Pembuatan Tiang
Tiang pancang dibuat dan dirawat sesuai dengan ketentuan dari pelaksanaan
struktur beton . Tiang dapat dicetak pada landasan dengan menggunakan acuan
pinggir yang dapat dibongkar dari bahan kayu atau baja. Jenis landasan dan pilihan
bahan untuk acuan pinggir tergantung pada jumlah tiang yang akan dicetak. Dasar
pencetakan tiang harus ditempatkan pada tanah yang kokoh untuk mencegah
melenturnya tiang pada waktu dan sesudah pengecoran, suatu landasan beton yang
masif masih sering digunakan untuk keperluan pengecoran tersebut.
Pangkal tiang (stop end) harus dibuat benar-benar tegak lurus pada sumbu tiang
untuk menjamin distribusi yang merata dari pukulan penumbuk pada waktu
pemancangan. Penggetar digunakan untuk mendapatkan kepadatan yang teliti pada
beton, dan beton diantara penahan baja (bearer) atas dan adukan beton harus
dikerjakan menggunakan alat pemotong untuk meniadakan bercak-bercak keropos
(honey comb)
Jika tiang dicor dengan acuan samping dari kayu, acuan harus dibongkar sesegera
mungkin (24 jam setelah pengecoran) dan perawatan basah dengan menggunakan
penyemprotan air dan karung dipertahankan untuk jangka waktu tujuh hari. Segera
setelah pengujian kekuatan tekan pada kubus beton (4 benda uji) menunjukan
bahwa tiang cukup kuat untuk diangkat, tiang harus dimiringkan secara hati-hati
dengan batang pengungkit dan diganjal dengan baji untuk melepaskan lekatan
antara tiang dengan landasan.
Tali pengangkat (lifting sling) atau baut pegangan dapat dipasang dan tiang diangkat
untuk pengangkutan ke tempat penumpukkan. Pekerjaan pemiringan dan
pengangkatan harus dilakukan dengan sangat hati-hati karena tiang masih
mempunyai kekuatan rendah, dan retakan atau awal retakan yang terjadi pada
tahap ini akan memperbesar akibat tegangan pada saat pemancangan.
Pada bagian dekat kepala tiang harus di beri tanda yang jelas dengan suatu nomor
referensi, dengan panjang dan tanggal pengecoran pada waktu atau sebelum
pengangkutan, untuk menjamin bahwa pemancangan dilakukan dengan urutan yang
benar. Tiang harus dilindungi dari matahari dengan cara menutupi tumpukan tiang
menggunakan terpal atau lembaran lain. Tidak ada tiang pancang yang akan
dipancang sebelum berumur paling sedikit 28 hari atau telah mencapai kekuatan
minimum yang disyaratkan
Selama operasi pengangkatan, tiang pancang harus didukung pada titik seperempat
panjangnya. Bilamana tiang pancang tersebut akan dibuat 1,5 m lebih panjang dari
pada panjang yang disebutkan dalam Gambar, maka agar menggunakan baja
tulangan dengan diameter yang lebih besar dan/atau memakai tiang pancang
dengan ukuran yang lebih besar dari yang ditunjukkan dalam Gambar.
Panjang standar dari tiang tersebut adalah dari 6 meter hingga 20 meter,
berdiameter 600 mm. Penyambungan (splicing) dari tiang tersebut dilakukan dengan
pelat baja pada ujung bagian yang akan disambung.
Jika tiang akan dipancang lebih dalam setelah penyambungan, sambungan harus
dapat menahan tegangan tekan dan torsi yang terdapat pada waktu pemancangan
dan harus mampu meneruskan (transmit) momen di dalam tiang melewati
sambungan. Meskipun sejumlah sambungan buatan pabrik telah dikembangkan
namun yang paling umum untuk penyambungan tiang adalah pemakaian lengan
baja di atas dan dibawah tempat sambungan.
Beberapa tiang mempunyai pelat baja yang tertanam di dalam beton yang
memungkinkan penyambungan mudah dilakukan dengan cara mengelas pelat pada
segmen atas dan bawah dari tiang. Praktek ini tidak lazim untuk tiang yang
difabrikasi di lokasi. Keuntungan dari pada lengan lengan baja atau pelat yang dilas
adalah bahwa tiang dapat dipancang dalam waktu singkat setelah penyambungan
selesai. Penting untuk diperhatikan bahwa kedua muka yang bertemu harus cock
satu sama lain sedekat mungkin pada bidang yang sama.
Cara lain yaitu, perpanjangan tiang pancang beton pracetak dilaksanakan dengan
penyambungan tumpang tindih (overlap) baja tulangan. Beton pada kepala tiang
pancang akan dipotong hingga baja tulangan yang tertinggal mempunyai panjang
paling sedikit 40 kali diameter tulangan.
Sebelum pengecoran beton, kepala tiang pancang harus dibersihkan dari semua
bahan lepas atau pecahan, dibasahi sampai merata dan diberi adukan semen yang
tipis. Mutu beton yang digunakan sekurang-kurangnya harus beton K400. Semen
yang digunakan haruslah dari mutu yang sama dengan yang dipakai pada tiang
panjang yang akan disambung.
Tiang pancang harus dilengkapi dengan sepatu yang datar atau mempunyai sumbu
yang sama (co-axial), jika dipancang masuk ke dalam atau menembus jenis tanah
seperti batu, kerikil kasar, tanah liat dengan berangkal, dan tanah jenis lainnya yang
mungkin dapat merusak ujung tiang pancang beton. Sepatu tersebut dapat terbuat
dari baja atau besi tuang. Untuk tanah liat atau pasir yang seragam, sepatu tersebut
dapat ditiadakan. Luas ujung sepatu harus sedemikian rupa sehingga tegangan
dalam beton pada bagian tiang pancang ini masih dalam batas yang aman.
Gambar diatas adalah jenis sepatu untuk berbagai jenis tanah : (a) soft ground, (b)
stiff to hard clay, compact sands dan gravels, (c) Ground mengandung cobbles or
bolders, (d) Rock Point untuk penetrasi lapisan bedrock surface, (e) Oslo Point untuk
sloping bedrock surface
Beton tiang pancang biasanya dikupas sampai pada elevasi yang sedemikian
sehingga beton yang tertinggal akan masuk ke dalam pur (pile cap) sedalam 50 mm
sampai 75 mm. Untuk tiang pancang beton bertulang, baja tulangan yang tertinggal
setelah pengupasan harus cukup panjang sehingga dapat diikat ke dalam pur (pile
cap) dengan baik. Untuk tiang pancang beton pratekan, kawat pra-tegang yang
tertinggal setelah pengupasan harus dimasukkan ke dalam pur (pile cap) paling
sedikit 600 mm.
Penjangkaran ini harus dilengkapi, jika perlu, dengan baja tulangan yang dicor ke
dalam bagian atas tiang pancang. Sebagai alternatif, pengikatan dapat dihasilkan
dengan baja tulangan lunak yang dicor ke dalam bagian atas dari tiang pancang
pada saat pembuatan. Pengupasan tiang pancang beton harus dilakukan dengan
hati-hati untuk mencegah pecahnya atau kerusakan lainnya pada sisa tiang
pancang. Setiap beton yang retak atau cacat harus dipotong dan diperbaiki dengan
beton baru yang direkatkan sebagaimana mestinya dengan beton yang lama.