DISUSUN OLEH :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Proses Manufaktur ini tepat pada
waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dalam perkuliahan Proses Manufaktur
Penulis berharap makalah ini dapat memberi manfaat kepada pembaca dan utamanya
kepada penulis sendiri. Penulis menyadari, bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan
pada makalah ini. Hal ini Karena keterbatasan kemampuan dari penulis. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna
2
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pasir besi merupakan sumber daya alam yang banyak terdapat di Indonesia. Pasir besi
banyak ditemukan di pantai selatan Pulau Jawa dan salah satunya di daerah Kulon Progo.
Pasir besi dapat dimanfaatkan dalam industri baja karena pasir besi banyak
mengandung besi (Fe) sebagai bahan baku pembuatan baja. Pasir besi juga banyak
mengandung mineral-mineral magnetik seperti magnetit (Fe3O4), hematit (α – Fe2O3), dan
maghemit (ɣ - Fe2O3) sehingga pasir besi dapat digunakan di dalam industri lain. Magnetit
dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan tinta kering / toner yang biasa digunakan di
dalam mesin fotokopi dan printer laser. Maghemit adalah bahan utama pembuatan pita kaset.
Ketiga mineral tersebut juga dapat digunakan dalam industri pembuatan magnet permanen.
Dalam pengolahannya, logam atau serbu logam memiliki berbagai macam cara, salah
satunya yaitu metalurgi serbuk, dimana metalurgi serbuk sendiri merupakan teknik
pengolahan logam untuk menghasilkan produk komersial dengan menggunakan serbuk
logam melalui proses penekanan dan pemanasan (sinter). Serbuk dapat terdiri dari campuran
serbuk logam dengan serbuk non-logam.
Proses produksi logam secara metalurgi serbuk sudah cukup dikenal sekitar abad ke –
18. Namun pada saat itu logam yang paling banyak diproduksi dengan proses ini sebatas
emas dan perak. Hal itu mungkin dikarenakan logam ini memilki sifat komersial yang tinggi
dan membutuhkan waktu yang paling lama dalam prosesnya. Dan ketika mesin pres tekan
mulai dipergunakan, yakni pada sekitar tahun 1870, metalurgi serbuk berkembang kepada
bahan-bahan logam lainnya.
I.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud proses metalurgi serbuk ?
2. Bagaimana proses metalurgi serbuk ?
3. Apa kelebihan dan kekurangan metalurgi serbuk ?
4. Apa saja Pengaplikasian Metallurgi serbuk?
I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian metalurgi serbuk
2. Untuk mengetahui tata cara proses metalurgi serbuk
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metalurgi serbuk
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
I.2 Kelebihan & Kekurangan
Kelebihan metalurgi serbuk antara lain:
Mampu digunakan untuk membuat komponen berukuran kecil atau sangat kecil.
Mampu memproduksi komponen jadi (net shape) atau komponen hampir jadi (near
net shape) secara massal.
Mampu mengurangi bahkan menghilangkan proses lanjutan (karena proses metalurgi
serbuk langsung menghasilkan komponen jadi atau komponen hampir jadi).
Tidak banyak membuang material. Sekitar 97% material serbuk dapat dikonversi
menjadi produk jadi (sehingga hanya sekitar 3% yang terbuang). Bila dibandingkan
dengan proses pengecoran, metalurgi serbuk tidak membutuhkan sprue, runner, dan
riser. Pada proses pengecoran; sprue, runner, dan riser merupakan limbah yang
nantinya akan dilebur kembali.
Beberapa jenis logam (seperti tungsten) sulit dikerjakan/dibentuk dengan proses lain,
namun mudah dikerjakan/dibentuk dengan proses metalurgi serbuk. Sebagai contoh
tungsten filament pada bola lampu pijar yang dibuat dengan metalurgi serbuk.
Beberapa logam paduan dan cermet tidak dapat diproduksi dengan metode lain,
namun dapat diproduksi dengan metalurgi serbuk.
Dimensi produk hasil metalurgi serbuk lebih akurat dibanding produk hasil
pengecoran (pada metalurgi serbuk penyimpangannya lebih kecil).
Metode produksi metalurgi serbuk dapat dilakukan secara otomatis.
Ada beberapa cara dalam pembuatan serbuk antara lain: decomposition, electrolytic
deposition, atomization of liquid metals, mechanical processing of solid materials.
1. Decomposition, terjadi pada material yang berisikan elemen logam. Material akan
menguraikan/memisahkan elemen-elemennya jika dipanaskan pada temperature yang cukup
5
tinggi. Proses ini melibatkan dua reaktan, yaitu senyawa metal dan reducing agent. Kedua
reaktan mungkin berwujud solid, liquid, atau gas.
2. Atomization of Liquid Metals, material cair dapat dijadikan powder (serbuk) dengan cara
menuangkan material cair dilewatan pada nozzel yang dialiri air bertekanan, sehingga
terbentuk butiran kecil-kecil.
3. Electrolytic Deposition, pembuatan serbuk dengan cara proses elektrolisis yang biasanya
menghasilkan serbuk yang sangat reaktif dan brittle. Untuk itu material hasil electrolytic
deposition perlu diberikan perlakuan annealing khusus. Bentuk butiran yang dihasilkan oleh
6
electolitic deposits berbentuk dendritik.
7
I.4 Aplikasi Metalurgi Serbuk
1. pahat sisip
2. pad rem
3.sprocket
8
4.fastener
5.bearing
9
BAB III
PENUTUP
I.1 Kesimpulan
Sesuai dengan uraian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai Metalurgi
Serbuk sebagai berikut : Metallurgi serbuk adalah proses dimana pembuatan komersial jadi
atau setengah jadi dengan mencampurkan beberapa jenis logam atau unsur tertentu sesuai
dengan kebutuhanya, Melalui proses Penekanan yang disertai Pemanasan akan tetapi suhu
tersebut di bawah titik cair serbuk
I.2 Saran
1. Kita sebagai enggineer bangsa sepatutnya mengetahui proses-proses dalam pembuatan
suatu logam.
2. Kita harus mengembangkan teknik-teknik dalam pembuatan logam, agar pembuatan logam
lebih efektif dan efesien.
3. Kita harus mencari inovasi baru di bidang perkakas, supaya membuat angsa kita
diperhitungkan oleh negara lain.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://teknikmesinmanufaktur.blogspot.co.id/2015/02/metalurgi-serbuk.html
http://shafwandi08.blogspot.co.id/2011/02/metalurgi-serbuk.html
http://shafwandi08.blogspot.co.id/2011/02/metalurgi serbuk.html.
11