Anda di halaman 1dari 14

Bab 26.

Bantalan Luncur

26.1 Pengenalan

Bantalan adalah bagaian mesin yang mendukung bagian lain yang sedang bergerak atau
berputar. Memungkinkan terjadinya gerakan diantara permukaan yang saling bergesekan
yang sedang mendukung sebuah beban.

26.2 Klasifikasi bantalan


1. berdasar arah beban yang ditumpu

a. Bantalan Radial, Beban memiliki arah tegak lurus dari bagian yang bergerak (gambar a
dan b)
b. Bantalan Tekan, beban bekerja sepanjang sumbu rotasi (gambar c)

2. Sesuai kontak yang terjadi

a. Bantalan Luncur (sliding contact), terjadi kontak antara dua permukaan, dari bagian
yang bergerak dan bagian yang tetap (gambar a)

b. Bantalan bola (rolling contact), antara bagian yang bergerak dan bagian tetap
dipisalkan oleh bola-bola bantalan. (gambar b)

1
26.3. Jenis jenis bantalan Sliding Contact
a) Slipper or guide bearing, terdapat bagian bergerak yang ditumpu oleh bantalan secara
radial

b) partial clearance bearing, diameter poros lebih kecil dari diameter bantalan

c) partial fitted bearing, diameter poros sama dengan diameter bantalan

26.4 Berdasar ketebalan lapisan pelumas antara bantalan


1. Thick Film bearing, antara bantalan dan benda terdapat lapisan oli yang cukup tebal,
biasa disebut hydrodynamic lubricated bearing.

2. Thin film bearing. Antara bantalan dan benda terdapat lapisan oli tipis, kadang
sebagian benda bersinggungan langsung dengan bantalan, biasa disebut boundary
lubricated bearing.

3. Zero Film bearing, tidak ada samasekali oli pada bantalan

4. Hydrostatic or externally pressurized lubricated bearing. Terdapat tekanan oli


yang selalu mendukung benda walaupun tidak ada gerakan. Oli bertekanan menjadi
menjadi pendukung.

26.5 Asumsi pada Hydrodynamic Lubricated bearing


1. Oli pelumas mengikuti Hukum viskositas Newton
2. Tekanan di seluruh lapisan oli berharga sama
3. Oli bersifat incompressible
4. Viskositas di seluruh oli sama
5. Aliran dianggab satu dimensi, dan dianggab tidak ada kebocoran.

2
26.6. Factor penting terbentuknya Thick oil film
1. supply oli yang kontinus
2. Pergerakan dua permukan mengarah tangensial
3. Dua permukaan saling berhimpitan dengan sudut inklinasi yang kecil
4. Arah resultante Gaya dari oli pelumas segaris dengan arah gaya beban luar yang
bekerja.

26.9 Sifat Material Sliding Contact Bearing


1. Compressive strength, material harus memiliki ketahanan tekan yang tinggi, yang
nilainya lebih besar dari tekanan yang terjadi, agar bantalan kuat menahan tekanan
dannperubahan bentuk akibat tekan

2. Fatigue strength, material dapat menahan beban fatik tanpa terjadi retak, missal pada
mesin pesawat dan mesin kendaraan.

3. Conformability, bantalan dapat menyesuaikan defleksi poros, dalam batas plastis


akibat aus dan peningkatan panas.

4. Embeddability, bantalan dapat mengantisipasi partikel kecil yang mengenai bantalan


sehingga tidak menggoresnya.

5. Bondability, beberapa jenis bantalan terbuat dengan lapisan-lapisan, sehingga tetap


menyatu dalam tekanan tinggi.

6. Corrosion resistance, material tidak akan terkorosi dengan diberikan pelumas.

7. Thermal conductifity. material memiliki konduktifitas yang tinggi, sehingga cepat


membuang panas akibat gesekan

8. Thermal expansion, material harus memiliki koefisien muai yang kecil, ketika suhu
meningkat clearance tetap.

3
26.10 Material yang digunakan Untuk bantalan Luncur
1. Babbit metal, tin base, lead base, sangat bagus untuk bantalan luncur tekanan bias
mencapi 7 s/d 14 N/mm2. Untuk bantalan mobil ketebalan sekitar 0.05 s/d 0.15 mm,
dilekatkan pada cangkang baja dengan komposisi

2. Bronzes. (paduan copper, tin, zinc), dinamakan juga gun metal, dilekatkan pada
cangkang baja, bisa dalam bentuk bushing atau belahan , gun metal tekanan mencapai 10
N/mm2, phosphor bronze tekanan sampai 14 N/mm2

3. cast Iron, merupakan bantalan besi, dengan tekanan sampai 3.5 N/mm2 dengan
kecepatan poros 40 m/min

4. Silver. Bisa silver murni atau paduan dengan lead, digunakan pada mesin pesawat,
yang memiliki beban fatik dan tekan yang besar.

5. Non metallic bearing, misalnya carbon-graphite, rubber, wood, plastic. Bantalan


carbon graphite biasa untuk bantalan tanpa pelumas minyak, tahan panas, tahan aus,
digunakan untuk proses membuat makanan, untuk kecepatan rendah.

4
26.11 Pelumas
1. Cairan
2. Pasta
3. Padat

Cairan misalnya minyak alam dan minyak sintetis, Pasta misalnya grease (paslin) dengan
viskositas yang lebih tinggi), Padat misalnya graphite, untuk kasus tekanan dan panas
yang tinggi, sehingga tidak mungkin ditumpu dengan minyak.

26.12 Sifat Pelumas


1. Viscositas, kekentalan cairan, kemampuan cairan terbentuk saat menahan gaya gesek
dan panas, dan tekanan. Semakin tinggi panas, tekanan, membutuhkan fiskositas yang
lebih tinggi, untuk mencegah penipisan dan kebocoran cairan lapisan bantalan.

Kekentalan absolute adalah

Kekentalan cairan juga biasa diukur dengan Saybolt Universal Viscometer, sebuah
tabung pengukur yang akan dihitung waktu melewati tabung tersebut

S = saybolt universal viscosity (detik)

5
2.Oiliness, kemampuan pengabungan antara permukaan bantalan dan minyak,
diharapkan base metal dan metal, seberapa kemampuan permukaan bantalan menyerap
minyak pelumas.

3. Density, berguna untuk menghitung viskositas kinematik

4. Viscosity index, untuk mengetahui hubungan viskositas dengan suhu

5. Flash point, Suhu yang memungkinkan terjadinya uap minyak yang mungkin bisa
terjadi kebakaran pada pelumas

6. Fire point, suhu yang memungkinkan terbentuknya uap oli yang akan segera terbakar
jika ada api.

7. Pour point or freezing point. Suhu yang menjadikan minyak membeku saat suhu
mendingin

6
26.13 Istilah pada Bantalan Hydrodynamic

D = Diameter bantalan
d = diameter journal
l = Panjang bantalan

1. Diametral clearance

2. Radial clearance

3. Diametral clearance ratio

4. Eccentricity (e) jarak antara O pusat bantalan dan O, posat bantalan saat kena beban

5. Minimum oil film thickness, (c/4) atau h0, jarak minimum antara bantalan dan journal
pada saat dilumasi.

6. Attitude or eccentricity ratio,

7. Short and long bearing, jika l/d <1 short bearing

7
26. 14 Characteristic Number, Modulus bantalan

= koefisien gesek
= Fungsi hubungan
Z = viskositas absolute kg/m.s
N = Kecepatan journal rpm
p = tekanan bantalan (load/l*d) N/mm2
d = diameter bantalan
l = panjang bantalan
c = diametral clearance

Dari gambar diatas disimpulkan bila harga ZN/p lebih besar K, bantalan akan bekerja
denga lapisan minyak tebal atau dalam kondisi hydrodinamik, dan bila ZN/p lebih kecil
dari K, lapisan minyak akan hilang, sehingga akan terjadi gesekan metal dengan metal

8
26.15 Koefisien Gesek dari Journal bearing

k = factor antisipasi kebocoran, tergantung l/d,


= 0.002 untuk l/d antara 0.75 dan 2.8

9
26.16. Tekanan Kritis pada Journal Bearing
Tekanan kritis atau tekanan operasi minimum sebesar

26.17 Angka Sommerfeld


Digunakan untuk perancangan, dengan harga

10
26. 18 Heat Generated in journal bearing

11
26.19 Prosedur Perancangan Journal Bearing
1. Lihat dan kalkulasi rasio panjang dan diameter l/d (table 26.3)

2. Cek tekanan bantalan p=W/l.d, gunakan table 26.3

3. Prediksikan suhu kerja bantalan (t0) antara 26.5 C sampai 60 C, nilai maksimum 82
C pada turbin uap.

4. Hitung nilai ZN/p, untuk memprediksikan jenis film minyak yang terjadi (table 26.3)

5. Asumsikan perbandingan clearance c/d (table 26.3)

6. Hitung besar koefisien gesek (table 26.3)

7. Hitung panas dihasilkan

8. Hitung panas dibuang

9. Panas yang dihasilkan harus sama dengan panas yang dibuang, bila lebih besar maka
pilih bantalan jenis lain atau digunakan dengan pendinginan air.

12
13
14

Anda mungkin juga menyukai