(FAILURE THEORIES)
TEORI TEGANGAN NORMAL MAKSIMUM (RANKINE)
TEORI TEGANGAN GESER MAKSIMUM (TRESCA)
TEORI ENERGI DISTORI (VON MISES)
TEORI REGANGAN NORMAL MAKSIMUM
(ST.VENANT)
DLL.
maks
x y
x y 2
2
(
) ( xy )
2
2
maks 1 ys luluh
yp
materials)
maks
maks
x y 2
2
(
) ( xy )
2
1 3
ys luluh
2
Kondisi
tegangan biaxial
Kondisi
tegangan
multiaxial
eq
2
2
2
1
2
2
3
3
1
1
2
Atau :
eq
2
x y 2 y z 2 z x 2 6 2xy 2yz 2zx
2
Bila :
eq ys luluh
7
1
2
1 f
2 f
3 f
1 f
2 f
3 f
utama
= regangan patah
1 2 3 f
2 1 3 f
3 1 2 f
1 2 3 f
2 1 3 f
3 1 2 f
1,2,3 = tegangan normal utama
f = tegangan patah
10
Shear stress
theory
Distorsion energy
theory
Normal stress
theory
11
CONTOH SOAL
SOAL 1 :
Sebuah poros berdiameter 50 mm mendapat beban
tekan aksial sebesar 200 kN dan momen puntir sebesar
2 kNm secara simultan.
Ditanyakan:
a)Gambar kondisi tegangan pada elemen kubus dari
poros
b) Matriks tegangan pada elemen kubus
c)Tegangan utama yang bekerja pada silinder tersebut
d)Tegangan geser maksimum yang terjadi pada silinder
tersebut
12
Penyelesaian :
Gaya tekan aksial akan menimbulkan tegangan tekan
aksial sebesar :
200 x103
102 MPa
1
(50) 2
4
xy
Tr
T = momen puntir
r = jari-jari silinder
J = momen kelembaman polar luasan silinder
13
xy
130MPa
4
J
(25) / 32
14
xy = 130 MPa
x = 102 MPa
xy = 130 MPa
xy = 130 MPa
(b) Matriks tegangan pada elemen kubus :
ij
102 130 0
130
0 0 MPa
0
0 0
15
maks
min
x
2
2
( x / 2) ( xy )
2
102
( x / 2)2 ( xy )2
2
102
2
2
maks
x 2
102 2
2
2
( ) ( xy ) (
) (130) 140MPa
2
2
16
SOAL 2 :
Suatu silinder berdinding tipis mendapat beban kombinasi kearah
tarik dan puntir secara bersamaan. Silinder tersebut mempunyai
diameter = 400 mm dan tebal dinding = 2 mm. Silinder menerima
beban tarik sebesar 200 kN dan beban puntir sebesar 50 kNm
secara simultan.
Ditanyakan :
a) Gambar kondisi tegangan pada elemen kubus dari dinding
silinder
b) Matriks tegangan pada elemen kubus tersebut
c) Tegangan utama yang bekerja pada silinder tersebut
d) Tegangan geser maksimum yang terjadi pada silinder tersebut
e) Menurut kriteria luluh Rankine, Tresca, Von Mises bagaimana
kondisi material tersebut bila material mempunyai tegangan luluh
sebesar 350 MPa?
17
Penyelesaian :
(a)
(b)
P 200 x103
79,6 MPa
x
A (400)(2)
Tr
xy
J
T = momen puntir
r = jari-jari silinder
J = momen kelembaman polar luasan silinder
Tegangan geser
xy
x = 79,6 MPa
xy = 100 MPa
20
xy
= 100 MPa
x = 79,6 MPa
xy
xy = 100
MPa
xy
= 79,6 MPa
= 100 MPa
= 100 MPa
ij
79,6 100 0
100
0 0
0
0 0
21
x = 79,6 MPa , xy
xy bekerja
= 100 MPa
2
2
x
maks ( x / 2) ( xy )
2
79,6
2
2
2
2
x
min ( x / 2) ( xy )
2
79,6
2
2
maks
x 2
( ) (
2
xy
2
)
79,6 2
2
(
) (100) 107,7 MPa
2
23
maks
luluh
Kriteria Tegangan Geser Maksimum (Tresca) :
Tegangan luluh geser = 0,5 tegangan luluh tarik
= 0,5 x 350 MPa = 175 MPa
24
eq
eq
2
2
y z
2
79,6
z x 6 xy yz zx
79,6
2 2
6 100
190,62 MPa
SOAL 3
:
Sebuah poros berdiameter 30 mm berputar dengan
kecepatan sudut konstan (seperti terlihat pada gambar
dibawah ini). Sabuk (belt) pada pulley memberi beban
kombinasi bending dan torsi pada poros. Berat poros dan
pulley diabaikan, asumsikan bahwa bantalan pada poros
hanya memberikan gaya reaksi arah melintang.
Ditanyakan:
a)Gambar diagram benda bebas pada konstruksi poros dan
bantalan
b)Gambar diagram bidang momen pada poros akibat beban
bending dan torsi
c)Tegangan utama yang bekerja pada poros tersebut
26
27
b) Diagram Bidang
Momen
28
2
2
M B (0,55) (0,15) 0,57 kNm
M C (0,25) 2 (0,35) 2 0,43kNm
3
3
T (2 x 10 500)(200 x 10 ) 0,3 kNm
29
M.y
( 0 ,57 x 103 )( 103 )( 30 / 2 )
4
I
( 30 ) / 64
215 MPa
T.r
( 0 ,3 x 10 )( 103 )( 30 / 2 )
xy J
4
( 30 ) / 32
56 ,5 MPa
30
1
1
maks x ( x )2 ( xy )2
2
2
215/2 (215/2)2 (56,5)2 229 MPa
1
1
min x ( x )2 ( xy )2
2
2
215/2 (215/2)2 (56,5)2 - 14 MPa
31
SOAL
4:
Sebuah konstruksi poros pejal berbentuk bulat yang ditumpu
oleh dua buah bantalan. Pada kedua ujungnya mendapat
beban tarik oleh dua buah sabuk yang bekerja pada pulley
seperti terlihat pada gambar (a) dibawah ini.
Bila poros tersebut terbuat dari material yang mempunyai
tegangan luluh 250 MPa, maka dengan menggunakan teori
tegangan normal maksimum dan angka keamanan 3 hitung
diameter poros supaya tahan terhadap beban diatas.
32
(a)
1 kN
2 kN
1 kN
2,5 kN
(b)
(c)
(d)
33
x dan xy
xy
xy
yx
34
MPa
I
d 4/64
d3
(1)
= 0
MPa
J
d 4 / 32
d3
(2)
35
maks
x y
2
y
( xy ) 2
(3)
5,4 x106 0
250 5,4 x106 0
3
3
3
2d
2d
2
3,06 x106
3
d
SOAL 5
Sebuah elemen kecil pada suatu komponen mendapat
beban multiaxial sebagai berikut :
ij
2 7 3
7 10 5
3 5 5
ksi
Ditanyakan :
a)Gambar kondisi tegangan multiaxial pada elemen kubus
tersebut
b)Besar tegangan utama yg terjadi akibat pembebanan
multiaxial tsb.
c)Cos arah (l,m,n) dari tegangan utama
37
Penyelesian :
yy = 10 ksi
yz
xx = 2ksi
zz = -5 ksi
yx
zy
zx
xy = 7 ksi
xz
xx= 2ksi
x
zz = -5 ksi
z
yy = 10 ksi
38
yy + zz) = 3 ksi
I2 = (xxyy + yyzz+
= - 143 (ksi)2
I3 = (xxyyzz + 2 xyyzxz xxyz2 yyxz2-
zzxy2)
= 95 (ksi)3
Sehingga :
39
40
n = 0.183
41
SOAL LATIHAN
SOAL 1 :
Sebuah komponen dibuat dari bahan baja St 60 mendapat beban
multiaksial sbb : tegangan tarik ke arah sb x dan sb y sebesar 50 kg/mm 2
dan 10 kg/mm2, tegangan tekan ke arah sb Z sebesar 20 kg/mm2,
tegangan geser pada bid x ke arah sb z sebesar 30 kg/mm 2
SOAL 2 :
Sebuah silinder berdinding tipis mempunyai diameter 250 mm dan tebal
dinding 2,5 mm. Di dalam silinder tersebut mendapat tekanan yang
seragam (uniform) sebesar 1 MPa. Berapa gaya tarik axial yang
bekerja pada dinding silinder tersebut secara simultan tanpa tegangan
tarik maksimum melebihi 150 MPa?
SOAL 3 :
Sebuah silinder berdinding tipis mendapat gaya tekan axial 200 kN dan
momen torsi 3 kNm secara simultan. Diameter silinder adalah 300 mm dan
tebal dinding silinder 3 mm. Tentukan tegangan utama yang terjadi pada
elemen dinding silinder dan tegangan geser maksimumnya. Abaikan
kemungkinan terjadi buckling pada silinder.
43
pr
pr
l 2h
44