Teorema Green
1/29
1. Teorema Green
Review
F • r = M dx + M dy + P dz.
Jika M, N, P mempunyai derivatif parsial di dalam daerah terhubung sederhana, maka F merupakan
medan gradien jika dan hanya jika
curlF = ∇ × F = 0
atau dengan kata lain
∂M ∂N ∂P ∂M ∂N ∂P
= , = , = .
∂y ∂x ∂x ∂z ∂z ∂y
2/29
Review Bebas Lintasan
Z
Hitunglah F • r, dengan
C
3/29
Review
Definisi
• Kurva tertutup sederhana adalah kurva yang setiap titiknya dijalani tepat satu kali,
kecuali titik awal yang sekaligus menjadi titik akhir.
• Daerah (region) D dikatakan terhubung sederhana (simply connected), jika setiap kurva
tertutup sederhana C di dalam D merupakan batas daerah DC , dengan DC ⊆ D.
Selanjutnya, daerah terhubung yang tidak terhubung sederhana disebut daerah multiply
connected.
• Arah positif dimaksudkan arah berlawanan dengan jarum jam.
4/29
Teorema Green
dengan C merupakan segitiga dengan titik-titik sudut (0, 0), (2, 0) dan (2, 2).
dengan
2 p
M(x , y ) = e −x + xy 2 dan N(x , y ) = x 3 + 1 + y3
Dapat ditunjukkan bahwa F bukan medan vektor konservatif. Adakah cara lain menghitung
integral diatas?
5/29
Teorema Green
Teorema Green mengatakan bahwa perhitungan integral garis sepanjang kurva tertutup
sederhana dapat dipandang sebagai integral ganda pada daerah yang dibatasi kurva tersebut.
6/29
Bukti.
Pertama diperhatikan bahwa daerah D dapat dinyatakan dalam Tipe I maupun Tipe II.
7/29
Lanjutan Bukti.
D = {(x , y ) : c ≤ y ≤ d, x1 (y ) ≤ x ≤ x2 (y )}.
Diperoleh
ZZ Z d Z x2 (y )
∂N(x , y ) ∂N(x , y )
dA = dxdy
D
∂x c x1 (y )
∂x
Selanjutnya, ZZ Z d
∂N(x , y )
dA = [N(x2 (y ), y ) − N(x1 (y ), y )] dy .
D
∂x c
Kurva C = C1 ∪ C2 , dengan (
x = x1 (y )
−C1 : c≤y ≤d
y = y,
dan (
x = x2 (y )
C2 : c ≤ y ≤ d.
y = y,
8/29
Lanjutan Bukti.
Diperhatikan bahwa
Z Z Z d
N(x , y )dy = − N(x , y )dy = − N(x1 (y ), y ) dy .
C1 −C1 c
Dengan demikian,
Z Z Z
N(x , y )dy = N(x , y )dy + N(x , y )dy
C C1 C2
Z d Z d
= − N(x1 (y ), y )dy + N(x2 (y ), y )dy
c c
Z Z d
N(x , y )dy = [N(x2 (y ), y ) − N(x1 (y ), y )] dy .
C c
9/29
Lanjutan Bukti.
D = {(x , y ) : a ≤ x ≤ b, y1 (x ) ≤ y ≤ y2 (x )}.
Diperoleh
ZZ Z b Z y2 (x )
∂M(x , y ) ∂M(x , y )
dA = dydx
D
∂y a y1 (x )
∂y
Selanjutnya, ZZ Z b
∂M(x , y )
dA = [M(x , y2 (x )) − M(x , y1 (x ))] dx .
D
∂y a
Kurva C = C3 ∪ C4 , dengan (
x =x
C3 : a≤x ≤b
y = y1 (x ),
dan (
x =x
−C4 : a ≤ x ≤ b.
y = y2 (x ),
10/29
Lanjutan Bukti.
Diperhatikan bahwa
Z Z Z b
M(x , y )dx = − M(x , y )dx = − M(x , y2 (x )) dx .
C4 −C4 a
Dengan demikian,
Z Z Z
M(x , y )dx = M(x , y )dx + M(x , y )dx
C C3 C4
Z b Z b
= M(x , y1 (x ))dx − M(x , y2 (x ))dx
a a
Z Z b
M(x , y )dx = − [M(x , y2 (x )) − M(x , y1 (x ))] dx .
C a
11/29
Lanjutan Bukti.
12/29
Teorema Green
Contoh
(1) Luas daerah D (daerah yang dibatasi kurva C ) dapat ditentukan dengan menghitung
Z
1
− (y dx − x dy ).
2 C
Z
(2) Buktikan bahwa luas area D = − y dx .
C
x2 y2
(3) Tentukan luas ellips 2
+ 2 = 1. Diambil x = a cos θ dan y = b sin θ, 0 ≤ θ ≤ 2π.
a b
13/29
Teorema Green
Jika daerah D yang dibatasi kurva tertutup C bukan merupakan daerah terhubung sederhana,
maka D dapat dibagi menjadi beberapa daerah sederhana dengan selalu memperhatikan bahwa
daerah selalu berada di sebelah kiri arah kurva Ci , i = 1, 2, . . . , n yang merupakan
penyusun C .
14/29
Teorema Green
Akibat
Diketahui C1 dan C2 merupakan dua kurva tertutup sederhana kontinu sepotong-sepotong
dan D merupakan daerah tertutup anular dibatasi C1 dan C2 . Jika fungsi dua variabel M dan
N terdiferensial kontinu pada daerah terbuka yang memuat D dan memenuhi
∂M ∂N
=
∂x ∂y
pada D, maka
Z Z
M(x , y )dx + N(x , y )dy = M(x , y )dx + N(x , y )dy .
C1 C2
15/29
Bukti.
Dengan demikian,
Z Z
M(x , y )dx + N(x , y )dy = M(x , y )dx + N(x , y )dy .
C1 C2
16/29
Contoh
(1) Hitunglah integral garis
Z
2 p
e −x + xy 2 dx + x 3 + 1 + y 3 dy ,
C
dengan C merupakan segitiga dengan titik-titik sudut (0, 0), (2, 0), dan (2, 2). (Jawaban : 8
(silakan dicek))
(2) Hitunglah integral garis Z
(3 − x ) dx + (y − x ) dy ,
C
dengan C merupakan gabungan lingkaran satuan pusat O(0, 0) dengan arah negatif dan
lingkaran berjari-jari 2 pusat O(0, 0) dengan arah positif. (Jawaban : −3π)
17/29
Contoh
Z
−y dx + x dy
(3) Hitunglah , jika
C
x2 + y2
(i) C: lingkaran pusat (2, 0) dengan jari-jari 1.
(ii) C: bujursangkar dengan titik-titik sudut (1, 0), (5, 0), (5, 1), dan (0, 1).
(iii) C: kurva tertutup terbatas tidak melingkupi O(0, 0).
(iv) C: lingkaran pusat O(0, 0) dengan jari-jari 1. (jawaban: 2π).
(v) C: bujursangkar dengan titik-titik sudut (1, 1), (−1, 1), (−1, −1), dan (1, −1).
18/29
Multiply Connected
Untuk daerah D multiply connected, gunakan cross section untuk mengubahnya menjadi
simply connected.
19/29
Latihan
Z
(1) Hitunglah F • r, dengan F(x , y ) = (sin x , cos y ) dan C = C1 ∪ C2 ∪ C3 , dengan C1 merupakan
C
penggal garis
dari titik(0, 0) ke (1, 0), C2 merupakan busur bagian
√ lingkaran satuan di kuadran I
√ √ √
dari (1, 0) ke 22 , 22 , dan C3 merupakan penggal garis dari 22 , 22 ke (0, 0).
Z
(2) Hitunglah (y 3 dx − x 3 dy ), dengan C merupakan bujursangkar |x | + |y | = 1.
C
Z
x y
(3) Hitunglah dx + 2 dy , dengan
C
x2 + y2 x + y2
(i) C = C1 ∪ C2 ∪ C3 , dengan C1 merupakan penggal garis dari (0, −1) ke (1, 0), C2
merupakan penggal garis dari (1, 0) ke (3, 0), dan C3 merupakan penggal garis dari
(3, 0) ke (3, 4).
(ii) C merupakan lingkaran dengan pusat O(0, 0) dan jari-jari 1.
20/29
Aplikasi Teorema Green pada Mekanika Fluida
Pada bagian ini, medan vektor F = (M, N) menyatakan medan kecepatan fluida dan D
merupakan region yang dibatasi kurva C seperti di dalam Teorema Green. Diasumsikan bahwa
aliran fluida dalam keadaan steady, artinya F tidak berubah terhadap waktu.
21/29
Aplikasi Teorema Green pada Mekanika Fluida
22/29
Aplikasi Teorema Green pada Mekanika Fluida
Perhatikan bahwa
Z
(i) F • T ds menyatakan sirkulasi F mengelilingi C , yaitu banyaknya aliran per unit waktu
C
aliran mengikuti vektor singgung mengelilingi C .
Z
(ii) F • n ds menyatakan fluks (flux ) F melalui C , yaitu banyaknya aliran per unit waktu
C
aliran keluar dari D tegak lurus C .
23/29
Aplikasi Teorema Green pada Mekanika Fluida
Sirkulasi dan fluks tersebut dapat dihitung menggunakan integral garis. Namun, karena syarat
Teorema Green dipenuhi, maka Teorema Green dapat digunakan untuk menghitungnya.
Diperhatikan bahwa:
F • T ds = F • dr = M(x , y )dx + N(x , y )dy ,
sehingga dengan Teorema Green diperoleh
Z ZZ
∂N ∂M
F T ds =
• − dA.
C D ∂x ∂y
24/29
Aplikasi Teorema Green pada Mekanika Fluida
Dengan demikian,
dy dx
F • nds = (M, N) • ,− ds = −N(x , y )dx + M(x , y )dy .
ds ds
25/29
Aplikasi Teorema Green pada Mekanika Fluida
Diperhatikan bahwa:
∂N ∂M
rot F = −
∂x ∂y
dan
∂M ∂N
div F = + ,
∂x ∂y
sehingga Z ZZ
F • T ds = rot F dA
C D
dan Z ZZ
F • n ds = div F dA.
C D
26/29
Aplikasi Teorema Green pada Mekanika Fluida
Contoh
(1) Diberikan medan kecepatan aliran fluida di dalam dimensi dua F(x , y ) = (−2xy , x 2 ) dan
daerah D dibatasi kurva sederhana C berupa segitiga dengan titik-titik sudut
(0, 0), (2, 0), (2, 4) dengan arah positif. Hitunglah sirkulasi F sekeliling C dan fluks F
meninggalkan D melalui C .
Jawaban: sirkulasi sebesar 64 32
3 dan fluks sebesar − 3 .
27/29
Aplikasi Teorema Green pada Mekanika Fluida
Latihan
(1) Hitunglah sirkulasi medan kecepatan aliran fluida di dalam dimensi dua
F(x , y ) = (3x 2 y , x 3 + 4x )
x2 y2
sekeliling C , dengan C berupa ellips + = 1 dengan arah positif.
16 9
28/29
Thank You
29/29