Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“Powder Metallurgy (Metallurgi Serbuk)”

DISUSUN OLEH :

NAMA : Muhammad Alif Ryan Nugroho


NIM : 201754014
KELAS : 2A
MATA KULIAH : Material Teknik
PROGDI : Teknik Mesin

UNIVERSITAS MURIA KUDUS


Gondangmanis Bae,PO Box 53,Kudus,Jawa Tengah
Telp ( 0291 )438229, Fax ( 0291 )438229, Email: muria@umk.ac.id

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Proses Manufaktur ini tepat pada

waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dalam perkuliahan Proses Manufaktur

semester awal. Makalah ini membahas mengenai Proses Metalurgi Serbuk.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak dosen,serta teman-teman S1

program studi teknik mesin.

Penulis berharap makalah ini dapat memberi manfaat kepada pembaca dan utamanya

kepada  penulis sendiri. Penulis menyadari, bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan

pada makalah ini. Hal ini Karena keterbatasan kemampuan dari penulis. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna

penyempurnaan makalah ini.

Kudus, 30 April 2018

2
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pasir besi merupakan sumber daya alam yang banyak terdapat di Indonesia. Pasir besi
banyak ditemukan di pantai selatan Pulau Jawa dan salah satunya di daerah Kulon Progo.
Pasir besi dapat dimanfaatkan dalam industri baja karena pasir besi banyak
mengandung besi (Fe) sebagai bahan baku pembuatan baja. Pasir besi juga banyak
mengandung mineral-mineral magnetik seperti magnetit (Fe3O4), hematit (α – Fe2O3), dan
maghemit (ɣ - Fe2O3) sehingga pasir besi dapat digunakan di dalam industri lain. Magnetit
dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan tinta kering / toner yang biasa digunakan di
dalam mesin fotokopi dan printer laser. Maghemit adalah bahan utama pembuatan pita kaset.
Ketiga mineral tersebut juga dapat digunakan dalam industri pembuatan magnet permanen.
Dalam pengolahannya, logam atau serbu logam memiliki berbagai macam cara, salah
satunya yaitu metalurgi serbuk, dimana metalurgi serbuk sendiri merupakan teknik
pengolahan logam untuk menghasilkan produk komersial dengan menggunakan serbuk
logam melalui proses penekanan dan pemanasan (sinter). Serbuk dapat terdiri dari campuran
serbuk logam dengan serbuk non-logam.
Proses produksi logam secara metalurgi serbuk sudah cukup dikenal sekitar abad ke –
18. Namun pada saat itu logam yang paling banyak diproduksi dengan proses ini sebatas
emas dan perak. Hal itu mungkin dikarenakan logam ini memilki sifat komersial yang tinggi
dan membutuhkan waktu yang paling lama dalam prosesnya. Dan ketika mesin pres tekan
mulai dipergunakan, yakni pada sekitar tahun 1870, metalurgi serbuk berkembang kepada
bahan-bahan logam lainnya.
I.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud proses metalurgi serbuk ?
2. Bagaimana proses metalurgi serbuk ?
3. Apa kelebihan dan kekurangan metalurgi serbuk ?
4. Apa saja Pengaplikasian Metallurgi serbuk?

I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian metalurgi serbuk
2. Untuk mengetahui tata cara proses metalurgi serbuk
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metalurgi serbuk

3
BAB II
PEMBAHASAN

I.1. Sejarah Metalurgi Serbuk


Proses produksi logam secara metalurgi sebrbuk sudah cukup dikenal sekitar
abad ke – 18. Namun pada saat itu logam yang paling banyak diproduksi dengan
proses ini sebatas emas dan perak. Hal itu mungkin dikarenakan logam ini memilki
sifat komersial yang tinggi dan membutuhkan waktu yang paling lama dalam
prosesnya. Dan ketika mesin pres tekan mulai dipergunakan, yakni pada sekitar tahun
1870, metalurgi serbuk berkembang kepada bahan-bahan logam lainnya.

I.2. Defenisi Metalurgi Serbuk


Metalurgi serbuk adalah suatu kegiatan yang mencakup pembuatan benda
komersial, baik yang jadi atau masih setengah jadi (disebut kompak mentah), dari
serbuk logam melalui penekanan. Proses ini dapat disertai pemanasan akan tetapi
suhu harus berada dibawah titik cair serbuk. Pemanasan selama proses penekanan
atau sesudah penekanan yang dikenal dengan istilah sinter menghasilkan pengikatan
partikel halus. Dengan demikian kekuatan dan sifat-sifat fisis lainnya meningkat.
Produk hasil metalurgi serbuk dapat terdiri dari produk campuran serbuk berbagai
logam atau dapat pula terdiri dari campuran bahan bukan logam untuk meningkatkan
ikatan partikel dan mutu benda jadi secara keseluruhan. Kobalt atau jenis logam
lainnya diperlukan untuk mengikat partikel tungsten, sedang grafit ditambahkan pada
serbuk logam bantalan untuk meningkatkan kwalitas bantalan.
Serbuk logam jauh lebih mahal harganya dibandingkan dengan logam padat
dan prosesnya, yang hanya dimanfaatkan untuk produksi massal sehingga
memerlukan die dan mesin yang mahal harganya. Harga yang cukup mahal ini dapat
dibenarkan berkat sifat-sifat khusus yang dimiliki benda jadi. Beberapa produk hanya
dapat dibuat melalui proses serbuk; produk lainnya mampu bersaing dengan proses
lainnya karena ketepatan ukuran sehingga tidak diperlukan penyelesaian lebih lanjut.

4
I.2 Kelebihan & Kekurangan
Kelebihan metalurgi serbuk antara lain:

 Mampu digunakan untuk membuat komponen berukuran kecil atau sangat kecil.
 Mampu memproduksi komponen jadi (net shape) atau komponen hampir jadi (near
net shape) secara massal.
 Mampu mengurangi bahkan menghilangkan proses lanjutan (karena proses metalurgi
serbuk langsung menghasilkan komponen jadi atau komponen hampir jadi).
 Tidak banyak membuang material. Sekitar 97% material serbuk dapat dikonversi
menjadi produk jadi (sehingga hanya sekitar 3% yang terbuang). Bila dibandingkan
dengan proses pengecoran, metalurgi serbuk tidak membutuhkan sprue, runner, dan
riser. Pada proses pengecoran; sprue, runner, dan riser merupakan limbah yang
nantinya akan dilebur kembali.
 Beberapa jenis logam (seperti tungsten) sulit dikerjakan/dibentuk dengan proses lain,
namun mudah dikerjakan/dibentuk dengan proses metalurgi serbuk. Sebagai contoh
tungsten filament pada bola lampu pijar yang dibuat dengan metalurgi serbuk.
 Beberapa logam paduan dan cermet tidak dapat diproduksi dengan metode lain,
namun dapat diproduksi dengan metalurgi serbuk.
 Dimensi produk hasil metalurgi serbuk lebih akurat dibanding produk hasil
pengecoran (pada metalurgi serbuk penyimpangannya lebih kecil).
 Metode produksi metalurgi serbuk dapat dilakukan secara otomatis.

Kekurangan metalurgi serbuk antara lain:

 Peralatan metalurgi serbuk mahal.


 Serbuk logam mahal.
 Penyimpanan dan pengangkutan logam berwujud serbuk lebih sulit.
 Memerlukan kelonggaran antara komponen (benda kerja) dengan cetakan.
Kelonggaran dimaksudkan supaya benda kerja dapat dikeluarkan dari cetakan.
 Variasi berat jenis material pada sebuah komponen dapat menimbulkan masalah,
khususnya pada komponen dengan geometri yang kompleks.

I.3 Cara pembuatan serbuk

Ada beberapa cara dalam pembuatan serbuk antara lain: decomposition, electrolytic
deposition, atomization of liquid metals, mechanical processing of solid materials.

1.      Decomposition, terjadi pada material yang berisikan elemen logam. Material akan
menguraikan/memisahkan elemen-elemennya jika dipanaskan pada temperature yang cukup

5
tinggi. Proses ini melibatkan dua reaktan, yaitu senyawa metal dan reducing agent. Kedua
reaktan mungkin berwujud solid, liquid, atau gas.

2.      Atomization of Liquid Metals, material cair dapat dijadikan powder (serbuk) dengan cara
menuangkan material cair dilewatan pada nozzel yang dialiri air bertekanan, sehingga
terbentuk butiran kecil-kecil.

3.      Electrolytic Deposition, pembuatan serbuk dengan cara proses elektrolisis yang biasanya
menghasilkan serbuk yang sangat reaktif dan brittle. Untuk itu material hasil electrolytic
deposition perlu diberikan perlakuan annealing khusus. Bentuk butiran yang dihasilkan oleh

6
electolitic deposits berbentuk dendritik.

4.      Mechanical Processing of Solid Materials, pembuatan serbuk dengan cara


menghancurkan material dengan ball milling. Material yang dibuat dengan mechanical
processing harus material yang mudah retak seperti logam murni, bismuth, antimony, paduan
logam yang relative keras dan britlle, dan keramik.
Dari sekian proses pembuatan serbuk, proses yang banyak dipakai adalah proses atomisasi.

7
I.4 Aplikasi Metalurgi Serbuk

Metalurgi serbuk dapat digunakan untuk membuat komponen antara lain:

1. pahat sisip

2. pad rem

3.sprocket

8
4.fastener

5.bearing

9
BAB III
PENUTUP

I.1 Kesimpulan
Sesuai dengan uraian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai Metalurgi
Serbuk sebagai berikut : Metallurgi serbuk adalah proses dimana pembuatan komersial jadi
atau setengah jadi dengan mencampurkan beberapa jenis logam atau unsur tertentu sesuai
dengan kebutuhanya, Melalui proses Penekanan yang disertai Pemanasan akan tetapi suhu
tersebut di bawah titik cair serbuk

I.2 Saran
1.  Kita sebagai enggineer bangsa sepatutnya mengetahui proses-proses dalam pembuatan
suatu logam.
2.  Kita harus mengembangkan teknik-teknik dalam pembuatan logam, agar pembuatan logam
lebih efektif dan efesien.
3. Kita harus mencari inovasi baru di bidang perkakas, supaya membuat angsa kita
diperhitungkan oleh negara lain.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://teknikmesinmanufaktur.blogspot.co.id/2015/02/metalurgi-serbuk.html

http://shafwandi08.blogspot.co.id/2011/02/metalurgi-serbuk.html

http://shafwandi08.blogspot.co.id/2011/02/metalurgi serbuk.html.

Anonim.2007.”Laporan Tugas Akhir Powder Metallurgy”.Surabaya: ITS (Institut Teknologi


Surabaya
Anonim.”Metalurgi Serbuk”. 22 November 2015. http://teknikmesinmanufaktur
.blogspot.co.id /2015/02/metalurgi-serbuk.html
Harum.”Pemrosesan Serbuk Logam”. 22 November 2015. http://harumdjaya.
blogspot.com/2010/06/processing-of-powder-metals-pemprosesan.html.
Syafwandi.”Resume Mata Kuliah Pengetahuan Bahan Metalurgi Serbuk”. 22 November
2015.

11

Anda mungkin juga menyukai