Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PRAKTIKUM TEKNIK PERAWATAN MEKANIK

Di jalankan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Perawatan Mekanik yang
dibimbing oleh :

Bapak Munir

Disusun oleh :

Achmad Zahri (171234001)

Adnan Rahmadi R (171234002)

Aqil Murtadho (171234003)

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Jl. Gegerkalong Hilir, Ds. Ciwaruga Kotak, Bandung. Telp (022) 2013789

Homepage : www.polban.ac.id E-mail : polban@polban.ac.id

2019
Pengertian Bearing
Bantalan (Bearing) diperlukan untuk menumpu poros berbeban, agar dapat
berputar atau bergerak bolak-balik secara kontinyu serta tidak berisik akibat adaya
gesekan. Posisi bantalan harus kuat, hal ini agar elemen mesin dan poros dapat bekerja
dengan baik. Pada suatu peralatan/mesin dapat dipastikan bahwa terdapat banyak
komponen yang bergerak baik dalam bentuk gerakan angular maupun gerakan linear.
Gerakan relative antar komponen mesin akan menimbulkan gesekan, dimana gesekan
ini dapat menurunkan efisiensi mesin, meningkatnya temperatur, keausan, dan
berbagai efek negatif lainya. Gesekan antara komponen mesin tersebut dapat
diminimalkan dengan menggunakan bantalan atau bearing. Terdapat dua jenis
mekanisme yang digunakan bantalan dalam mengatasi gesekan yaitu mekanisme
sliding dan mekanisme rolling. Untuk mekanisme sliding, dimana terjadi gerakan
relatif antar permukaan, maka penggunaan pelumas memegang peranan yang sangat
penting. Sedangkan mekanisme rolling, dimana tidak boleh terjadi gerakan relatif
antara pemukaan yang berkontak, peran pelumas lebih kecil. Bentuk pelumas dapat
berupa gas, cair maupun padat.

Tipe bearing dan penerapannya

Bearing yang beredar sekarang terdiri dari berbagai macam bentuk dengan
kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hal yang perlu diketahui dalam pemilihan
bearing antara lain :
 Mengetahui kemungkinan penyebab terjadinya kesalahan dan akibatnya.
Bearing yang telah rusak akan menimbulkan bunyi yang berisik. Dengan
mengetahui dan memahami penyebab kesalahan dan kesalahannya dapat
digunakan sebagai dasar untuk mengatasi masalah selanjutnya.
 Mengetahui standar bearing, hal ini untuk memudahkan
pemesanan/pembeliannya jika ada penggantian bearing.

Jenis-jenis bearing antara lain :


1. Single row groove ball bearings
2. Double row self aligning ball bearingss
3. Single row angular contact ball bearings
4. Double row angular contact ball bearings
5. Double row barrel roller bearings
6. Single row cylindrical bearings
7. Tapered roller bearings
8. Single direction thrust ball bearings
9. Double direction thrust ball bearings
10. Ball and socket bearings
Secara umum jenis bearing dibagi berdasarkan jenis diatas, namun pada kenyataannya
bentuk dan ukurannya pun bervariasi. Keadaan ini biasanya disebutkan dalam katalog
yang dibuat oleh pabrik yang bersangkutan.

Variasi-variasi itu biasanya adalah :


 Diameter poros
 Lubang bearing cincin dalam
 Lebar bearing
 Seal
 Cara pasang

Pemeriksaan bearing
Untuk memastikan apakah bearing harus diganti atau tidak sangatlah
diperlukan pemeriksaan yang akurat. Cara yang paling mudah adalah mendengarkan
suaranya ketika peralatan beroperasi, atau bias juga dengan membandingkannya
dengan yang baru.
Langkah pemastian bias dilakukan dalam 3 tahap, yaitu :
 Pemeriksaan visual
 Pembersihan
 Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan visual
Pada pemeriksaan ini yang perlu diperiksa yaitu dari sisi samping dan permukaan
kerja dari tanda-tanda keausan. Disamping itu dapat juga memeriksa geram / kotoran
yang terjadi dengan meraba atau melihat grease yang ada di bearing.

Pembersihan
Sebelum pemeriksaan fisik dilakukan, perlu dibersihkan terlebih dahulu dengan cara
menghilangkan semua kotoran yang ada di bearing.
Pembersihan dapat dilakukan secara manual yaitu dengan kuas atau lap.
Pemeriksaan fisik
Yang dimaksud disini meliputi pemeriksaan tanda-tanda keausan dan tanda
kerusakan fisik yang dibandingkan dengan bearing baru. Pemeriksaan tersebut antara
lain :
1. Bunyi
Pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara memegang cincin dalam kemudian diputar
cincin luarnya. Rasakan dengan perasaan dan bandingkan dengan bearing baru.

2. Pengukuran celah
Pemeriksaan celah dapat dilakukan dengan perasaan dengan cara digoyang kea rah
aksial atau diukur dengan feeler gauge, kemudian bandingkan dengan standar aksial
yang diijinkan.

3. Tanda kerusakan normal fatique


Tanda ini menunjukkan bahwa bearing sudah melebihi umur yang telah ditentukan.
Jika pada bearing sudah terdapat tanda normal fatique, maka bearing harus diganti.

4. Kesalahan pemasangan pada rumah bearing


Flaking (flek) yang terdapat pada sisi yang bertolak belakang, disebabkan oleh rumah
bearing yang oval. Untuk mengatasinya, rumah bearing digerinda lagi.

5. Tanda kerusakan karena kotoran pada rumah bearing


Jika pada saat pemasangan terdapat kotoran pada bearing, maka permukaan lintasan
cincin dalam akan terlihat tanda-tanda goresan.

6. Tanda kerusakan keretakan


Jika beban yang terjadi tidak ditumpu penuh oleh bearing, cincin luar dan cincin
dalam tidak akan mampu menahan beban dan akan terjadi keretakan

7. Tanda kerusakan creep


Kerusakan creep pada sisi bearing, terjadi karena ketidaktepatan toleransi suaian
antara cincin dalam dengan poros atau cincin luar dengan lubangnya, hal ini
menyebabkan bearing akan bergeser.

8. Kerusakan freeting
Freeting terjadi karena sebagian sisi cincin luar suaiannya longgar, sehingga terjadi
penggeseran ketika berputar. Hal ini dapat disebabkan karena porosnya lentur.
Shaft 1

702

133,2 435,6 133.,2


2

Shaft 2

701

138,25 424,5 138,25


2
1. Alat yang digunakan

NO NAMA ALAT SPESIFIKASI/UKURAN


1 Alat bantu 1 buah
2 Kunci L 3 buah
3 Kunci Pas ring 19 x 19 1 buah
4 Kunci ring 17 x 19 1 buah
5 Bantalan as/ blok V kayu 2 buah
6 Palu besi 1 buah
7 Jangka sorong 1 buah
8 Penggaris 1 buah
9 Cat Acrylic 1 buah
10 Filler Gauge 1 buah
11 Pitch Gauge 1 buah
12 Tang potong 1 buah
13 Tang Snap Ring 1 buah

2. Komponen pada poros 1

N Nama Komponen Kode/ukuran


O
1 Shaft
Shaft diameter (mm) 50,1
Shaft lenght(mm) 702
2 Bearing Housing 1.1
Bearing housing code 505 L
Bearing housing high (bottom to centre)(mm) 63,85
Hole diameter (mm) 61
Bearing housing thickness(mm) 50
Diameter baut pada bearing housing (mm) 12
Pitch ulir baut pada bearing housing(mm) 1,75
Kode bahan baut pada bearing housing 4.6
Kekuatan tarik maksimum pada bearing housing 460
(N/mm2)
Standart kekencangan baut pada bearing housing(Nm) 28,4
3 Bearing 1.1
Bearing code 50
Bearing type Bantalan luncur belah
Bearing outer diameter (mm) 60
Bearing hole diameter (mm) 50
Bearing minimum thickness (mm) 2,6
Bearing flange thickness (mm) 5,55
Bearing lenght (mm) 55,4
Standart radial clearence (μm) 0,03 – 0,05
Actual radial clearence (μm) 0,05
4 Bearing housing 1.2
Bearing housing code 505 L
Bearing housing high (bottom to centre)(mm) 63,85
Hole diameter (mm) 60,6
Bearing housing thickness(mm) 49,45
Diameter baut pada bearing housing (mm) 12
Pitch ulir baut pada bearing housing(mm) 1,75
Kode bahan baut pada bearing housing 4.6
Kekuatan tarik maksimum pada bearing housing 460
(N/mm2)
Standart kekencangan baut pada bearing housing(Nm) 28,4
5 Bearing 1.2
Bearing code 50
Bearing type Bantalan luncur belah
Bearing outer diameter (mm) 60
Bearing hole diameter (mm) 50
Bearing minimum thickness (mm) 2,8
Bearing flange thickness (mm) 5,2
Bearing lenght (mm) 54,95
Standart radial clearence (μm) 0,03 – 0,05
Actual radial clearence (μm) 0,05

3. Komponen pada poros 2

N Nama Komponen Kode/ukuran


O
1 Shaft
Shaft diameter (mm) 50,2
Shaft lenght(mm) 701
2 Bearing Housing 2.1
Bearing housing code 505 L
Bearing housing high (bottom to centre)(mm) 62
Hole diameter (mm) 60
Bearing housing thickness(mm) 49,55
Diameter baut pada bearing housing (mm) 12
Pitch ulir baut pada bearing housing(mm) 1,75
Kode bahan baut pada bearing housing 4.6
Kekuatan tarik maksimum pada bearing housing 460
(N/mm2)
Standart kekencangan baut pada bearing housing(Nm) 28,4
3 Bearing 2.1
Bearing code 50
Bearing type Bantalan luncur belah
Bearing outer diameter (mm) 60
Bearing hole diameter (mm) 50
Bearing minimum thickness (mm) 4,1
Bearing flange thickness (mm) 5
Bearing lenght (mm) 55
Standart radial clearence (μm) 0,03 – 0,05
Actual radial clearence (μm) 0,05
4 Bearing housing 2.2
Bearing housing code 505 L
Bearing housing high (bottom to centre)(mm) 63,2
Hole diameter (mm) 60
Bearing housing thickness(mm) 50
Diameter baut pada bearing housing (mm) 12
Pitch ulir baut pada bearing housing(mm) 1.75
Kode bahan baut pada bearing housing 4.6
Kekuatan tarik maksimum pada bearing housing 460
(N/mm2)
Standart kekencangan baut pada bearing housing(Nm) 28,4
5 Bearing 2.2
Bearing code 50
Bearing type Bantalan luncur belah
Bearing outer diameter (mm) 60
Bearing hole diameter (mm) 50
Bearing minimum thickness (mm) 3
Bearing flange thickness (mm) 5
Bearing lenght (mm) 55,5
Standart radial clearence (μm) 0,03 – 0,05
Actual radial clearence (μm) 0,05
4. Contact Image

No Nama Standard Aktual


Komponen
1 Bearing 1.1

a Rumah Right
bantalan dan
bearing bagian
belakang*yan
g diolesi blue
prussion
permukaan

b Poros dengan
permukaan
bantalan
*yang diolesi
blue prussion
pada
permukaan

No Nama Standard Aktual


Komponen
1 Bearing 1.2

a Rumah Right
bantalan dan
bearing bagian
belakang*yan
g diolesi blue
prussion
permukaan
b Poros dengan
permukaan
bantalan
*yang diolesi
blue prussion
pada
permukaan

N Nama Standard Aktual


o Komponen
1 Bearing 2.1

a Rumah Right
bantalan dan
bearing
bagian
belakang*yan
g diolesi blue
prussion
permukaan

b Poros dengan
permukaan
bantalan
*yang diolesi
blue prussion
pada
permukaan

N Nama Standard Aktual


o Komponen
1 Bearing 2.2
a Rumah Right
bantalan
dan bearing
bagian
belakang*y
ang diolesi
blue
prussion
permukaan

b Poros
dengan
permukaan
bantalan
*yang
diolesi blue
prussion
pada
permukaan

5. Instalasi

No Nama Komponen Standard Aktual


1 Levelling poros 1 0.06 mm/m or (center) Center
2 Levelling poros 2 0.06 mm/m or (center) Center
3 Ketidaksejajaran poros 0.5 mm 0,667 mm
Hari/Tanggal : Jum’at, 18 Oktober 2019

No NIM Nama Kelas TTD


1 171234001 Achmad Zahri 3TPKM
2 171234002 Adnan Rahmadi R 3TPKM
3 171234003 Aqil Murtadho 3TPKM

Instruktur

(.................................................................)

NIP :

Anda mungkin juga menyukai