Oleh :
DIMAS AJI SETIAWAN (150522506690)
2.Langkah Pelaksanaan
Terdiri dari satu kondisi pondasi dan satu kondisi pengurugan tanah kembali
pada sisa lubang setelah pondasi terpasang.
PASAL 08
PEKERJAAN BETON
Pekerjaan beton merupakan salah satu bagian pekerjaan yang memerlukan perhatian yang
serius dari Kontraktor dan Direksi dalam setiap proses dan keputusan yang diambil.
1.Lingkup Pekerjaan.
a. Pekerjaan beton bertulang yang dilakukan adalah pembuatan pondasi, kolom
,sloof, balok tangga, Pelat lantai, dan pekerasan semenisasi jalan,
b. Bagian-bagian pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan beton dan
dilakukan sebelum, sedang serta sesudah pengecoran adalah pembuatan
cetakan, persiapan dan penulangan, pengecoran, pemeliharaan, pembukaan
cetakan dan lain sebagainya.
c. Semua pekerjaan beton bertulang yang dilakukan harus disertai test beton di
lapangan yang hasilnya langsung dapat diperoleh, serta test beton di
laboratorium yang dilakukan di lembaga di luar proyek dengan biaya test
ditanggung oleh Kontraktor.
2.Persyaratan Umum
a. Konstruksi rangka bangunan dengan bahan struktur beton bertulang harus
menggunakan peraturan peraturan/normalisasi yang berlaku di Indonesia
seperti PBI71 (Peraturan Beton Indonesia tahun 1971) dan atau SK SNI T15
1991-03, PMI (Peraturan Muatan Indonesia), dan lain-lain.
b. Peraturan beton
Semua pekerjaan beton harus dipenuhi syarat-syarat yang ada pada
SK SNI T-15-1991-03.
Syarat-syarat bahan untuk semua pekerjaan beton SK SNI T-15-1991-
03 pasal 3.1 sampai 3.9.
Syarat pelaksanaan pekerjaan beton SK SNI T-15-1991-03 bagian 3 bab
4,5,6 berlaku seluruh pasal.
Syarat-syarat pekerjaan tulangan SK SNI T-15-1991-03 bab 5 pasal 5.3
sampai 5.8.
Perhitungan untuk pekerjaan beton bertulang berdasarkan SK SNI T-
15-1991-03.
Perhitungan muatan pada bangunan (PMI).
c. Penggunaan bahan bangunan.
Kualitas campuran beton harus memenuhi syarat dengan campuran
beton ( sesuai yang ada dalam B O Q )
Kualitas baja U-24 untuk baja polos dan U-32 untuk baja ulir.
Setiap sambungan beton lama dan baru ditambahkan bahan additive
beton.
3.Langkah Pelaksanaan.
Langkah pelaksanaan pekerjaan beton bertulang terdiri dari kegiatan penyiapan
adukan, pemasangan tulangan, persiapan pengecoran atau pemasangan begesting,
pelaksanaan pengecoran, perawatan atau pemeliharaan beton, pembongkaran
begesting dan pelaksanaan uji laboratorium.
a. Persyaratan pelaksanaan pekerjaan
Sebelum pelaksanaan pekerjaan beton, Kontraktor harus meneliti gambargambar
kerja penulangan beton. Apabila terjadi keragu-raguan segera
menanyakan dan meminta jawaban Direksi sebelum memulai pelaksanaan
pekerjaan.
b. Adukan
Adukan beton untuk konstruksi beton bertulang digunakan beton
dengan campuran K225 ( sesuai yang ada dalam BOQ )
Adukan beton untuk konstruksi beton tidak bertulang menggunakan
adukan 1 : 3 : 5
c. Tulangan
Membengkok dan meluruskan tulangan untuk beton bertulang harus
dilakukan dalam keadaan dingin. Batang tulangan harus dipotong dan
dibengkokkan sesuai dengan gambar kerja. Bila tidak tercantum
dalam gambar kerja, harus dimintakan persetujuan Direksi terlebih
dahulu.
Tulangan harus bebas dari kotoran-kotoran dan karat, serta bahanbahan
lain yang mengurangi daya rekat.
Tulangan harus dipasang sedemikian rupa hingga sebelum dan selama
pengecoran tidak berubah tempat.
Tulangan lengkung tidak boleh menempel pada papan cetakan atau
tumpuan lain. Untuk itu harus dibuat beton tahu (beton decking)
dengan tebal dan pemasangan sesuai dengan PBI 71.
d. Persiapan Pengecoran
Kontraktor harus membuat kotak takaran untuk adukan beton.
Semua cetakan dibersihkan dari segala kotoran.
Cetakan harus datar dan tegak lurus, kedudukan dan bentuknya tetap
tidak bergeser maupun bergerak pada waktu dan setelah pengecoran
tetapi mudah dibongkar.
Cetakan dibuat dari kayu berkualitas sedang tebal 3 cm, dan
memenuhi syarat sesuai fungsinya. Sambungan-sambungan antara
papan dan balok harus rapat, rapi dan kuat.
Apabila untuk rangka penyangga begesting digunakan kayu, maka
bahan kayu harus kering, lurus dan berupa kayu kina atau pinus atau
kayu berkualitas sedang yang lain. Jarak penempatan maksimum
antar penyangga adalah 60 cm. Dan direncanakan untuk memikul
muatan dibawah 1000 kg.
Penyangga tidak boleh diberdirikan di atas tanah (harus dengan alas
papan).
Penulangan diteliti kembali/disesuaikan dengan gambar, kalau ada
yang bengkok atau berubah posisi harus segera dibetulkan.
Perubahan atau penambahan penulangan dan ukuran beton atau
perbedaan pelaksanaan dengan gambar kerja, harus sepengetahuan
dan sepersetujuan Direksi.
e. Pengecoran
Pengecoran beton harus seijin tertulis dan sepengetahuan Direksi.
Perbandingan adukan beton sesuai dengan ketentuan dalam Rencana
Kerja dan Syarat ini.
Pembuatan campuran beton yang dilakukan setempat maka (1) angka
dalam perbandingan adukan menyatakan takaran dalam isi yang
ditakar dalam keadaan kering, (2) Takaran harus dibuat baik dan
kuat, sebelum dipakai dimintakan persetujuan Direksi, dan (3)
Pengadukan minimum 3 menit setelah semua bahan masuk ke dalam
drum pengadukan, adukan beton harus memperlihatkan susunan dan
warna yang sama.
Penggunaan bahan-bahan pembantu harus terlebih dahulu disetujui
oleh Direksi.
Begesting atau tulangan yang terkena percikan beton harus
dibersihkan sebelum pengecoran selanjutnya.
Beton tak boleh dituang langsung dari ketinggian lebih dari 1,5 meter
untuk mencegah terlepasnya agregat dari campuran bahan
pengikatnya.
f. Pembongkaran Begesting
Pembongkaran harus dilakukan dengan cara sedemikian rupa hingga
menjamin seluruhnya keamanan beton yang telah dicor.
Bagian struktur beton yang disangga dengan batang penyangga tidak
boleh dibongkar begesting maupun tiang penyangganya sebelum
elemen struktur tersebut mencapai kekuatan minimal untuk memikul
berat sendiri berikut bahan-bahan pelaksanaan di atasnya.
Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari
pengawas, atau jika umur beton telah melampaui waktu sebagai
berikut:
- Bagian sisi balok 48 jam
- Balok tanpa beban konstruksi 7 Hari
- Balok dengan beban konstruksi 21 Hari
- Pelat beton 21 Hari
g. Perawatan beton.
Upaya perawatan beton dilakukan selama proses pengerasan.
Selama proses pengerasan, beton tiap hari harus disiram dengan
cukup air, selama minimum 1 (satu) minggu berturut-turut.
MULAI
MATERIAL /PEKERJAAN ?
MATERIA PEKERJAA
L N
YA YA
PEKERJAAN
SELESAI
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mutu pekerjaan tangga beton bangunan ?
2. Apa saja lingkup mutu pekerjaan tangga beton ?
Tangga adalah sebuah konstruksi yang dirancang untuk menghubungi dua tingkat vertikal
yang memiliki jarak satu sama lain.
Pekerjaan Persiapan
Sebelum memulai pekerjaan tangga, maka yang perlu dilakukan setelah mempersiapkan bahan &
alat tersebut diatas adalah langkah-langkah sebagai berikut untuk mendapatkan hasil yang
memuaskan :
Dinding Tangga
Dibuat sesuai dengan ukuran tangga (tebal plat + tinggi trape tangga)
Cara pabrikasi sama seperti pabrikasi dinding balok.
Anak Tangga
Plywood 12 mm dipotong sesuai dengan tinggi trape (optrade) dan lebar tangga, kemudian diberi
rangka.
Penyetelan
Bordes Tangga
Sebelum memulai pekerjaan bordes tangga, perlu diperhatikan elevasi/ ketinggian dari lantai
dibawahnya sehingga diketahui kombinasi alat yang diperlukan, apakah menggunakan pipe
support.
Pekerjaan bordes tangga dimulai dari pekerjaan Balok bordes, yang cara penyetelannya sama
seperti balok biasa. Kemudian antar dinding balok dipasang kayu 5/7 (jarak maksimum 25 cm).
Kayu ini berfungsi sebagai pengganti pipa (karena bentang pendek). Setelah selesai pemasangan
kayu 50/10, lalu diikuti pemasangan plywood yang ukurannya disesuaikan dengan panjang dan
lebar bordes.
Badan Tangga
Badan tangga ada 2 buah, yaitu antara bordes dengan lantai dibawahnya dan antara bordes
dengan lantai di atasnya.
Dinding tangga dipaku dengan badan tangga dan diberi perkuatan dengan potongan kayu 5/7
(jarak maksimum 40 cm). Potongan kayu 5/7 dipaku antara badan tangga dengan dinding tangga
sehingga benar-benar kuat, rapi, dan tidak goyang,. Dinding ini ttelah dipabrikasi sebelumnya.
Pemasangan bordes dan badan tangga salah apabila jumlah anak tangga tidak pas, dengan
antrade dan uptrade yang telah ditentukan ukurannya (bisa kurang bisa lebih). Bila kesalahan ini
terjadi maka harus dibetulkan tterlebih dahulu.
Trade/ dinding anak tangga dipasang diantara dinding badan tangga sesuai dengan yang telah
digambar pada dinding badan tangga dan dipaku dari dinding tangga kearah dalam. Untuk
memudahkan pemasangan dapat dilakukan dari bawah keatas. Setelah semua terpasang,
kemudian antar anak tangga dirangkai dengan kayu 5/7 memanjang dari atas ke bawah pada dua
tempat kanan-kiri dan dipaku. Sama halnya dengan dinding badan tangga, dinding anak tangga
inipun telah dipabrikasi sebelumnya.
Alat-alat
Gergaji
Meteran
Palu
Scaffolding set
Pipe Support
Lot/ Water pas
Benang