Anda di halaman 1dari 13

BAB I

URAIAN UMUM

1.1 Umum
Jembatan rangka baja ini merupakan jembatan standar kelas A yang terdiri
dari komponenkomponen standar yang dibuat dengan pengerjaan yang
mempunyai ketelitian tinggi, sistim pemasangan komponenkomponen
dilakukan dengan menggunakan baut sehingga membentuk jembatan dengan
bentang 30 sampai 60 meter dengan pembagian 5 meter untuk setiap
bentangnya, dan merupakan jembatan rangka baja permanen dengan kategori
lantai adalah cor beton dengan Bridgedeck sebagai bekisting.

Jembatan standar rangka baja permanen ini terdiri dari 2 (dua) komponen,
yaitu:
Komponen utama : Batang atas (Top Chord), Batang bawah (ottom
Chord), Batang diagonal (Diagonal Chord), Gelagar melintang (Cross
Girder), Gelagar memanjang (Stringer), Ikatan angin atas (Top Bracing),
Mur dan Baut (Bolt and Nut).
Komponen pelengkap : Bantalan karet penahan gempa (Elastomeric
Bearing), Penahan lateral (Lateral Stopper), Pipa sandaran (Railing),
Pelat baja gelombang (Corrugated Steel Deck Plate), Sambungan
ujung lantai (Expansion Joint) serta peralatan (Tool Kit) untuk keperluan
perakitan jembatan.

Semua komponen jembatan rangka baja termasuk sambungan baut dilindungi


dengan lapisan anti karat (digalvanis)

Setiap komponen diberi nomor tanda komponen yang jelas untuk memudahan
pemasangan sesuai dengan urutan yang diperlihatkan pada gambar
pemasangan. Pemasangan dilakukan dengan peralatan sederhana dengan
kunci-kunci baut standar. Jembatan telah direncanakan untuk dapat dirakit
ditempat secara bertahap dengan sistem kantilever dari satu sisi/arah atau

0
PETUNJUK PEMASANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA PERMANEN

dengan cara peluncuran dengan sistem perancah dibawah jembatan.


Pembuatan lantai jembatan dan pemasangan perletakan elastomer, penahan
pergerakan lateral dan peredam gempa (buffers) juga diterangkan dalam buku
petunjuk ini. Didalam buku petunjuk ini dilampirkan gambar rencana
penandaan komponen dan pemasangan baut.

an
4.1 Perencanaan dan Detail

Abutmen dan pilar sebagai pendukung direncanakan untuk memikul beban


dan gayagaya yang ditimbulkan oleh jembatan rangka baja. Pengaruh gaya
gaya tersebut termasuk gayagaya gempa dapat dilihat pada gambar
lampiran pada buku petunjuk ini. Abutmen dan pilar harus dilengkapi dengan
blok landasan beton, bautbaut dan sebagainya untuk memasang rangka baja
dan perletakanperletakan seperti yang dijelaskan pada gambargambar.

Gambar 4.1 Bangunan Bawah (Abutmen)

4.2 Jembatan Bentang Jamak

Ketika merencanakan struktur bangunan bawah dari jembatan bentang jamak,


ketinggian perletakan pada pilar harus ditentukan lebih tinggi dari pada
ketinggian perletakan pada abutment untuk batasan vertikal jembatan.

1
PETUNJUK PEMASANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA PERMANEN

Perbedaan ketinggian yang dianjurkan antara abutment dan pilar untuk dua
atau tiga bentang berurut untuk Jembatan Kelas A 40 m dan 60 m dapat dilihat
pada tabel dan grafik berikut ini :

- Jembatan Dengan Bentang yang Sama

Perbedaan Tinggi Pada Pier


Bentang
h
(m)
(mm)

60 900

Tabel 4.1 beda tinggi abutmen dan pilar (2 bentang)

CL PIER

Camber
Jembatan
h
X
Bentang Bentang
1 1

Gambar 4.2 grafik beda tinggi abutmen dan pilar (2 bentang jembatan.

4.3 Pematokan

Detail kepala Abutmen / pilar harus dilaksanakan sesuai dengan gambar


gambar dalam kontrak yang diterbitkan secara terpisah, dan harus dikerjakan
sesuai dengan denah dan elevasi (permukaan atas) yang ditunjukan pada
gambargambar beserta dengan angka toleransinya.

4.4 Bautbaut angker

Bautbaut angker disuplai bersamasama dengan komponen baja dan harus


ditanam didalam beton bangunan bawah pada lokasilokasi dengan detail
yang diproyeksikan pada gambar.

2
PETUNJUK PEMASANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA PERMANEN

Disarankan untuk membuat lubanglubang pada beton (Block-out) agar baut


baut angker tersebut bisa digrouting setelah rangka baja terpasang.
Penggroutingan harus dilaksanakan setelah bautbaut angker terpasang pada
lubangnya dan dipegang kuat pada tempatnya dengan rata. Bahan campuran
grouting terdiri dari cairan khusus grouting yang telah disetujui oleh pengawas,
diaduk dan dikerjakan sesuai petunjuk pabrik atau alternative mortar dengan
perbandingan semen dan pasir 1 : 3. Campuran tadi harus langsung
dimasukkan disekitar baut angker dengan menggunakan tongkat besi untuk
pemadatan. Baut angker harus dipasangkan (diposisikan) pada tempatnya
dengan kuat sehingga bila telah selesai pengecoran beton diperoleh posisi
yang mempunyai toleransi yang disebutkan diatas. Ulir baut harus diberi
minyak gemuk (pelumas) dan dilindungi sepanjang waktu.

4.5 Perletakan

Perletakan elastomer harus dipasang diatas landasan beton (semen mortar)


yang rata dan pada posisi yang ditentukan, seperti yang dijelaskan pada bab
lampiran.

Khusus untuk seismic buffer dan lateral stoper dipasang belakangan setelah
jembatan rangka duduk tepat sesuai toleransi kemudian pasang lateral stop
dan seismic buffer dan celah yang tersedia kemudian di grouting supaya rapat
ke struktur pondasi sehingga tidak ada celah elastomer sedikitpun untuk
pergerakan jembatan ke arah longitudinal dan lateral agar elastomer benar-
benar menampung arah pergerakan tersebut diatas.

4.6 Tahaptahap Pekerjaan Bangunan Bawah

Abutmen dan bagian atas pilar harus dibangun sebelum rangka baja
dipasang. Meskipun demikian jika area kerja memungkinkan dapat pula
dilakukan persiapan daerah perakitan lebih dulu dan kemudian dimulai
perakitan baja (pada bagian belakang bentang rangka) bersamasama
3
PETUNJUK PEMASANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA PERMANEN

dengan pelaksanaan abutment dan pilar jika dipakai metode pemasangan


peluncuran tunggal (Single Launching method) atau menunggu abutment dan
perancah selesai jika dipakai metode perancah seperti biasa.

Dinding abutment tidak boleh dibentuk atau dicor sampai lantai terpasang dan
sampai bentang telah berada pada perletakan permanen. Dinding abutment
atas kemudian diselesaikan dan elevasinya disesuaikan dengan elevasi pelat
lantai. Tulangan pada dinding (Back wall) tersebut boleh dibengkokkan
sementara untuk mempermudah pekerjaan pemasangan rangka baja, tetapi
pembengkokkannya jangan sampai mengganggu dan merusak tulangan. Blok
landasan beton untuk perletakan harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum
pemasangan bentang rangka. Ruang bebas dibawah balok lintang awal
sudah disediakan cukup untuk posisi dongkrak saat awal pemasangan dan
untuk perbaikan elastomer bearing dikemudian hari.

4
PETUNJUK PEMASANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA PERMANEN

BAB 5

PEKERJAAN PERSIAPAN

5.1 Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan persiapan di rencanakan sedemikian rupa harus bisa menampung


segala aspek mulai dari pekerjaan persiapan, tahap pelaksanaan dan
pekerjaan penyelesaian akhir.

Penentuan awal untuk melaksanakan perakitan jembatan dipengaruhi kondisi


lokal dan faktor kemudahan pelaksanaan. Kondisi lokal terdiri dari geometri
area perakitan dan penampang melintang sungai apakah dalam tidaknya
penampang sungai ke bantaran atau rencana trase serta keterbatasan area
dimana trase jembatan bersilangan dengan dua jalan di kiri-kanan yang terlalu
dekat sungai atau trase jembatan dibatasi adanya bangunan yang sudah
dibangun. Dukungan peralatan khusus pemasangan dan kecakapan tenaga
kerja pemasang merupakan penting yang bisa memperlancar proses
pemasangan.

Pada dasarnya metode pemasangan yang tepatlah sebagai dasar awal untuk
kemudahan pemasangan nantinya apakah metode pemasangan luncuran
tunggal, metode luncuran dengan bentang pemberat atau dengan sistim
perancah murni atau sistim perancah yang disesuaikan.

Pada tahap pelaksanaan pemasangan jembatan rangka baja, maka kepala


setiap abutment dan pilar, termasuk blok landasan beton, tetapi tidak termasuk
dinding abutment (Back wall), harus sudah selesai. Tulangan dinding
abutment harus dibengkokkan (tapi tidak ampai merusak) untuk memudahkan
pelaksanaan pemasangan.
5
PETUNJUK PEMASANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA PERMANEN

5.2 Penyimpanan dan Penyusunan Material di Lapangan.

Selama tahap perakitan belum dimulai maka material di simpan dilapangan.


Hal yang perlu diperhatikan adalah penanganan penumpukan material harus
tepat dan jangan sampai posisinya terlalu jauh dari target. begitupun grup
penumpukan material komponen sejenis harus tepat jangan sampai berakibat
akan timbulnya kerusakan material komponen. Setiap grup penumpukan
material yang sejenis contohnya komponen Batang-batang profil dan
komponen plat buhul, maka grup penumpukan jangan sampai lansung duduk
diatas tanah akan tetapi harus di beri alas kayu dengan tebal minimum 12 cm.

Posisi dari setiap grup tumpukan komponen material di perlihatkan pada


gambar di bawah ini :

Penempatan Batang atas, Batang bawah dan Batang diagonal

Penempatan Gelagar Melintang Penempatan Pelat Buhul

6
PETUNJUK PEMASANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA PERMANEN

Penempatan Siku L (Angle) Profil Penempatan Pelat Lantai Profil

Gambar 1.3 Penempatan Komponen Jembatan di lapangan


Untuk penempatan material baut dan komponen material yang berukuran kecil
sebaiknya disimpan di dalam gudang atau kamp pekerja yang letaknya
berdekatan dan didalam area pemasangan. Tujuannya agar baut dan
komponen-komponen berukuran kecil tersebut tidak tercecer sembarangan
yang dapat berakibat hilangnya komponen-komponen tersebut.

5.3 Persiapan Peralatan Kerja dan Bahan Bantu untuk Mendukung


Perakitan Jembatan

Peralatan umum yang harus disediakan oleh kontraktor meliputi sarung


tangan, sabuk pengaman, helm pengaman, sling, tambang, perkakas pekrjaan
untuk kayu dan persiapan peralatan untuk pekerjaan baja (jika diperlukan
perbaikan).

Peralatan khusus untuk perakitan meliputi kunsi pas, kunci shock, kunci torsi,
palu berat/hammer, drift/pin, winch mekanik / lier manual dan dongkrak heavy
duty. Sedangkan Peralatan khusus seperti alat berat disesuaikan tergantung
kemampuan kontraktor, metode pemasangan dan tuntutan kondisi setempat.

7
PETUNJUK PEMASANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA PERMANEN

BAB 6

PEKERJAAN PELAKSANAAN METODE PERAKITAN

6.1 Metode perakitan

6.1.1 Perakitan Metode Perancah Murni

Pelaksanaan perakitan di lapangan dengan perancah murni terlebih dahulu


harus dibuatkan minimal pada tiap posisi rencana titik buhul bawah ada tiang
perancah kayu kelas II kuat bahan 100 kg/cm2 dengan diameter 25 cm atau
dari batang kelapa atau dari bahan tiang baja terdiri dari empat kaki yang
semuanya di ikat cukup kaku.

Penentuan garis titik-titik camber disesuaikan dengan gambar arahan camber


( lihat gambar rencana camber pemasangan ) dan pengaturan elevasi diatur
oleh bantalan kayu. Garis elevasi camber rencana dari perancah dibuat sedikit
lebih melengkung keatas untuk mengatasi penurunan perancah akibat berat
perakitan jembatan dan posisi elevasi tiap perancah terhadap garis perletakan
akhir dibuat lebih tinggi agar memudahkan pengaturan pergeseran dan
penurunan tepat ke posisi yang ditentukan.

Kaki-kaki tiang perancah yang duduk di dasar sungai terlebih dahulu harus
diberi sepatu dari drum isi cor yang berfungsi sebagai pemberat agar ketika
awal pasang tiang tidak hanyut dan cukup memberikan kuat tumpu antara
tiang dan dasar sungai, selanjutnya antara grup titik tiang perancah
eck.

Pada saat penarikan, posisi tarikan kabel sling harus di kedua ujung kaki
8
PETUNJUK PEMASANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA PERMANEN

jembatan dan pemasangan perancah dan pemindahan roler bisa disesuaikan


dengan urutan kebutuhan pemasangan luncuran rangka baja seperti
diperlihatkan pada lampiran gambar metode pemasangan.

Jika penarikan menggunakan excavator maka yang harus dijaga jangan


sampai ada kejutan tarik yang bisa mengakibatkan tergesernya rol dan
putusnya sling.
Setiap perancah harus stabil dibantu ikatan sling/tambang diikatkan ke tiang
balok angkuran dikedua sisi bantaran.

Hal yang perlu diperhatikan adalah kelurusan dan rencana tahap penarikan
yang mana rol harus dijaga stabil dudukannya di darat dan diatas perancah
dari pergeseran akibat pergerakan saat proses penarikan luncuran
pemasangan komponen jembatan rangka baja.

Kecepatan penarikan maksimum adalah 8 cm/menit, sehingga untuk


mencapai bentang 30 sampai 60 meter perlu waktu cukup dua hari itupun
sudah termasuk pemindahan rol.

Untuk memudahkan penarikan dan supaya lawan vertikal saat posisi rol
bagian tengah tidak terlalu besar maka batang-batang stringer dan bridgedeck
tidak dipasang lansung akan tetapi disimpan dibagian segmen akhir yang juga
berfungsi menjaga timbangan kestabilan luncuran.

Sebelum pemasangan siapkan peralatan yang diperlukan dan pastikan kondisi


abutmen telah mengeras (layak pakai). Perhatikan kekuatan dan bentuk
perancah sesuai dengan kebutuhan.
Langkah pemasangan sesuai dengan urutan gambar berikut :
6.1.2 Perakitan Bentang Rangka Jamak

Pada perakitan untuk bentangan ini bisa dipilih kombinasi perancah dan
kantilever tergantung ukuran nilai efisiensinya namun secara umum metode
kantilever bentangan pemberat berada didarat dan bentang rakitan diatas
sungai.
9
PETUNJUK PEMASANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA PERMANEN

Sebagai pertimbangan adanya tambahan waktu bongkar pasang dan


kerusakan baut yang menjadi tanggung jawab erektor pada metode kantilver
konvensional dan tambahan peralatan pada luncuran ganda maka biasanya
erektor lebih memilih bentang awal dengan perancah dan bentang selanjutnya
dengan kantilvever pemasangan bertahap seperti umumnya.

6.1.2.1 Perakitan Bentang Rangka Jamak Dengan Sistem Kantilever

Perakitan dengan sistem kantilever adalah suatu sistem perakitan jembatan


akan dipasang dan peralatan pengangkut sederhana harus dibatasi seminim
mungkin.

Gambar 6.1.5.1 Bentuk Geometri Penyambungan Bentang

6.2 Penyelasaian Bentang Rangka

6.2.1 Menurunkan Bentang

10
PETUNJUK PEMASANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA PERMANEN

Penyelesaian bentang rangka setelah mencapai abutment/pilar seberang,


bentang harus ditumpu dengan ganjal-ganjal kayu sementara pada posisi
keempat dudukan perletakannya, dengan menggunakan kayu-kayu yang
tebalnya minimum 10 cm, yang duduk dengan rata pada masing-masing posisi
dari keempat perletakan kayu ini sampai pekerjaan penulangan dan
pengecoran lantai selesai. Selanjutnya perletakan perletakan kayu ini harus
diganti dengan perletakanperletakan permanen.
Titik-titik pendongkrakan harus sedekat mungkin ke titik sambungan batang
datar/gelagar melintang dan gaya yang diperlukan (untuk mendorong) harus
diusahakan sekecil mungkin dengan jalan menghilangkan pasak-pasak pada
komponen baja dan diantara permukaan besi ke besi harus diberi gemuk.

Setelah bentang jembatan berada pada posisi yang tepat, ujung depan
jembatan harus didongkrak ke atas agar daerah di bawah pelat perletakan
jembatan rangka bisa dibersihkan, dan bisa dipasang ganjal dari kayu bermutu
baik yang tebalnya sama. Ganjal atau pasak kayu ini harus menutupi seluruh
permukaan pelat perletakan, dan harus duduk pada spesi campuran semen
dan pasir 1:3 yang tipis dan cukup kental yang dihampar pada seluruh
permukaan yang menerima beban (agar bisa dibongkar kembali sebelum
pemasangan perletakan permanen).

Ujung belakang (jembatan) harus diturunkan setinggi kira-kira 1.3 m, dan


penurunannya harus mengikuti prosedur penurunan bertahap. Pada tempat
pendongkrakan yang telah ditentukan, dengan dongkrak bertumpu pada
ganjal kayu pada kedua sisi sedemikian rupa sehingga bila beban dihilangkan
dari jembatan, maka kedua dongkrak harus pada posisi pengangkatan
maksimum. Selanjutnya sebagian dari ganjal - ganjal kayu sementara yang
telah terpasang selama pekerjaan pemasangan dapat dilepaskan.

Ujung-ujung bentang bisa diturunkan dengan jalan mengoperasian kedua


dongkrak secara bersamaan, sampai bentang bertumpu kembali pada ganjal-
ganjal kayu,di bawah lokasi perletakan rangka, ketinggiannya harus diatur
sedemikian rupa sehingga bila dongkrak diturunkan sampai tertutup
11
PETUNJUK PEMASANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA PERMANEN

sepenuhnya maka beban akan berpindah ke ganjal - ganjal kayu.

Selanjutnya dongkrak dibebaskan (dari beban) dengan jalan menutup


sepenuhnya, dikeluarkan, distel sampai hampir mencapai pengangkatan
maksimum, dan lepaskan ganjal sedemikian rupa sehingga dongkrak bisa
1. s dan diluruskan. Kemudian pasang kembali dan aman dari
pencurian.
2. Kerusakan yang parah pada pipa sandaran segera diganti dengan
yang baru dan harus tergalvanis. Pasang kembali dengan kuat
sebagaimana mestinya.
3. Periksa seluruh permukaan pipa apakah ada kotoran yang
menempel atau karat. Untuk karat yang kecil bersihkan dengan sikat
kawat kemudian permukaan dengan in organic zinc primer dan
penyelesaian akhir dengan alluminium paint.

12

Anda mungkin juga menyukai