Beban puntir terjadi pada batang yang mendapat gaya kopel pada bidang
penampang parallelnya,
dan
Hubungan antara daya Poros Dan Torsi Poros adalah
Contoh 5.1. Poros meneruskan daya 100 kW pada 160 r.p.m. Hitung
diameter poros jika torsi yang diteruskan 125 % dari torsi rata-rata.
Tegangan geser yang diijinkan bahan 70 MPa.
d = 81.5 mm
2. Beban Lengkung pada batang
Z = modulus tampang
Contoh 5.6. Batang poros pompa seperti gambar dibawah ini. Dengan beban
pada bagian kiri 25 kN dan kanan 35 kN, pada jarak seperti pada gambar.
Hitung diameter poros pada bagian tengah jika tegangan yang terjadi tidak
boleh lebih 100 MPa.
Momen lengkung di
C = RA x 150 = 4.263 x 106 N.mm
D = RB x 200 = 6.316 x 106 N.mm
100 = M/Z
= 6.316 x 106/ 0.0982 d3 = 64.32 106/ d3
d3 = 643.2 x 103
d = 86.3 di bulatkan 90 mm
3. Bi-Axial Stress pada batang
Batang bila mendapat beban tarik atau tekan, geser serta lengkung,
mengakibatkan terjadi resultante tegangan yang cukup komplek di dalam
batang. Untuk menyederhanakan biasa di lakukan dengan peninjauan pada
suatu bidang dua dimensi yang menderita gaya tarik atau tekan dan geser,
seperti gambar dibawah ini.
Besar tegangan dan regangan pada suatu garis EF bersudut terhadap garis
vertikal adalah
Tegangan :
Regangan :
Dua bidang prinsipel stess saling tegak lurus 90 kearah kanan, persamaan
sudutnya adalah
Bila tegangan tarik hanya satu arah (2 = 0) maka rumus diatas menjadi