Anda di halaman 1dari 4

SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUNAN TAMBATAN PERAHU DESA AIR ASUK


KEC.SIANTAN TENGAH KABUPATEN ANAMBAS

PASAL I
PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pemborong atau kontraktor membuat Time Scedhul pekerjaan ,agar pekerjaan selesai
tepat waktu.

2. Pembersihan lokasi sesuai dengan luas bangunan yang ditetapkan


didalam bestek,semua sampah-sampah harus dibersihkan dari lokasi.
3. Pekerjaan pemasangan papan nama proyek.
a. Pemborong /kontraktor harus membuat papan nama proyek
ditempatkan pada posisi menghadap jalan.
b. Bahan yang digunakan adalah kayu yang dilapisi triplek diberi
Tulisan sesuai dengan judul proyek.
Tulisan yang tercantum meliputi :
 Nama proyek
 Nama pekerjaan
 Harga borongan
 Jangka waktu pelaksanaan

c. Papan tersebut dipasang pada dua buah tiang kayu ukuran


5/7cm
4. Pekerjaan dan pengukuran dan bowplank
a. Panjang Trestle dan pekerjaan T ( Dermaga )(Sesuai Bestek )
b. Feil lantai harus diketahui oleh pengawas /direksi
c. Pengukuran harus menggunakan alat ukur ,sudut tegak lurus dan siku
d. Patok bouwplank ditanam dengan kuat agar tidak hilang dan bergeser.dari tempatnya.
e. As bangunan harus selalu dicek agar bangunan benar-benar sesuai dengan tujuan
dan fungsinya
5. Gudang dan material
a. Gudang / penempatan material disediakan oleh pemborong/
kontraktor,agar material tidak rusak,bebas dari bahaya
kebakaran ,keamanan dan tidak mengabaikan kebersihan.
6. Mobilsasi dan demobilisasi
a Pemborong /kontraktor menyediakan peralatan pendukung
kerja, baik peralatan mekanik maupu n manual kelokasi
pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai.
b .Dalam memobilsasi peralatan, sebaiknya diatur sesuai dengan
Kebutuhan dan urutan pekerjaan.Hal ini untuk menghindari
hambatan dan kelancaran proyek.
c. Penarikan peralatan pendukung dari lokasi pekerjaaan, hendaknya secara
bertahap sesuai dengan kebutuhan peralatan yang masih dibutuhkan dalam
menyelesaikan pekerjaan.

PASAL 2
PEKERJAAN TANAH
1. Pekerjaan galian pondasi.
a. Galian dibuat sedemikian agar pengerjaan pondasi dikerjakan
dengan mudah
b. Dalamnya galian berfariasi sesuai dengan kebutuhan

PASAL 3
PEKERJAAN CACAK ( CERUCUK )

1. Pekerjaan pemancangan kayu cacak


a. Kayu harus kuat dan lurus ( Tidak lapuk )
b. Diameter kayu 5-6 Inch
c. Setiap tapak memakai 5 batang kayu ( susunan cacak sesuaikan dengan
bestek yang ada )
d. Diameter kayu sama besar
e. Pemanjangan kayu menggunakan alat tumbuk (Hammer 250 kg )
f. Pemacangan kayu sampai tanah keras

PASAL 4
PEKERJAAN PONDASI

1. Lantai kerja
a. Terbuat beton k-225
b. Tebal lantai kerja 5 cm , lebar 100x100 cm tidak diberi tulangan
c. Susunan lihat gambar kerja
2. Pekerjaan pondasi tapak beton
a. Bahan terbuat dari beton k-225
b. Tapak dibuat persegi dengan ukuran lebar 80X80cm,
tinggi 40 cm
c. Susunan lihat gambar kerja
d. Besi tapak Menggunakan besi ulir diameter 12 mm

PASAL 5
PEKERJAAN BEKESTING

1. Bahan bekesting dipakai kayu kelas II yang cukup kering dan keras ,untuk lantai memakai
triplek 9 mm,untuk penggunaannya harus mendapatkan persetujuan direksi proyek.
2. Bekisting balok dan lantai asumsi 2 kali pakai.
3. Bekesting rapi,dan kaku untuk menahan getar dan kejutan gaya tanpa perubahan
bentuk,kerapihan dan ketelitian pemasangan bekesting harus diperhatikan agar setelah
bekesting dibongkar memberikan bidang yang rata.
4. Celah antara triplek harus rapat agar pada waktu pengecoran air semen tidak merembes
keluar.Sebelum pengecoran bagian dalam bekesting harus bersih dari kotoran yang
merekat.
5. Bekesting pada struktur tidak boleh dibongkar sebelum 7 hari juga bekesting untuk
mematangkan ( CURING ) beton tidak boleh dibongkar sebelum matang.
6. Perencanaan ,pelaksanaan serta pembongkaran bekesting harus sesuai dengan yang
disarankan didalam NI-2 bab 5.1 dan 5.8 permukaan bekesting yang berhubungan
dengan beton harus bersih sebelum penggunaannya.

PASAL 6
PEKERJAAN BETON BERTULANG DAN TIDAK BERTULANG

1. Pondasi tapak
a. Pondasi tapak 80x80x40 cm
b. Mutu beton k-225 menggunakan besi ulir Ø 12 mm.
c. Jarak besi tapak 15 cm
d. Pondasi tapak tebal 40 cm
e. Pondasi tapak digali sesuai dengan gambar bestek
2. Pekerjaan kolom
a. Dimensi kolom 30 x 30 cm
b. Mutu beton k-225
c. Besi tulangan dengan Ø 12 mm
d. Sengkang Ø 8 mm jarak 12 cm
e. Susunan tulangan seperti pada bestek
f. Tinggi kolom sesuai gambar kerja ( bestek )
g. Jarak antara kolom 3 m sesuai gambar kerja ( Bestek )
3. Pekerjaan Balok 20x30 cm
a. Balok lantai antara tiang dimensi 20x30 cm ( Bersih tanpa lantai )
b. Terbuat dengan mutu beton k-225
c. Besi tulangan 7Ø 12 cm
d. Sengkang Ø 8 mm jarak 15 cm
4. Pekerjaan poer/pilecap
a. Balok poer dimensi 60x60x35 cm
b. Terbuat dengan mutu beton k-225
c. Besi tulangan Ø 10 mm
d. Penempatan poer sesuai bestek
5. Pekerjaan lantai
a. Lantai dari beton mutu k-225
b. Tulangan memakai besi Ø 10 mm susunan lihat gambar
c. Tulangan memakai susunan 2 lapis
d. Untuk menjaga antara tulangan atas dan bawah dipasang tahu-tahu.
e. Tebal pelat lantai 10 cm
f. Samping kanan dan kiri lantai diberi lis dicor menyatu dengan lantai
g. Ukuran kanstin sesuai Bestek,diberi stek
6. Pekerjaan tangga
a. Tangga terbuat dari beton bertulang, mutu k-225
b. Tulangan menggunakan besi ulir Ø 12 mm
c. Untuk lebih mendetail ukuran jarak besi mengacu ke pada bestek
d. Tangga diberi Balok ukuran 20 x 25 cm ( 7 Ø 12 mm Ulir )
e. Lebar antrid dan optrid (anak tangga ) sesuai bestek

7. Bahan / material
a. Pasir dan koral harus bermutu baik, tidak mengandung bahan organik, lumpur atau
sejenisnya ,koral yang digunakan mempunyai gradsi 2-3 cm ( homogen ).
b. Pasir yang mengandung kadar garam tinggi di cuci dengan air
c. Air harus bersih dan bebas dari zat kimia yang dapat merusak beton.
d. Tulangan harus bebas dari minyak,kotoran,dan karat yang dapat merusak beton.
8. Pelaksanaan pekerjaan
a. Penyetelan dan pemasangan besi tulangan harus dipasang pada posisi yang tepat
sehingga tidak dapat berubah dan bergeser pada waktu adukan digetarkan .
Penyetelan besi harus disesuaikan dengan tebal selimut beton.
b. Sebelum dilaksanakan pengecoran ,bekesting harus dicek terhadap kelurusan ,baik
vertikal maupun horisontal dan bebas dari kotoran dan sampah ,yang masih ada celah
( bocor ) ditutup,sebelum dicor disiram air sampai merata.
c. Alat penggetar memakai alat mekanik atau manual.
d. Pengadukan harus rata dan sama kental sesuai dengan mutu beton k-225 (
menggunakan molen ) ,sisa adukan yang mengeras tidak boleh dipakai kembali.
e. Pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan ini ,harus dibongkar dan diperbaiki
dengan biaya sendiri.

PASAL 7
BAHAN PEMBANTU

1. Untuk memperbaiki mutu beton ,waktu pengikatan dan pengerasan ataupun maksud
lain,dapat menggunakan bahan Tambahan ( additive )
2. Harus diadakan pengawasan yang cermat terhadap pemakaian
Jenis dan jumlah bahan-bahan pendukung lainnya.

PASAL 8
PEKERJAAN PEMBERSIHAN

1. Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan ,kemudian dilakukan


pembersihan lokasi proyek dari sisa-sisa bahan dan material.
2. Sisa –sisa setelah pekerjaan yang ada dilokasi baik berupa potongan -
potongan kayu atau sampah harus dibersihkan.

Anda mungkin juga menyukai