Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“LINGKAR MOHR DAN TEORI KERUNTUHAN TANAH”

Eggyus Yusep Verdianto   ( 1805511107 )

Fakultas Teknik
Universitas Udayana
2019

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lingkaran Mohr diperkenalkan oleh seorang insinyur Jerman, Otto
Mohr (1835-1913). Lingkaran ini digunakan untuk melukis transformasi
tegangan maupun regangan, baik untuk persoalan-persoalan tiga dimensi
maupun dua dimensi. Yang perlu dicatat adalah bahwa perputaran sumbu
elemen sebesar q ditunjukkan oleh perputaran sumbu pada lingkaran Mohr
sebesar 2q, .dan sumbu tegangan geser positif adalah menunjuk ke arah
bawah. Pengukuran dimulai dari titik A, positif bila berlawanan arah jarum
jam, dan negatif bila sebaliknya. Pada bagian ini kita hanya akan membahas
lingkaran Mohr untuk tegangan dan regangan dua dimensi.
Dalam menggambarkan lingkaran Mohr, diambil kesepakatan tegangan geser
positif digambar dalam arah sumbu vertikal ke bawah dan sudut positif
sebesar 2 digambarkan berlawanan arah jarum jam

2
BAB II
PEMBAHASAN

1.
2.1 Pengertian Lingkaran Mohr

Lingkaran Mohr's adalah metode grafik untuk menentukan pengaruh


koordinat rotasi pada kuantitas tensor. Dalam rekayasa menemukan aplikasi
dalam pengaruh koordinat rotasi pada stress, strain, momen kedua daerah dan
momen inersia.
Tegangan normal digambarkan disepanjang sumbu horisontal dan
tegangan geser digambarkan disepanjang sumbu vertikal. Tegangan-tegangan
diplot dalam skala dan suatu lingkaran digambarkan melalui titik-titik ini
dimana pusatnya terletak pada sumbu horisontal. Gambar 1 menunjukkan
lingkaran Mohr untuk suatu elemen yang dikenai berbagai bentuk tegangan.

Teg.
geserx l

b
e
xy
2s k n Teg.
o g j c h normal
2
2p f xy

Gambar 1

3
Langkah Menggambarkan Lingkaran Mohr cara grafis

2.2.1 Cara grafis (lingkaran mohr) tegangan utama/ekstrim.


 Langkah-langkah pembuatan lingkaran mohr.
 Buat salib sumbu x=s dan y=t
 Tentukan pusat lingkaran : C dengan koordinat xC=½(sx+sy) dan yC=0
 Tentukan titik pada lingkaran : A dengan koordinat xA=sx dan yA=txy
 Buat lingkaran dengan pusat di titik C dan melalui titik A (jari-jari
lingkaran = CA)

Gambar 2

 Menentukan tegangan utama/ekstrim


 Tegangan normal ekstrim : s1=sx’maks = tepi kanan lingkaran, s2=sx’min
= tepi kiri lingkaran.
 Tegangan geser ekrtrim : tx’y’maks = tepi atas lingkaran, tx’y’min = tepi
bawah lingkaran.

4
2.2.2 Cara grafis (lingkaran mohr) tegangan pada bidang tertentu (sx’
dan tx’y’)

Diketahui : sx, sy, txy dan sudut q

Gambar 3

 Langkah-langkah menentukan tegangan pada bidang tertentu (menentukan


sx’ dan tx’y’)
 Buat lingkaran Mohr, tentukan titik A dengan koordinat xA=sx dan
yA=txy
 Tarik garis sejajar bidang (sb.y’) melalui A yang memotong lingkaran
di B, atau (AB//y’)
 Tarik garis vertikal melalui B yang memotong lingkaran di D,
maka koordinat D yaitu xD=sx’ dan yD=tx’y

Gambar 4

Cara grafis (lingkaran mohr) arah bidang tertentu (q)

5
 Diketahui : sx, sy, txy dan tegangan tertentu yaitu sx’ dan tx’y’

Gambar 5

 Langkah-langkah menentukan arah bidang tertentu (menentukan q)


 Buat lingkaran Mohr,
tentukan titik A dengan koordinat xA=sx dan yA=txy
serta titik D dengan koordinat xD=sx’ dan yD=tx’y’
 Tarik garis vertikal melalui D yang memotong lingkaran di B
 Tarik garis BA,
lalu tarik garis p melalui A tegak lurus garis BA
 q = sudut antara sumbu sx dan garis p

Gambar 5

2.2.3 Mohr's circle for two-dimensional stress states

6
Gambar 6 berlabel lingkaran Mohr

Mengingat unsur tegangan awal, atau stres nilai σx, σy, dan τxy,
lingkaran Mohr bisa dibangun. Konvensi tanda-tanda sebagai berikut:
 Tegangan tarik (positif) berada di sebelah kanan
 Tegangan tekan (negatif) yang ke kiri.
 Searah jarum jam tegangan geser diplot ke atas.
 Berlawanan tegangan geser diplot ke bawah.
Dalam rangka untuk menarik's lingkaran Mohr pada sistem
koordinat Cartesian, sumbu x dan y-sumbu diidentifikasi sebagai σ-τ-
sumbu dan sumbu, masing-masing. Dua titik lingkaran untuk plot
adalah point 1 (σ x, xy τ) dan 2 titik (y σ, τ xy). Garis yang
menghubungkan dua titik adalah diameter lingkaran, mengetahui
lingkaran ini sekarang bisa ditarik. Pusat lingkaran terletak di mana
diameter memotong σ-sumbu, juga rata-rata tegangan normal (σ avg).
Tegangan normal rata-rata dapat dibaca dari sistem koordinat jika
tertarik untuk skala atau dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Garis dari pusat lingkaran yang melewati titik 1 akan mewakili


sumbu x, ini akan digunakan kemudian untuk berhubungan arah

7
lingkaran Mohr's menekankan ke normal x dan y arah. Titik akhir dua
dari diameter horizontal adalah σ 1 dan σ 2. Titik σ 1 mewakili
tegangan normal maksimum (σ max) dan titik σ 2 adalah tegangan
normal minimum (σ menit). The equations for finding these values are
Persamaan untuk mencari nilai-nilai ini:

Diameter vertikal melewati avg σ dan naik ke max τ positif dan ke


bawah untuk max τ negatif. Persamaan untuk mencari nilai maks τ adalah:

Gambar 7 berlabel unsur stress

Nilai berikutnya adalah untuk menentukan sudut tegangan normal


yang bertindak. Sudut ini antara σ positif sumbu-x dan sumbu. Ukuran
sudut ditemukan oleh:

8
Untuk menemukan sudut bahwa tegangan maksimum bertindak
pada persamaan berikut digunakan:

2∅'= 〖tan^(-1)- 〗 ⁡〖(σ_x- σ_y)/(2τ_xy )〗. 2 ∅ '= 〖tan ^ (-1)


-〗 ⁡ 〖(σ_x-σ_y) / (2τ_xy)〗. Ini sangat penting untuk memperhatikan
penggunaan kedua persamaan yang serupa. Hal terakhir yang harus
dilakukan adalah untuk menarik elemen tegangan awal seolah-olah
tidak diberikan, elemen tegangan normal pada sudut ∅, dan elemen
tegangan geser maksimum pada sudut ∅ '.

2.3.4 Mohr's circle for a general three-dimensional state of stresses

Gambar 8 Mohr's circle for a three-dimensional state of stress


Untuk membuat Mohr's circle for a three-dimensional state of
stress dari tegangan pada suatu titik, nilai-nilai dari tegangan pokok
…………… dan arah pokok harus menjadi yang pertama
dievaluasi. Mengingat pokok sebagai sumbu sistem koordinat, bukan
umum , , , , coordinate system, and assuming that sistem
koordinat, dan dengan asumsi bahwa , Maka normal

9
dan geser komponen dari vektor stres , Untuk sebuah pesawat
diberikan dengan vektor satuan , Memenuhi persamaan berikut:

Mengetahui bahwa , kita bisa mencari ,,

, , , Dengan menggunakan metode eliminasi Gauss yang


menghasilkan

Sejak , and , Dan ini adalah non-negatif,


pembilang dari persamaan ini memuaskan \
sebagai denominator dan
sebagai denominator dan
as the denominator sebagai
denominator dan Ekspresi ini dapat ditulis
kembali sebagai

yang merupakan persamaan lingkaran tiga Mohr untuk stres ,

, Dan , Dengan jari-jari , , Dan

, Dan pusat mereka dengan koordinat

,, ,, Masing-masing.

10
Persamaan untuk lingkaran Mohr yang itu menunjukkan bahwa semua

poin yang diterima stres terletak pada lingkaran tersebut atau

dalam area berbayang tertutup. Persamaan untuk lingkaran lie on, or

outside circle berbaring di atas, atau lingkaran luar . . Stress points

Stres poin memuaskan persamaan untuk lingkaran lie on,

atau lingkaran di dalam Dan akhirnya stres poin


memuaskan persamaan untuk lingkaran lie di atas, atau lingkaran
luar .

2.3 Lingkaran Mohr untuk Tegangan Bidang


x  y
Pada persamaan (1.5a), bila suku2 dipindahkan ke ruas kiri
dan kemudian kedua ruasnya dikuadratkan, maka akan didapat
2 2
  x  y    x  y 
 co s 2   xy si n 2    x  y  xy sin 2 cos 2
2
  x '  
2 2
 2   2 
………(1.14a)
Sedangkan pada persamaan (1.5c), bila dikuadratkan akan didapat
2
  x  y 
 si n 2    x   y  xy sin 2 cos 2
2 2
 x ' y '   xy co s 2  
2 2
 2 

………(1.14b)
 Penjumlahan persamaan-persamaan (1.14a) dan (1.14b) menghasilkan
2 2
  x  y  2   x  y  2
  x '   x'y'      xy
 2   2  ..……(1.15)
Persamaan (1.15) merupakan persamaan lingkaran pada bidang st
yang pusatnya di dengan jari-jari . Lingkaran tersebut ditunjukkan pada
Gambar 1.8 di bawah ini, yang dilukis dengan prosedur sebagai berikut:
1. Buatlah sumbu sij , horisontal.
2. Periksa harga tegangan normal, sxx atau syy , yang secara matematis lebih
kecil. Bila bernilai negatif jadikanlah tegangan tersebut sebagai titik yang
mendekati tepi kiri batas melukis, sedangkan bila positif maka titik yang
mendekati batas kiri adalah titik sij = 0.

11
3. Periksa harga tegangan normal, sxx atau syy , yang secara matematis
lebih besar. Bila bernilai positif jadikanlah tegangan tersebut sebagai titik
yang mendekati tepi kanan batas melukis, sedangkan bila negatif maka
titik yang mendekati batas kanan adalah titik sij = 0.
4. Tentukan skala yang akan digunakan sehingga tempat melukis bisa
memuat kedua titik tersebut dan masih tersisa ruangan di sebelah kiri dan
kanannya. Tentukan titik-titik batas tersebut sesuai dengan skala yang
telah ditentukan.
5. Tentukan letak titik-titik sij = 0 dan sumbu t, serta sij terkecil dan sij
terbesar bila belum terlukis pada sumbu sij .
6. Bagi dua jarak antara tegangan terkecil dan tegangan terbesar
sehingga diperoleh pusat lingkaran, P.
7. Tentukan letak titik A pada koordinat (sij terbesar , txy ).
8. Lukis lingkaran Mohr dengan pusat P dan jari-jari PA.
9. Tarik garis dari A melalui P sehingga memotong lingkaran Mohr di
B. Maka titik B akan terletak pada koordinat (sij terkecil , txy ). Garis
AB menunjukkan sumbu asli, q = 0, elemen tersebut.

2.3.1 Lingkaran Mohr untuk Regangan Bidang

 xx   yy
Pada persamaan (1.7a), bila suku 2 dipindahkan ke ruas kiri
dan kemudian kedua ruasnya dikuadratkan, maka akan didapat
2 2 2
  xx   yy    xx  yy    xy    xy 
  x' x'

 
2   2   2 
 
 cos2 2    sin2 2   xx  yy   sin 2 cos 2
 2 

………(1.16a)
Sedangkan pada persamaan (1.7c), bila dikuadratkan akan didapat
2 2
  x' y'       
2


 2   2   2 
 2

   xy  cos2 2   xx yy  sin 2 2   xx   yy x ' y ' sin 2 cos 2
   

………(1.16b)
 Penjumlahan persamaan-persamaan (1.16a) dan (1.16b) menghasilkan

12
2 2 2 2
  xx   yy    x' y'    xx   yy    x ' y' 
  x' x'        
 2   2   2   2 

(1.17)

Persamaan (1.17) merupakan persamaan lingkaran pada bidang  2 yang
  xx   yy 
 ,0 2
  xx   yy    xy 
2
 2     
 2   2 
pusatnya di dengan jari-jari Lingkaran tersebut
ditunjukkan pada Gambar 1.9 di bawah ini, yang dilukis dengan prosedur
sebagaimana melukis lingkaran Mohr untuk tegangan dengan mengganti s xx ,
syy dan txy berturut-turut menjadi exx , eyy dan gxy / 2.

2.3.1.1 Hubungan Antara Tegangan Dengan Regangan


 
Untuk deformasi normal, geser maupun gabungan keduanya, hubungan
antara tegangan dan regangan untuk bahan-bahan isotropis pada pembebanan
dalam batas proporsional diberikan oleh hukum Hooke. Jadi hukum Hooke
tidak berlaku untuk pembebanan di luar batas proporsional. Hukum Hooke
diturunkan dengan berdasarkan pada analisis tentang energi regangan
spesifik.

Apabila besar tegangan-tegangannya yang diketahui, maka hukum


Hooke untuk persoalan-persoalan tiga dimensi, hubungan antara tegangan
normal dengan regangan normal dapat dituliskan secara matematis sebagai
berikut: 1
 xx 
E
  xx    yy    zz
1
 yy 
E
  yy    xx    zz
1
 zz 
E
  zz    xx    yy  (1.18)

13
Dengan E dan v berturut-turut adalah modulus alastis atau modulus
Young dan angka perbandingan Poisson. Sedangkan pada deformasi geser
untuk G adalah modulus geser , hubungannya adalah:
 xy  xy  1    xy
 xy   
2 2G E


 xz

 xz

 1    xz
 xz
2 2G E


 yz

 yz

 1    yz
 yz
2 2G E
(1.19)
Sedangkan untuk mencari tegangan normal yang terjadi bila regangan
normal dan sifat-sifat mekanis bahannya diketahui, digunakan persamaan-
persamaan:  xx 
 1  
E
  1  2 
  1    xx    yy   zz 
E
 yy 
 1    1  2 
  1    yy    xx   zz 

 zz 
  
E
  1  2 
  1    zz    xx   yy  
1 (1.20)
Selanjutnya untuk deformasi geser, bentuk hukum Hooke adalah:
E E
 xy   xy   xy  G  xy
1  2 1  
E E
 xz   xz   x z  G  xz
1  2 1  
E E
 yz   yz   yz  G  yz
1  2 1  
(1.21)

Tegangan pada suatu bidang, tidak selalu kolinear dengan normal dari
bidang tersebut ,tegangan menjadi sbb :

Deskripsi tegangan dalam bidang Mohr

14
Sedangkan Pada suatu pembebanan dengan tegangan pada sumbu-
sumbu prinsipal sistem, tanpa beban tegangan geser sama sekali,
ternyata tegangan geser dapat tercipta pada sumbu lokal sistem menyatakan
bahwa seluruh kondisi tegangan pada sumbu/orientasi lokal elemen harus
dianalisis untuk mengetahui kapan tegangannya paling maksimum.

Menurunkan persamaan lingkaran Mohr


Dengan menggunakan diagram Mohr, segala kerumitan untuk
menghitung tegangan pada orientasi lokal dapat dicerna dengan mudah secara
grafis.
Mohr mengusulkan untuk mem-plot kondisi tegangan didalam

sumbu  Prinsipnya sederhana, tegangan   akan didekomposisi


dalam sistem sumbu diatas

Namun   adalah tegangan pada suatu permukaan yang nilainya


tergantung pada arah orientasi sembarang  . Padahal nilai yang kita ketahui
hanyalah nilai-nilai komponen tensor tegangan pada sistem sumbu global.

15
BAB III
PENUTUP

3.1     Kesimpulan
Lingkaran Mohr's adalah metode grafik untuk menentukan pengaruh

koordinat rotasi pada kuantitas tensor. Dalam rekayasa menemukan aplikasi

dalam pengaruh koordinat rotasi pada stress, strain, momen kedua daerah dan

momen inersia

1. Tegangan pada suatu bidang, tidak selalu kolinear dengan normal dari
bidang tersebut. Komponen tegangan yang kolinear dengan normal dari
bidang adalah tegangan normal  , sedangkan komponen tegangan yang
tidak kolinear adalah tegangan geser 
2. Pada suatu pembebanan dengan tegangan pada sumbu-sumbu prinsipal
sistem, tanpa beban tegangan geser sama sekali, ternyata tegangan geser
dapat tercipta pada sumbu lokal sistem.

3.2.     Saran
Bertolak dari pembahasan lingkaran Mohr dan kondisi pembebanan
penyusun memberikan saran sebagai berikut :
1. Kita sebagai mahasiswa hendaknya mengetahui tentang lingkaran mohr
dan kegunaannya .
2. Bagi pembaca penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat
membangun demi sempurnanya makalah ini.

16
DAFTAR  PUSTAKA

https://www.academia.edu/27934051/Lingkaran_Mohr_Untuk_Tegangan
https://dokumen.tips/documents/lingkaran-mohr.html
https://www.scribd.com/document/366264233/Makalah-Lingkaran-Mohr-Dan-
Kondisi-Pembebanan
https://docplayer.info/32469841-Bab-i-tegangan-dan-regangan.html

17

Anda mungkin juga menyukai