PASAL I
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pemborong atau kontraktor membuat Time Scedhul pekerjaan ,agar pekerjaan selesai
tepat waktu.
PASAL 2
PEKERJAAN TANAH
1. Pekerjaan galian pondasi.
a. Galian dibuat sedemikian agar pengerjaan pondasi dikerjakan
dengan mudah
b. Dalamnya galian berfariasi sesuai dengan kebutuhan
PASAL 3
PEKERJAAN CACAK ( CERUCUK )
PASAL 4
PEKERJAAN PONDASI
1. Lantai kerja
a. Terbuat beton k-225
b. Tebal lantai kerja 5 cm , lebar 100x100 cm tidak diberi tulangan
c. Susunan lihat gambar kerja
2. Pekerjaan pondasi tapak beton
a. Bahan terbuat dari beton k-225
b. Tapak dibuat persegi dengan ukuran lebar 80X80cm,
tinggi 40 cm
c. Susunan lihat gambar kerja
d. Besi tapak Menggunakan besi ulir diameter 12 mm
PASAL 5
PEKERJAAN BEKESTING
1. Bahan bekesting dipakai kayu kelas II yang cukup kering dan keras ,untuk lantai memakai
triplek 9 mm,untuk penggunaannya harus mendapatkan persetujuan direksi proyek.
2. Bekisting balok dan lantai asumsi 2 kali pakai.
3. Bekesting rapi,dan kaku untuk menahan getar dan kejutan gaya tanpa perubahan
bentuk,kerapihan dan ketelitian pemasangan bekesting harus diperhatikan agar setelah
bekesting dibongkar memberikan bidang yang rata.
4. Celah antara triplek harus rapat agar pada waktu pengecoran air semen tidak merembes
keluar.Sebelum pengecoran bagian dalam bekesting harus bersih dari kotoran yang
merekat.
5. Bekesting pada struktur tidak boleh dibongkar sebelum 7 hari juga bekesting untuk
mematangkan ( CURING ) beton tidak boleh dibongkar sebelum matang.
6. Perencanaan ,pelaksanaan serta pembongkaran bekesting harus sesuai dengan yang
disarankan didalam NI-2 bab 5.1 dan 5.8 permukaan bekesting yang berhubungan
dengan beton harus bersih sebelum penggunaannya.
PASAL 6
PEKERJAAN BETON BERTULANG DAN TIDAK BERTULANG
1. Pondasi tapak
a. Pondasi tapak 80x80x40 cm
b. Mutu beton k-225 menggunakan besi ulir Ø 12 mm.
c. Jarak besi tapak 15 cm
d. Pondasi tapak tebal 40 cm
e. Pondasi tapak digali sesuai dengan gambar bestek
2. Pekerjaan kolom
a. Dimensi kolom 30 x 30 cm
b. Mutu beton k-225
c. Besi tulangan dengan Ø 12 mm
d. Sengkang Ø 8 mm jarak 12 cm
e. Susunan tulangan seperti pada bestek
f. Tinggi kolom sesuai gambar kerja ( bestek )
g. Jarak antara kolom 3 m sesuai gambar kerja ( Bestek )
3. Pekerjaan Balok 20x30 cm
a. Balok lantai antara tiang dimensi 20x30 cm ( Bersih tanpa lantai )
b. Terbuat dengan mutu beton k-225
c. Besi tulangan 7Ø 12 cm
d. Sengkang Ø 8 mm jarak 15 cm
4. Pekerjaan poer/pilecap
a. Balok poer dimensi 60x60x35 cm
b. Terbuat dengan mutu beton k-225
c. Besi tulangan Ø 10 mm
d. Penempatan poer sesuai bestek
5. Pekerjaan lantai
a. Lantai dari beton mutu k-225
b. Tulangan memakai besi Ø 10 mm susunan lihat gambar
c. Tulangan memakai susunan 2 lapis
d. Untuk menjaga antara tulangan atas dan bawah dipasang tahu-tahu.
e. Tebal pelat lantai 10 cm
f. Samping kanan dan kiri lantai diberi lis dicor menyatu dengan lantai
g. Ukuran kanstin sesuai Bestek,diberi stek
6. Pekerjaan tangga
a. Tangga terbuat dari beton bertulang, mutu k-225
b. Tulangan menggunakan besi ulir Ø 12 mm
c. Untuk lebih mendetail ukuran jarak besi mengacu ke pada bestek
d. Tangga diberi Balok ukuran 20 x 25 cm ( 7 Ø 12 mm Ulir )
e. Lebar antrid dan optrid (anak tangga ) sesuai bestek
7. Bahan / material
a. Pasir dan koral harus bermutu baik, tidak mengandung bahan organik, lumpur atau
sejenisnya ,koral yang digunakan mempunyai gradsi 2-3 cm ( homogen ).
b. Pasir yang mengandung kadar garam tinggi di cuci dengan air
c. Air harus bersih dan bebas dari zat kimia yang dapat merusak beton.
d. Tulangan harus bebas dari minyak,kotoran,dan karat yang dapat merusak beton.
8. Pelaksanaan pekerjaan
a. Penyetelan dan pemasangan besi tulangan harus dipasang pada posisi yang tepat
sehingga tidak dapat berubah dan bergeser pada waktu adukan digetarkan .
Penyetelan besi harus disesuaikan dengan tebal selimut beton.
b. Sebelum dilaksanakan pengecoran ,bekesting harus dicek terhadap kelurusan ,baik
vertikal maupun horisontal dan bebas dari kotoran dan sampah ,yang masih ada celah
( bocor ) ditutup,sebelum dicor disiram air sampai merata.
c. Alat penggetar memakai alat mekanik atau manual.
d. Pengadukan harus rata dan sama kental sesuai dengan mutu beton k-225 (
menggunakan molen ) ,sisa adukan yang mengeras tidak boleh dipakai kembali.
e. Pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan ini ,harus dibongkar dan diperbaiki
dengan biaya sendiri.
PASAL 7
BAHAN PEMBANTU
1. Untuk memperbaiki mutu beton ,waktu pengikatan dan pengerasan ataupun maksud
lain,dapat menggunakan bahan Tambahan ( additive )
2. Harus diadakan pengawasan yang cermat terhadap pemakaian
Jenis dan jumlah bahan-bahan pendukung lainnya.
PASAL 8
PEKERJAAN PEMBERSIHAN