George Green (1793-1841) adalah seorang fisika-matematikawan Inggris yang belajar secara
otodidak. Dengan teorema Green kita dapat mentransformasikan interal rangkap terhadap suatu
daerah di bidang ke dalam integral garis terhadap kurva yang membatasi daerah tersebut dan
sebaliknya. Transformasi ini dapat menolong untuk membuat perhitungan integral menjadi lebih
mudah.
Misalkan C suatu kurva tertutup sederhana yang merupakan batas dari daerah D. Kurva C
terarah sehingga penelusuran C dalam arah positif mengelilingi daerah D (berlawanan arah dengan
putaran jarum jam dan daerah D selalu di kiri dari arah C). Integral garis sepanjang C dari fungsi
F x, y M x, y i N x, y j ditunjukkan oleh.
M dx N dy
C
Bukti:
Akan dibuktikan bahwa teorema tersebut berlaku untuk daerah khusus D dan kemudian akan
diperluas untuk kasus yang umum.
Misalnya D x, y g x y f x, a x b, seperti tampak pada gambar 1 atau
Gambar 1
Gambar 2
C
M dx M dx M dx
C1 C2
M x, g x dx M x, f x dx
b a
a b
M x, g x dx M x, f x dx
b b
a a
M x, f x M x, g x dx
b
a
b f x M x, y
dy dx
a g x y
M
dx dy
D
y
Pada gambar 2, daerah D dibatasi oleh kurva C yang terdiri dari busur C3 dan busur C4 yang
berturut-turut persamaannya adalah x u y dan x v y , maka:
C
N dx N dy N dy
C3 C4
N u y , y dy N v y , y dy
c d
d c
N u y , y dy N v y , y dy
d d
c c
N v y , y N u y , y dy
d
c
d v y N x, y
dx dy
c u y x
N
dx dy
D
x
Sehingga untuk daerah khusus D ini dibatasi oleh kurva C telah terbukti bahwa:
N M
dxdy M dx N dy
D x y
C
Hasil ini dapat diperluas untuk sebarang daerah D dengan cara membagi daerah D atas daerah-
daerah yang berhingga banyaknya D1, D2, D3, …, Dk yang masing-masing merupakan daerah
sederhana (yaitu daerah yang batasnya hanya dipotong oleh setiap garis yang sejajar dengan sumbu
x atau sumbu y pada paling banyak dua titik potong). Selajutnya, kita cukup menerapkan teorema
yang telah dibuktikan tersebut pada tiap-tiap dearah sederhana, kemudian menambahkan hasil-hasil
tersebut.
Contoh:
Misalkan C adalah batas dari daerah segitiga yang titik-titik sudutnya adalah (0, 0), (1, 2), dan (0,
4x
y dx 2 y dy dengan integral garis dan dengan teorema Green.
2
2). Hitunglah
C
4 x
C1
2
1
y dx 2 y dy 8 x 3 8 x dx 2 x 4 4 x 2
0
1
0 6
8 1 8
4 x y dx 2 y dy 8x dx x 3
2 2
C2 0
3 1 3
Pada C3 : x = 0, maka dy = 0, sehingga
4 x
C3
2
0
y dx 2 y dy 2 y dy y 3
2
0
2 4
4 x 8 2
Jadi, 2
y dx 2 y dy 6 4
C 3 3
Teorema Green dapat digunakan untuk menghitung luas daerah. Karena luas D adalah dxdy ,
R
Teorema Green dapat pula digunakan untuk menghitung integral dengan D adalah gabungan
berhingga derah-daerah sederhana. Misalnya daerah yang diberikan gambar di bawah, D = D1 D2.
Q P
C1 C3
Pdx Q dy
D1
dA
x y
Q P
C2 ( C3 )
Pdx Q dy
D2
dA
x y
Q P
C1 C2
Pdx Q dy
D
dA
x y
yang merupakan Teorema Green untuk D = D1 D2, karena perbatas-annya adalah C = C1 C2.
2. Hitunglah 3 y e dx 7 x
C
sin x
y 4 1 dy , dengan C adalah lingkaran x2 + y2 = 9.