Anda di halaman 1dari 27

STRUKTUR BANGUNAN SIPIL 2

STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN


(SUPERSTRUCTURES)

HAFIZ ABDILLAH.ST.,M.Eng

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM SYEKH-YUSUF TANGERANG
STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN
A. Lantai Kendaraan dan Lantai Perkerasan
Slab (pelat) adalah sebuah elemen struktur horizontal yang langsung
menerima beban lalu lintas (beban mati maupun beban hidup) dan berfungsi
menyalurkannya menuju rangka pendukung vertikal dari suatu sistem
struktur.
Bentang normal LK : 0.80m-1.2m (jika >1.2m maka digunakan gelagar)
STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN
A. Lantai Kendaraan dan Lantai Perkerasan (lanjutan)
STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN
B. Balok Gelagar dan Balok Diafragma
Secara umum balok gelagar merupakan komponen struktur lentur yang
tersusun dari beberapa elemen pelat. Balok gelagar pada dasarnya adalah
balok dengan ukuran penampang melintang yang besar serta bentang yang
panjang. Penampang melintang yang besar tersebut merupakan konsekuensi
dari panjangnya bentang balok.
Fungsi gelagar pada jembatan adalah memikul beban dari struktur yang
berada di atasnya, kemudian meneruskan beban tersebut ke abutment dan
diteruskan lagi ke poer. Gelagar ini dapat dibuat dari beton, baja, atau kayu.
STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN
B. Balok Gelagar dan Balok Diafragma (lanjutan)
Urutan gelagar: LK => Gelagar memanjang => gelagar melintang => gelagar
induk
Jarak normal gelagar memanjang: 1.0m-1.5m
Jarak normal gelagar melintang: 3.0m-5.5m
Jembatan komposit: Gelagar melintang berfungsi sebagai diafragma
STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN
B. Balok Gelagar dan Balok Diafragma (lanjutan)
Menurut bentuknya, balok gelagar dapat dibedakan menjadi:
1. Balok I; sering disebut dengan PCI girder (terbuat dari material beton).
Girder ini dapat dibuat dari bahan komposit maupun non-komposit.
2. Box Girder; sangat cocok digunakan untuk jembatan bentang panjang.
Biasanya box girder dirancang sebagai struktur menerus di atas pilar karena box
girder biasanya dirancang sebagai balok prategang. Box girder sendiri dapat
berbentuk trapesium maupun kotak.
3. Balok T; lebih ekonomis untuk bentang 4-60ft, akan tetapi pada struktur
jembatan miring perancangannya memerlukan rangka kerja yang lebih rumit.
4. Balok Beton Pratekan; bentang jembatan sampai 40m, pemikul utama dibuat
secara pracetak secara segmental atau utuh sepanjang bentang. Pelat lantai
kendaraan komposit dengan balok memanjang yang dicor setelah balok selesai
diangkat.
STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN
B. Balok Gelagar dan Balok Diafragma (lanjutan)
STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN
B. Balok Gelagar dan Balok Diafragma (lanjutan)
STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN
B. Balok Gelagar dan Balok Diafragma (lanjutan)

Angker Mati Lubang Tendon Angker Hidup


STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN
B. Balok Gelagar dan Balok Diafragma (lanjutan)
Diafragma adalah elemen struktur yang berfungsi
untuk memberikan ikatan antara gelagar sehingga
akan memberikan kestabilan pada masing-masing
gelagar dalam arah horisontal. Pengikat tersebut
dilakukan dalam bentuk pemberian stressing pada
diafragma dan gelagar sehingga dapat bekerja
sebagai satu kesatuan
STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN
B. Balok Gelagar dan Balok Diafragma (lanjutan)
STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN
C. Ikatan Pengaku
Ikatan pengaku berfungsi menahan gaya sekunder dalam arah horizontal pada
jembatan terdiri dari:
1. Ikatan angin berfungsi:
a. Meneruskan beban lateral (beban angin) ke tiang ujung (end post)
kemudian diteruskan ke landasan/perletakan.
b. Menjaga keseimbangan terhadap batang tepi atas yang tertekan
Ikatan angin dapat diletakan di bagian atas jembatan atau di bawahnya.
STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN
C. Ikatan Pengaku (lanjutan)
2. Ikatan rem
Berfungsi untuk memikul gaya rem atau reaksi lalu lintas dalam arah
horizontal tegak lurus gelagar melintang sehingga dapat mengurangi
deformasi dan tegangan pada flens gelagar melintang (atas) dan pada gelagar
memanjang.
Ikatan rem dipasang di kedua ujung atau tengah jembatan sepanjang gelagar
memanjang tidak terputus
STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN
C. Ikatan Pengaku (lanjutan)
3. Ikatan tumbukan
Berfungsi untuk menahan benturan horizontal oleh roda (kereta api).
Ikatan tumbukan dipasang di sepanjang jembatan antara dua gelagar
memanjang yang menumpu rel kereta api.
STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN
D. Landasan/Tumpuan (Bearing)
Berfungsi mengatur penyebaran beban bagian atas jembatan ke pondasi dan
mengatur deformasi tumpuan jembatan sesuai dgn perencanaan.
Landasan/tumpuan dibuat sesuai dengan asumsi model perencanaan.
Tipe:
1. Tumpuan mekanis; sendi dan rol, jenis tumpuan ini merupakan tumpuan
yang umum digunakan pada jembatan-jembatan lama di Indonesia.
2. Tumpuan Elastomer; tumpuan yang dapat mengikuti perpindahan
tempat ke arah vertikal dan horizontal serta rotasi atau kombinasi gerakan-
gerakan bangunan atas jembatan.
3. Tumpuan garis
4. Tumpuan pelat; digunakan untuk jembatan-jembatan pendek tumpuan
dapat diberikan berupa pelat-pelat baja rata/lonjong, pelat timah / atau keras.
STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN
D. Landasan/Tumpuan (Bearing) (lanjutan)
1. Tumpuan Mekanis

 Jika tumpuan struktur tersebut (bentuknya boleh apa saja) pada saat dibebani
tidak mengalami translasi tapi hanya berotasi saja maka dalam pemodelan
struktur dapat dianggap sebagai sendi, jika hanya ditahan terhadap translasi
vertikal yang lain bebas maka dapat dianggap rol.
Jika bisa berdeformasi terbatas pada suatu nilai tertentu (baik translasi atau
rotasi) maka bisa disebut tumpuan elastis.
STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN
D. Landasan/Tumpuan (Bearing) (lanjutan)
1. Tumpuan Mekanis (sendi)
Tumpuan sendi dapat menahan gaya horisontal dan vertikal,
tetapi tidak dapat menahan momen.
STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN
D. Landasan/Tumpuan (Bearing) (lanjutan)
1. Tumpuan Mekanis (sendi)
STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN
D. Landasan/Tumpuan (Bearing) (lanjutan)
1. Tumpuan Mekanis (sendi)
STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN
D. Landasan/Tumpuan (Bearing) (lanjutan)
1. Tumpuan Mekanis (roll)
Thus a support that: - allows rotation, but
- prevents translation in direction perpendi-
cular to its bearing plate

in practice: represented for analysis


purposes by the idealized
form:
STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN
D. Landasan/Tumpuan (Bearing) (lanjutan)
1. Tumpuan Mekanis (roll)
Tumpuan rol hanya dapat menahan gaya tegak lurus
pada bidang tumpunya,
dan tidak dapat menahan momen
STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN
D. Landasan/Tumpuan (Bearing) (lanjutan)
2. Tumpuan Elastomer
Bahannya terbuat dari karet yang biasanya sudah
dicampur dengan neoprene (aditif yang memperbaiki
sifat karet alam murni) dan didalamnya diselipkan
berlapis2 pelat baja dengan ketebalan dan jarak
tertentu untuk memperkuat sifat tegarnya.
Tumpuan karet tersebut dipasang setelah pengecoran
slab beton untuk lantai kering, guna menghindari
translasi dan rotasi awal yang timbul akibat deformasi
struktur jembatan oleh beban mati tambahan
 Tumpuan elastomer utama; menahan displacement vertikal, sedikit displacement
horizontal dan kemampuan rotasi
 Lateral stopper; menahan displacement horisontal berlebih & mengunci posisi
lateral jembatan.
 Seimic buffer; menahan displacement horisontal berlebih arah memanjang
jembatan
STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN
D. Landasan/Tumpuan (Bearing) (lanjutan)
3. Tumpuan Garis
STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN
E. Struktur Pelengkap Atas
Trotoar adalah jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan jalan dan
lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan untuk menjamin keamanan
pejalan kaki yang bersangkutan. Para pejalan kaki berada pada posisi
yang lemah jika mereka bercampur dengan kendaraan, maka mereka akan
memperlambat arus lalu lintas.

Penerangan
Sandaran
Trotoar

Kreb
Sumber: PU: No.007/T/BNKT/1990 Drainase
Tiang Sandaran
STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN
E. Struktur Pelengkap Atas (lanjutan)
Bagian-bagian dari trotoar:
1. Sandaran (hand rail): biasanya terbuat dari pipa besi, kayu dan beton
bertulang. Beban yang bekerja pada sandaran adalah beban sebesar
100kg
2. Tiang sandaran (rail post): biasanya terbuat dari beton bertulang untuk
jembatan girder beto, sedangkan untuk jembatan rangka, tiang sandaran
menyatu dengan struktur rangka tersebut.
3. Peninggian trotoar (kreb): Terbuat dari beton
4. Slab lantai trotoar
STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN
E. Struktur Pelengkap Atas (lanjutan)
Expansion joint; bahan yang dipasang di antara dua bidang
lantai beton untuk kendaraan atau pada perkerasan kaku dan dapat juga
pertemuan antara konstruksi jalan pendekat sebagai media lalu lintas
yang akan melewati jembatan, supaya pengguna lalu lintas merasa aman
dan nyaman (Badan Litbang PU,Pd T-13-2005-B).
Expansion joint berfungsi untuk meredam getaran yang ditimbulkan oleh
beban permukaan jembatan, melindungi konstruksi dari tumbukan
horizontal antar beton. Expansion Joint dirancang untuk menyambung
struktur jembatan, meredam gerak yang dihasilkan dari penyusutan dan
pemuaian material sebagai akibat variasi suhu pada beton dan struktur
baja. Mencegah jembatan dari perubahan bentuk di tempat yang bercuaca
ekstrim dan memungkinkan pergerakan vertikal yang cukup akibat
perbedaan elevasi pada ujung slab yang dihubungkan dari struktur
jembatan yang menggunakan bearing pad.
Expansion joint
STRUKTUR BANGUNAN ATAS JEMBATAN From Wikipedia, the free encyclopedia

Jump to: navigation, search

E. Struktur Pelengkap Atas (lanjutan)


unreferenced|date=January 2009}}

Expansion joint, upstate New York

(Gambar)

Open expansion joint in winter, Germany

Anda mungkin juga menyukai