Stress, = P/A
strain, = l/ l
l = perubahan panjang akibat gaya pada benda
l = panjang mula-mula benda
t = P/A
Dan pertambahan panjang terjadi sebesar l
Regangan pada benda tersebut sebesar t = l/l
P = gaya tarik aksial pada penampang benda
A = penampang benda
l = panjang mula-mula
l = penambahan panjang
5. Tegangan Tekan (compressive stress ) dan regangan tekan
c = P/A
Dan pemendekan panjang terjadi sebesar l
E = (P x l)/ (A x l)
Satuan E adalah GPa atau G N/m2
Contoh 4.1 : Sebuah sambungan rantai seperti gambar dibawah ini terdiri
dari rantai yang memiliki penampang lingkaran. Gaya tarik dibatasi
maksimum 50 kN. Hitung diameter kawat rantai tersebut, jika tegangan tarik
yang diijinkaan pada bahan tersebut sebesar 75 MPa.
Jawaban
Diketahui, P = 50 kN = 5 x 103 N
t= 75 MPa = 75 x 106 N/m2 = 75 N/mm2
Ditanyakan d=
d2 = 5 x 103 / 58.9
d = 29.13 atau d = 30
7. Tegangan Geser (shear stress) dan regangan geser
Bila sebuah benda mendapatkan dua buah gaya berlawanan yang bekerja
secara tangensial pada penampang benda, maka benda akan menderita
tegangan geser (shear stress)
Dan benda akan mengalami regangan geser (shear strain), adalah deformasi
menyudut akibat gaya geser.
A = /4 x d2
= 4 P/ ( x d2 )
Penampang area
Tegangan geser
8. Modulus Geser (Shear Modulus) atau Modulus kekenyalan
=C atau / = C
= tegangan geser
= regangan geser
C = modulus geser (shear modulus)
Jawaban
Diameter batang = Db
Area batang = Db2 / 4 = 0.7854 Db2
Diameter pin = Dp
Area batang = 2 x Dp2 / 4 = 1.571 Dp2
b atau c = P/(d.t.n)
P = gaya yang bekerja menekan permukaan kontak
d = diameter pasak
t = tebal plat
d.t = area proyeksi rivet pada plat
n = jumlah rivet tiap satuan panjang
pb =P/(l.d)
2. Daerah AB, daerah batas elastis, material akan kembali ke ukuran semula
bila beban dilepaskan.
3. Daerah BCD, daerah titik Yield, material mulai tidak kembali ke ukuran
semula bila beban dilepaskan, dan besar beban berubah ubah. Dan nilai
minimumnya pada titik D.