BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
katup isap (KI) dan katup buang (KB) dan digantikan oleh lubang isap dan lubang
buang. Secara teoritis, pada berat dan displacement yang sama, motor bakar 2
langkah menghasilkan daya 2 kali lipat dari daya motor bakar 4 langkah, tetapi
pada kenyataannya tidak demikian karena efisiensinya lebih rendah akibat
pembuangan gas buang yang tidak komplit dan pembuangan sebagian bahan
bakar bersama gas buang akibat penggunaan sistem lubang. Tetapi melihat
konstruksinya yang lebih simpel dan murah serta memiliki rasio daya-berat dan
daya-volume yang tinggi maka motor bakar 2 langkah cocok untuk sepeda motor
dan alat-alat pemotong.
campuran udara bahan bakar pada motor bensin atau udara pada motor diesel akan
masuk ke dalam silinder.
0 0
Dalam siklus udara standar langkah buang (1-0), dan langkah isap (0-1) tidak
diperlukan karena fluida kerja udara tetap berada didalam silinder. Apabila
tekanan gas dan volume silinder secara bersamaan pada setiap posisi torak dapat
diuraikan maka dapat digambarkan siklus aktual motor bensin yang bentuknya
seperti ditunjukkan pada gambar.
1. Torsi
Torsi merupakan kecenderungan suatu gaya untuk memutar suatu benda
terhadap suatu sumbu, titik tumpu, atau pivot.
Nilai torsi dapat diperoleh melalui persamaan berikut (Petrovsky. N, 99) :
𝑇=𝐹𝑥𝑙 [2.1]
Pi . Vd . D . n . L
Ni = [2.2]
0,45 . z
Tx n
Ne = [2.3]
716,2
𝑁𝑒𝑜 = 𝑘 . 𝑁𝑒
749 273+ 𝜃
𝑘= √ [2.4]
𝑃𝑎 − 𝑃𝑤 293
𝑃𝑤 = 𝜑 . 𝑃𝑠
𝑁𝑚 = Ni – Ne [2.5]
0,45 . 𝑁𝑒𝑜 . 𝑧
𝑀𝐸𝑃 = 𝑃𝑒 = [2.6]
𝑉𝑑 . 𝑛 . 𝑖
Ni
ηi = 632 . 100% [2.7]
Qb
Ne
ηe = 632 . 100% [2.8]
Qb
Efisiensi Mekanis
Efisiensi termal mekanis adalah perbandingan daya efektif dengan daya
indicator (Ibid, 60).
Ne
ηm = 100% [2.9]
Qi
Efisiensi Volumetrik
Efisiensi volumetric adalah perbandingan jumlah pemasukan udara segar
yang sebenarnya dikompresikan didalam silinder mesin yang sedang
bekerja dan jumlah volume langkah pada tekanan dan temperature udara
luar (Ibid, 31).
Gs . z . 60
ηv = 100% [2.10]
γ . n . Vd . i
Rentang besar putaran dalam pengujian tersebut mulai dari putaran minimum
sampai melewati kondisi besar daya maksimum mesin.
3. Rasio Kompresi relatif kecil, umumnya antara 8:1 hingga 12:1 (bisa lebih bisa
kurang)
4. Tenaga (power) dan torsi (torque) baru bisa dicapai pada rpm yang lebih
tinggi dari mesin diesel
5. Tenaga maksimum (max. power) lebih tinggi dari mesin diesel, namun torsi
puncak (peak torque) lebih rendah dari mesin diesel
6. Mampu dioperasikan pada rpm tinggi
7. Akselerasi terasa lebih baik daripada mesin diesel
8. Getaran dan suara yang dihasilkan mesin bensin lebih halus dari mesin diesel
9. Polusi yang dihasilkan terlihat lebih bersih dari mesin diesel, meskipun sama-
sama beracun
10. Material mesin bensin tidak sekokoh dan seberat mesin bensin
2.4.2 Hubungan Daya Indikatif, Daya Mekanis, dan MEP terhadap Putaran
Sumber : Maleev,(1985).
Gambar 2.8 : Grafik Hubungan putaran dengan daya, dan MEP.
a. Hubungan Daya Indikatif dengan Putaran
Pada grafik hubungan daya indikasi dengan putaran terlihat bahwa kurva
yang awalnya naik setelah mencapi titik tertentu kurva tersebut akan cenderung
menurun. Dikarenakan semakin cepat putaran maka daya yang hilang akibat
gesekan juga semain besar sehingga menyebabkan penurunan daya indikasi.