Anda di halaman 1dari 21

METODE ELEMEN HINGGA

Pertemuan 8:
Pengembangan Metode Truss
Rahmat Riza, S.T., M.Sc.M.E.
Contoh soal
• Untuk
• sebuah batang dibebani beban garis seragam pada arah aksial
 diberikan pada gambar, tentukan geseran nodal dan distribusi tegangan aksial
menggunakan (a) 2 elemen sama panjang; (b) 4 elemen sama panjang.
Jadikan A = 2 in.2 dan E = 30106 psi.

rr/uii/2/1415
Contoh soal
• Untuk
• sebuah batang tetap pada kedua ujung dan dibebani dengan beban
 yang terdistribusi seragam seperti pada gambar. Tentukan geseran pada
tengah batang dan tegangan pada batang. Jadikan A = 2 in.2 dan E = 30106
psi.

rr/uii/2/1415
Metode Sisa Galerkin dan Penggunaannya untuk
Merumuskan Persamaan Elemen Batang 1-D
• Umumnya,

  substitusi menghasilkan sisa .
• Kriteria Galerkin  fungsi bentuk N dipilih untuk memainkan peran dari fungsi
i
pemberat W. Karena itu untuk setiap i, maka:

(8-10)

• Pers. (8-10) menghasilkan persamaan total n.


• Pers. (8-10) menerapkan titik dalam wilayah benda tanpa referensi ke syarat
batas seperti spesifikasi beban yang bekerja atau geseran.
• Syarat batas didapat dengan menerapkan integrasi oleh bagian ke Pers. (8-
10) yang menghasilkan integral yang aplikasi untuk wilah dan batasannya.

rr/uii/2/1415
Metode Sisa Galerkin dan Penggunaannya untuk
Merumuskan Persamaan Elemen Batang 1-D
Formulasi Elemen Batang
• Dimulai dari persamaan diferensial dasar (tanpa beban terdistribusi) yang
diturunkan sebelumnya sbb:

(8-11)

dimana: - konstanta A dan E sekarang diasumsikan.


- Sisa R didefinisikan oleh pers. (8-11).
• Penerapan kriteria Galerkin (pers. (8-10)) ke pers. (8-11), maka:

(8-12)

• Berikutnya, penerapan integrasi dengan komponen ke pers. (8-12) dimana


integral sebagian diberikan secara umum sbb:

(8-13)

dimana u dan v variabel sederhana pada persamaan umum.

rr/uii/2/1415
Metode Sisa Galerkin dan Penggunaannya untuk
Merumuskan Persamaan Elemen Batang 1-D
• Menjadikan
 
(8-14)

pada pers. (8-12) dan integral sebagian berdasarkan pers. (8-13), maka pers.
(8-12) akan menjadi:

(8-15)

dimana integral sebagian mengenalkan syarat batas.


• Berikutnya, karena , karena:

(8-16)

atau ketika pers. (5-8) digunakan untuk dan ,

(8-17)
rr/uii/2/1415
Metode Sisa Galerkin dan Penggunaannya untuk
Merumuskan Persamaan Elemen Batang 1-D
• Pers.

 sbb: (8-17) digunakan pada pers. (8-15) sehingga pers. (8-15) dapat ditulis

(8-18)

Pers. (8-18) benar-benar 2 persamaan ( 1 untuk dan 1 untuk


.
• Persamaan pertama, Penggunaan fungsi pemberat , maka:

(8-19)

• Substitusi untuk , maka:

(8-20)

dimana karena pada x = 0 dan pada x = L.


evaluasi pers. (8-20):
(8-21)
rr/uii/2/1415
Metode Sisa Galerkin dan Penggunaannya untuk
Merumuskan Persamaan Elemen Batang 1-D
• Dengan

  cara yang sama, penggunaan , didapat:

(8-22)

dalam bentuk sederhana:

(8-23)
dimana karena pada x = L dan pada x = 0.
• Persamaan-persamaan (8-21) dan (8-23) kemudian dilihat menjadi sama
dengan pers. (5-17) dan pers. (7-76) diturunkan oleh metode langsung dan
metode variasi secara berurutan

rr/uii/2/1415
Metode Sisa Lainnya dan Penggunaannya untuk
Aplikasi Masalah Batang 1-D
• Berdasarkan perumusan metode sisa Galerkin  metode pembebanan
bersisa berdasarkan asumsi perkiraan solusi untuk membangun persamaan
diferensial untuk masalah yang diberikan.
• Solusi asumsi atau trial biasanya fungsi geseran atau temperature yang harus
dibuat untuk memenuhi syarat mula-mula dan batas dari masalah.
• Solusi trial secara umum tidak akan memenuhi persamaan differensial yang
dibangun.
• Maka, penggunaan fungsi trial pada persamaan differensial akan
menghasilkan beberapa sisa atau kesalahan.
• Setiap metode bersisa memerlukan kesalahan untuk menghilang terhadap
beberapa interval terpilih atau beberapa titik terpilih.
• Pada metode bersisa, solusi geseran diasumsikan untuk menghasilkan solusi
perkiraan terhadap yang domain dari problem.
• Fungsi linier sederhana pada setiap elemen dari model elemen hingga umum
dipakai dengan peningkatan jumlah dari elemen yang digunakan untuk
memodelkan batang yang menghasilkan perkiraan yang makin dekat dengan
geseran aktual.
 sebagai klarifikasi, Gbr. 8-5 (a) menunjukkan masalah yang diselesaikan
sepanjang diagram benda bebas dari bagian batang dengan gaya aksial
rr/uii/2/1415 internal P(x) yang ditunjukkan Gbr. 8-5(b)
Metode Sisa Lainnya dan Penggunaannya untuk
Aplikasi Masalah Batang 1-D

Gbr. 8_5: (a) Batang dibebani dengna distribusi beban segitiga (b) diagram
benda bebas dari bagian batang

rr/uii/2/1415
Metode Sisa Lainnya dan Penggunaannya untuk
Aplikasi Masalah Batang 1-D
• Pembangunan persamaan diferensial untuk geseran aksial (u) diberikan sbb:

(8-24)
 dimana: - gaya aksial internal = P(x) = 5x2.
- syarat batas = u(x = L) = 0.
• Metode pembebanan bersisa memerlukan asumsi untuk fungsi perkiraan
untuk geseran yang memenuhi syarat batas.
• Asumsi untuk fungsi perkiraan untuk geseran adalah sbb:
(8-25)
dimana c1, c2 dan c3  Koefisien yang tidak diketahui.
• Pers. (8-25) juga memenuhi syarat batas yang diberikan oleh u(x = L) = 0.
• Substitusi pers. (8-25) untuk u ke persamaan diferensial yang dibangun
(pers. 8-24)) menghasilkan fungsi error (R):
(8-26)

rr/uii/2/1415
Metode Sisa Lainnya dan Penggunaannya untuk
Aplikasi Masalah Batang 1-D
Collocation method
•  
• Collocation method memerlukan kesalahan dari fungsi bersisa (R) bernilai nol
pada sebanyak mungkin titik-titik dimana ada koefisien yang tidak diketahui.
- Pers. (8-25) mempunyai 3 koefisien yang tidak diketahui.
 fungsi eror = 0 pada 3 titik sepanjang batang, yaitu x = 0, x = L/3, dan
x = 2L/3, maka fungsi erornya adalah sbb:

(8-27)

• 3 persamaan linier pada pers. (8-27) bisa diselesaikan untuk koefisien yang
tidak diketahui yaitu c1, c2 dan c3. Hasilnya adalah:

(8-28)
• Substitusi nilai numerik, A = 2, E = 30106, dan L = 60 ke pers. (8-28), maka:
(8-29)

rr/uii/2/1415
Metode Sisa Lainnya dan Penggunaannya untuk
Aplikasi Masalah Batang 1-D
Collocation method
• Dengan memasukkan hasil dari (8-29) ke pers. (8-25), maka ekspresi akhir
untuk geseran aksial adalah:
(8-30)
• Karena fungsi geseran kubik/pangkat tiga dipilih (pers. (8-25)) dan solusi
eksak dari pers. (8-29) juga kubik, collocation method menghasilkan solusi
yang identik dengan solusi eksak.

rr/uii/2/1415
Metode Sisa Lainnya dan Penggunaannya untuk
Aplikasi Masalah Batang 1-D
Subdomain method
• Metode Subdomain memerlukan bahwa integral dari eror dari fungsi bersisa
terhadap beberapa subinterval terpilih ditetapkan menjadi nol.
• Jumlah subinterval terpilih harus sama dengan jumlah koefisien yang tidak
diketahui.
• Untuk 3 koefisien yang tidak diketahui  dipilih 3 subinterval,
 sebagai contoh: 0 ke L/3, dari L/3 ke 2L/3 dan dari 2L/3 ke L, maka:

(8-31)

rr/uii/2/1415
dimana pers. (8-26) digunakan untuk R pada pers. (8-31)
Metode Sisa Lainnya dan Penggunaannya untuk
Aplikasi Masalah Batang 1-D
Subdomain method
• Integrasi pers. (8-31) menghasilkan 3 persamaan linier simultan yang bisa
diselesaikan untuk c1, c2 dan c3.
• Penggunaan nilai numerik untuk A, E, dan L seperti yang sudah dilakukan, 3
koefisien secara numerik identik yang diberikan oleh pers. (8-29). Geseran
aksial yang dihasilkan identik dengan pers. (8-30).

rr/uii/2/1415
Metode Sisa Lainnya dan Penggunaannya untuk
Aplikasi Masalah Batang 1-D
Least Squares method
• Metode ini memerlukan integral terhadap panjang batang dari fungsi error
kuadrat untuk diminimalkan sehubungan setiap koefisien yang tidak diketahui
pada solusi yang diasumsikan berdasarkan:

(8-32)

atau ekuivalen dengan:

(8-33)

• uk c1, c2 dan c3.


• Penggunaan nilai numerik untuk A, E, dan L seperti yang sudah dilakukan, 3
koefisien secara numerik identik yang diberikan oleh pers. (8-29). Geseran
aksial yang dihasilkan identik dengan pers. (8-30).

rr/uii/2/1415
Metode Sisa Lainnya dan Penggunaannya untuk
Aplikasi Masalah Batang 1-D
Least Squares method
• Karena 3 koefisien yang tidak diketahui pada perkiraan solusi maka integral di
lakukan 3 kali berdasarkan pers. (8-33) dengan 3 hasil persamaan sbb:

(8-34)

• Pada bagian pertama, kedua dan ketiga dari pers. (8-34) secara berurutan,
maka digunakan derivative parsial sbb:

(8-35)

rr/uii/2/1415
Metode Sisa Lainnya dan Penggunaannya untuk
Aplikasi Masalah Batang 1-D
Least Squares method
• Integral pers. (8-34) menghasilkan 3 persamaan linier yang diselesaikan
untuk 3 koefisien.
• Nilai numerik dari koefisien lagi identik untuk pers. (8-29). Karena itu solusi
identik dengan solusi eksak.

rr/uii/2/1415
Metode Sisa Lainnya dan Penggunaannya untuk
Aplikasi Masalah Batang 1-D
Galerkin’s method
• Metode ini memerlukan kesalahan menjadi orthogonal (saling tegak lurus) ke
beberapa fungsi pembebanan Wi seperti yang sebelumnya diberikan oleh
pers. (8-9). Untuk contoh batang, Integral tersebut menjadi:

(8-36)

• Fungsi pembebanan dipilih menjadi bagian dari perkiraan solusi.


• 3 persamaan perlu dihasilkan untuk menyelesaikan 3 konstanta yang tidak
diketahui pada perkiraan solusi.
• Dengan menggunakan asumsi solusi merupakan kubik yang diberikan pers.
(8-25) maka fungsi pembebanan dipilih menjadi:
(8-37)

rr/uii/2/1415
Metode Sisa Lainnya dan Penggunaannya untuk
Aplikasi Masalah Batang 1-D
Galerkin’s method
• Penggunaan fungsi pembebanan dari pers. (8-37) dengan berhasil pada pers.
(8-36) maka bisa dihasilkan 3 persamaan

(8-38)

• Integrasi pers. (8-38) menghasilkan 3 persamaan linier yang bisa diselesaikan


untuk koefisien yang tidak diketahui.
• Nilai-nilai numerik sama dengan yang diberikan pers. (8-29). Karena itu,
solusinya identik ke solusi eksak.
rr/uii/2/1415
Metode Sisa Lainnya dan Penggunaannya untuk
Aplikasi Masalah Batang 1-D
Kesimpulan
• Karena asumsi pada perkiraan solusi pada bentuk kubik pada x dan solusi
eksak juga sebuah kubik pada x, semua metode bersisa menghasilkan solusi
eksak.

21
rr/uii/2/1415

Anda mungkin juga menyukai