Anda di halaman 1dari 7

Spesifikasi Teknis

PEMBANGUNAN RUMAH DINAS DAN REHAB MAKO PADA POS BAGAN ASAHAN

PENEMPATAN BANGUNAN
1. Penempatan gedung disesuaikan dengan Block Plan/Gambar Situasi yang ada (menurut
petunjuk Pengawas Dan Direksi Lapangan/pihak user/pihak proyek).
2. Kontraktor harus mengadakan peneliian yang seksama terutama mengenai kondisi tanah/lahan
yang ada, sehingga dalam estimasi perhitungan volume tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang
mengakibatkan harga penawaran menjadi rendah.
3. Kelalaian dan ketidak telitian kontraktor dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk
mengajukan klaim.

PEKERJAAN PERSIAPAN, PERATAAN TANAH DAN PENGUKURAN


1. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus membersihkan lahan pekerjaan
terlebih dahulu dari pohon, rumput, alang-alang dan kotoran lainnya untuk mempermudah
pengukuran dan penentuan peil lantai bangunan.
2. Kontraktor harus membentuk muka tanah dimana bangunan harus berdiri diatasnya.
3. Peil lantai bangunan gedung diambil sesuai denan gambar rencana.
4. Kontraktor harus menyediakan tenaga pelaksana dan peralatan yang diperlukan dalam
pengukuran dan pemasangan bouwplank (seperti waterpas, slang plastik, segitiga siku-siku dan
lain sebagainya).
5. Ketepatan letak bangunan diukur dan di tempatkan sesuai dengan gambar rencana (block plan),
papan bouwplank minimal tebal 2 cm dari kayu sembarang keras yang sudah di serut bagian
atasnya dan menempel pada tiang kayu kaso ukuran 5/7 cm.
Dalam pelaksanaan pemasangan papan bouwplank harus benar–benar dibuat sedemikian rupa
sehingga bagian permukaan atas papan betul-betul rata dan siku dengan yang lainnya

PEKERJAAN DIREKSI KEET, GUDANG DAN PAPAN NAMA PROYEK


1. Kontraktor harus membuat/menyewa Direksi keet untuk Lost Kerja Dan Gudang Bahan.
2. Kontraktor harus membuat dan memasang Papan Nama Proyek dengan ukuran minimal 1.20 x
0.60m dengan konstruksi tiang dari kayu yang isinya sesuai dengan petunjuk direksi di
lapangan.

PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN PASIR


1. Pekerjaan Tanah
a. Galian tanah dikerjakan pada semua galian pondasi dan galian saluran. Kedalaman galian
harus disesuaikan dengan gambar dan pada saat pekerjaan pondasi akan dilaksanakan
keadaan galian harus benar-benar dalam keadaan kering.
b. Urugan tanah kembali kelubang pondasi hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan dari
Pengawas Dan Direksi Lapangan, setelah dilakukan pemeriksaan pekerjaan pasangan
pondasi, dan dilaksanakan lapis demi lapis sehingga padat.
c. Sisa tanah bekas galian pondasi dapat dipergunakan untuk mengurug ketinggian lantai,
kekurangannya dapat diambil dari luar lokasi pekerjaan.
d. Tanah yang akan dipergunakan untuk urugan harus bersih dari kotoran/humus dan harus
diambil dari lokasi yang disetujui oleh direksi lapangan.
e. Dalam pelaksanaan pekerjaan urugan, harus dilakukan lapis demi lapis dan harus dipadatkan.
Sebelum dilakukan pengurugan, pada bagian tanah yang akan diurug harus dikupas terlebih
dahulu sedalam 5 cm.
2. Pekerjaan Urugan Pasir
a. Urugan pasir harus dilaksanakan dibawah pondasi, lantai, rabat beton setebal 5 cm .
b. Urugan pasir harus dipadatkan dengan cara disiram air .
Spesifikasi Teknis
PEMBANGUNAN RUMAH DINAS DAN REHAB MAKO PADA POS BAGAN ASAHAN

PEKERJAAN PONDASI
1. Pekerjaan pondasi yang dimaksud adalah meliputi :
- Pasanganaan stamping batu kali setebal 15 cm
- Adukan 1 pc : 3 ps untuk kepala pondasi setinggi 20 cm.
- Adukan 1 pc : 5 ps untuk bagian bawah pondasi .
3. Pada muka pondasi dan kolom-kolom beton bertulang harus dipasang stek-stek tulang yang
besarnya sama dengan diameter tulangan kolom tersebut, stek-stek tersebut harus ditanam
dalam pondasi minimal 30 cm.
4. Khusus pondasi untuk yang berada diatas tanah urugan, kontraktor harus menyesuaikan
kedalamannya sesuai dengan gambar kerja.
5. Pelaksanaan pemasangan pondasi telapak beton bertulang dan pondasi batu kali harus dibuat
sesuai dengan ukuran yang tertera pada gambar dan dipasang profile melintang dari kaso/bambu
antara sudut-sudutnya agar dapat menghasilkan jalur-jalur yang betul-betul lurus dan siku.

PEKERJAAN PASANGAN BATA


1. Semua dinding bangunan dipasang ½ (setengah bata) yang diperkuat dengan kolom struktur
30/30 dan kolom praktis 12/12 cm beton bertulang, yang jarak peletakannya sesuai dengan
gambar kerja. Bata merah yang dipakai adalah jenis bata banting yang berkualitas baik, dan
sebelum dipakai harus dibersihkan dan disiram terlebih dahulu hingga jenuh.
2. Untuk pasangan dinding bata biasa dipakai adukan 1 pc : 4 ps ,sedangkan untuk pasangan bata
mulai dari sloof beton bertulang sampai setinggi 60 cm diatas rencana lantai dipasang dindingt
rasraam dengan adukan 1 pc : 3 ps. Untuk daerah kamar mandi dan WC tinggi pasangan bata
adukan 1 pc : 3 ps dari sloof beton bertulang setinggi 160 cm.
3. Pasangan dinding bata trasraam dengan adukan 1 pc : 3 ps, juga dipakai untuk memperkuat
pasangan saluran air hujan dan pasangan pondasi rollag batu kali.

PEKERJAAN BETON BERTULANG


1. Bahan yang dipergunakan
a. Portland Cement (PC)
PC yang dipergunakan harus dari jenis menurut peraturan Portland Cement Indonesia
1972/NI-2. Semen harus sampai di tempat pekerjaan dalam kondisi baik, serta dalam
kantong kantong semen asli dari pabrik dan harus 1 macam jenis produksi dalam negeri.
Semen harus tersimpan dalam gudang yang kedap air dan berventilasi baik, disimpan di
atas lantai setinggi 20 cm.
b. Agregate (pasir beton, kerikil /batu pecah)
Agregate halus dan kasar dapat dipergunakan agregate alami atau buatan asalkan memenuhi
persyaratan PBI 1971 (NI-2). Agregate tidak boleh mengandung bahan yang dapat merusak
beton dan tulangan terhadap karat, untuk itu pemborong harus memberikan contoh-contoh
terlebih dahulu untuk disetujui oleh Pengawas Dan Direksi Lapangan.
c. Air
Air untuk campuran dan pemeliharaan beton harus dari air bersih dan tidak mengandung
zat-zat yang dapat merusak beton, air tersebut harus memenuhi persyaratan sesuai dengan
Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal SNI 03-2834-1992.
d. Besi Beton Tulangan
Besi beton/tulangan yang dipergunakan harus dari besi beton dengan mutu U-24, Besi beton
dengan ukuran D12, D10 & D8 (sesuai dengan gambar kerja) yang dipakai adalah besi
polos full, dimana disyarat akan kekuatan tegangan tarik yang diijinkan tidak boleh kurang
dari 1400 kg/cm2. Apabila baja tulangan oleh Pengawas Dan Direksi Lapangan diragukan
kualitasnya, maka harus diperiksa di lembaga Penelitian Bahan Bangunan atas biaya
pemborong. Ukuran besi beton/tulangan harus di sesuaikan dengan gambar kerja,
penggantian dengan diameter lainnya hanya diperkenankan atas persetujuan Pengawas Dan
Direksi Lapangan.
e. Bekisting (acuan)
Bahan bekisting atau acuan untuk plat beton listplank, lantai sloof, kolom, balok ring balok
dan talang menggunakan bekisting papan kayu sembarang keras setara, pemasangan acuan
(bekisting) harus rapi dan kaku setelah beton dibongkar membentuk bidang yang rata dan
pada saat pengecoran diusahakan air semen tidak keluar. Tiang-tiang penyangga (perancah)
dari kayu dolken atau bambu atau balok kayu sembarang keras setara.
Spesifikasi Teknis
PEMBANGUNAN RUMAH DINAS DAN REHAB MAKO PADA POS BAGAN ASAHAN

2. Pelaksanaan Pengecoran Beton


a. Pelaksanaan pengecoran beton di laksanakan setelah mendapat persetujuan dari Pengawas
Dan Direksi Lapangan.
b. Sebelum dicor seluruh bekisting harus dibersihkan dari kotoran dan disiram hingga
permukaannya basah seluruhnya dan sengkang tidak boleh melekat pada bekisting, untuk
itu agar dibuatkan beton decking tebal 1,5 cm.
c. Pengadukan, pengangkutan, pengecoran dan perawatan beton harus dilakukan sesuai
dengan ketentuan yang disyaratakan SNI I03-2834-1992, terutama yang harus diperhatikan
adalah :
Pengadukan semua beton harus diusahakan dengan concrete mixer untuk mendapatkan
mutu beton sesuai yang disayaratkan.
Pemadatan beton harus diusahakan dengan menggunakan betont riller (mesin penggetar)
atau penggetar manual.
d. Pembongkaran bekisting (acuan) serta perancah di laksanakan apabila umur beton telah
cukup, sesuai dengan ketentuan yang ber laku dalam PBI 1971.

PEKERJAAN PLESTERAN
1. Sebelum diplester bidang dinding harus dibasahi terlebih dahulu sampai jenuh, agar adukan
dapat melekat dengan baik.
2. Untuk pekerjaan plesteran dinding bata biasa dipergunakan adukan 1 pc : 4 ps, sedangkan untuk
plesteran dinding trasraam 1 pc : 3 ps.
3. Untuk plesteran beton dipergunakan 1 pc : 3 ps, setelah dipermukaan beton yang akan diplester
dikasarkan terlebih dahulu dan disiram dengan air semen.
4. Semua pekerjaan plesteran dikerjakan dengan teknik sempurna, bidang-bidangnya rata, tegak
lurus/siku terhadap bidang lainnya kemudian diaci atau dihaluskan permukaannya dengan
digosok sampai licin. Agar didapat bidang plesteran yang rata permukaannya maka dalam
pelaksanaannya pemborong harus menginstruksikan kepada tukang batu agar membuat kepala-
kepala plesteran setiap bidangnya.
5. Pada setiap plesteran yang bertemu dengan kusen pintu dan jendela/bouven light agar dibuat
tali air dengan lebar dan dalam 1 cm.

PEKERJAAN LANTAI
1. Bahan-bahan
Untuk lantai ruangan dipergunakan jenis lantai keramik ukuran 40x40cm, untuk lantai KM/WC
dipergunakan jenis lantai keramik ukuran 25x25 cm dan untuk dinding KM/WC dipergunakan
jenis lantai keramik ukuran 25x30 cm. Semua keramik menggunakan keramik KW 1.
2. Cara Pelaksanaan
Sebelum pemasangan lantai keramik dimulai, kontraktor wajib memeriksa lapisan dasarnya
terutama lapisan pasir serta menjamin lapisan dasarnya rata dan padat. Untuk semua pasangan
lantai dan dinding keramik menggunakan adukan 1 pc : 3 ps. Pada saat penyerahan pertama
pekerjaan semua permukaan lantai dalam keadaan bersih dari kotoran yang menempel pada
muka lantai.

PEKERJAAN KOSEN PINTU/JENDELA DAN DAUN PINTU/JENDELA


1. Pekerjaan kayu yang dimaksud adalah pekerjaan membuat :
a. Kusen pintu/jendela
b. Daun pintu/jendela
2. Untuk pekerjaan kusen pintu/jendela di gunakan kayu meranti atau setara.
3. Untuk daun pintu dan daun jendela digunakan kayu meranti atau setara
4. Ukuran kayu yang dipergunakan disesuaikan dengan gambar kerja.

PEKERJAAN KUDA-KUDA, RANGKA BAJA RINGAN


Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan pemasangan struktur atap
berupa rangka batang yang telah dilapisi lapisan anti karat. Rangka batang berbentuk segitiga,
trapesium dan persegi panjang yang terdiri dari :
1. Rangka utama atas (top chord)
2. Rangka utama bawah (bottom chord)
Spesifikasi Teknis
PEMBANGUNAN RUMAH DINAS DAN REHAB MAKO PADA POS BAGAN ASAHAN

3. Rangka pengisi (web). Seluruh rangka tersebut disambung menggunakan baut menakik sendiri
(self drilling screw) dengan jumlah yang cukup.
4. Rangka reng (batten) langsung dipasang diatas struktur rangka atap utama dengan jarak sesuai
dengan ukuran jarak genteng.

Pekerjaan rangka atap baja ringan meliputi :


1. Pengukuran bentang bangunan.
2. Pekerjaan pambuatan kuda-kuda
3. Penyediaan tenaga kerja beserta alat/bahan lain yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
4. Pekerjaan pemasangan seluruh rangka atap kuda-kuda meliputi struktur rangka kuda-kuda
(truss), balok tembok (top plate/murplat), reng, sekur overhang, ikatan angin dan bracing (ikatan
pengaku)
5. Pemasangan jurai dalam (valley gutter)

PERSYARATAN MATERIAL RANGKA ATAP


Material Struktur Rangka Atap
Properti mekanikal baja (Steel mechanical properties)
a. Baja Mutu Tinggi G 550
b. Kekuatan Leleh Minimum 550 Mpa
Lapisan anti karat :
Material baja harus dilapisi perlindungan terhadap serangan korosi, dua jenis lapisan anti karat
(coating):
Multigrip ( MG )
Konektor antara kuda-kuda baja ringan dengan murplat (top plate) berfungsi untuk menahan gaya
lateral tiga arah, standart teknis sebagai berikut :
a. Galvabond Z275
b. Yield Strength 250 MPa
c. Design Tensile Strength 150 MPa
Brace System (bracing)
BOTTOM CHORD BRACING, Pengaku/ikatan pada batang tarik bawah (bottom chord) pada
kuda-kuda baja ringan.
a. LATERAL TIE BRACING, Pengaku/bracing antara web pada kuda-kuda baja ringan, sekaligus
berfungsi untuk mengurangi tekuk lokal (buckling) pada batang tekan (web), standar teknis
mengacu pada desain struktur kuda-kuda tersebut.
b. DIAGONAL WEB BRACING (IKATAN ANGIN), Pengaku/bracing diagonal antara web pada
kuda-kuda baja ringan dengan bentuk yang sama dan letak berdampingan.
c. STRAP BRACE (PITA BAJA), Yaitu pengaku/ikatan pada top chord dan bottom chord kuda-
kuda baja ringan, Untuk kebutuhan strap brace berdasarkan perhitungan desain struktur.
d. Talang Jurai Dalam (Valley Gutter), Pertemuan dua bidang atap yang membentuk sudut tertentu,
pada pertemuan sisi dalam harus manggunakan talang dalam (Valley Gutter) untuk mengalirkan
air hujan. Ketebalan material jurai dalam minimal 0,45 mm dengan detail profil seperti gambar
diatas.
Alat Sambung (Screw)
Baut menakik sendiri (self drilling screw) digunakan sebagai alat sambung antar elemen rangka
atap yang digunakan untuk fabrikasi dan instalasi, spesifikasi screw sebagai berikut :
a. Kelas Ketahanan Korosi Minimum Kelas 2
b. Panjang (termasuk kepala baut) 16mm
c. Kepadatan Alur 16 alur/inci
d. Diameter Bahan dengan alur 4,80 mm
e. Diameter Bahan tanpa alur 3,80 mm
Persyaratan Pra-Konstruksi
Perubahan bahan/detail karena alasan apapun harus diajukan ke Pengawas dan Direksi Lapangan,
untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis.
Spesifikasi Teknis
PEMBANGUNAN RUMAH DINAS DAN REHAB MAKO PADA POS BAGAN ASAHAN

Persyaratan Pelaksanaan
1. Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait, harus dilaksanakan sesuai
gambar dan desain yang telah dihitung dengan aplikasi khusus perhitungan baja ringan sesuai
dengan standar perhitungan mengacu pada standar peraturan yang berkompeten.
2. Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
3. Pihak kontraktor harus menyiapkan semuaP struktur balok penopang dengan kondisi rata air
(waterpas level) untuk dudukan kuda-kuda sesuai dengan desain sistem rangka atap.
4. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur yang dipakai untuk
tumpuan kuda-kuda. Berkenaan dengan hal itu, pihak pengawas ataupun tenaga ahli berhak
meminta informasi mengenai reaksi-reaksi perletakan kuda-kuda.

PEKERJAAN PENUTUP ATAP


1. Pekerjaan penutup yang dimaksud adalah pemasangan Atap Zincalum Setara. Kontraktor harus
memberikan contoh terlebih dahulu sebelum mendatangkan material tersebut untuk
mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Pengawas Dan Direksi Lapangan. Dalam
pemasangannya harus diperhatikan benar-benar dan dipasang sedemikian rupa agar jangan
sampai terlihat bergelombang dan alurnya tidak lurus, yang mengakibatkan kelihatan tidak
estetika.
2. Pekerjaan pemasangan bubungan Zincalum Setara Untuk Jurai, dipasang dengan cara dipaku,
sebelumnya bagian yang akan dipasang bubungan agar dibersihkan terlebih dahulu dan dimal
dengan ditarik benang antara ujung dengan ujungnya agar permukaan menjadi lurus.

PEKERJAAN KACA
1. Semua jenis kaca yang dipergunakan adalah jenis kaca polos dengan tebal 5 mm yang bermutu
sesuai SNI, dipasang untuk daun jendela.
2. Semua list kaca dipasang dengan kuat dan kokoh, pada sponning agar diberi dempul.
3. Mengingat sifat kaca akan memuai pada saat terkena sinar matahari, maka dalam pelaksanaan
pemasangan agar diberi jarak antara list dengan kaca beberapa millimeter.

PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN KUNCI


1. Untuk engsel pintu dan jendela dipakai engsel pintu dan jendela yang berkualitas baik semutu
produksi DN, dipasang sebanyak 3 buah untuk setiap daun pintu dan 2 buah untuk setiap daun
jendela, dengan ukuran :
a. Untuk daun pintu ukuran 4” dan
b. Untuk daun jendela ukuran 3”.
2. Seluruh pintu-pintu dipasang kunci tanam yang berkualitas baik, pada setiap pintu double harus
dipasang expanyolet tanam.
3. Setiap daun jendela dipasang grendel kuningan dan dipasang kait angin besar type kait yang
berkualitas baik.
4. Untuk angkur kusen pintu/jendela dipasang dari besi beton 10 mm.

PEKERJAAN CAT DAN LABURAN


1. Bahan-bahan
a. Cat dinding yang digunakan adalah bemutu dan berstandard SNI.
b. Cat kayu listplank yang digunakan adalah berstandard SNI.
c. Polituran kusen, daun pintu dan daun jendela
2. Cara Pelaksanaan
a. Mengecat dinding (tembok, kolom dsb) .
Permukaan yang akan dicat terlebih dahulu harus dibersihkandan digosok dengan ampelas
dinding atau kain yang basahkemudian dinding diplamur dengan menggunakan plamur
tembokyang berkualitas baik dan setelah kering baru digosok dan diampelas halus sehingga
permukaan menjadi licin dan rata, kemudian baru di labur dengan cat dinding, paling sediki
t 3 kali dengan rool yang lebarnya minimal 25 cm. Begitupun untuk mengecat kolom-kolom
beton dan plafond, digunakan dengancara t ersebut diatas
Spesifikasi Teknis
PEMBANGUNAN RUMAH DINAS DAN REHAB MAKO PADA POS BAGAN ASAHAN

b. Mengecat kayu (papan listplank).


Permukaan papan list plank yang akan dicat terlebih dahulu harus dibersihkan dari kotoran-
kotoran yang melekat pada papan listplank.
Pada bagian kayu yang berlubang harus diberi dempul kayu dan setelah kering baru
diampelas hingga rata dan halus, selanjutnya dicat dasar dan dicat dengan cat kayu paling
sedikit 3 kali.
c. Plituran kusen pintu/jendela, daun pintu/jendela. Yang dimaksud dengan pekerjaan plituran
adalah plituran sampai rata (plituran jadi), dengan pengertian bahwa dalam pekerjaan
tersebut telah termasuk pekerjaan-pekerjaan penghalusan, plamur/pendempulan dan
plituran akhir dengan cara disemprotkan dengan mesin penyemprot plitur.
d. Pelaksanaan pekerjaan pengecatan dan plituran selain dengan cara tersebut diatas, harus
sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
e. Warna cat untuk dinding, plafond, maupun papan list plank harus dikonsultasikan dengan
pemilik/ pengguna bangunan.

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK DAN ARMATUR


1. Lingkup Pekerjaan
a. Pemasangan 1 (satu) buah panel induk dengan sistem MCB
b. Pemasangan 1 (satu) buah pemisah arus.
c. Pemasangan instalasi titik cahaya serta stop kontak.
d. Pemasangan armatur lampu- lampu yang besar watt dan jenisnya sesuai dengan gambar.
2. Syarat -syarat pemakaian bahan
a. Komponen panel induk dan pembagi terbuat dari besi plat tebal 2 mm dengan fini shing dicat
anti bakar, dan komponen yang dipakai adalah type Motor Circuit Bracker (MCB) dipasang
didepan yang mana menghubungkan arus dari Gardu induk kesemua box pemisah arus.
b. Pemasangan Box pemisah arus dipasang tiap lantai kapasitas 25 ampere tiap MCBnya. Dari
box pemisah arus ketiap- tiap blok ruangan menggunakan kabel 3x4 mm
c. Saklar engkel at au double dan stop kontak semutu SNI.
d. Kabel-kabel instalasi didalam ruangan dipakai jenis kabel NYM 3x2,5 mm dengan kualitas
standart SNI, sedangkan untuk kabel Teovoer digunakan kabel 3x4 mm
e. Jenis lampu yang dipakai :
- Lampu SL11 watt
- Lampu SL 18 watt
f. Pipa untuk instalasi digunakan pipa Conduit atau PVC.
3. Pemasangan titik lampu, saklar dan stop kontak
a. Tinggi saklar dan stop kontak di tentukan 1,50 m dari permukaan lantai setempat. Tiap- tiap
stop kontak harus diberi penghantar tanah.
b. Pemasangan titik lampu/armatur dari jenis lampu yang telah ditentukan dan dipasang sesuai
dengan jumlah yang tertera dalam gambar.
4. Sistem pentanahan (grounding)
a. Stop kontak dan panel induk/pembagi harus dihubungkandengan tanah atau sistem
pentanahan (grounding).
b. Sistem pentanahan atau grounding terdiri dari kawat BC 1 mm, kawat tersebut dimasukkan
kedalam pipa besi galvanis diameter 1” atau sesuai dengan petunjuk PLN setempat dengan
kedalaman 3 m atau sampai tercapai sistem pentanahan.
5. Gambar Kerja dan Pengujian
a. Kontraktor harus menyiapkan gambar kerja instalasi listrik sertifikat/PAS PLN.
b. Sebelum seluruh pekerjaan listrik diserahkan harus diadakan uji coba terlebih dahulu dan
disaksikan oleh Pengawas Dan Direksi Lapangan atas uji coba tersebut.
Spesifikasi Teknis
PEMBANGUNAN RUMAH DINAS DAN REHAB MAKO PADA POS BAGAN ASAHAN

PENYERAHAN PEKERJAAN
Kontraktor harus menyelesaikan semua bagian pekerjaan yang tertera dalam kontrak. Gambar-
gambar dan Syarat-syarat pada Dokumen Pengadaan (Pelelangan) ataupun perubahan yang
terdapat dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing), sehingga pekerjaan dapat diterima
dengan baik oleh Pengawas Dan Direksi Lapangan dan Pihak Pemimpin Bagian Proyek. Pada saat
peker jaan akan di serahterimakan untuk pertama kalinya (Provisional Hand Over - PHO),
Kontraktor harus menyerahkan :
a. Gambar -gambar yang sebenarnya (As Built Drawing) yang telah disetujui.
b. Foto dokumentasi pelaksanaan sebelum dikerjakan, sedang dikerjakan dan selesai dikerjakan.
Bersama-sama dengan Pengawas Dan Direksi Lapangan, kontraktor harus meneliti, mencatat dan
menyetujui, bagian-bagian pekerjaan yang belum sempurna, maka akan diperbaiki dalam masa
pemeliharaan.

Anda mungkin juga menyukai