Anda di halaman 1dari 10

Rantai (Chain Drive)

Gambar 1. Roller Chain

Rantai (roller chain) biasanya dibuat dari baja berkekuatan tinggi sehingga lebih mampu dalam
mentransmisikan torsi dengan nilai yang tinggi. Rantai bisa mentrasmisikan tenaga (power) dan
putaran hingga 6000 rpm. Pada putaran yang lebih tinggi, pengaruh putaran antara rangkaian rantai
dengan gigi sprocket menghasilkan bunyi berisik sehingga hal ini merupakan kekurangan dari rantai.
Rantai memiliki banyak jenis sebagaimana terlihat pada Tabel 2. Jenis rantai yang palling banyak
digunakan adalah roller chain yang digunakan untuk mentransmisikan tenaga dan diaplikasikan pada
conveyor. Roller chain terbuat dari satu rangkaian yang terdiri dari side plates, pins,
bushes dan rollers sebagaimana terlihat pada Gambar 4.
Tabel 1. Perbandingan Performa antara Rantai, Belt dan Roda Gigi

Gambar 2. Simple Chain Drive


Gambar 3. Triplex Sprocket

Gambar 4. Roller Chain Components

Conveyor chain (rantai konveyor) dirancang secara khusus untuk peralatan konveyor dan memiliki
karakteristik pitch yang panjang, diameter roller yang besar serta memiliki kekuatan tarik yang
tinggi. Penggunaan dari rantai konveyor tergantung dari beban yang dibawa oleh konveyor dan
biasanya berbentuk lurus dan kecepatan yang relatif rendah. Bentuk dari rantai konveyor
diperlihatkan pada Gambar 5.

Gambar 5. Conveyor Chain

Leaf chain terdiri dari satu rangkaian pin yang dihubungkan pada bagian sisi plat sebagaimana
terlihat pada Gambar 6. Leaf chain secara umum digunakan untuk penyeimbang beban seperti pada
rantai transmisi.

Gambar 6. Leaf Chain

Silent chain (juga dinamakan inverted tooth chain) memiliki gigi-gigi yang terbentuk dari rangkaian
plat sebagaimana terlihat pada Gambar 7. Silent chain bisa beroperasi pada kecepatan tinggi jika
dibandingkan dengan roller chain.

Gambar 7. Silent Chain


Arah putaran relatif pada rantai adalah sangat penting untuk kerja rantai yang efektif. Gambar 8
memperlihatkan layout rantai yang direkomendasikan dan bisa diaplikasikan. Idler
sprocket digunakan untuk mengencangkan bagian rantai yang kendor pada rantai dengan center
distance yang panjang atau ketika rantai dipasang vertikal.

Gambar 8. Chain Drive Layouts

Tahap awal ketika akan menggunakan rantai sebagai media untuk mentransmisikan tenaga adalah
memilih jenis rantai sebagaimana dirangkum pada Gambar 9 berikut.

Gambar 9. Jenis-jenis Rantai

Tahap selanjutnya adalah merancang layout dari rantai (chain drive) dan memilih komponen standar
yang tersedia pada produsen rantai. Metode yang akan dijelaskan berikut ini adalah untuk roller
chain. Prosedur untuk memilih jenis rantai lain bisa ditemukan pada katalog produk.

Metode yang akan digunakan untuk memilih rantai (roller chain) berikut adalah berdasarkan power
rating charts untuk rantai yang menjamin operasional rantai hingga 15.000 jam dengan asumsi
pemasangan rantai yang tepat, pengoperasian yang tepat dan pelumasan yang memadai dan benar.
Tahap-tahap memilih rantai tersebut adalah:

1. Menentukan besar tenaga (power) yang akan ditransmisikan.

2. Menentukan kecepatan putar pada driving dan driven shaft.

3. Menentukan karakteristik dari driving dan driven shaft seperti jenis putaran, pembebanannya
lembut atau menerima beban kejut dan contoh lainnya.

4. Memilih center distance yang secara normalnya berada pada rentang 30 hingga 50 kali chain
pitch.

5. Memilih speed ratio. Hal ini tergantung dari ukuran standar sebagaimana tertulis pada Tabel 2.
Idealnya sprocket harus memiliki gigi minimum sebanyak 19 buah. Untuk high speed drives yang
menerima beban sementara, jumlah minimum gigi pada sprocketadalah 25. Harus dicatat
bahwasanya jumlah gigi sprocket tidak boleh melebihi 114.

Tabel 2. Chain reduction ratios as a function of the standard sprocket


6. Menentukan application factor dan tooth factor. Tabel 3 memperlihatkan nilai
dari application factor (f1). Tooth factor dihitung dengan menggunakan rumus f2 = 19/N1.
Diasumsikan bahwasanya selection rating charts berdasarkan sprocket dengan jumlah gigi 19.

Tabel 3. Application Factor

7. Menghitung selection power. Selection power = power × f1 × f2

8. Memilih chain drive pitch. Menggunakan power speed rating charts sebagaimana terlihat pada
Gambar 10. Pitch yang paling kecil harus dipilih dengan alasan faktor ekonomis. Jika power yang
harus ditransmisikan oleh rantai lebih besar maka bisa menggunakan multistrand
chain seperti duplex (two strands), triplex (three strands) hingga decuplex (10 strands).
Gambar 10. British standard chain drive ratings

9. Menghitung panjang rantai dengan menggunakan persamaan di bawah ini.


dimana

L adalah jumlah pitches


N1 adalah jumlah gigi pada driving sprocket
N2 adalah jumlah gigi pada driven sprocket
C adalah center distance (m)
p adalah chain pitch (m)

10. Menghitung exact center distance dengan menggunakan persamaan:

11. Menentukan metode pelumasan.

Rantai harus selalu terlindung dari kotoran sehingga rantai harus dilumasi dengan
menggunakan nondetergent mineral-based oil. Untuk kebanyakan aplikasi, multigradeSAE20/50
cocok digunakan sebagai pelumas untuk rantai. Ada lima jenis pelumasan yaitu manual application,
drip feed, bath, stream dan dry lubrication. Grease lubricationtidak direkomendasikan digunakan
untuk rantai kecuali untuk rantai yang beroperasi dengan sangat lambat. Untuk menjamin
supaya grease bisa melumasi bagian kerja dari rantai, grease tersebut harus dipanaskan terlebih
dahulu sehingga menjadi cair dan rantai dibenamkan ke dalam grease. Proses ini harus diulangi
secara reguler setiap kali melakukan servis rantai. Untuk dry lubrication, pelumas padat memiliki
karakteristik mudah menguap sehingga ketika digunakan pada rantai alat pelumas melumasi rantai
dan kemudian menguap. Rantai tersebut terlumasi tetapi kering ketika disentuh. Aplikasi dari dry
lubrication adalah pada pengolahan makanan (food processing), lingkungan yang berdebu dan
penanganan bahan pakaian.
Gambar 11. Chain Lubrication Methods

Anda mungkin juga menyukai