Anda di halaman 1dari 20

LECTURE NOTES

MATH6162 – Mathematics

Week 10

Integral Kalkulus Vektor


LEARNING OUTCOMES

Peserta diharapkan mampu menganalisa fungsi vektor untuk masalah yang lebih kompleks

OUTLINE MATERI :

1. Integral Garis

2. Teorema Green

3. Integral Permukaan
Integral Lipat

A. Integral Garis

Perhatikan gambar di atas untuk mengingat kembali bahwa luas daerah diantara interval [a,b], di
bawah fungsi f(x) dan di atas sumbu x dapat dinyatakan sebagai berikut

Sekarang, bayangkan jika kita memiliki suatu kurva C di bidang xy seperti gambar (a) di
atas. Kemudian, berapakah luas daerah di bawah fungsi f(x,y) sepanjang kurva C? Pada
pertemuan ini akan dipelajari bahwa luas daerah tersebut tetap dapat dihitung melalui integral,
yaitu sering disebut dengan integral garis, walaupun mungkin kita akan berfikir bahwa “ integral
kurva” adalah nama yang lebih tepat untuk merepresentasikannya.

Definisi: Integral Garis


Jika f terdefinisi dalam daerah yang yang mengandung kurva C dengan representasi
parametrik r(t), dimana a ≤ t ≤ b, maka integral garis sepanjang kurva C adalah

MATH6162 - Mathematics
Secara umum, jika f kontinu, maka limit pada persamaan definisi integral garis pasti ada, dan
integral garis dapat di evaluasi melalui formula berikut

Contoh A.1
Hitunglah  2 + x 2 yds dimana C adalah lingkaran berjari-jari 1 yang berada di atas sumbu x yaitu
C

x2 + y2 = 1.
Jawab:
Pertama-tama, tulis C dalam bentuk parametrik yaitu x (t) = cos t, y (t) = sin t, 0 ≤ t ≤ π. Dengan
demikian, diperoleh

Definisi: Integral Garis: Piecewise Smooth


Kurva C dikatakan pieceswise-smooth jika kurva tersebut terdiri dari beberapa kurva C1,
C2, …., Cn yang saling terkait seperti pada gambar berikut ini

MATH6162 - Mathematics
Contoh A.2
Hitunglah  2 xds dimana
C
C merupakan lintasan C1 yang dilanjutkan dengan lintasan C2. C1

merupakan parabola y = x2 yang menghubungkan titik (0,0) ke (1,1), sedangkan C2 adalah garis
vertikal yang menghubungkan titik (1,1) ke (1,2).
Jawab:
Pertama – tama, kita ubah parabola lintasan C1 ke dalam persamaan parametrik x = t, y = t2, 0 ≤
t ≤ 1, sehingga

Kemudian, lintasan C2 ke dalam bentuk x = 1, y = t, 1 ≤ t ≤ 2 sehingga

Dengan demikian,

Integral garis terhadap kedua variabel juga dapat dihitung melalui integral biasa terhadap
satu variabel. Ingat bahwa x = x(t) dan y = y(t) sehingga dx = x’(t) dan dy = y’(t), sehingga

Jadi, jika P dan Q adalah fungsi yang kontinu terhadap x dan y, maka

MATH6162 - Mathematics
Yang dapat dihitung seperti integral biasa terhadap satu variabel yaitu

Contoh A.3:

y dx + xdy jika C adalah lintasan parabola y = 4 – y2 yang menghubungkan titik (-5,


2
Hitunglah
C

-3) ke (0,2).
Jawab:
C dapat diubah ke dalam bentuk parametric y = t dan x = 4 – t2 dengan -3 ≤ t ≤ 2 sehingga

Definisi: Integral garis dalam Ruang


Misalkan F adalah fungsi vektor yang terdefinisi di daerah yang mengandung kurva C
yang dideskripsikan oleh fungsi vektor r(t), a ≤ t ≤ b. Maka integral garis F sepanjang C
adalah

Contoh A. 4:
Tentukan besarnya usaha dari gaya F = (y – x2, z – y2, x – z2) sepanjang kurva r(t) = (t, t2, t3)
dari titik (0,0,0) ke (1,1,1).

MATH6162 - Mathematics
Jawab:
Perhatikan bahwa dan

sehingga

B. Teorema Green
Teorema Green, dinamakan setelah matematikawan Inggris bernama George Green (1793
- 1841), menemukan hubungan antara integral garis di sekitar daerah tertutup yang dibatasi oleh
kurva C dengan integral lipat dua atas daerah R yang dibatasi oleh C. Lihat gambar di bawah ini.

Sebelum memahami Teorema Green, kita perlu terlebih dahulu mempelajari arah dari
kurva tertutup sederhana. Misalkan C didefinisikan oleh fungsi vektor r(t) dimana a ≤ t ≤ b.
Maka C berarah positif atau berlawanan arah jarum jam jika daerah R seperti pada gambar di
bawah ini

MATH6162 - Mathematics
Teorema 3: Green
Misalkan C adalah kurva tertutup sederhana yang membatasi daerah R di bidang. Jika P
dan Q memiliki turunan paarsial yang kontinu pada daerah terbuka yang mengandung R,
maka

dimana integral garis atas C diambil arah positifnya.

Contoh B.1:

(y + tan x)dx + ( x 3 + 2 xy + y )dy , dimana C adalah lingkaran x2 + y2 = 4 dan


2
Hitunglah
C

dalam arah positif.


Jawab:
Daerah R dapat dilihat pada gambar berikut.

MATH6162 - Mathematics
Gunakan teorema Green untuk memperoleh

dan

sehingga

Teorema 4: Menentukan Luas Daerah Menggunakan Integral Garis


Misalkan R adalah suatu daerah di bidang yang dibatasi oleh kurva tertutup sederhana C.
Maka luas daerah R adalah

MATH6162 - Mathematics
Contoh B.2:

Tentukan luas daerah elips


Jawab:
Elips C dapat direpresentasikan dengan persamaan parametric x = a cos t dan y = b sin t dimana
0 ≤ t ≤ 2π, maka diperoleh

C. Permukaan Parametrik
Tidak setiap permukaan merupakan grafik dari fungsi z = f(x,y).
Sebagai contoh, lihatlah bentuk helikoid yang ditunjukkan pada
gambar disamping. Perhatikan bahwa titik (x,y) dalam bidang-xy
berasosiasi dengan lebih dari satu titik di helicoid, sehingga
permukaan ini tidak dapat digambarkan sebagai fungsi dari
z = f(x,y).

Definisi: Permukaan Parametrik


Misalkan

adalah fungsi bernilai vector untuk semua titik (u,v) pada daerah D dalam bidang-uv.
Himpunan semua titik (x,y,z) di R3 yang memenuhi persamaan parametric

ketika (u,v) berada dalam D disebut permukaan parametric S yang direpresentasikan


oleh r. Daerah D disebut domain parameter.

MATH6162 - Mathematics
Contoh C.1
Gunakan computer algebra system (CAS) untuk menggambarkan permukaan yang
direpresentasikan oleh
r(u,v) = sin u cos v i + sin u sin v j + cos u k
dengan domain parameter D = {(u,v)|0 ≤ u ≤ π, 0 ≤ v ≤ 2π }.
Jawab:
Persamaan parametriknya adalah
x = sin u cos v, y = sin u sin v, z = cos u
dan dengan mengeliminasi u dan v akan diperoleh persamaan x2 + y2 + z2 = 1 yang merupakan
persamaan bola yang pusatnya di (0,0,0) dan berjari-jari 1.

D. Integral Permukaan

Definisi: Integral Permukaan


Misalkan f adalah fungsi 3 variabel yang terdefinisi di daerah yang mengandung
permukaan S. Integral permukaan f di atas S adalah

MATH6162 - Mathematics
Definisi: Menentukan Integral Permukaan
1. Jika S didefinisikan oleh z = g(x, y) dan proyeksi S di bidang xy adalah R, maka

2. Jika S didefinisikan oleh z = g(x, z) dan proyeksi S di bidang xz adalah R, maka

3. Jika S didefinisikan oleh z = g(y, z) dan proyeksi S di bidang yz adalah R, maka

MATH6162 - Mathematics
Contoh D.1
Tentukan massa permukaan S yang merupakan bagian dari paraboloid y = x2 + z2 antara bidang
y = 1 dan y = 4 jika kepadatan di titik P pada S sebanding dengan jarak antara P dan dengan
sumbu simetri dari S.

Jawab:
Permukaan S ditunjukkan pada gambar (a) di atas dan proyeksinya di bidang xz ditunjukkan
pada gambar (b). Fungsi kepadatannya dinyatakan oleh f(x, y, z ) = σ(x, y, z) = k(x2 + z2)-1/2
dimana k adalah konstanta dan y = g(x, z) = x2 + z2, sehingga

Ubahlah ke dalam koordinat polar x = r cos θ dan y = r sin θ sehingga diperoleh

MATH6162 - Mathematics
Teorema: Integral Permukaan untuk Permukaan Parametrik
Jika f fungsi kontinu di daerah yang mengandung permukaan S dengan representasi
parametrik

maka integral permukaan f di atas S adalah

dimana f(r(u, v)) = f(x(u, v), y(u, v), z(u, v)).

Misalkan F adalah ruang vektor kontinu yang terdefinisi di daerah R. Kita dapat berfikir bahwa
F(x, y, z) adalah kecepatan fluida di titik (x, y, z) di R. Jika S datar dan F adalah ruang konstan,
maka flux, atau kecepatan aliran (volume fluida yang melalui permukaan S per satuan waktu)
adalah

Secara geometric, flux adalah volume fluida dalam prisma berikut ini.

MATH6162 - Mathematics
Definisi: Integral Permukaan Ruang Vektor
Misalkan F(x, y, z) adalah ruang vektor kontinu yang terdefinisi di daerah yang
mengandung permukaan S yang memiliki vektor normal satuan n. Integral permukaan F
yang menembus S dalam arah n adalah

Teorema: Menghitung Integral Permukaan


Jika F = Pi + Qj + Rk adalah ruang vector kontinu yang terdefinisi di daerah yang
mengandung permukaan S yang diberikan oleh z = g(x, y) dan D adalah proyeksinya pada
bidang xy, maka

Contoh D.2
Hitunglah  F • dS
S
dimana F(x, y, z) = xi + yj + zk dan S adalah permukaan yang merupakan

bagian dari paraboloid z = 1 – x2 – y2 yang berada di atas bidang xy dan di dalam cakram D =
{(x,y)|0 ≤ x2 + y2 ≤ 1}.
Jawab:

MATH6162 - Mathematics
Misalkan permukaan S1 adalah permukaan dengan fungsi g(x, y) = 1 – x2 – y2, maka gx = -2x dan
gy = -2y. Perhatikan bahwa proyeksi S pada bidang xy adalah D = {(x,y)|0 ≤ x2 + y2 ≤ 1}. Juga
P(x, y, z) = x, Q(x, y, z) = y, dan R(x, y, z) = z, sehingga diperoleh

Kemudian, perhatikan bahwa vektor normal untuk permukaan S2 adalah n = -k, sehingga

Karena z = 0 di S2, maka

MATH6162 - Mathematics
E. Teorema Divergensi
Ingat kembali bahwa Teorema Green dapat dituliskan dalam bentuk berikut

dimana F adalah ruang vektor, C adalah lintasan tertutup berarah yang membatasi daerah R, dan
n adalah vektor normal dari C. Teorema ini menyatakan bahwa integral garis dari komponen
normal ruang vektor berdimensi dua di sekitar kurva tertutup sama dengan integral lipat dua dari
divergensi ruang vector dengan daerah pengintegrasiannya adalah daerah yang dibatasi oleh
kurva.
Teorema divergensi merupakan perumuman dari hasil tersebut untuk kasus ruang vector
dalam ruang berdimensi tiga. Teorema ini sering disebut Teorema Gauss sebagai penghargaan
kepada matematikawan Jerman yaitu Karl Friedrich Gauss, berelasi dengan integral permukaan
dari komponen normal ruang vektor F dalam ruang berdimensi 3 atas daerah tertutup S yaitu
integral lipat tiga dari divergensi F atas daerah T yang dibatasi oleh S.

Teorema: Teorema Divergensi


Misalkan T adalah daerah sederhana yang dibatasi oleh permukaan S, dan misalkan n
adalah normal satuan dari S. Jika F = Pi + Qj + Rk adalah ruang vector dimana P, Q, dan
R memiliki turunan parsial yang kontinu pada daerah terbuka yang mengandung T, maka

Contoh E.1
Misalkan T adalah daerah yang dibatasi oleh silinder x2 + y2 = 4 dan bidang z = 0 dan z = 3, dan
misalkan S adalah permukaan dari T. Hitunglah fluks yang keluar dari ruang vektor F(x, y, z)
= xy2i + yz2j + zx2k dan menembus S.
Jawab:

MATH6162 - Mathematics
Permukaan S dapat dilihat pada gambar berikut. Fluks F yang menembus S diberikan oleh

 F • dS
S
yang dapat dihitung melalui teorema divergensi  • FdV
T

Perhatikan bahwa

sehingga

Dengan menggunakan koordinat silinder untuk menghitung integral lipat tiga, maka

MATH6162 - Mathematics
KESIMPULAN

Intgral garis biasa digunakan untuk menghitung luas dari suatu permukaan yang tidak datar, atau
alas dari permukaan tersebut adalah suatu lintasan yang kompleks. Integral garis dapat dihitung
baik untuk lintasan yang terbuka ataupu tertutup. Untuk lintasan terbuka, kita dapat menghiung
integral garis dengan menggunakan fungsi vektor. Jadi, pertama – tama, lintasan terbuka tersebut
kita representasikan sebagai suatu fungsi vector yang sesuai. Setelah itu, integral garis dihitung
dengan cara menghitung integral dari fungsi vektornya. Jika lintasannya tertutup, maka kita
dapat memanfaatkan Teorema Green untuk menghitung integral garisnya. Namun, untuk dapat
menggunakan Teorema Green, kita perlu memahami benar tentang cara menggunakan atau
menghitung integral lipat dua.

Bukan hanya lintasan yang dapat direpresentasikan ke dalam bentuk persamaan parameter,
melainkan juga permukaan. Integral lipat tiga sangat diperlukan pada materi pertemuan ini, yaitu
untuk menghitung besarnya fluks yang menembus suatu permukaan. Untuk dapat memahami
materi pertemuan ini, diharapkan anda sudah memahami cara mnentukan divergensi dan curl
dari suatu fungsi vector.

MATH6162 - Mathematics
DAFTAR PUSTAKA

1. Soo.T.Tan. Mutivariable Calculus. 2010. Brooks/Cole. ISBN-13: 978-0-534-46575-9

MATH6162 - Mathematics

Anda mungkin juga menyukai