II.Klasifikasi bantalan.
Pada umumya bantalan dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu :
A.Berdasarkan gerakan bantalan terhadap poros.
1. Bantalan Gelinding.
Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar
dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola, rol, dan rol bulat.
1
2.Bantalan Luncur.
Pada bantalan ini terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan karena
permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan perantaraan lapisan
pelumas.
2
B.Berdasarkan arah beban terhadap poros.
1.bantalan Radial.
Arah beban yang ditumpu bantalan ini adalah tegak lurus sumbu.
2.Bantalan Aksial.
Arah beban bantalan ini sejajar dengan sumbu poros.
3
Berdasarkan sudut kontak bantalan dengan jurnal :
1.Full Journal Bearing.
Ketika sudut kontak bantalan dengan jurnal aalah 360 derajat.
2.Partial Journal Bearing.
Ketika sudut kontak bantalan dengan jurnal adalah 120 derajat. Jenis
bantalan ini memiliki gesekan yang lebih kecil dari full journal bearing, dan
hanya dapat digunakan untuk beban satu arah.
Bantalan jurnal parsial umumnya ditemukan pada as kereta api dan
mobil.
Bantalan Jurnal penuh dan parsial dapat disebut sebagai bantalan izin
karena diameter jurnalnya lebih rendah dari bantalannya.
3.Fitted Bearing.
Ketika bantalan jurnal parsial tidak memiliki izin yaitu diameter jurnal
dan bantalan yang sama , maka bantalan disebut bantalan pas ( Fitted
Bearing).
menurut ketebalan lapisan pelumas antara bantalan dan jurnal, bantalan
luncur juga dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1.Bantalan film tebal (Thick film bearing).
Bantalan film tebal adalah dimana permukaan kerja bantalan
benar-benar terpisah dari satu sama lain dengan pelumas. Jenis bantalan ini
juga sering disebut bantalan pelumas hidrodinamik.
2.Bantalan film tipis (Thin film bearing).
Bantalan film tipis adalah bantalan yang dilapisi pelumas, tapi sebagian
permukaan kerja masih saling menghubungi. Bantalan ini juga sering
disebut bantalan dilumasi terbatas.
3.Bantalan tanpa film (zero film bearing).
Bantalan ini beroperasi tanpa pelumas apapun.
4.Bantalan dengan pelumas bertekanan hidrostatik atau eksternal.
Bantalan ini dapat mendukung beban yang stabil tanpa gerak relatif antara
jurnal dan bantalan. Hal ini dicapai dengan cara memaksa pelumas
bertekanan eksternal antar anggota.
4
IV.Hidrodinamika pelumasan bantalan.
Berikut ini adalah asumsi dasar yang digunakan dalam teori
hidrodinamika pelumasan Bantalan :
1.Pelumas mematuhi hukum newton tentang viskositas aliran fluida.
2.Tekanan disumsikan konstan sepanjang ketebalan film.
3.Pelumas disumsikan bersifat incompressible Fluid.
4.Viskositas diasumsikan konstan sepanjang film.
5.Alirannya satu dimensi (dengan kemungkinan kebocoran samping
diabaikan).
5
VI.Tipe Pelumasan.
Berdasarkan derajat pemisahan permukaan oleh pelumas, secara umum
modus pelumasan dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
full-film lubrication, mixed film lubrication, dan boundary lubrication.
6
Jika permukaan bawah dijaga tetap diam dan permukaan atas digerakkan
dengan kecepatan U, maka pelumas akan mengalami geseran. Gradient
kecepatn akan menyebabkan distorsi sebesar β=dx/dy. Tegangan geser yang
terjadi pada elemen fluida pelumas. Adalah proporsional dengan laju
geseran yaitu :
Dimana n(efisiensi cari dewek) adalh viskositas jika tebal film h konstan
maka gradient kecepatan du/dy = u/h= konstan jadi gaya yang diperlukan
untuk menggerakkan plat adalah tegangan diklikan luas permukaan yaitu :
Pada gambar 11.14 ditunjukan bantalan luncur dengan sitem kordinat yang
pusatnya terletak pada tepi bantalan. dalam analisis ini dianggap bahwa
bantalan dalam keadaan diam sedangkan journal bergerak. Dari gambar
tersebut juga diketahui adanya kecepatan tangen sial U untuk bantalan dan
7
kecepatan tangensial t 2 untuk jurnal. Perhatikan bahwa arahnya berbeda
akibat adanya eksentrisitas. T 2 kemudian diurai menjadi 2 komponen yaitu
U 2 pada arah x dan V 2 pada arah y. karena sudut antara T 2 dan U 2s sangat
kecil sehingga nilai kosinusnya mendekati 1 maka dapat diasumsikan
bahwa U 2 = T 2 adapun adanya komponen V 2 pada arah y diakibatkan oleh
menutup atau membukanay celah h pada saat berotasi sehingga V 2 = delta
h/delta x
Dimana U = Ut + U2
8
Solusi long bearing :
Persamaan diatas hanya bisa dipecahkan secara numeric. Raimondi dan
boyd menemukan metode pemecahannya yang menggunakan berbagai
grafik. Namun reynold kemudian menemukan solusi pendek untuk
9
Solusi Short Bearing
Dalam dunia modern, bantalan panjang (long bearing) sangat jarang
digunakan karena beberapa alas an seperti batasan dimensi, pengangkutan,
dsb. Rasio I/ d pada bantalan modern biasanya adalah sekitar seperermpat
sampai satu. Solusi long bearing mengasumsikan bahwa tidak ada
kebocoran pelumas samping pada bantalan, namun pada rasio I/d, yan kecil
ini, kebocoran samping dapat merupakan faktor yang sangat signifikan.
Ocvirk dan Dubois, memecahkan persamaan reynold yang melibatkan
faktor kebocoran samping.
10
Persamaan ini disebut sebagai solusi ocvirk atau solusi short bearing.
Persamaan ini biasanya dievaluasi untuk teta cari dewek =0 sampai π
dengan mengasumsikan tekana sama dengan 0npada belahan sisi yang lain.
Distribusi tekana p pada arah z adalah parabolik dan puncaknya pada
tengah panjang bantalan l dan 0 pada z kurang lebih 1/2 . tekana p
bervariasi secara non linear pada seluruh teta dan memuncak pada kuadran
2.
Nilai teta maks pada p maks dapat dihitung denaga persamaan :
Dan nilai p maks dapat ditemukan dengan mensubstitusikan z=0 dan teta=
teta maks pada solusi short bearing
Sudut antara arah gaya p dengan sumbu teta=π digambarkan sebagai
diameter besar sudut lambing d i a me t e r dapat dicari dengan
menggunakan persamaan:
11
Dan besarnya gaya resultan p sebgai fungsi parameter bantalan sebagai
berikut:
Dimana kc adalah parameter tak berdimensi yang merupakan fungsi dari
rasio eksentrisitas:
Kemudian dengan mensubtitusikan U=πdn, dan c sama dengan c2/2, dapat
diperoleh:
12
Perhatikan bahwa persamaan diatas = persamaan petrof untuk journal
konsentrik, torsi tanpa beban, T 0. Dapat dibentuk rasio torsi stasionery pada
bantalan eksentrik terhadap torsi tanpa beban sebagai berikut.
Rugi-rugi daya teta pada bantalan dapat dihitung dari rotating rokoe Tr dan
kecepatan rotasi n’
Adapun koefisien gesekan pada bantalan dapat ditentukan pada rasio antar
gaya geser tangensial dan gaya normal yang bekerja P.
13
metal contact. Pada kondisi pembebanan yang ditentukan. Faktor beban
design- bilangan OCVIRK.
Pendekatan yang baik untuk memecahkan persoalan perancangan ini
dilakukan dengan melakukan faktor beban. Tak berdimensi dengan yang
digunakan untuk memplot dan menghitung parameter bantalan yang lain.
Persamaan gaya resulltan pada solusi short bearing dapat disusun ulang
untuk memyediakan faktor beban ini, sebagai berikut :
14
Adapun perhitungan parameter-parameter bantalan lain dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan-persamaan diatas.
Prosedur perancangan beban dan kecepatan biasanya sudah diketahui, jika
poros sudah dirancang untuk beban dan defleksi tertentu maka diameternya
akan diketahui. Adapun panjang atau rasio I/d harus dipilih dengan
pertimbangan pengemasannya. Semakin besar rasio I/d maka akan
memberikan tekanan lapisan pelumas yang lebih rendah. Rasio clearance
didefisinikan sebagai Cd/d. biasanya rasio clearance ini berkisar antara
0,001-0,002 dan kadang kadang sampai mencapai 0,003. Semakin besar
rasio clearance akan meningkatkan faktor beban. Semakin besar bilangan
ovrick akan memberikan eksentrisitas, tekanan, dan torsi yang lebih besar
tetapi peningkatannya akan semakin kecil pada bilangan nilai ovrick yang
semakin besar.
15
Keuntungan rasio clearance adalah aliran pelumas yang semakin besar yang
akan megakibatkan pendinginan yang semakin cepat. Adapun rasio I/d yang
semakin besar akan memerlukan rasio clearance yang lebih besar untuk
mencegah metal to metal contact akibat defleksi poros. Bilangan ovrick
dapat dipilih, sedangkan viskositas pelumas yang diperluka dapat dihitung
dengan persamaan-persamaan yang sesuai. Jika dimensi poros belum
ditentukan, diameter dan panjang bantalan dapat diliterasi dengan
menggunakan bilangan ovrick yang diasumsikan. Jenis pelumas dipilih
dengan trial and error dan viskositasnya dicari dengan menggunakan
temperature operasi yang diasumsikan dengan menggunakan grafik pada
16
Rasio tekanan dan rasio torsi vs bilangan orvick untuk bantalan pendek.
Pemilihan bilangan ovrick mempunyai efek yang signifikan terhadap
rancangan. Untuk itu B.B Dubois telah menawarkan beberapa panduan
dengan menyarankan nilai bilangan orvick O N = 30(epsilon 0,82) sebagai
batas atas untuk pembebanan moderate O N = 60( epsilonnya 0,90) sebagai
batas untuk kondisi pembebanan Heavy dan O N = 90(epsilon 0,93) sebagai
batas untuk kondisi pembebanan Severe.pada bilangan ovrick yang lebih
besar dari 30 harus diberikan perhatian ekstra untuk mengcontrol toleransi
pembuatan, defleksi dan surface finishing. untuk pembuatan bantalan
secara umum akan lebih baik bila bilangan ovrick dijaga dibawah 30.
17
VII. Sifat Pelumas
Meskipun terdapat banyak sifat prinsip yang sebuah pelumas sebaiknya
lolos, tetapi berikut ini penting dari titik pandang subjek yang dilumasi.
1. Viskositas
Ini adalah ukuran penting derajat fluiditas (daya alir) dari sebuah
cairan. Ini adalah sifat fisik melalui bentuk dimana sebuah oli
membentuk, mempertahankan dan memberikan ketahanan terhadap
pemisahan lapisan bantalan di bawah tekanan dan panas. Semakin
besar panas dan tekanan, semakin besar pula viskositas diperlukan
dari sebuah pelumas untuk mencegah penipisan dan penyemprotan
keluar dari pelapisan. Viskositas pelumas diukur oleh saybolt
universal viscometer. Ini menentukan waktu yang di tentukan untuk
sebuah volume standar dari oli pda temperature tertentu untuk
mengalir dibawah ketinggian tertentu melalui sebuah tube (tabung)
diameter dan panjang standar. Untuk mengubah saybolt universal
viscositas dalam second keviskositas absolut (dalam centipoise)
rumusan berikut ini bisa digunakan.
18
2. Oilines (kebasahan oleh oli)
Ini adalah sifat kesatuan dari pelumas dan permukaan bantalan
dalam kon-tak. Ini adalah ukuran kualitas pelumas dibawh kondisi
batas dimana metal dasar terhadap metal dicegah hanaya oleh
lapisan yang terserap. Tidak ada ukuran yang mutlak daru oiliness.
3. Spesifik grafity
Saat ini tidak mempunyai hubungan terhadap nilai pelumasan tetapi
berguna dalam mengubah viskositas kinematic ke viskositas
absolut. Secara matematika viskositas absolut = ρ x viskositas
kinematic (dalam centistokes)
Dimana : ρ = spesifik grafity dari oli
Spesifik grafity dari kebanyakan oli pada 15.5 c bervariasi dari 0,86
sampai 0.95. spesifik grafity pada tiap temperature yang lain t bisa
diperoleh dari persamaan berikut ini :
19
Angka karakteristik dan modulus bantalan journal
Koefisien gesek dalam design bantalan adalah sangat penting,
karena ini memberikan sebuah cara untuk menentukan kerugian
tenaga (power) karena gesekan bantalan. Ini telah ditunjukan oleh
percobaan bahwa koefisen gesek untuk bantalan jurnal berpelumas
penuh adalh sebuah fungsi dari tiga variabel yaitu:
i) ZN / p
Ii) d /c
Iii) l / d
Oleh karena itu koefisien gesek bisa dinyatakan sebagai,
μ = Ø [ ZN /p, d /c l / d ]
Dimana :
μ = koefisien gesek
Ø = hubungan fungsional
Z = viscositas absolut pelumas dalam centipoise
N = kecepatan journal dalam rpm
P = tekanan bantalan pada luasan proyeksi bantalan
L = panjang bantalan [ cm ]
D = diameter bantalan [ cm ]
C = perbedaan diameter bishing dan diameter journal [ cm ]
20
yang diikuti oleh sebuah penurunan tempeatu bantalan yang akan
mengangkat viskositas z
Koefisien gesek bantalan journal
Untuk menentukan koefisen gesek untuk bantalan jurnal penuh yang
dilumasi dengan baik hubungan emprik berikut ini didasarkan pada
data eksperimental biasa digunakan.
Koefisien gesek,
Μ = 33 / 1010 [ ZN / p ] [ d / c ] + k
21
5) Jika panjang journal sama dengan diameter journal maka bantalan
dikatakan sebagai bantalan persegi (square bearing ). Sebaliknya jika I/D <
1 maka disebut short bearing dan jika I/D>1 maka disebut long bearing.
6) Karena kebocoran samping pelumas dari bantalan, maka tekanan dalam
lapisan adalah atmosfer pada ujung bantalan. Tekana rata-rata akan menjadi
lebih tinggi untuk bearing panjang dari pada bearing pendek atau square.
Oleh karna itu dari titik pandang kebocoran samping sebuah bearing
dengan ratio I/D yang besar lebih disukai. Bagaiomanapun persyaratan
ruang, toleransi, manufaktur dan defleksi poros lebih baik dipenuhi dengan
bearing pendek. Nilai i/d bisa diambil 1 sampai 2 untuk mesin industri
umum. Dalam bantalan poros engkol ratio sering diambil kurang dari 1.
Hg = μ W V [Kg.m/menit]
Hg = μ W V / J [kcal/menit]
μ = koefisien gesek
V = keceatan penggesekan
N = kecepatan journal
22
bantalan. Bagaimanapun untuk desain bantalan yang baik luas pembuangan
panas sebenarnya dapat dinyatakan dalam istilah luas proyeksi dari journal.
Nilai rata-rata dari C untuk bantalan journal bisa diambil sebagai beriukut
Ini telah ditunjukan dalam percobaan bahwa temperatur dari bantalan (tb)
kira-kira ditengah tengah antara temperatur lapisan oli (t0) dan temperatur
udara luar
Catatan:
1.Untuk deasin bantalan yang baik temperatir lapisan oli sebaiknya tidak
lebih dari 60 derajat celcius jika tidak viskositas oli menurun secara cepat
dan operasi bantalan akan menderita. Temperatur lapisan oli sering kali
disebut operating temperatur bantalan.
2.Jika temperatur lapisan oli lebih tinggi maka bantalan tersebut
didinginkan oleh sirkulasi air melaui lilitan yang dibentuk dalam bantalan.
3.Massa oli untuk embuang panas yang dibangkitkan pada bantalan dapat
diperoleh melaui penyamaan panas yang dibangkitkan terhadap panas yang
dikeluarkan oleh oli.
23
Pro sed u r d esain b an talan jo urnal
Prosedur ini dapat dipakai dalam mendesain bantalan journal ketika beban
bantalan, diameter, dan kecepatan poros dketahui.
1.Tentukan panjang bantalan dengan memilih ratio I/d dari tabel.
2.Periksa tekana bantalan p= W/id dari tabel untuka angka yang mungkin
memenuhi.
3.Asumsikan sebuah pelumas dari tabel dan temperatur operasinya.
4.Temperatur ini sebaiknya berada diantara 26,5 dan 60 derajat celcius
dengan 82 derajat celcius sebagai temperatur tinggi untuk seperti turbin
uap.
5.Tentukan nilai operasi dari ZN/p untuk temperatur bantalan yang
diasumsikan dan periksa nilai ini dengan nilai yang berhbungan dalam tabel
untuk menentukan kemungkinan menjaga operasi lapisan fluid.
6.Asumsikan kelonggaran ratio c/d
7.Tentuika koefisien gesek dengan menggunakan hubungan yang
didiskusikan dalam paragraf sebelumnya.
8.Tentuikan panas yang dibangkitkan dengan persamaan dalam paragraf
sebelumnya.
9.Tentukan panas yang dibuang dengan memenuhi persamaan pada
paragraf sebelumnya.
10.Tentukia kesetimbangan thermal untuk melihat bahwa panas yang
dibuang menjadi paling tidak sama dengan panas yang dibangkitkan.
Dalam kasus panas yang dibangkitkan lebih besar dari panas yang dibuang,
maka bearing harus dirancang ulang atau secara artifisial didinginkan
dengan air.
Bantalan journal Solid
Bantalan solid adalah bentuk palimnhg sedrhana dari bantalan journal. Ini
dari sebuah blok besi tuang dengan lubang utnukmporos yang memberikan
running fit (suaian jalan putar). Bagian bawah dari blok tersebut diperlebar
untuk embentuk plat dasar atau alas dengan dua lubang untuk rumah baut
untuk mengencangkannya pada rangka mesin. Kerugian utama dari bearing
ini adalah :
24
1.Tidak ada bagian penyesuaian jika aus.
2.Poros harus lolos masuk kedalam bearing secara aksial.
Karena tidak ada bagian penyesuaian keausan, oleh karena itu tipe bantalan
ini digunakan jika kecepatan poros tidak sangat tinggi dan poros hanya
membawa beban ringan.
Bantalan Bu sh in g
Bantalan bushing adalah bantalan solid yang diperbaiki denga disediakan
sebuah bush dari perunggu atau metal gun. Sisi luar dari bush adalah
suiaian yang bergerak dalam lubang dari casting, sementara itu sisi
dalamnya adalah suaian jalan putar untuk poros. Ketika bush terauskan,
maka akan mudah digantikan. Dalam bantalan kecil, gaya geseknya sendiri
menahan bantalan pada posisinya tetapi utnuk poros yang memindahkan
power yang tinggi digunakan baut tanam untuk mencegah rotasi dan
pergeseran dari bushing.
Bantalan belah (split) atau p l u mme r b lo k
Sebuah bantalan split digunakan untuk poros yang berputar pada kecepatan
tinggi dan membawa beban berat.
Sebuah bantalan split terdiri dari landasan besi tuang yang disebut juga blok
atau pedestal, metal senjata atau phosphor bronze brasses, bushing yang
dibuat dalam dua bagian dan sebuah tutup besi tuang. Du a bagian dari
perunggu ditahan bersama oleh sebuah tutup dengan baut baja dan mur.
Kadang kadang shim / ganjal tipis disisipkan antara tutup dan landasan
untuk mengatur penyesuaian karena keausan. Ketika bagian bawah aus,
satu atau dua shim dilepaskan dan kemudian ditutup dikencangkan melauim
baut.
Brases disediakan dengan collar atau flange pada kedua sisi untuk
mencegah gerakan aksial. Untuk mencegah putarannya bersama poros,
empat metoda berikut biasa digunakan :
25
1.Penyempitan diberikan pada sisi.
2.Sebuah tonjolan sempit dibuat pada bagian atas , yang pas bagian dalam .
Lubang oli ditembuskan melaui snug atau tonjolan menggunakan bor.
3.Dibuat tangga segi empat pada sisi luar dan mereka dibuat untuk sesuai
dengan bagian dalam lubang yang berkaitan .
4.Tangga dibuat oktagonal pada sisi luar dan mereka dibuat untuk sesuai
dengan bagian dalam lubang berkaitan.
D e s a i n tu tu p d a n b an talan b au t
Ketika digunakan bantalan split, tutup bantalan dikencangkan pada bagian
atas. Beban biasanya dibawa oleh bantalan , bukan tutup, teteapi dalam
beberapa kasus, misalnya ujung bantalan penghubung split dalam mesin
uap kerja ganda, beban dapat dipertimbangkan datang pada tutup ari
bantalan. Oleh karena itu tutup dan baut yang menahan kebawah harus
didesain untuk beban penuh. Tutup bantalan umunya diarahkan sebagai
beam yang didukung secara sederhana , didukung olehg penahan baut
kebawah dan dibebani pada pusat.
Pastikan
W = beban yang didukung pada pusat.
A = jarak antara pusat untuk penahan kebawah
L = panjang bantalan
T = ketebalan tutup
Kita tahu bahwa momen bending pada pusat
M = W.a/4
26
Catatan:
Ketika sebuah lubang oli dibuat pada tutup, maka diameter lubang tersebut
sebaiknya dikurangkan dari panjang bantalan.
Tutup bantalan tersebut sebaiknya juga diteliti untuk kekakuannya.
Kita tahu unutk beam yang didukung sederhana yang dobebani pada pusat
maka defleksinya
3
Δ = W.A 48 E.I
T = 0,63 a 3 √W / Ei δ
27
Ini bisa dicatat bahwa bantalan footstep sulit untuk melumasi ketika oli
terhisap keluar dari pusat oleh gatya sentrifugal.
Dalam merancang, ini dianggap bahwa tekanan adalah tersebar seragam ke
seluruh permukaan bantalan.
Pastikan :
W = beban yang dipindahkan diatas permukaan bantalan
R = radius permukaan bantalan / poros
A = luas penampang permukaan bantalan
P = tekanan bantalan per satuan luas permukaan bantalan antara permukaan
yang menggores
μ = koefisien gesek
N = kecepatan poros [rpm]
28
Pastikan :
W= beban yang dipindahkan diatas permukaan bantalan
N= jumlah collar
R= radius luar collar
r = radius dalam collar
A = penampang permukaan bantalan
P= tekanan bantalan, per satuan luas permukaan bantalan antara bantalan
yang bergesekan.
N = kecepatan poros [rpm]
μ= koefisien gesek
29
Ringkasan
Contoh Soal
1. Rancanglah sebiah bantalan journal untuk pompa sentrifugal dari
data-data berikut ini :
Beban pada journal = 4300 [kg]
Diameter journal = 15 [cm]
Kecepatan = 900 [rpm]
Temperatur sekeliling = 15,5 derajat celcius
Jenis oli = SAE 10
Jawab :
Diketahui : Beban pada journal = 4300 [kg]
Diameter journal = 15 [cm]
Kecepatan = 900 [rpm]
Temperatur sekeliling = 15,5 derajat celcius
a. Menentukan panjang bantalan, kita temukan dari tabel 5.3 bahwa
rasio I/d untuk pompa sentrifugal dari 1 sampai 2 diasumsikan =
1,6
Jadi I = 1,6 x d
= 1,6 x 15 = 24 [cm]
b. Kita tahu bahwa tekanan bnatalan,
p=W/Ixd
= 4000 / 24 x 15 = 11,1 [kg/cm2]
30
Karena tekanan bantalan untuk pompa sentrifugal bervariasi dari 7
sampai 14 [kg/cm 2 ], oleh karena itu ini aman.
= 0,0055
g. Panas yang dibangkitkan
H g = µ x W x V / J [kcal/menit]
= µ x W / J {π x d x N / 100} [kcal/menit]
= 21,85 [kcal/menit]
Dimana : V = π x d x N / 100 [m/menit]
h. Panas yang dibuang
H d = C x A (tb - ta) [kcal/menit]
= C x l x d (tb - ta) [kcal/menit]
Kita tahu bahwa,
31
tb - t a = ½ (t o - t a )
= 1/2 (55 – 15,5) = 19,75 derajat celcius
Dan untuk bantalan berventilasi,
Ternyata panas yang dibangkitkan lebih besar dari pada panas yang dibuang
sehingga menunjukan bahwa bantalan menjadi panas. Oleh karena itu
bantalan sebaiknya dirancang ulang dengan mengambil t0 = 65 derajat
celcius atau bantalan sebaiknya didinginkan secara artifisial oleh air.
32