Pertemuan 10:
Pengembangan Persamaan Balok Lanjut
Rahmat Riza, S.T., M.Sc.M.E.
1
Beban Terdistribusi
• Reaksi-reaksi pada Gbr. 10-2 disebut reaksi ujung tetap (fixed-end reactions).
reaksi-reaksi di ujung elemen jika ujung elemen tersebut diasumsikan
tetap yaitu jika geseran dan rotasi bisa ditahan oleh ujung tersebut.
• Penyelesaian untuk beban terdistribusi didapat dari work-equivalence
methods, yaitu untuk beban terdistribusi seragam, beban diganti dengan gaya
nodal terkonsentrasi dan momen yang cenderung memiliki efek yang sama.
Gbr. 10-3 memberikan ilustrasi ini.
• Beban terdistribusi seragam digantikan oleh sistem gaya ekuivalen secara
statik yang terdiri dari gaya nodal terkonsentrasi dan momen pada setiap
ujung dari komponen pembawa beban terdistribusi.
Kedua gaya nodal terkonsentrasi yang ekuivalen secara statik dan momen
dan beban terdistribusi sebenarnya mempunyai resultan gaya yang sama
dan momen yang sama pada titik yang terpilih secara acak.
• Gaya-gaya yang secara statik equivalen selalu mempunyai tanda berlawanan
dari reaksi-reaksi ujung tetap.
3
rr/uii/2/1415
Beban Terdistribusi
Gbr.10-3: (a) Balok dengan beban terdistribusi; (b) sistem gaya nodal yang
equivalen; (c) Balok yang diperbesar dengan sistem gaya nodal yang ekuivalen
4
rr/uii/2/1415
ketika node 5 ditambahkan ke midspan.
Beban Terdistribusi
• Analisis karakteristik untuk komponen terbebani 2-3 bisa dilakukan lebih baik
dengan menambahkan midspan dan menggunakan prosedur yang sama
seperti deskripsikan sebelumnya untuk setiap dari 2 elemen yang
merepresentasikan komponen horizontal.
karena itu, untuk menentukan defleksi dan momen maksimum pada span
balok (node 5 diperlukan pada midspan balok segmen 2-3).
Gaya-gaya dan momen-momen dari kerja-ekuivalen diterapkan ke setiap
elemen (dari node 2 ke node 5 dan dari node 5 ke node 3) seperti pada
Gbr. 10-3 (c).
5
rr/uii/2/1415
Work-Equivalence Method
•• Metode ini digunakan untuk menggantikan beban terdistribusi dengan
sekumpulan beban terdiskrit.
• Metode ini berdasarkan pada konsep bahwa kerja dari beban terdistribusi
melalui geseran bidang sama dengan kerja yang dilakukan oleh beban nodal
dan melalui geseran nodal dan untuk geseran nodal acak.
• Metode ini digambarkan pada Gbr. 10-4
Gbr. 10-4: (a) elemen balok dibebani oleh beban umum dan (b) sistem gaya
nodal yang equivalen secara statika.
6
rr/uii/2/1415
Work-Equivalence Method
•• Kerja karena beban distribusi diberikan sbb:
(10-1)
7
rr/uii/2/1415
Contoh Work-Equivalence Method
•• Pertimbangan balok dibebani oleh beban seragam seperti Gbr. 10-5(a) sbb:
Gbr. 10-5: (a) Balok yand menderita beban terdistribusi secara seragam; (b)
Gaya nodal yang equivalen yang ditentukan
(10-3)
• Evaluasi sisi kiri pers. (10-3) dengan memsubstitusi dan dari pers. (9-9),
kerja karena beban terdistribusi didapat sbb:
(10-4)
9
rr/uii/2/1415
Contoh Work-Equivalence Method
•• Penggunaan pers. (10-3) dan (10-4) untuk geseran nodal acak, dan
menjadikan = 1, = 0, = 0, = 1, maka:
(10-5)
(10-6)
• Akhirnya, menjadikan semua geseran nodal sama dengan nol kecuali dan ,
maka didapat:
(10-7)
10
rr/uii/2/1415
Contoh Work-Equivalence Method
•Kesimpulan
• Secara umum, untuk setiap fungsi beban , gaya nodal terkonsentrasi yang
digunakan untuk menggantikan beban terdistribusi didapat dengan cara
mengalikan dengan dan kemudian diintegral berdasarkan pers. (10-3).
• Beban pengganti didapat dengan menggunakan fixed-end reactions yang
sudah di-generate dalam bentuk table untuk banyak kasus pembebanan.
• Jika beban terkonsentrasi diterapkan selain dari pada perpotongan alami dari
2 elemen, konsep dari gaya-gaya nodal ekuivalen bisa digunakan untuk
menggantikan beban terkonsentrasi dari nilai-nilai terkonsentrasi nodal yang
bekerja pada ujung balok daripada menciptakan sebuah node pada balok di
lokasi dimana beban diaplikasikan.
11
rr/uii/2/1415
Contoh Work-Equivalence Method
12
rr/uii/2/1415
Contoh Work-Equivalence Method
13
rr/uii/2/1415
Formula Umum
• Beban
• terdistribusi atau terkonsentrasi yang bekerja pada elemen balok bisa
diperhitungkan dengan memulai dari aplikasi formula untuk struktur umum
sbb:
(10-8)
dimana = gaya nodal terkonsentrasi
= gaya nodal equivalen
• Gaya nodal ekuivalen pada koordinat lokal dapat digunakan untuk
mengekspresikan dalam hal komponen koordinat-global berdasarkan Table-
D1.
• Dari diskusi sebelumnya tentang perumusan dari persamaan elemen prinsip
energi potensial minimum, Dengan memulai dari pers. (7-65) dan (7-66), pe-
minimal-an energi potensial total yang dihasilkan pada bentuk yang sama dari
pers. (10-8) dimana sekarang merepresentasikan kerja yang sama-sistem
pengganti gaya ekuivalen sebagaimana diberikan pers. (7-67) untuk
pengganti traksi permukaan.
• Juga, dari pers. (7-67) merepresentasikan gaya nodal global terkonsentrasi.
Karena gaya nodal terkonsentrasi tidak ada (), karena masalah balok
diselesaikan dengan pembebanan terdistribusi.
14
rr/uii/2/1415
Formula Umum
• Pers.
•
(10-8) bisa ditulis dalam bentuk sbb:
(10-9)
(10-10)
15
rr/uii/2/1415
Formula Umum
• Konsep
• ini bisa diaplikasikan pada basis lokal untuk mendapat gaya nodal
lokal pada elemen individu struktur dengan menerapkan pers. (10-8) secara
lokal sbb:
(10-11)
dimana merupakan gaya nodal lokal ekuivalen.
16
rr/uii/2/1415
Contoh Soal
• Untuk balok kantilever dibebani dengan beban seragam (w) pada Gbr. 10-6,
selesaikan untuk geseran vertikal dan rotasi bagian kanan dan kemudian
untuk gaya nodal. Asumsikan balok untuk mempunyai EI konstan sepanjang
balok.
Gbr. 10-6: (a) Balok kantilever dibebani dengan beban terdistribusi merata;
(b) sistem gaya nodal ekuivalen kerja
(10-12)
dimana gaya nodal ekuivalen kerja dan momen diterapkan dari Gbr. 10-
6(b)
18
rr/uii/2/1415
Contoh Soal
• Penerapan
• syarat batas = 0, = 0, ke pers. (10-12) dan dilanjutkan melakukan
partitioning-off (pembuangan sebagian) persamaan ketiga dan keempat dari
pers. (10-12), maka didapat:
(10-13)
(10-14)
(10-15)
19
rr/uii/2/1415
Contoh Soal
• Tanda
• negatif pada jawaban mengindikasikan bahwa
dan berarah jarum jam. mengarah kebawah
(10-16)
20
rr/uii/2/1415
Contoh Soal
• Dalam
•
bentuk sederhana:
(10-17)
• Penggunaan pers. (10-10) dan (10-17) pada pers. (10-8) untuk mendapatkan
gaya nodal yang benar sebagai:
(10-18)
21
rr/uii/2/1415
Contoh Soal
• Pada pers. (10-18), F1y merupakan reaksi gaya vertikal dan M1 merupakan
reaksi momen karena diterapkannya oleh tumpuan yang tidak tertanam pada
node 1.
• Hasil untuk geseran yang diberikan oleh pers. (10-15) dan gaya nodal global
yang diberikan oleh pers. (10-18) cukup untuk melengkapi solusi dari masalah
balok kantilever.
Gbr. 10-7: Diagram benda bebas dan persamaan dari kesetimbangan untuk
Balok pada Gbr. 10-6(a)
• Diagram benda bebas dari balok yang menggunakan reaksi dari pers. (10-18)
mem-verifikasi kesetimbangan gaya dan momen seperti pada Gbr. 10-7.
22
rr/uii/2/1415
Contoh Soal
• Gaya
• nodal dan momen reaksi yang didapat oleh pers. (10-18)
menggambarkan pentingnya penggunaan pers. (10-8) untuk mendapatkan
gaya nodal global dan momen-momen.
• Dengan mengurangkan matriks kerja ekuivalen kerja ( dari hasil kali )
didapat dari reaksi-reaksi yang benar di node 1 karena bisa diverifikasi
dengan persamaan kesetimbangan statis sederhana.
23
rr/uii/2/1415
Contoh Soal
• Langkah-langkah verifikasi metode umum adalah sbb:
1. Mengganti beban terdistribusi dengan ekuivalen-kerja seperti Gbr. 10-6(b)
untuk mengidentifikasi gaya nodal dan momen yang digunakan pada solusi.
2. Menyusun gaya global dan matriks-matriks kekakuan dan persamaan2 global
oleh pers. (10-12).
3. Menerapkan syarat batas untuk mengurangi jumlah persamaan seperti yang
diilustrasikan oleh pers. (10-13) dimana 4 persamaan mula-mula telah
dikurangi menjadi 2 persamaan untuk diselesaikan untuk geseran dan rotasi
yang tidak diketahui
4. Selesaikan untuk geseran dan rotasi yang diberikan oleh pers. (10-14) dan
(10-15).
5. Menggunakan pers. (10-8) sebagaimana diberikan oleh pers. (10-18) untuk
mendapatkan gaya dan momen nodal global yang benar dan akhir. Gaya-
gaya dana momen-momen di tumpu (seperti ujung kiri kantilever pada Gbr.
10-6(a)) akan menjadi reaksi-reaksi.
24
rr/uii/2/1415
Elemen Balok dengan Engsel/Sendi
25
rr/uii/2/1415
Elemen Balok dengan Engsel/Sendi
• Penurunan
• rumus untuk balok dengan engsel dilakukan berdasarkan kasus
umum dimanda engsel nodal di ujung kana atau kiri seperti Gbr. 10-8.
Gbr. 10-8: Elemen balok dengan (a) engsel di ujung kanan dan
(b) engsel diujung kiri
• Untuk engsel yang disebelah ujung kanan, momen bernilai nol dan matriks
dipartisi untuk menghilangkan derajat kebebasan (secara umum tidak bernilai
nol) sehubungan dengan =0 sbb:
26
rr/uii/2/1415
Elemen Balok dengan Engsel/Sendi
•
(10-19)
(10-20)
(10-21)
27
rr/uii/2/1415
Elemen Balok dengan Engsel/Sendi
• dimana
(10-22)
28
rr/uii/2/1415
Elemen Balok dengan Engsel/Sendi
• Menggabungkan
•
maka: komponen kedua pada sisi kanan pers. (10-25) dengan ,
(10-26)
• Dimana matriks kekakuan yang dipadatkan adalah:
(10-27)
• Dan matriks gaya yang dipadatkan:
(10-28)
• Substitusi bagian partisi dari dari pers. (10-19) ke pers. (10-27), maka matriks
kekakuan yang dipadatkan:
29
rr/uii/2/1415
Elemen Balok dengan Engsel/Sendi
•
(10-29)
(10-30)
• Rotasi umum telah dihapus dari persamaan dan tidak akan dihitung
menggunakan skema ini.
• Bagaimanapun, secara umum tidak nol. bisa diikutkan dengan memperluas
pers. (10-30) dengan cara menambahkan nilai nol pada baris dan kolom
keempat dari matriks untuk menjaga =0 sbb:
30
rr/uii/2/1415
Elemen Balok dengan Engsel/Sendi
•
(10-31)
• Untuk elemen balok dengan engsel/sendi pada ujung kirinya, momen bernilai
nol dan matriks pada pers. (9-22) bisa dipartisi untuk menghilangkan nilai nol
dari momen dan rotasi untuk mendapat:
(10-32)
(10-33)
31
rr/uii/2/1415
Pendekatan Energi Potensial untuk Merumuskan
Persamaan Elemen Balok
•• Prosedur ini sama dengan yang pendekatan untuk merumuskan persamaan
elemen batang.
• Energi potensial total untuk balok adalah:
(10-34)
dimana ekspresi 1-D umum untuk energi regangan U untuk balok adalah:
(10-35)
dan untuk elemen balok tunggal yang dibebani oleh beban nodal terdistribusi
dan terkonsentrasi, energi potensial dari gaya diberikan sbb:
(10-36)
32
rr/uii/2/1415
Pendekatan Energi Potensial untuk Merumuskan
Persamaan Elemen Balok
••
Komponen pada bagian kanan dari pers. (10-36) mewakilkan energi
potensital dari:
(1) Beban permukaan melintang (dengan satuan gaya/luas permukaan,
yang bekerja pada permukaan S1 dan bergerak melalui geseran dimana
bekerja)
(2) Gaya nodal terkonsentrasi bergerak melalui geseran
(3) Momen-momen bergerak melalui rotasi :
• Fungsi geseran melintang untuk elemen balok dengan panjang L sbb:
Gbr. 10-9: Elemen balok yang dibebani beban permukaan dan gaya nodal
terkonsentrasi 33
rr/uii/2/1415
Pendekatan Energi Potensial untuk Merumuskan
Persamaan Elemen Balok
••
Pertimbangan elemen balok yang mempunyai luas penampang A konstan.
Volume differensial untuk elemen balok adalah sbb:
(10-37)
dan luasan differensial terhadap beban permukaan yang bekerja adalah sbb:
(10-38)
dimana b merupakan lebar yang konstan.
• Penggunaan pers. (10-37) dan (10-38) pada pers.(10-34)-(10-36), energi
potensial total menjadi :
(10-39)
(10-40)
34
rr/uii/2/1415
Pendekatan Energi Potensial untuk Merumuskan
Persamaan Elemen Balok
••
Regangan dalam hal geseran dan rotasi nodal bisa diekspresikan sbb:
(10-41)
atau: (10-42)
dimana:
(10-43)
(10-47)
• Penggunaan pers. (9-12), (10-42), (10-44) dan (10-45) dan definisi karena
garis beban (beban per unit panjang) pada arah-, energi potensial total (pers.
(10-47)) dinyatakan sbb:
(10-48)
(10-49)
(10-50)
• Representasi matriks gaya nodal sebagai jumlah dari gaya-gaya nodal yang
dihasilkan dari beban terdistribusi dan terkonsentrasi, dimana:
(10-51)
(10-52)
• Penggunaan pers. (10-43) pada pers. (10-52) dan mengintegral, dievaluasi
dalam bentuk eksplisit sbb:
(10-53)
38
rr/uii/2/1415
Metode Galerkin untuk Perumusan Persamaan Elemen
Balok
••
Metode ini dimulai dari differensial dasar pers. (9-8) yang diaplikasikan beban
melintang w, sehingga
(10-54)
(10-53)
(10-54)
(10-55)
(10-56)
• Substitusi pers. (10-56) ke pers. (10-54) dan hasilnya disubstitusi lagi ke pers.
(10-53) maka didapat:
(10-57)
• Pers. (10-57) merupakan 4 persamaan dimana 1 untuk Ni = N1, N2, N3 dan N4.
40
rr/uii/2/1415
Metode Galerkin untuk Perumusan Persamaan Elemen
Balok
• Daripada mengevaluasi secar langsung pers. (10-57) untuk setiap Ni, 4
persamaan tersebut bisa dibentuk dalam bentuk matriks sbb:
(10-58)
(10-59)
• Penggunaan pers. (10-59) dan pers. (10-58) akan didapat komponen berikut:
(10-60)
41
rr/uii/2/1415
Metode Galerkin untuk Perumusan Persamaan Elemen
Balok
Gbr. 10-..: Elemen Balok dengan gaya-gaya geser, momen-momen dan beban
terdistribusi