Suspensi &
Stabilizer
Offering B3
Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktik
Sistem Chasisyang dibimbing oleh bapak
Windra Irdrianto
By :
Niken Renaweni
Noor Fauzi
9/9/2018
SISTEM SUSPENSI & STRABILIZER
MAKALAH
OFFRING B3
Disusun oleh :
Niken Renaweni (160513609697)
Noor Fauzi (160513609629)
Nur Alamsyah Surya Negara (160513609683)
Ragil Insan Maulana (160513609679)
Fakultas Teknik
Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
9 September 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kenyamanan berkendara sudah menjadi tuntutan bagi para pengendara
maupun penumpang. Kondisi ideal yang ingin diperoleh dalam kenyamanan adalah
dalam kabin kendaraan yang diam ditempat walaupun ada gangguan yang disebabkan
ketidak rataan jalan. Tetapi kondisi ini tidaklah mungkin dicapai, sehingga
pendekatan yang ditempuh adalah meminimumkan efek gangguan yang berupa
ketidak rataan jalan dengan memasang sistem suspensi independen diantara roda dan
kendaraan.
Sistem suspensi independen pada kendaraan memegang peranan penting
dalam memperoleh kenyamanan, selain dapat mempengaruhi kestabilan kendaraan
dan daya lekat ban pada jalan, sistem suspensi independen berfungsi juga untuk
mengurangi getaran pada kabin kendaraan yang disebabkan oleh ketidak rataan jalan.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu sebagai
berikut:
1. Pengertian serta fungsi sistem suspensi dan stabilizer ?
2. Komponen apa saja yang terdapat pada sistem suspensi dan stabilizer ?
3. Bagaimana cara kerja sistem suspensi dan stabilizer?
4. Apa saja jenis - jenis suspensi pada kendaraan ?
5. Teknologi apa saja yang digunakan pada suspensi ?
6. Bagaimana cara mengidentifikasi masalah pada sistem suspense dan stabilizer ?
C. TUJUAN
Adapun tujuan yang hendak dicapai setelah mempelajari makalah ini, yaitu
sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dan fungsi sistem suspensi secara umum.
2. Mahasiswa dapat mengetahui komponen yang terdapat pada suspense dan
stabilizer.
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja sistem suspensi dan stabilizer.
4. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis suspensi dan stabilizer pada kendaraan.
5. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami teknologi yang digunakan dalam
sistem suspensi dan stabilizer.
6. Mahasiswa dapat mengetahui cara mengidentifikasi masalah pada sistem suspensi
dan stabilizer
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sistem Suspensi
2. Stabilizer
Adapun fungsi dari Sway Bar ini antara lain adalah sebagai berikut :
b. Strut Bar
Komponen stabilizer mobil yang kedua adalah strut bar. Pada umumya
strut bar ini adlaah prodak after market an biasanaya dijual terpisah
dengan sway bar. Komponen yang satu ini biasanya digunakan untuk
balapan, tetapi apda prodak tertentu dibuat juga untuk kendaraan harian.
Strut bar ini dipasang di atas melintasi mesin mobil yang konon
tersambung dengan kaki – kaki depan mobil tersebut ( biasanya di
gunakan pada mobol yang memiliki mesin di depan )
Adapun fungsi dari Strut Bar ini antara lain adalah sebagai berikut :
Suspensi Independen
Suspensi independen adalah istilah untuk sistem suspensi
mobil yang memungkinkan setiap roda pada poros yang sama untuk
bergerak secara vertikal (yaitu bereaksi terhadap gundukan di jalan)
independen ( bebas ) tidak bergantung satu sama lain. Perhatikan
bahwa "independen" mengacu pada gerakan atau jalur pergerakan roda
/ suspensi.Adalah umum untuk sisi kiri dan kanan dari suspensi untuk
dihubungkan dengan anti-roll bar atau mekanisme seperti lainnya.
Biasanya suspensi independen ini digunakan pada roda mobil
penumpang atau truk kecil.Tetapi sekarang suspensi bebas banyak
digunakan juga pada roda belakang mobil penumpang.Pada suspensi
independen roda-roda kiri dan kanan tidak dihubungkan secara
langsung pada poros tunggal.Kedua roda bergerak secara bebas tanpa
saling mempengaruhi.Dengan demikian, gangguan terhadap sebuah
roda ditanggulangi hanya roda itu saja.
Sifat-sifat suspensi independen :
Gerakan salah satu roda tidak mempengaruhi roda lain
Konstruksi agak rumit
Membutuhkan sedikit tempat
Jarak roda dan geometri roda berubah saat pemegasan
Titik berat kendaraan dapat rendah (nyaman dan aman)
Pegas dapat dikonstruksi lembut (pegas tidak membantu mengantar
gerakan roda)
Perawatan lebih sulit
Keuntungan :
Kwalitas mengendarai lebih baik dan memiliki kemampuan
singgung jalan yang lebih baik ( road holding)
Kerugian :
Konstruksi sulit
c) Berdasarkan tipe pegas jenis suspense dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Pegas ulir (coil spring), dikenal juga dengan nama 'per keong',
jenis yang digunakan adalah pegas ulir tekan atau pegas ulir
untuk menerima beban tekan.
2. Pegas daun (leaf spring), umumnya digunakan pada kendaraan
berat atau niaga dengan sistem suspensi dependen.
3. Pegas puntir atau dikenal dengan nama pegas batang torsi
(torsion bar spring), umumnya digunakan pada kendaraan
dengan beban tidak terlalu berat.
d) Jenis – jenis suspensi independen :
1. Jenis Mac Pherson
Fungsi jenis Mac Pherson adalah sebagai kombinasi dari pegas,
peredam kejutan dan pivot kemudi. Suspensi tipe ini tidak
memiliki lengan atas, sehingga konstruksinya lebih sederhana
dari pada tipe double wishbone.Tipe ini dapat diservis dengan
lebih mudah karena memiliki komponen yang lebih sedikit.
Umumnya digunakan pada suspensi depan kendaraan FF (front
engine front drive) .
2. Tipe Mac Pherson Dengan lower arm berbentuk L
Suspensi jenis ini banyak digunakan pada kendaraan mesin
depan penggerak belakang. Keuntungannya dapat menahan
gaya dari arah samping maupun arah depan belakang sehingga
tidak memerlukan strut bar.
3. Tipe Semi – Trailing Arm
Pada umumnya jenis ini memiliki konstruksi yang sederhana
dan tidak memerlukan banyak tempat.Biasanya jenis ini
digunakan pada kendaraan roda belakang dan mobil
penumpang.Jenis ini dirancang untuk meningkatkan kekakuan
dengan memperlihatkan beban dari samping dan memperkecil
alignment yang terjadi pada saat roda bergerak ke atas dan
bawah.
4. Jenis Strut Dua Link
Jenis ini digunakan pada mobil mesin depan dan penggerak
roda depan. Konstruksi jenis ini sangat sederhana dengan 2
buah suspensi arm dan sebuah strut rod di tiap rodanya.
5. Tipe Double Wisbone dengan pegas koil
Terdiri atas upper dan lower arm yang menopang roda dan
knuckle yang menghubungkan lengan-lengan. Lengan-lengan
menerima gaya longitudinal dan latitudinal, memungkinkan
pegas untuk menopang beban vertical saja. Pada tipe ini banyak
digunakan untuk kendaraan jenis FR (front engine rear drive).
6. Tipe Double Wisbone dengan pegas Batang torsi
Suspensi tipe ini bagian depan batang torsi dibubungkan ke
upper arm, bagian belakang batang torsi di hubungkan ke body.
Sehingga penyetelan tinggi kendaraan lebih mudah. Tipe ini
banyak digunakan untuk truk kecil
Apabila roda kanan dan kiri bergerak ke atas dan ke bawah secara
bersamaan dengan arah dan jarak yang sama, stabilizer bar harus bebas dari
puntiran. Umumnya pada saat kendaraan membelok, pegas roda bagian luar
(outer spring) tertekan dan pegas roda bagian dalam (inner) mengembang.
Akibatnya stabilizer bar akan terpuntir karena salah satu ujungnya tertekan ke
atas dan ujung lainnya bergerak ke bawah. Batang stabilizer cenderung
menahan terhadap puntiran. Tahanan terhadap puntiran ini berfungsi
mengurangi body roll dan memelihara body dalam batas kemiringan yang
aman.
E. Teknologi yang Digunakan dalam Sistem Suspensi dan Stabilizer.
Ada banyak teknologi suspensi independen yang digunakan diantaranya
adalah:
1. Swing axle
Swing axlea dalah tipe sederhana suspensi independen yang dirancang dan
dipatenkan oleh Edmund Rumpler pada tahun 1903. Ini adalah penemuan
revolusioner di industri otomotif, yang memungkinkan roda untuk bereaksi
terhadap penyimpangan dari permukaan jalan, Aplikasi Kendaraan pertama
digunakan pada Rumpler Tropfenwagen (yang kemudian ditiru oleh
Mercedes 170), Superior Standard dan Volkswagen Beetle. Ayunan jenis
inipada awalnya digunakan pegas daun dan peredam kejut (shock
absorber). Selain itu juga juga digunakan dalam pesawat generasi awal ( th
1910 atau sebelumnya), seperti Sopwith dan Fokker.
2. Sliding Pillar
Sliding Pillar merupakan bentuk suspensi independen untuk mobil
ringan.Dimana poros dan perakitan roda melekat pada tiang vertikal atau
yang bisa bergeser keatas dan ke bawah (seperti rel), Selain bergerak keatas
dan kebawah juga diberi gerakan memutar. Suspensi Sliding pilar
independen pertama kali digunakan oleh Decauville pada tahun 1898,
tercatat pertama contoh suspensi depan independen pada kendaraan
bermotor. Suspensi sliding pilar juga telah digunakan oleh beberapa
produsen cyclecar, pembuat Tracta Perancis, dan beberapa kendaraan
prototipe.
3. Mac Pherson strut
Pada tahun 1949 Earle S. MacPherson mempatenkan MacPherson strut.
Suspensi MacPherson strut adalah sistem suspensi depan yang paling
banyak digunakan, terutama dalam mobil asal Eropa. Suspensi
MacPherson strut menggabungkan shock absorber dan coil spring menjadi
satu kesatuan. Hal ini akan mengakibatkan sistem suspensi yang lebih
kompak dan ringan yang dapat digunakan untuk kendaraan front-wheel
drive. karena desain lebih sederhana maka suspensi ini ongkos produksi/
pembuatannya murah. dibandingkan dengan suspensi model double
wishbone atau multi link.
Selain itu karena sederhana maka membuat kendaraan lebih kompak
karena tidak terlalu banyak makan tempat.Sehingga banyak digunakan
untuk kendaraan berpenggerak front wheel drive. Sedangkan
Kelemahannya karena hanya ditopong langsung oleh shockabsorber maka
handling dan getaran akan langsung tersa di pengemudi, walau dewasa ini
pihak perancang dari pabrikan sudah berusaha memperbaiki kekurangan
tersebut.
4. Upper and lower A-arm (Double wishbone)
Suspensi Double Wishbone, juga dikenal sebagai suspensi A-lengan,
adalah jenis umum lain suspensi independen depan. Meskipun ada
beberapa kemungkinan konfigurasi yang berbeda, desain ini biasanya
menggunakan dua lengan berbentuk wishbone untuk memegangi roda.
Setiap wishbone, yang memiliki dua posisi mounting frame dan satu di
roda, shock absorber dan coil spring digunakan untuk menyerap getaran.
Suspensi double wishbone memungkinkan kontrol yang lebih besar atas
sudut camber roda, Suspensi ini lebih stabil, dan sedikit efek goyang yang
akhirnya memberikan kemudi lebih konsisten (pure handling). Dengan
karakteristik ini, Suspensi double-wishbone sekarang secara umum telah
dipergunakan pada mobil-mobil terutama mobil yang berdimensi lebih
besar.
5. Multi-link suspension
Suspensi multi-link adalah suspensi yang menggunakan tiga atau lebih
lengan lateral, dan satu atau lebih lengan memanjang.Definisi yang lebih
luas menganggap setiap suspensi independen memiliki 3 kelompok kontrol
atau lebih multi suspensi-link. Lengan ini tidak harus dengan panjang yang
sama, dan dapat berbentuk asimetris.
Biasanya setiap lengan memiliki sendi bola (ball joint) atau bushing karet
pada setiap ujung ujung sendinya.Beberapa desain multi-link memang
menggunakan lengan wishbone, yang memiliki dua ring di salah satu
ujungnya. Pada suspensi depan salah satu lengan lateral digantikan oleh tie-
rod, yang menghubungkan kemudi dengan hub roda.
6. Trailing arm suspension
Suspensi trailing arm, kadang-kadang disebut sebagai trailing link adalah
desain suspensi di mana satu atau lebih lengan (atau "link")
menghubungkan as roda dan sasis. Suspensi ini biasanya digunakan pada
as roda belakang.Seperti yang digunakan pada Citroën 2CV, memiliki
lengan menghubungkan as roda dan sasis.
Desain Trailing arm dalam pembuatan poros bergerak sering hanya
menggunakan dua atau tiga link dan batang Panhard untuk sebagai roda
lateral. Setiap hub roda terletak, lengan sekitar segitiga yang berporos pada
satu titik, di depan kemudi. Trailing Arm juga dibagi lagi menjadi beberapa
diantaranya semi trailing. Sebuah lengan suspensi semi-trailing adalah
suspensi independen di mana setiap hub roda terletak yang berporos pada
dua titik.Trailing arm suspensi biasanya digunakan untuk roda belakang
kendaraan.Coba anda mencari Mobil VW Beetle (VW Kodok) dan intiplah
suspensinya, dia mengunakan sistem Trailing Arm.
Stabilizer
Kondisi Stabilizer Bar saat sudah lemah/rusak ialah ketika sedang
berkendara di jalanan dengan permukaan tidak rata, bergelombang
(bumpy). Saat melintas di jalan tersebut dari bagian kaki-kaki akan
terdengar bunyi "gluduk-gluduk" yang tidak akan berhenti kecuali anda
melewati jalanan yang tertutup aspal rata. Hal ini mengindikasikan bahwa
Stabilizer Bar anda mengalami kerusakan dan sudah waktunya untuk
diganti
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
2. Prinsip kerja sistem suspensi yaitu saat roda roda menerima kejutan dari
permukaan jalan, maka akan diteruskan ke lower maupun upper arm, lalu
gaya tersebut ditahan oleh pegas dan mengakibatkan terjadinya pemendekan
dan pemanjangan pegas, kemudian gaya pemegasan diperhalus oleh peredam
getaran (shock absorber) agar tidak terjadi oksilasi berlebihan. Hal ini
memungkinkan roda roda tetap menapak pada jalan.
4. Jenis-jenis suspesi independen, yaitu tipe mac person, tipe mac pherson
dengan lower arm berbentuk L, tipe semi – trailing arm, jenis strut dua
link, tipe double wisbone dengan pegas koil dan tipe double wisbone dengan
pegas batang torsi
B. SARAN
Untuk lebih memahami/menambah wawasan pengetahuan materi tentang
suspensi independen ini, diharapkan untuk mengambil informasi sebanyak-
banaknya baik dari buku-buku maupun sumber bacaan dari jejaring sosial.
DAFTAR PUSTAKA