1. PERSIAPAN
2. PERSYARATAN BAHAN
Hal. 1
e) Semen Portland.
Portland Cemen (PC) yang dipergunakan dalam pekerjaan ini adalah
semen sekualitas Semen merk Tiga Roda, Semen Gresik, Semen
Holcim/Dynamix.
Kantong pembungkus tidak boleh rusak jahitannya sebelum sampai di
tempat pekerjaan.
Semen yang sudah mulai membatu tidak boleh dipergunakan.
Untuk menghindari terjadinya semen sampai membatu, pemborong
diwajibkan untuk menjaga stok semen jangan sampai melebihi
kapasitas penggunaan (sesuai dengan schedule).
Penyimpanan semen (gudang semen), agar dibuat tidak kemasukan
air / air hujan dan pengaruh cuaca.
Semen harus keluaran pabrik yang sama dan hasil produksi yang
sama.
No. Item Bahan Keterangan Gambar
1. Semen Portland Cement Tiga Roda,
(PC) Semen Gresik,
Semen
Dynamix.
f) K e r i k i l.
Untuk pekerjaan beton, batu pecah atau koral dengan gradasi 2
sampai 3 cm, bersih dari bahan organis atau kotoran lain sebelum
digunakan harus dicuci terlebih dahulu.
Kerikil yang akan digunakan untuk bahan beton (pengecoran) harus
kerikil yang keras tidak berpori.
No. Item Bahan Keterangan Gambar
1. Kerikil batu pecah / syarat-
koral, syaratsesuai
gradasi 2 -3 cm dalam PBI’ 71.
g) P a s i r.
Pasir aduk adalah pasir yang tidak mengandung bahan organis atau
garam atau tidak tercampur tanah atau bahan-bahan lain.
Pasir beton adalah pasir yang bersih tidak mengandung bahan-bahan
organis kasar tajam memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam
PBI’ 71.
Untuk pasir aduk pasir beton digunakan pasir sekualitas Lumajang
atau pasir yang kasar tidak mengandung lumpur atau tanah ( yang
berkwalitas baik).
Hal. 2
No. Item Bahan Keterangan Gambar
1. Pasir Pasir Hitam, tidak
mengandung
lumpur
h) B e s i.
Semua besi beton yang dipakai harus sesuai dengan standart yang
telah ditetapkan.
Baja tulangan harus dari baja polos atau diprofilkan dengan tegangan
leleh minimal 2400 kg/cm2 untuk besi beton Ø < 12 dan dengan
tegangan leleh 4000 kg/cm2 untuk besi beton Ø > 13, yang dalam
segala hal harus memenuhi ketentuan-kelentuan SKSNI T-15-1991-
03.
Baja tulangan harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan
tidak boleh disimpan di udara terbuka untuk jangka lama. Cara
pembengkokan besi tulangan harus menurut SKSNI T-15-1991 – 03
Anyaman besi harus kokoh sehingga tidak berubah tempat selama
pengecoran. Selimut beton dibuat dengan beton decking (tahu beton)
dari semen pasir campuran 1 : 2 dengan ukuran 4 x 4 x 3 cm untuk
elemen struktur (balok, kolom lantai II) dan 4 x 4 x 4 cm untuk elemen
struktur (balok, kolom lantai I) atau sesuai dengan petunjuk Direksi.
Besi tulangan harus disatukan satu sama lain dengan kawat bendrat
dengan mutu sama dengan baja tulangan kecuali jika Direksi
menginstruksikan menggunakan las.
Sebelum pengecoran baja tulangan harus bebas dari minyak, kotoran,
cat, karat atau bahan lain yang merusak.
No. Item Bahan Keterangan Gambar
2. Besi Besi polos syarat-
SNI syaratsesuai
Tul. pokok dalam PBI’ 71.
Ø 10 mm;
Ø 12 mm
Tul. Beugel
Ø 6 mm
Tul.
Plat/DagØ
8 mm
3. PEKERJAAN AWAL
a) Urugan tanah sirtu didalam dan diluar ruangan harus disesuaikan dengan
gambar bestek yang ada.
b) Urugan sirtu di dalam rumah untuk rumah standar di urug setinggi ± 65 cm dari
punggung jalan ( muka jalan ) yang telah di paving.
c) Rencana Elevasi Keramik Lantai rumah induk +70 cm dari jalan paving depan
Rumah.
d) Untuk urugan sirtu yang tebalnya lebih dari 20 cm harus dilaksanakan dengan
bertahap, tiap tahap setebal 20 cm dipadatkan dan disiram air dan demikian
seterusnya.
No. Item Bahan Keterangan Gambar
5. PEKERJAAN PONDASI
a) Dimensi pondasi batu kali rumah induk dan pagar disesuaikan dengan gambar
bestek yang ada dengan spesi campuran 1Pc : 5Ps.
b) Lantai kerja pondasi diberi tanah urug setebal ± 5 cm.
c) Pemasangan pondasi batu kali bagian luar dan dalam juga harus terisi spesi.
Jadi bukan sekedar batu kali ditumpuk lalu bagian luarnya diberi spesi sebagai
perekat.
d) Pondasi batu roolag dipasang dibagian teras yang tidak memerlukan kekuatan
struktur, tetapi bila ada beban diatasnya maka pondasi batu kali harus
ditambah balok sloof sebagai penguat.
e) Pondasi plat setempat di gunakan untuk bangunan dua lantai. Ukuran pondasi
dan pembesian di sesuaikan dengan gambar bestek.
No. Item Bahan Keterangan Gambar
1. Batu Batu kali syarat-syarat
sesuai dalam
PBI’ 71.
- Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengawasan :
- Ukuran jarak as pondasi harus sudah benar sebab berpengaruh pada hasil bangunan nanti-nya.
- Bagian dalam pondasi batu kali harus terisi spesi sebagai perekat batu kali.
- Dimensi dan ukuran pondasi agar sesuai dengan gambar bestek.
6. PEKERJAAN BETON
a) Beton kolom, balok ring adalah elemen konstruksi beton struktural yang terdiri
dari campuran 1pc:3ps:5kr. Ukuran balok 15/15, dengan tulangan besi beton
berjumlah 4Ø 10 yang diikat beugel Ø6-20 ketentuan lain untuk pekerjaan beton
lihat gambar.
b) Untuk beton sloof konstruksi beton terdiri dari campuran 1pc : 3ps : 5kr dengan
besi beton berjumlah 6 Ø 12 yang diikat dengan beugel Ø 6-15 sedangkan
ukurannya 15/30.untuk struktur kontruksi yang lain, menyesuaikan gambar
Bestek.
c) Dalam pelaksanaan pembuatan tulangan (penyambungan, pembengkokan,
pasangan tulangan lewatan dan lain-lain) harus memenuhi syarat-syarat PBI
1971.
d) Untuk menjamin kwalitas adonan, maka pelaksanaan pencampurannya harus
menggunakan mesin molen dan semua campuran diaduk dengan air bersih dan
tawar dengan kadar secukupnya sesuai dengan spesifikasi tehnik ( PBI 1971 ).
e) Pengecoran hanya boleh dilaksanakan bila :
i. Kontraktor telah menyelesaikan pekerjaan penulangan dan begisting
secara sempurna dan bersih serta telah mendapatkan persetujuan
pengawas lapangan secara tertulis.
Hal. 5
ii. Kontrakktor telah menyediakan bahan, peralatan kerja dan persiapan
tenaga yang cukup sesuai dengan volume pekerjaan tersebut.
iii. Bahan untuk begisting sesuai persyaratan kayu struktural yang terdiri atas
papan ukuran 2/20 dan usuk ukuran 5/7, papan begisting harus dirangkai
sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan adukan beton terurai
keluar/bocor, dan mudah pembongkarannya tanpa membahayakan
konstruksi.
f) Sebelum beton di cor, pihak pengawas lapangan berkewajiban untuk mengecek
begisting dan penulangn besi serta ukuran–ukuran ketinggian dari beton dan
jika ada kekeliruan ukuran / dimensi diharapkan untuk segera dibenahi sebelum
pekerjaan pengecoran dilakukan.
g) Untuk pengecoran beton plat deck menggunakan ready mix K 250, ulangan
pokok dipakai besi Ø 8 - 20 .Dan ketebalan deck disesuaikan dengan gambar
yang ada ( 12 Cm ) . Sebelum dilaksanakan pengecoran, pihak pengawas
lapangan wajib memeriksa ulang mengenai begisting, pembesian. pemipaan air
dan instalasi listrik dan jika ada yang kurang beres pihak pengawas lapangan
berhak untuk menangguhkan pekerjaan.
h) Pembongkaran papan begisting dapat dilaksanakan sesudah umur beton
mencapai standar yang ada dan juga bisa dilaksanakan pembongkaran apabila
dapat persetujuan dari pihak pengawas lapangan.
- Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengawasan :
- Pengawas berkewajiban memeriksa campuran beton dan bahan-bahan yang dipakai untuk
campuiran adukan beton. ( disesuaikan peraturan PBI ’71 )
- Pada saat pembesian perlu diperhatikan dan dicek mengenai dimensi dan ukuran pembesian agar
disesuaikan dengan RKS dan gambar bestek.
- Pembesian deck beton dengan bekisting sebaiknya diberi batu tahu / atau bahan sejenis yang bisa
dipergunakan sebagai selimut beton ( agar nantinya setelah di cor besi tidak terlihat menonjol di
luar ).
- Perancah begisting untuk deck beton harus diperiksa kekuatannya sehingga bila telah di cor
bekisting tidak goyah atau bahkan meengalami penurunan sehinggaa deck beton meenjadi miring.
- Dalam tahap pengecoran maka setelah campuran beton dituang ke cetakan maka campuran tersebut
harus dirojok agar didapat beton yang padat dan berkualitas baik.
- Sebelum campuran dituang ke cetakan maka harus diperiksa dengan teliti mengenai pemipaan dan
kabel-kabel yang perlu ditanam didalam deck beton agar sesuai dengan gambar bestek.
7. PASANGAN DINDING
a) Pasangan dinding batu bata ( kedap air ) atau yang berhubungan dengan air
dilaksanakan dengan spesi campuran 1pc : 2ps, sedangkan pasangan batu
bata dinding / gewel lainnya dilaksanakan dengan campuran spesi 1pc : 5ps .
b) Pasangan bata harus dipasang tegak lurus, siku, rata baik secara vertikal dan
horisontal, sehingga menghasilkan bidang-bidang yang betul-betul rata.
c) Untuk memperoleh pasangan bata yang rata secara horizontal maka kita dapat
menggunakan bantuan benang untuk pemasangan bata, dengan cara bata
yang dipasang adalah pada bagian tepi dahulu lalu setelah tinggi ± 50 cm pada
bagian tepi ini kita pasang benang sebagai pelurus pasangan bata ditengahnya.
d) Bata yang digunakan bata Pres merk MRH berkwalitas baik dan hasil
pembakaran yang matang, berukuran sama, tidak boleh pecah-pecah dan lain-
lain harus mendapat pemeriksaan dari pengawas.
Hal. 6
e) Pencampuran spesi untuk pasangan batu bata harus dilakukan dengan mesin
molen agar diperoleh campuran yang homogen.
f) Semua voeg ( siar ) diantara pasangan batu bata pada saat pemasangan harus
dikeruk sedalam 1 cm pada bagian luar dan dalam.
g) Tidak diperbolehkan memakai batu bata yang pernah dipakai ( bekas ), tidak
boleh terdapat retak-retak dengan maksimum pecah dari batu bata 20%.
h) Pemasangan batu bata hanya diperbolehkan maksimum tinggi 1 m untuk setiap
hari, dan setiap saat harus dikontrol kelurusan horisontal maupun vertikalnya.
i) Khusus pada daerah basah, dinding KM / WC diberi pasangan trassram
setinggi 1.50m dan dipasang dengan spesi campuran 1pc : 2ps.
j) Dinding untuk bangunan rumah adalah dinding pasangan ½ (setengah) bata.
Bila terdapat pertemuan dengan dinding bangunan lain hendaknya dibuat
dilatasi (tidak gandeng).
k) Sebelum pelaksanaan pasangan dinding dilaksanakan, batu bata harus
direndam air hingga basah.
l) Pasangan dinding yang telah mengering harus selalu diperlihara dengan
disiram air minimal 1 kali setiap 2 (dua) hari.
No. Item Bahan Keterangan Gambar
1. Bata Bata MRH KW. 1
8. PEKERJAAN PLESTERAN
a) Plesteran dinding rumah induk diplester dengan campuran 1pc : 5ps yang di
campur dengan menggunakan mesin molen.
b) Plesteran dinding KM / WC atau bagian yang terkena air bagian dalam dan
luarnya diplester dengan campuran 1pc : 2ps ( kedap air ).
c) Ketebalan plesteran untuk semua permukaan dinding adalah + 1,5 cm.
d) Untuk plesteran dinding pada setiap jarak maksimal 1.5 m diberi kepala
plesteran setelah itu bagian antara kepala plesteran di isi spesi plesteran yang
diratakan dengan kepala plesteran dengan menggunakan sipatan aluminium.
Hal. 7
e) Pekerjaan acian bisa dilaksanakan setelah pekerjaan plesteran kering.Dan
setelah acian agak mengering maka acian harus digosok dengan bekas
pembungkus semen yang telah dibasahi.
f) Pelapis dinding/keramik dikerjakan pada daerah basah (KM/WC) dengan
ketinggian pasangan keramik dinding disesuaikan dengan gambar bestek yang
ada.
g) Spesi perekat menggunakan yiyitan semen, dilaksanakan dengan cara sebagai
berikut :
Dinding yang telah siap dilapisi keramik dibasahi dengan air hingga jenuh.
Spesi perekat diplesterkan secara rata dan datar setebal + 1,5 cm.
Keramik dinding dipasang secara rapi dengan jarak nat 0,2 cm.
h) Setelah spesi perekat mengering, nat-nat antara keramik diisi dengan adukan
PC. Dan noda-noda yang diakibatkannya pada permukaan keramik harus
langsung dibersihkan dengan lap basah dan lap kering hingga benar-benar
bersih.
9. PEKERJAAN LANTAI
a) Ruang yang akan dipasang keramik harus sudah padat betul dengan urugan
sirtu setinggi sesuai dengan gambar bestek dan harus sudah digenangi air
sampai jenuh.
b) Setelaah urugan sirtu padat permukaan sirtu dirabat beton dengan campuran
1Pc : 3Ps : 5Kr sebagai lantai kerja setebal 5 cm, dan rabatan dibuat waterpass
(rata air).
c) Keramik/Granit dipasang secara rapi dengan jarak nat keramik 0.2 cm
kemudian nat-nat tersebut diisi dengan adukan PC.
d) Sebelum pengisi nat mengering adukan yang tercecer pada permukaan
keramik harus dibersihkan dengan lap basah dan lap kering.
e) Pada ruangan-ruangan bagian dalam yaitu pada dinding bagian bawah dibuat
kol-kolan rata dinding setinggi 10 cm dengan material memakai granit lantai
induk.
Hal. 8
f) Nol lantai rumah disesuaikan dengan gambar bestek, acuan dari ketinggian peil
lantai diukur dari punggung jalan yang sudah diaspal/paving yang ada di depan
rumah.
g) Spesifikasi material yang di gunakan sebagai berikut:
No. Ruangan Bahan Type / Model gambar
1. Teras Granit 60x60 Elora
Ex. Wisma Cement Line
Sehati Light Grey
Granit d Charleston
Roman Bone
60x60
Hal. 9
5. Km/Wc Keramik dSerio dark
Keluarga Dinding
Dinding 30x60 Ex.
Roman
Granit d Arlington
Roman Bone ( Matt )
60x60
Hal. 11
14. Dinding Ornamen Galvanis 2
Exterior Plat Galvanis mm laser
2 mm laser cutting finish
cutting Duco
dengan 10
titik baut
penjepit kaca
tinggi 5 cm +
fisher
ORNAMEN QS-3136
ACP SEVEN PURE
EKSTERIOR GOLD
(TEBAL
4mm)
Hal. 12
10. PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU DAN JENDELA
Hal. 13
ukuran Warna Whispher
72x210cm white
a) Semua daun pintu dilengkapi dengan slot / grendel dan kunci ( 2 x putar ).
b) Untuk setiap daun pintu menggunakan 3 buah engsel.
c) Setelah pemasangan kunci selesai diaksanakan maka kunci diharuskan untuk
diberi pelindung agar tidak terkena kotoran dan berkarat.
d) Spesifikasi bahan sebagai berikut:
No. Pekerjaan Bahan Type / Model gambar
1. Engsel pintu Stainless 4''x3"x3 -EK.02
inch(ex. Solid)
Hal. 14
HRE 61,41
Hal. 15
e) Spesifikasi material yang di gunakan sebagai berikut:
No. Pekerjaan Bahan Type / Model gambar
1. Plafond Hollow 40x40 Baja ringan
- Rangka mm+ 20x40 zincalum steel
mm tebal (Kencana trust /
0,4mm setara)
2. Penutup Gypsum board JAYABOARD
plafond 9 mm K1
interior
Hal. 16
13. PEKERJAAN CAT- CATAN
W-1501 White
W-1501 White
Hal. 17
6. Dinding interior Mowilex+alkali PC-020 White Stone
a) Rangka Atap yang digunakan Baja Ringan Zinc Alume merk Kencana Truss,
Profil C tebal 0,80mm, Profil Reng tebal 0,45mm.
b) Seluruh bahan baja ringan yang akan digunakan harus di berikan contohnya
terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan dari Pengawas lapangan /
Direksi, sebelum boleh didatangkan dilapangan.
c) Bentuk dan dimensi kuda-kuda serta dimensi batang-batang dan plat simpulnya
harus dilaksanakan sesuai gambar rancangan pelaksanaan serta sesuai
dengan keadaan bentang kedudukannya di lapangan.
d) Untuk itu Kontraktor Pelaksana harus membuat "gambar-gambar pelaksanaan"
lebih dahulu. Pekerjaan kuda-kuda baja ini tidak diperkenankan dilaksanakan
sebelum "gambar pelaksanaan" disetujui Direksi.
e) Pembuatan kuda-kuda baja harus dilaksanakan di tempat yang datar dengan
lantai kerja yang keras. Bila dilaksanakan di luar lapangan pekerjaan, Kontraktor
harus meminta ijin secara tertulis kepada Direksi dan menunjukkan bengkel
tempat dikerjakannya konstruksi untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi
sebelum pekerjaan ini dilaksanakan.
f) Pemotongan harus dilaksanakan dengan mesin standard. Pelubangan harus
menggunakan bor. Tepian yang tajam akibat pemotongan maupun pemboran
harus ditumpulkan dengan gerenda.
No. Pekerjaan Bahan Type / Model Gambar
1. Rangka Atap Baja Ringan Kencana Truss
Zinc Alume Profil C tebal
0,75mm,
Hal. 18
ProfilReng tebal
,40mm.
a) Untuk pekerjaan instalasi air menggunakan pipa PVC type AW Ø 3/4” dengan
titik kran air sebanyak yang dijelaskan dalam gambar bestek.
b) Tandon air dari beton bertulang ,pemasangan di tanam di dalam tanah, dengan
volume 2 m³.
c) Kran air menggunakan kran dengan Ø 1/2" .
d) Pompa air menggunakan merk Shimizu P 135 E
e) Pompa pendorong Boster menggunakan Wasser PB 169 PS 13.
f) Pemipaan air kotor, kotoran dari kloset dan saluran yang menuju ke saluran
kota menggunakan pipa PVC Ø 4” type D dengan kemiringan 1:50.
g) Saluran Air Hujan Vertikan menggunakan PVC Ø2,5” Type D di lilit kawat ayam
dan di cor dalam dinding/kolom.
h) Saluran Air Hujan Horisontal Menggunakan PVC Ø4” Type D.
i) Pada pemasangan pipa saluran PVC, tiap jarak 2 meter diberi penyangga yang
terletak pada sambungan pipa dan penyangga ini dibuat dari pasangan batu
merah dengan spesi campuran 1pc : 3ps.
j) Dan untuk pipa air bersih Ø 3/4” harus ditanam di dinding dan tiap jarak 1.5 m
harus diberi klim yang dipaku ke dinding.
k) Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah:
Hal. 20
3. Acesoris Chx1A5
Wastafel Siphon , Kran
ARC Basin
Mono, Avur In
400, Flexible
AIR V 5K SS
6. Closed Stainless SC 05 W
Showers AER
Hal. 21
7. shower AER WS 11
dinding km/wc Tgl 16 Di
lantai 2 (wall ganti ,arahan
Shower) Prof.alternatif
tidak
tertanam
untuk
kemudahan
bila rusak
AER YSH-5C
Hal. 22
11. Floor drain Stainless NFS 04 SSK
(Avour)
Dalam pembuatan rumah disini termasuk instalasi listrik dengan dengan daya
2200 watt sistem prabayar, adapun bahan yang dipakai :
a) Instalasi kabel merk Eterna NYA 2,5 ,kabel pudeng NYY 3x4
b) Stop kontak menggunakan ex. Schneider (vivace)
c) Skaklar menggunakan Schneider (vivace)
d) Panel Box menggunakan Schneider
e) Mcb menggunakan Merlin Gerin.
f) Fiting lampu menggunakan Down light slim philip
g) T dos, Inbowdus menggunakan Clipsal, Schneider
h) Pipa jaringan kabel menggunakan Pvc 5/8
i) Spesifikasi pekerjaan Listrik sebagai berikut:
Hal. 23
No. Pekerjaan Bahan Type / Model gambar
1. Instalasi listrik Schneider Vivace
T dos, Broco
Inbowdus
Merlin Gerin 6A
a) Talang dibuat dari beton dengan tebal 8 cm. dan memakai besi Ø 10
b) Talang beton di cor dengan kemiringan 1 m : 2 cm agar air bisa mengalir
dengan baik. Dan talang harus dibuat kedap air dengan cara, setelah campuran
beton agak mengering maka permukaan talang di siram dengan air semen
hingga rata lalu dirapikan dengan kasutan.
c) Pipa talang air hujan menggunakan pipa Ø 3” dan dibungkus dengan kawat
ayam lalu di cor di dalam dinding.
d) Pada ujung pipa talang bagian atas diberi knee dan bibir knee bagian bawah
dibuat rata dengan permukaan talang
e) Tutup manhole diatas talang terbuat dari kaca tempered 8mm
- Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengawasan :
- Kemiringan talang harus sesuai gambar bestek supaya aliran air lancar.
- Setelang talang beton dicor permukaan talang di beri lapisan semen agar air tidak merembes ke
bawah..
Hal. 25
- Pipa talang air hujan harus terbungkus kawat ayam agar bisa menyatu dengan cor-coran kolom
a) Railing dibuat dari besi hollow (60x40) dengan tebal 1,6 mm, dan menggunakan
tiang pengisi (kisi-kisi) berupa besi hollow (20x40) dengan tebal 1,6 mm.
b) Ukuran railing (tinggi, Jarak kisi-kisi, dll) menyesuaikan gambar kerja (Bestek)
c) Pertama dilakukan pengukuran dan penetuan titik lokasi tiang railing. Jarak
penitian antara tiang ke tiang setiap lompat 2, Max 3 anak tangga / sesuai
gambar kerja
d) Memasang tiang railing atas dan bawah(Mal dan bor sesuai dengan penitian
tiang apabila granit gunakan mata bor intan dan kuatkan dengan baut fis0her /
dinabol.
Finish dengan cat besi / cat minyak atau cat duco (Sesuai gambar bestek).
a) Furniture Kitchen set menggunakan multiplek finish cat Dico warna putih
b) Meja kitchen set menggunakan granit lokal.
Hal. 26
c) Tempat cuci piring menggunakan Zynk stainlys tunggal , kran air merk AER
type VOV
d) Kompor menggunakan model tanam merk Rinnai 2 stove.
e) Penghisap asap menggunakan merek Rinnai.
No. Ruangan Bahan Type / Model gambar
1. Dapur Kitchen Set Furniture + rak
(multiplek warna putih)
+ top table granit lokal
(Star white) lebar 60cm
-Finish DUCO
2. Kran Stainless AER
-VOV 01 B
AIR V 5K SS
Hal. 27
d) Pekerjaan dinyatakan selesai apabila dari semua bagian pekerjaan sudah tidak
ada kekurangan/kesalahan, sudah diperiksa dan dinilai baik serta mendapat
persetujuan dari pengawas lapangan/direksi.
e) Setelah pekerjaan pembangunan selesai dan siap diserahkan ke konsumen
maka pengawas lapangan diharap membuat pemberitahuan kepada pihak
Marketing dan divisi perencanaan.
21. PENUTUP
Apabila dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat ( RKS ) ini untuk uraian
bahan-bahan, pekerjaan-pekerjaan yang tidak disebut maka hal ini harus
dibicarakan bersama.
Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, maka bagian-bagian yang
nyata termasuk dalam pekerjaan ini tetapi tidak dimasukan atau disebut kata demi
kata dalam RKS ini, haruslah dilaksanakan oleh kontraktor dan diterima sebagai
keputusan bersama.
Mengetahui, Dibuat,
Manajer Perencanaan dan Supervisor
Pengembangan Perencanaan Teknis
Hal. 28
Hal. 29