Anda di halaman 1dari 3

Balok juga merupakan salah satu pekerjaan beton bertulang.

Balok
merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai
dan pengikat kolom lantai atas. Fungsinya adalah sebagai rangka
penguat horizontal bangunan akan beban-beban.
Apabila suatu gelagar balok bentangan sederhana menahan beban
yang mengakibatkan timbulnya momen lentur akan terjadi
deformasi (regangan) lentur di dalam balok tersebut. Regangan-
regangan balok tersebut mengakibatkan timbulnya tegangan yang
harus ditahan oleh balok, tegangan tekan di sebelah atas dan
tegangan tarik dibagian bawah. Agar stabilitas terjamin, batang
balok sebagai bagian dari sistem yang menahan lentur harus kuat
untuk menahan tegangan tekan dan tarik tersebut karena tegangan
baja dipasang di daerah tegangan tarik bekerja, di dekat serat
terbawah.
Untuk pekerjaan beton Balok kali ini menggunakan ukuran dan
ketentuan-ketentuan yang telah tercantum dalam RKS dan
Dokumen yaitu beton balok latei BL1 dengan ukuran dimensi 15/25,
dan besi yang digunakan menggunakan besi beton ulir yang telah
disterilkan dan dibersihkan.
Fungsi tulangan pada beton adalah untuk menahan gaya tarik, gaya
geser dan momen torsi yang timbul akibat beban-beban yang
bekerja pada konstruksi beton tersebut. Oleh karena itu
perencanaan dan pelaksanaan pembesian harus dilakukan sesuai
dengan spesifikasi teknis dan gambar kerja, RKS dan Aanvulling
yang telah direncanakan oleh perencana struktur yaitu dalam hal :
• Ukuran diameter baja tulangan
• Kualitas baja tulangan
• Kuantitas baja tulangan
• Penempatan/pemasangan baja tulangan
Proses fabrikasi besi terdiri dari pemotongan dan pembengkokan
besitulangan, sebelum mengerjakan proses fabrikasi besi bagian
pembesian harus menyusun daftar pembengkokan dan
pemotongan besi tulangan berdasarkan gambar pelaksanaan (shop
drawing). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun daftar
pembengkokan dan pemotongan adalah sebagai berikut :
- Sambungan antar tulangan harus ditempatkan sedemikian rupa
pada daerah yang momennya nol atau dengan menggunakan
sambungan lewatan sehingga gaya dari batang yang satu dapat
disalurkan ke batang yang lain.
- Panjang dan bentuk baja tulangan harus direncanakan secara
ekonomis sehingga bagian-bagian sisa atau yang tidak terpakai
didapat seminimal mungkin. Sedemikian rupa sehingga teknik
pemasangan tulangan tidak menyulitkan dalam pelaksanaan
lapangan.
- Penganyaman besi tulangan harus diikat kuat dengan memakai
kawat beton agar waktu pengecoran posisi tulangan tidak
bergeser. Penopang, ganjalan, jepit dan kawat beton harus
berkualitas sama dengan bahan besi tulangan.
Cara pelaksanaan pasangan pembesian adalah sebagai berikut:
- Semua besi beton yang akan dipakai harus ditekuk atau dibentuk
sesuai bentuk dan ukuran sesuai gambar, serta diletakkan dan
diikat dengan tepat pada posisi sesuai gambar, sehingga selimut
beton akan selalu tetap terpelihara dan terpenuhi.
- Besi beton tersebut di tekuk dengan mesin Bar bending setelah
besi beton ditekuk tidak boleh diluruskan kembali.
- Pemeriksaan diameter, panjang dan bentuk pembesian sebelum
besitulangan tersebut terpasang.
- jarak antar tulangan serta jumlah tulangan, baik untuk tulangan
lentur maupun tulangan geser.
- Sengkang dipasang secara manual. Pemasangan sengkang
dilakukan dengan kawat beton.
- Memastikan daerah-daerah dan ukuran panjang penyaluran,
sambungan lewatan dan panjang penjangkaran sesuai yang
direncanakan.
- Pemeriksaan tebal selimut beton dengan memasang tahu beton
sebagai acuan sesuai tebal tebal selimut beton yang akan di cor.
Pembuatan Begisting
Dalam pembuatan bekisting agar tercapai hasil yang baik dan
memuaskan, perlu beberapa yang diperhatikan, yaitu :
• Bekisting harus dibuat dan dipasang sesuai dengan bentuk,
ukuran dan posisi seperti yang disyaratkan pada gambar.
• Bekisting harus cukup kuat untuk memikul tekanan atau beban
yang diakibatkan oleh beton basah, beban pelaksanaan dan
beban- beban lainnya.
• Bekisting harus cukup kaku (stabil) artinya harus dapa
menghasilkan bentuk yang tetap bagi struktur beton sesuai yang
direncanakan
Perencanaan bekisting harus didasarkan oleh kemudahan
pemasangan, kemudahan pembongkaran, kecepatan pemasangan
dan biaya yang efisien.
Sambungan bekisting harus baik sehingga tidak rusak/bocor pada
saat pelaksanaan pengecoran dan juga tidak merusak beton.
Bahan bekisting harus terbuat dari bahan yang tidak menyerap air
semen dan juga tidak merusak beton.
Pemasangan bekisting harus benar-benar sesuai dengan gambar
rencana baik secara vertical maupun horizontal.
Pengecoran Beton
Pelaksanaan pengecoran beton dilakukan setelah pemasangan
bekisting dan tulangan selesai, Penuangan spesi beton ke pondasi
beton dengan menggunakan talang cor dan dalam pelaksanaan ini
kami mengunakan concrete mixer untuk pembuatan adukan beton.
Sebelum pelaksanaan pengecoran, dilakukan hal-hal sebagai
berikut:
- Menyiapkan alat-alat pendukung dilapangan seperti vibrator,
pipa penyalur beton, lampu penerangan jika pengecoran
dilakukan malam hari.
- Memeriksa posisi bekisting agar cukup kokoh menahan beban.
- Membersihkan bekisting dan tulangan dari segala jenis sampah
dan kotoran dengan kompresor, kemudian dilapisi dengan mud
oil.
- Dalam jangka waktu 3 (tiga jam) setelah berlangsung
pengecoran beri pelembapan pada beton tersebut dengan
memberi karung goni atau diberi genangan air hingga umur beton
mencapai 7 hari, hal tersebut untuk menghindari terjadinya retak
pada beton akibat susut beton.

Anda mungkin juga menyukai