi sebagai perekat butir-butir pada
campuran beton dan juga sebagai pengisi rongga udara yang tercipta
33

pada proses pencampuran beton sehingga dihasilkan beton dengan mutu
tinggi. Semen yang digunakan pada proyek pembangunan Boemi
Kedaton Mall ialah semen PCC (Portland Concrete Cement) dengan
merek Semen Batu Raja dan Semen Tiga Roda (Gambar 5).

Gambar 5. Semen Portland
3. Agregat
Agregat merupakan bahan atau butiran alami yang berfungsi sebagai
bahan pengisi dalam campuran adukan beton yang terdiri dari pasir,
kerikil, dan air. Walaupun berfungsi sebagai bahan pengisi, akan tetapi
agregat sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat beton, sehingga pemilihan
agregat merupakan bagian penting dalam pembuatan beton. Berdasarkan
ukurannya agregat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Agregat Kasar (Kerikil)
Agregat kasar yaitu kerikil hasil desintegrasi alami dari batu-batuan
atau batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu, dengan besar
butir lebih kecil dari 30 mm, keras, kuat, bebas dari lumpur dan
tanah liat, dan bahanbahan organik serta telah diuji di laboratorium
bahan. Pada proyek ini, agregat kasar yang digunakan berasal dari
distributor di Bandar Lampung (Gambar 6). Pemilihan pemesanan
34
agregat kasar sebaiknya diperhatikan agar sesuai dengan ukuran
standar dan dapat masuk diantara sela-sela tulangan.

Gambar 6. Agregat kasar (kerikil)
b. Agregat Halus (Pasir)
Pasir yang digunakanberupa butir-butir tajam, keras, dan bebas dari
bahan-bahan organik, lumpur, dan kotoran (sampah) serta memiliki
komposisi ukuran butir yang beragam, sehingga baik untuk dijadikan
bahan pengisi keragaman butiran pada campuran beton yang akan
direncanakan. Agregat halus yang digunakan pada proyek ini
(Gambar 7) berasal dari distributor yang ada di Bandar Lampung.

Gambar 7. Agregat halus (pasir)
4. Batu Gunung
Batu gunung yang digunakan harus kokoh dan mampu menahan beban
yang cukup besar, dengan tekstur permukaannya bergerigi (tidak mulus)
35

agar mampu memberi daya ikat saat dilekatkan dengan menggunakan
campuran mortar. Pada pembangunan Boemi Kedaton Mall, batu gunung
digunakan pada pembuatan dinding penahan sungai, dinding penahan
jalan masuk, drainase, dan sebagainya. Batu gunung yang digunakan
berasal dari distributor yang ada di Bandar Lampung (Gambar 8).

Gambar 8. Batu gunung
5. Baja Tulangan
Baja tulangan digunakan sebagai tulangan pada pondasi, kolom, balok,
plat, dan tangga serta keperluan lain yang memerlukan penulangan. Baja
yang digunakan sebagai tulangan dalam bangunan harus memenuhi
syarat terhadap metode pengujian dan pemeriksaan mutu berdasarkan
batas leleh, kuat tarik, dan modulus elastisitas. Baja tulangan disimpan di
tempat kering dan disusun berdasarkan diameternya untuk memudahkan
pekerjaan. Pada proyek pembangunan Boemi Kedaton Mall ini, tulangan
yang digunakan adalah tulangan ulir dan tulangan polos. Diameter
tulangan ulir yang digunakan adalah D 10 mm, D 13 mm, D 16 m, D 19
mm, D 22 mm, dan D 25 mm (Gambar 9), sedangkan tulangan polos
yang digunakan adalah 10 mm dan 8 mm (Gambar 10).
36

Gambar 9. Baja Tulangan (tulangan ulir)

Gambar 10. Baja Tulangan (tulangan polos)
6. Kawat Baja (Benrard)
Kawat baja (Gambar 11) digunakan untuk mengikat sambungan antar
persilangan atau pertemuan baja tulangan dalam rangkaian tulangan pelat
lantai, kolom, dan balok. Kawat baja berfungsi untuk mengunci posisi
antar tulangan agar tidak terlepas dan bergeser, sehingga menjaga posisi
tulangan menjadi lebih kokoh.

Gambar 11. Kawat baja (benrard)
37

7. Kayu dan Multiplek
Kayu yang digunakan harus memilikikualitas yang baik dan
memenuhispesifikasi yang telah direncanakan. Hal-hal yang perlu
diperhatikan ialah ukuran dimensi penampang, kelas kayu, dan jenis
mutu kayu harus sesuai dengan penggunaan di lapangan agar tepat guna
dan memiliki kualitas kekuatan yang terjamin.
Adapun ukuran kayu dan multiplek yang digunakan adalah sebagai
berikut:
a. Multiplek berukuran 122 mm 244 mm dengan tebal 15 mm untuk
bekisting kolom, tebal 13 mm untuk bekisting pelat dan balok
(Gambar 12).

Gambar12. Multiplek
b. Kayu yang digunakanadalah kayu gelam (kayu kelas kuat III). Pada
pekerjaan pemasangan, penguncian, dan pengakuan bekisting, para
pekerja menggunakan jenis kasau 5/7, balok 5/10, dan balok 6/12
(Gambar 13).
38

Gambar 13. Kayu kasau dan balok
8. Beton Decking
Beton decking dibuat dari campuran mortar (semen, pasir, dan air) yang
dicetak dan memiliki tebal sesuai ukuran ketebalan selimut beton yang
direncanakan. Beton decking ditaruh di antara tulangan dan bekisting.
Fungsinya adalah untuk memberi spesi atau jarak antara permukaan
bekisting dengan tulangan, sehingga pada saat pengecoran tulangan akan
tertutup oleh campuran adukan beton (ready mix). Selain itu, beton
decking juga berfungsi menjaga agar tulangan pada beton tidak berkarat
(korosi). Beton deckingyang digunakan pada proyek pembangunan
Boemi Kedaton Mall inidibentuk silinder dengan ukuran diameter 7cm
dan tebal 2 cm pada pelat, 3 cm pada balok, dan 4 cm pada kolom,
terbuat dari komposisi 1 pc : 2 pasir, dan diberi kawat baja yang
berfungsi untuk diikatkan pada tulangan (Gambar 14).
39


Gambar14. Beton decking
9. Beton Ready Mix
Pada proyek pembangunan Boemi Kedaton Mall ini, beton ready mix
yang digunakan berasal dari PT. Sorento Nusantara Lampung, dengan
mutu beton K-250 yang digunakan untuk pengecoran balok dan pelat
lantai serta mutu beton K-300 yang digunakan pada pengecoran kolom.
Pengontrolan campuran ready mix tersebut dilakukan dengan uji slump
(Gambar 15). Pengujian dilakukan secara langsung pada saat tiba di
lokasi. Hal ini dilakukan untuk melihat kesesuaian nilai slump pada beton
ready mix yang akan digunakan. Setelah itu, dilakukan pencetakan
sampel uji berbentuk kubus dengan ukuran 15 x 15 x 15 cm
3
untuk
digunakan pada uji kuat tekan beton di laboratorium.
Penggunaan beton ready mix ini dipilih karena:
a. Penghematan waktu dalam pengecoran.
b. Pemakaian beton ready mix dapat mengontrol dengan baik kualitas
beton karena dengan pemakaian mixertruck dapat menghindarkan
segregasi dan mempertahankan kelecakaan.
c. Mengurangi jumlah pekerja/tukang.
40

Gambar 15. Uji slump beton Ready Mix
10. Styrobond
Styrobond (Gambar 16) merupakan bahan perekat beton yangdigunakan
untuk meningkatkan daya ikat sambungan antara campuran beton dengan
beton lama yang sebelumnya telah lebih dulu jadi. Styrobond (Gambar
17) disiramkan pada saat melanjutkan penambahan pengecoran, sehingga
dapat mengurangi timbulnya retak, memperkuat daya ikat antar beton,
dan memberi daya lekat (ikatan) antara beton lama dengan beton yang
lebih baru.

Gambar 16. Styrobond
41


Gambar 17. Styrobond siap disiramkan
11. Baja Profil
Pada proyek pembangunan Boemi Kedaton Mall ini baja profil digunakan
sebagai balok pada pelat komposit dilatasi dan sebagai balok kolom pada
struktur parkiran. Profil baja yang digunakan adalah WF 450x200x9x14
king cross, HC 525x175x7x11, HC 450x150x6,5x9, WF 200x100x5,5x8,
dan WF 350x175x7x11 (Gambar 18).

Gambar 18. Baja Profil
12. Deck Baja
Deck baja digunakan sebagai lantai pada pengecoran pelat komposit. Pada
proyek pembangunan Boemi Kedaton Mall ini, dimensi deck baja yang
digunakan adalah deck baja dengan lebar gelombang 3 cm, tinggi
42
gelombang 5 cm, dan jarak antar gelombang 0,75 cm, serta tebal 0,3 cm
(Gambar 19).

Gambar 19. Deck Baja
13. Baut
Baut digunakan sebagai penyambung antara balok dan kolom, serta
penyambung antara balok dan pelat penyambung. Diameter baut yang
digunakan adalah 22 mm dengan mutu baut A325 (Gambar 20).

Gambar 20. Baut
B. Peralatan


Peralatan merupakan sarana yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek.
Dalam pemilihan jenis peralatan proyek yang akandigunakan, perlu ditinjau
terlebih dahulu dari segi efisiensi biaya dan waktu. Sebaiknya kita
mempertimbangkan secara jitu mengenai kondisi dan situasi lapangan,
43

rencana pelaksanaan kerja,jumlah volume pekerjaan, jumlah dana yang
dimiliki, dan faktor-faktor lainnya. Untuk itu diperlukan manajemen peralatan
yang baik demi kelancaran alat yang dibutuhkan dan pemeliharaannya.
Pemilihan jenis dan penentuan jumlah alat yang akan digunakan harus
dilakukan secara cermat.
Bebarapa jenis alat yang digunakan dalam proyek pembangunan Boemi
Kedaton Mall ini adalah sebagai berikut:

1. Molen Beton (Concrete Mixer)
Molen beton (Gambar 21) adalah alat yang berfungsi sebagai pembuat
atau pengaduk campuran beton. Alat ini memiliki kapasitas produksi
berbeda-beda sesuai dengan ukurannya. Penempatan concrete mixer
diusahakan sedekat mungkin dengan tempat penumpukan bahan yang
akan dicampur dan lokasi pengecoran, agar mempersingkat waktu
pelaksanaan pekerjaan. Alat concrete mixer ini digunakan dalam
pembuatan adukan beton untuk kolom, serta untuk keperluan campuran
mortar dan plesteran.

Gambar 21. Molen beton (concrete mixer)
44
2. Concrete Pump
Concrete pump (Gambar 22) adalah alat pompa beton yang digunakan
untuk memompa adukan beton (ready mix) ke tempat pengecoran yang
letaknya lebih tinggi atau lebih jauh dari kedudukan mixer.
Alat ini bekerja dengan sistem tekanan hidrolik yang diberikan oleh
putaran mesin pada pompa yang sedang bekerja, sehingga dapat
menghantarkan campuran beton yang dicurahkan dari mixer truck
menuju ke tempat yang jauh yang tidak bisa dijangkau oleh mixer truck.
Dalam pelaksanaannya, diperlukan pipa (Gambar 23) yang dapat
disambung agar dapat mencapai tempat yang akan dituju.

Gambar 22.Concrete pump

Gambar 23.Pipa concrete pump


45

3. Truk Pengangkut Beton ( Mixer Truck )
Mixer truck (Gambar 24) adalah kendaraan yang digunakan untuk
mengangkut beton ready mix dari lokasi batching plant ke lokasi proyek
yang akan di cor. Kendaraan ini berkapasitas 5-6 m
3
. Mixer truck
digunakan untuk membawa campuran beton (ready mix) dalam
pelaksanaan pekerjaan pengecoranbalok dan pelat lantai.

Gambar 24. Truk pengangkut beton ( mixer truck )
4. Truk Pengangkut
Truk pengangkut (Gambar 25) berfungsi sebagai alat transportasi dalam
pembelian, pemindahan, dan penyediaan bahan-bahan material yang
dibutuhkan dalam proyek. Pada proyek pembangunan mall ini, truk
mengangkut material yang akan digunakan dalam pekerjaan.

Gambar 25. Truk pengangkut
46
5. Pembengkok Tulangan (Bar Bender)
Pembengkok tulangan digunakan untuk membengkokkan baja tulangan
sesuai dengan bentuk yang dibutuhkan, misalkan digunakan untuk
membuat sengkang. Pada proyek Boemi Kedaton Mall ini bar bender
yang digunakan masih bersifat manual (Gambar 26), yakni terbuat dari
balok kayu yang diberi sejumlah potongan baja pada bagian ujungnya
sebagai tempat untuk membengkokkan tulangan. Proses pengerjaan ini
masih menggunakan tenaga manual para pekerja.
Proses pengerjaannya, baja tulangan diukur dan ditandai terlebih dahulu
letak titik yang akan dibengkokkan. Setelah itu, taruh baja tulangan pada
celah-celah baja bar bender, kemudian ditarik dengan menggunakan
tenaga pekeja sehingga bentuk baja tulangan menjadiseperti yang
diharapkan.

Gambar 26. Pembengkok baja tulangan (Bar Bender)
6. Pemotong Tulangan (Bar Cutter)
Pemotong tulangan berfungsi untuk memotong baja tulangan sesuai
dengan ukuran panjang yang dibutuhkan. Pada proyek ini, alat bar cutter
yang digunakan (Gambar 27) masih dikerjakan secara manual dengan
menggunakan tenaga para pekerja.
47

Proses pengerjaannya, baja tulangan diukur dan ditandai terlebih dahulu
letak titik yang akan potong. Setelah itu, taruh baja tulangan pada gigi
pemotong, kemudian tarik tuas dengan menggunakan tenaga manusia
sehingga besi tulangan terpotong menjadi seperti bentuk yang
diharapkan.

Gambar 27. Pemotongbesitulangan (Bar Cutter)
7. Pemadat Adukan (Concrete Vibrator)
Concrete vibrator (Gambar 28) adalah alat untuk memadatkan adukan
beton basah pada proses pengecoran pelat, balok, dan kolom. Alat ini
berfungsiuntuk meratakan dan memadatkan campuran adukan beton ke
seluruh bagian pada cetakan bekisting, sehingga celah-celah yang sulit
dijangkau, dapat terisi beton dengan baik dan rapat.

Gambar 28. Concrete vibrator

48
8. Perancah (Scaffolding)
Perancah (Gambar 29) merupakan alat yang digunakan untuk menyangga
sementara bekisting dalam pembuatan pelat lantai dan balok. Perancah
berfungsi agar pada proses pengecoran pelat lantai dan balok posisi
bekisting tidak turun dan berubah. Proyek pembangunan Boemi Kedaton
Mall ini menggunakan scaffolding sebagai perancah. Hal ini karena
scaffolding mudah untuk dibongkar pasang dan mudah diatur
ketinggiannya sesuai keinginan, sehingga dapat menghemat waktu
pelaksanaan.

Gambar 29. Perancah (scaffolding)
9. Theodolit dan Waterpass
Theodolit (Gambar 30) digunakan untuk pekerjaan pengukuran,
penentuan elevasi as kolom, dan memastikan kolom sudah berada pada
posisi tegak lurus atau belum, sedangkan Waterpass digunakan untuk
leveling ketebalan pelat, dan elevasi muka tanah.
49


Gambar 30.Theodolit
10. Lampu Proyek
Lampu proyek (Gambar 31) berperan penting dalam pelaksanaan
pekerjaan di malam hari. Alat ini berfungsi untuk memberikan
penerangan apabila dilakukan kerja lembur pada malam hari, sehingga
pekerja dapat tetap bekerja dengan aman dan efektif.

Gambar 31. Lampu proyek
11. Las
Las berfungsi untuk memotong baja tulangan. Alat ini dapat dijumpai
pada pemasangan sepatu kolom, pemotongan besi tulangan berukuran
pendek yang berfungsi sebagai pengait, dan pekerjaan-pekerjaan
pemotongan baja lainnya. Dalam pengelasan (Gambvar 32), sebaiknya
dilakukan oleh orang yang memang telah berpengalaman dalam hal ini
sehingga hasil las dapat rapi dan baik.
50

Gambar 32. Pengelasan
12. Mobil Crane
Mobil crane (Gambar 33) digunakan untuk mengangkat baja profil
sehingga mempermudah peletakannya, serta digunakan untuk
mengangkat bahan bangunan berat lainnya.

Gambar 33. Mobil Crane
13. Peralatan Lain
Selain peralatan-peralatan konstruksi yang disebutkan di atas, masih
terdapat beberapa peralatan lain yang digunakan sebagai penunjang
pekerjaan proyek ini, antar lain:
a. Cangkul dan sekop, digunakan pada penggalian tanah dan
cmeratakan adukan pada pengecoran pelat.
b. Linggis, digunakan pada pekerjaan bongkar bekisting dan
penggalian tanah.
51

c. Catut dan tang, digunakan untuk merangkai tulangan.
d. Palu atau hammer, digunakan untuk memasang paku dan
menghancurkan beton.
e. Untingunting, benang dan selang, berfungsi untuk mengontrol
elevasi (pekerjaan leveling).
f. Gergaji, digunakan untuk memotong kayu.
g. Meteran, digunakan untuk mengukur dimensi.
h. Gerinda, digunakan untuk memotong beton atau baja tulangan dan
menghaluskan dinding hasil pengecoran..
i. Kawat Las, digunakan dalam pengelasan temporary casing.
j. Mesin Las, digunakan untuk mengelas temporary casing.
k. Tangga
l. Kunci Inggris
m. Troli

Anda mungkin juga menyukai