Anda di halaman 1dari 83

3

KALKULUS VEKTOR

VECTOR CALCULUS

3
Teorema Dasar Integral Garis

Pada bab ini, kita akan mempelajari:


Teorema dasar integral garis
dan menentukan medan vektor konservatif

Persamaan 1

Ingat Kembali
Teorema Dasar Kalkulus Kedua dapat
dituliskan sebagai:

F '( x) dx F (b) F (a)

dengan F kontinyu pada [a, b].

TEOREMA DASAR (TD) UNTUK INTEGRAL GARIS

Misalkan kita anggap gradien vektor

fungsi f dari dua atau tiga variable sebagai


turunan f.

Selanjutnya, teorema berikut dapat dianggap


sebagai versi dari Teorema Dasar untuk
Integral Garis.

TD UNTUK INTEGRAL GARIS

Teorema 2

Misal C adalah kurva mulus yang diberikan


oleh fungsi vektor r(t), a t b.
Misal f adalah fungsi dua atau tiga variable
yang dapat diturunakan dengan gradien vektor

f kontinyu pada C.
Sehingga,

f dr f r b f r a

CATATAN

Teorema 2 mengatakan bahwa kita dan


menghitung integral garis medan vektor
konservatif
(gradient medan vektor field dari fungsi
potensial f) dengan mengethui nilai f
pada titik akhir C.
Kenyataannya, dapat dikatakan bahwa integral
garis f adalah perubahan netto dalam f.

CATATAN

Jika f adalah fungsi dua variabel dan C adalah


kurva bidang dengan titik awal A(x1, y1) dan
titik akhir B(x2, y2), Teorema 2
menjadi:

f dr

f x2 , y2 f x1 , y1

CATATAN

Jika f adalah fungsi tiga variabel dan C adalah


kurva ruang yang menghubungkan titik A(x1,
y1, z1) ke titik B(x2, y2, z2),
diperoleh:

f dr

f x2 , y2 , z2
f x1 , y1 , z1

TD UNTUK INTEGRAL GARIS

Mari kita buktikan Teorema 2


untuk kasus ini.

TD UNTUK INTEGRAL GARIS

Bukti

f dr f r t r ' t dt
b

f dx f dy f dz

dt

a x dt
y dt z dt

b d

f r t dt f r b f r a
a dt
b

TD UNTUK INTEGRAL GARIS

Meskipun kita telah membuktikan Teorema

2 untuk kurva mulus, ini juga berlaku untuk


kurva mulus sepotong-sepotong.
Hal ini dapat dilihat dengan membagi C menjadi
sejumlah berhingga kurva mulus dan menjumlahkan
hasil integralnya.

Contoh 1

TD UNTUK INTEGRAL GARIS

Hitung usaha yang dilakukan oleh medan


gravitasi

F ( x)

mMG
x

dalam memindahkan sebuah partikel dengan


massa m dari titik (3, 4, 12) ke titik (2, 2, 0)
sepanjang kurva mulus sepoton-sepotong C.
Lihat contoh pada bab 1 (medan vektor)

Contoh 1

TD UNTUK INTEGRAL GARIS

Dari bab 1, kita tahu bahwa F adalah medan


vektor konservatif, kenyataannya,

F f , dengan:

f x, y , z

mMG
x y z
2

Contoh 1

TD UNTUK INTEGRAL GARIS

Jadi, dengan Teorema 2, usaha yang


dilakukan adalah:

W F dr f dr
C

f 2, 2, 0 f 3, 4,12

mMG
2 2

mMG

3 4 12
1
1
mMG

2 2 13
2

TAPAK (LINTASAN)

Anggap C1 dan C2 merupakan dua kurva


mulus sepotong-sepotong (disebut tapak atau
lintasan) yang memiliki titik awal A dan titik
akhir B yang sama.

Kita tahu dari Contoh 4 di bab 2 bahwa,


secara umum,

C1

F dr F dr
C2

MEDAN VEKTOR KONSERVATIF

Namun, satu implikasi dari Teorema 2


adalah bahwa

C1

f dr f dr
C2

jika f kontinyu.
Yaitu, integral garis suatu medan vektor konservatif
hanya bergantung pada titik awal dan titik akhir dari
kurva.

BEBAS TAPAK

Secara umum, jika F merupakan medan


vector kontinyu dengan domain D, kita
katakana bahwa integral garis
F dr adalah bebas tapak jika
C

C1

F dr F dr
C2

untuk setiap dua lintasan C1 dan C2 dalam D


yang memiliki titik awal dan titik akhir yang

sama.

BEBAS TAPAK

Dengan istilah ini, kita dapat katakana


bahwa:

Integral garis dari medan vektor konservatif


adalah bebas tapak (lintasan).

KURVA TERTUTUP

Suatu kurva disebut tertutup jika titik


akhirnya berhimpit dengan titik awalnya,

yaitu,
r(b) = r(a)

BEBAS TAPAK

Misalkan:

F dr bebas tapak dalam D.

C sembarang lintasan tertutup dalam D

BEBAS TAPAK

Selanjutnya, kita dapat memilih sembarang

dua titik A dan B pada C:


Dengan membuat lintasan C1 dari A ke B
diikuti dengan lintasan C2 dari B ke A.

BEBAS TAPAK

Kemudian,

F dr F dr F dr
C1

C2

F dr
C1

C2

F dr 0

Hal ini karena C1 dan C2 memiliki titik awal dan


akhir yang sama.

BEBAS TAPAK

Sebaliknya, jika

F dr 0 adalah benar

kapan saja C merupakan lintasan tertutup


dalam D, maka kita tunjukkan bebas tapak

sebagai berikut.

BEBAS TAPAK

Ambil sembarang dua lintasan C1 dan C2

dari A ke B dalam D dan tentukan C


merupakan kurva yang terdiri dari C1 diikuti

dengan C2.

BEBAS TAPAK

Selanjutnya,

0 F dr F dr
C

C1

C2

F dr

F dr F dr
C1

Sehingga,

C1

C2

F dr F dr
C2

Jadi, kita telah membuktikan teorema berikut.

Teorema 3

BEBAS TAPAK

F dr adalah bebas tapak dalam D

jika dan hanya jika:

F dr 0

untuk setiap lintasan tertutup C dalam D.

BEBAS TAPAK

Kita tahu bahwa integral garis dari sembarang


medan vektor konservatif F adalah bebas
tapak.

Ini berarti bahwa

lintasan tertutup.

F dr 0 untuk setiap

INTERPRETASI FISIK

Interpretasi fisiknya adalah bahwa:


Usaha yang dilakukan oleh suatu medan vektor
konservatif (seperti medan gravitasi atau listrik pada
bab 1) dalam memindahkan sebuah objek pada
suatu lintasan tertutup adalah 0.

BEBAS TAPAK

Teorema berikut ini mengatakan bahwa

hanya medan vector yang bebas tapak


adalah konservatif.
Akan dinyatakan dan dibuktikan untuk kurva
bidang.
Namun demikian, berlaku juga untuk kurva ruang.

BEBAS TAPAK

Kita anggap bahwa D terbukayang

berarti bahwa, untuk setiap titik P dalam D,


ada sebuah disk (piringan) dengan titik

pusat P yang terletak seluruhnya dalam D.

BEBAS TAPAK

Selanjutnya, kita anggap bahwa D


terhubung.
Ini berarti bahwa setiap dua titik dalam D
dapat digabungkan dengan sebuah lintasan
yang terdapat dalam D.

MEDAN VEKTOR KONSERVATIF

Teorema 4

Anggap F medan vector yang kontinyu pada


daerah terhubung D.

Jika

F dr bebas tapak dalam, maka

F merupakan medan vector konservatif pada


D.
Yaitu, ada sebuah fungsi f sehingga f F

MEDAN VEKTOR KONSERVATIF

Bukti

Misalkan A(x0, y0) sebuah titik dalam D.


Kita cari fungsi potensial f yang diinginkan
dengan mendefinisikan

f ( x, y )

x, y

x0 , y0

F dr

untuk setiap titik (x, y) dalam D.

MEDAN VEKTOR KONSERVATIF

Karena

Bukti

F dr bebas tapak, tidak masalah

lintasan C mana saja dari (x0, y0) ke (x, y)


yang digunakan untuk menghitung f(x, y).

Karena D terbuka, ada sebuah piringan di


dalam D dengan pusat (x, y).

MEDAN VEKTOR KONSERVATIF

Bukti

Pilih sembarang titik (x1, y) dalam piringan


dengan < x.
Selanjutnya, misalkan C terdiri dari
sembarang lintasan C1 dari (x0, y0) ke (x1, y)
diikuti dengan
segmen garis
horizontal C2 dari
(x1, y) ke (x, y).

MEDAN VEKTOR KONSERVATIF

Bukti

Selanjutnya,
f (x, y) F dr F dr
C1

C2

x1 , y

F dr F dr
C2
a,b
Perhatikan bahwa integral pertama tidak
bergantung pada x.
Sehingga,

f ( x, y ) 0 F dr
x
x C2

MEDAN VEKTOR KONSERVATIF

Bukti

Jika kita tulis F = P i +Q j,


maka

C2

F dr P dx Q dy
C2

Pada C2, y konstan; jadi, dy = 0.

MEDAN VEKTOR KONSERVATIF

Bukti

Menggunakan t sebagai parameter, dengan

x1 t x,

f ( x, y ) P dx Q dy
diperoleh:
x
x C2
x
P t , y dt P x, y
x x1

MEDAN VEKTOR KONSERVATIF

Bukti

Dengan cara yang sama, menggunakan


segmen garis vertikal, ditunjukkan bahwa:

f (x, y)
y

P dx Q dy

y C2
y

Q x,t dt

y y1


Q x, y

MEDAN VEKTOR KONSERVATIF

Bukti

Jadi,

F Pi Q j
f
f
i j
x
y
f
Ini mengatakan bahwa F adalah konservatif.

MENENTUKAN MEDAN VEKTOR KONSERVATIF

Pertanyaan:
Bagaimana menentukan apakah suatu
medan vector konservatif atau tidak?

MENENTUKAN MEDAN VEKTOR KONSERVATIF

Anggap sudah diketahui bahwa F = P i + Q j


adalah konservatifdengan P dan Q memiliki
turunan parsial orde-pertama yang kontinyu.
Selanjutnya, ada fungsi f sehingga F f ,
yaitu,

f
f
P
dan Q
x
y

MENENTUKAN MEDAN VEKTOR KONSERVATIF

Oleh karena itu, dengan Teorema


Clairaut,

P f
f
Q

y yx xy x
2

MEDAN VEKTOR KONSERVATIF

Teorema 5

Jika
F(x, y) = P(x, y) i + Q(x, y) j
adalah medan vektor konservatif, dengan P
dan Q memiliki turunan parsial orde-pertama
kontinyu pada domain D, selanjutnya, di

seluruh D,
diperoleh: P

y x

MEDAN VEKTOR KONSERVATIF

Kebalikan dari Teorema 5


adalah benar hanya untuk daerah

dengan tipe khusus.

KURVA SEDERHANA

Untuk menjelaskannya, pertama kita butuh


konsep kurva sederhanasuatu kurva yang
tidak memiliki perpotongan dengan dirinya
sendiri dimana saja
antara titik-titik ujungnya.
r(a) = r(b) untuk kurva
tertutup sederhana.
Namun, r(t1) r(t2)
ketika a < t1 < t2 < b.

MEDAN VEKTOR KONSERVATIF

Teorema 6

Misalkan F = P i + Q j merupakan medan


vektor pada suatu daerah terhubungsederhana D.
Anggap bahwa P dan Q memiliki turunan
parsial orde-pertama kontinyu dan P

di seluruh D.
maka, F adalah konservatif.

y x

MEDAN VEKTOR KONSERVATIF

Contoh 2

Tentukan apakah medan vektor


F(x, y) = (x y) i + (x 2) j
konservatif atau tidak.
Misalkan P(x, y) = x y dan Q(x, y) = x 2.

P
Selanjutknya,
1
y

Q
1
x

Karena P/y Q/x, F bukan medan vektor


konservatif berdasarkan Teorema 5.

CONSERVATIVE VECTOR FIELDS

The vectors in the figure that start on


the closed curve C all appear to point in
roughly the same direction as C.
Thus, it looks as if

F dr 0

and so F is not conservative.


The calculation in Example
2 confirms this impression.

MEDAN VEKTOR KONSERVATIF

Contoh 3

Tentukan apakah medan vektor


F(x, y) = (3 + 2xy) i + (x2 3y2) j
konservatif atau tidak.

Misalkan P(x, y) = 3 + 2xy dan Q(x, y) = x2 3y2.


maka,

P
Q
2x
y
x

MEDAN VEKTOR KONSERVATIF

Contoh 3

Juga, domain F adalah seluruh bidang


2
(D = ), yang terbuka dan terhubungsederhana.

Oleh karena itu, kita dapat menggunakan


Teorema 6 dan menyimpulkan bahwa F adalah
medan vektor konservatif.

CONSERVATIVE VECTOR FIELDS

Some vectors near the curves C1 and C2 in


the figure point in approximately the same
direction as the curves, whereas others point
in the opposite direction.
So, it appears plausible
that line integrals around
all closed paths are 0.
Example 3 shows that F
is indeed conservative.

MENCARI FUNGSI POTENSIAL

Dalam Contoh 3, Teorema 6 mengatakan


bahwa F adalah medan vektor konservati.

Namun demikian, ini tidak mengatakan


kepada kita bagaimana mencari fungsi
(potensial) f sehingga F f .

MENCARI FUNGSI POTENSIAL

Pembuktian dari Teorema 4 memberikan


petunjuk kepada kita bagaimana mencari

f.

Kita gunakan integral parsial seperti pada


contoh berikut ini.

Contoh 4

MENCARI FUNGSI POTENSIAL

a. Jika F(x, y) = (3 + 2xy) i + (x2 3y2) j,


tentukan fungsi f sehingga F f .

b. Hitung integral garis

F dr ,

dengan C adalah kurva yang diberikan oleh


r(t) = et sin t i + et cos t j

0t

MENCARI FUNGSI POTENSIAL

Cth. 4 aPers. 7 & 8

Dari Contoh 3, kita tahu bahwa F adalah


konservatif.
Jadi, ada sebuah fungsi f dengan f F ,
yaitu,
fx(x, y) = 3 + 2xy
fy(x, y) = x2 3y2

MENCARI FUNGSI POTENSIAL

Cth. 4 aPers. 9

Mengintegrasikan Persamaan 7 terhadap x,


kita dapatkan:
f (x, y) = 3x + x2y + g(y)

Perhatikan bahwa konstanta integrasi adalah


konstanta terhadap x, yaitu, fungsi y, kita sebut
g(y).

MENCARI FUNGSI POTENSIAL

Cth. 4 aPers. 10

Berikutnya, kita turunkan kedua sisi dari


persamaan 9 terhadap y:
fy(x, y) = x2 + g(y)

MENCARI FUNGSI POTENSIAL

Contoh 4 a

Membandingkan Persamaan 8 dan 10,


kita lihat bahwa:
g(y) = 3y2

Integrasikan terhadap y,
diperoleh:
g(y) = y3 + K
dengan K adalah konstanta.

MENCARI FUNGSI POTENSIAL

Contoh 4 a

Menempatkan ini dalam Persamaan 9,


diperoleh
f(x, y) = 3x + x2y y3 + K

sebagai fungsi potensial yang diinginkan.

MENCARI FUNGSI POTENSIAL

Contoh 4 b

Untuk menggunakan Teorema 2, kita semua


telah mengetahui bahwa titik awal dan akhir
dari C, disebut,
r(0) = (0, 1)
r() = (0, e)

MENCARI FUNGSI POTENSIAL

Contoh 4 b

Dalam bentuk f(x, y) pada bagian a,


sembarang nilai konstanta K memenuhi.
Jadi, kita pilih K = 0.

MENCARI FUNGSI POTENSIAL

Contoh 4 b

Selanjutnya, diperoleh:

F dr f dr f 0, e

f 0,1

e 1 e 1
3

Cara ini lebih singkat daripada cara langsung untuk


menghitung integral garis seperti yang sudah
dipelajari pada bab 2.

MENCARI FUNGSI POTENSIAL

Contoh 5

Jika

F(x, y, z) = y2 i + (2xy + e3z) j + 3ye3z k

tentukan fungsi f sehingga f F.

MENCARI FUNGSI POTENSIAL

Cth. 5Pers. 11-13

Jika ada fungsi f yang memenuhi,


maka
fx(x, y, z) = y2
fy(x, y, z) = 2xy + e3z

fz(x, y, z) =3ye3z

MENCARI FUNGSI POTENSIAL

Cth. 5Persamaan 14

Mengintegrasikan Persamaan 11 terhadap x,


kita dapatkan:
f(x, y, z) = xy2 + g(y, z)
dengan g(y, z) adalah konstanta terhadap x.

MENCARI FUNGSI POTENSIAL

Contoh 5

Selanjutnya, turunkan Persamaan 14


terhadap y, kita dapatkan:
fy(x, y, z) = 2xy + gy(y, z)
Bandingkan dengan Persamaan 12
memberikan:
gy(y, z) = e3z

MENCARI FUNGSI POTENSIAL

Contoh 5

Sehingga,
g(y, z) = ye3z + h(z)

Jadi, kita tulis ulang Persamaan 14 sebagai:


f(x, y, z) = xy2 + ye3z + h(z)

MENCARI FUNGSI POTENSIAL

Contoh 5

Terakhir, turunkan terhadap z


dan bandingkan dengan Persamaan 13,
diperoleh:
h(z) = 0
Sehingga, h(z) = K, konstanta.

MENCARI FUNGSI POTENSIAL

Contoh 5

Fungsi potensialnya adalah:


f(x, y, z) = xy2 + ye3z + K

Dengan mudah dapat dibuktikan bahwa f F .

CONSERVATION OF ENERGY

Lets apply the ideas of this chapter to


a continuous force field F that moves
an object along a path C given by:
r(t), a t b
where:
r(a) = A is the initial point of C.
r(b) = B is the terminal point of C.

CONSERVATION OF ENERGY

By Newtons Second Law of Motion,


the force F(r(t)) at a point on C is related to
the acceleration a(t) = r(t) by the equation

F(r(t)) = mr(t)

CONSERVATION OF ENERGY

So, the work done by the force on

the object is:

W
F dr
C

F r t r ' t dt
b

mr '' t r ' t dt
b

CONSERVATION OF ENERGY

m bd

r ' t r ' t dt
2 a dt

(Th. 3,
Sec. 13.2,
Formula 4)

2
2 b
m bd
m

r ' t dt
r ' t
a
2 a dt
2

2
2
m

r ' b r ' a
2

(FTC)

Equation 15

CONSERVATION OF ENERGY

Therefore,

W m v(b) m v(a)
1
2

1
2

where v = r is the velocity.

KINETIC ENERGY

The quantity

1
2

m v(t )

that is, half the mass times the square

of the speed, is called the kinetic energy


of the object.

CONSERVATION OF ENERGY

Equation 16

Therefore, we can rewrite Equation 15


as:
W = K(B) K(A)

This says that the work done by the force field


along C is equal to the change in kinetic energy
at the endpoints of C.

CONSERVATION OF ENERGY

Now, lets further assume that F is


a conservative force field.

That is, we can write F f .

POTENTIAL ENERGY

In physics, the potential energy of an object


at the point (x, y, z) is defined as:
P(x, y, z) = f(x, y, z)
So, we have F P.

CONSERVATION OF ENERGY

Then, by Theorem 2, we have:

W F dr
C

P dr
C

P r b P r a
P A P B

CONSERVATION OF ENERGY

Comparing that equation with


Equation 16, we see that:
P(A) + K(A) = P(B) + K(B)

CONSERVATION OF ENERGY

P(A) + K(A) = P(B) + K(B)


says that:
If an object moves from one point A to
another point B under the influence of
a conservative force field, then the sum
of its potential energy and its kinetic energy
remains constant.

LAW OF CONSERVATION OF ENERGY

This is called the Law of Conservation


of Energy.
It is the reason the vector field is called
conservative.

Anda mungkin juga menyukai