Anda di halaman 1dari 11

PENERAPAN DIFERENSIAL PADA KECEPATAN GERAK GLBB DAN GLB

DALAM FISIKA

(Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Persamaan Diferensial)

Disusun oleh : Kelompok 4

1. Ikbal Hidayatullah (1710206004)

2. Yakamuha Apkhoza (1720206031)

3. Della Lorenza (1730206044)

4. Rika Khairunnisa (1730206090)

5. Riskaty Miftahul Jannah (1730206093)

Dosen Pengampuh : Dr. Hartatiana, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberi taufiq dan hidayah-Nya,
sehingga kita masih diberikan kenikmatan dan kelancaran dalam penulisan makalah
ini.
Shalawat serta salam marilah kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi besar, Nabi
Muhammad SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya yang telah berhasil
membawa kita dari zama kegelapan menuju zaman kecahayaan seperti ini.
Makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Persamaan Diferensial
didalam makalah ini menjelaskan mengenai Penerapan Diferensial pada kecepatan
Gerak GLBB dan GLB dalam Fisika.
Kami mengucapkan banyak terima kasih pada dosen mata kuliah Persamaan
Diferensial, yang senantiasa memberikan ilmu dan pengetahuan, sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah ini walaupun makalah ini masih jauh dari
sempurna, maka dari itu kritik dan saran sangat kami harapan demi perbaikan
makalah selanjutnya.
Kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makala ini.semoga makala ini dapat bermanfaatbagi kita. Amin.

Palembang, November 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

• Latar Belakang
Diferensial adalah salah satu cabang kalkulus dalam matematika yang
mempelajari bagaimana nilai suatu fungsi berubah menurut perubahan input nilainya.
Topik utama dalam pembelajaran kalkulus diferensial adalah turunan. Turunan
dari suatu fungsi pada titik tertentu menjelaskan sifat-sifat fungsi yang mendekati
nilai input. Untuk fungsi yang bernilai real dengan variabel real tunggal, turunan pada
sebuah titik sama dengan kemiringan dari garis singgung grafik fungsi pada titik
tersebut. Secara umum, turunan suatu fungsi pada sebuah titik menentukan
berdasarkan ilmu turunan.
Proses pencarian turunan disebut pendiferensialan . teorema dasar kalkulus
menyatakan bahwa pendiferensalan adalah proses keterbalikan dari pengintegralan.
Turunan mempunyai aplikasi dalam semua bidang kuantitatif.Turunan sangat
berguna dalam bidang fisika. Seperti para penemu-penemu rumus-rumus baru
menemukan rumus baru tersebut juga banyak seperti Newton yang menemukan
hukum gerak kedua Newton dengan menggunakan Turunan.
Di fisika, turunan dari perpindahan benda terhadap waktu adalah kecepatan benda,
dan turunan dari kecepatan terhadap waktu adalah percepatan. Hukum gerak kedua
Newton menyatakan bahwa turunan dari momentum suatu benda sama dengan gaya
yang diberikan kepada benda.
Banyak proses fisika yang dapat dideskripsikan dengan turunan, disebut sebagai
persamaan diferensial. Fisika secara spesifik mempelajari perubahan kuantitas
terhadap waktu, dan konsep "turunan waktu"laju perubahan terhadap perubahan
waktu, sangatlah penting sebagai definisi yang tepat pada beberapa konsep penting. 
• kecepatan adalah turunan posisi benda terhadap waktu.
• percepatan adalah turunan dari kecepatan benda terhadap waktu, ataupun turunan
kedua posisi benda terhadap waktu.
Matematika merupakan ilmu dasar dari segala ilmu yang lain,sekarng ini
matematika digunakan sebagai alat penting di berbagai bidang ilmu
pengetahuan,salah satunya dalam bidang pengetahuan fisika dengan menghubungkan
fungsi suatu turunan parsial dalam bidang tersebut.
Sebelum diperjelas apa saja hubungan diatas kita harus tahu dulu definisi dari turunan
parsial itu sendiri. Turunan parsial itu adalah suatu proses melakukan differensial  dari
suatu fungsi yang hanya melibatkan satu macam variabel dari keseluruhan variabel
yang berkontribusi terhadap perubahan fungsi tersebut.

Berikut ini adalah contoh turunan parsial yang menggunakan 3 variabel.


Dalam bidang fisika saya mengambil contoh rumus jarak yang ditempuh oleh benda
yaitu: y = ½gx2+v0x+y0dimana y0 menyatakan jarak awal dari titik 0. Apabila rumus
ini diturunkan menjadi turunan yang pertama y’ = dy/dx maka akan menjadi y=
gx+v0, dimana v0 menyatakan kecepatan awal. Rumus ini masih bisa diturunkan
menjadi turunan yang kedua yaitu d2y/dx2, menjadi y=g(konstan), sehingga menjadi
rumus percepatan, dimana jika suatu benda dijatuhkan dari ketinggian tertentu di atas
permukaan bumi.

Sehingga kita dapat mengetahui bahwa dengan turunan parsial, kita dapat
membuktikan rumus-rumus dari turunan sebelumnya. Seperti rumus diatas dari rumus
jarak,hingga dapat rumus percepatan. Rumus-rumus itu didapat hanya dari satu rumus
saja.
Dengan demikian turunan parsial dibilang sebagai hubungan yang mengaitkan
suatu fungsi dengan turunan-turunannya melalui variabel-variabel yang dimaksud.
Banyak proses fisika yang dapat dideskripsikan dengan turunan, disebut sebagai
persamaan diferensial. Fisika secara spesifik mempelajari perubahan kuantitas
terhadap waktu, dan konsep "turunan waktu"—laju perubahan terhadap perubahan
waktu— sangatlah penting sebagai definisi yang tepat pada beberapa konsep penting.
Sebagai contohnya, turunan waktu terhadap posisi benda sangat penting dalam fisika
Newtonan:

• kecepatan adalah turunan posisi benda terhadap waktu.

• percepatan adalah turunan dari kecepatan benda terhadap waktu,


ataupun turunan kedua posisi benda terhadap waktu.
Turunan Parsial adalah persamaan diferensial yang menghubungkan fungsi yang
memiliki lebih dari satu variable ke turunan parsialnya. Persamaan diferensial muncul
secara alami dalam sains fisik, model matematika, dan dalam matematika itu sendiri.
Sebagai contoh,Hukum kedua Newton yang menggambarkan hubungan antara
percepatan dengan posisi dapat dimulai dengan persamaan diferensial biasa: F (t) =
m

Persamaan kalor di variable satu ruang yang menggambarkan bagaimana kalor


dapat berdifusi melalui satu tongkat yang lurus adalah persamaan diferensial parsia =
∂2 α. Di sini u(x, t) adalah temperatur tongkat pada posisi x dan waktu t dan α adalah
sebuah tetapan yang bergantung pada seberapa cepat kalor tersebut berdifusi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Turunan Parsial dapat diterapkan dalam


fenomena fisika yang luas seperti: gerak berputar benda, gerak benda dalam cairan,
projektil, gerak dalam bidang miring, gerakpendulum, pasang-surut, bahkan orbit
bulan dan dengan demikian, walaupan terkadang kita tidak menyadarinya, Turunan
Parsial telah kita kenal dalam kehidupan sehari - hari seperti gerak ban mobil, bandul,
dan lain – lain.

• Rumusan Masalah
Penerapan turunan dalam bidang fisika yaitu pada matei GLB yang meliputi
kecepatan sesaat, percepatan sesaat, torsi benda tegar.

• Tujuan Penulisan
1) Mengetahui aplikasi turunan dalam bidang fisika
2) Mengetahui apa-apa saja materi dalam fisika yang menggunakan konsep turunan.

• Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini pembaca diharapkan mengetahui bahwa turunan
dalam matematika berlaku juga dalam bidang fisika, dan dapat menambah
wawasannya tentang turunan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

Persamaan diferensial adalah hubungan antara sekelompok fungsi dengan turunan-


turunannya. Persamaan diferensial biasa adalah sebuah persamaan diferensial yang
menghubungkan fungsi dengan sebuah variabel ke turunannya terhadap variabel itu sendiri.
Persamaan diferensial parsial adalah persamaan diferensial yang menghubungkan fungsi
yang memiliki lebih dari satu variable ke turunan parsialnya. Persamaan diferensial muncul
secara alami dalam sains fisik, model matematika, dan dalam matematika itu sendiri. Sebagai
contoh, Hukum kedua newton yang menggambarkan hubungan antara percepatan dengan
posisi dapat dimulai dengan persamaan diferensial biasa
Fisika secara spesifik mempelajari perubahan kuantitas terhadap waktu, dan konsep
"turunan waktu"—laju perubahan terhadap perubahan waktu— sangatlah penting sebagai
definisi yang tepat pada beberapa konsep penting. Sebagai contohnya, turunan waktu
terhadap posisi benda sangat penting dalam fisika Newtonan:
• kecepatan adalah turunan posisi benda terhadap waktu.
• percepatan adalah turunan dari kecepatan benda terhadap waktu, ataupun turunan kedua
posisi benda terhadap waktu.
Pada sebuah kajian mengenai torsi benda tegar pendiferensialan menjadi salah satu
cara untuk menemukan rumusnya. Dari rumus mencari jarak rotasi benda (s) jika diturunkan
maka akan diperoleh rumus Usaha yang dilakukan gaya F untuk gerak rotasi dW = F . ds ,jika
diturunkan lagi maka akan diperoleh daya dW/dt = t dq/dt. Mencari momentum sudut benda
tegar juga merupakan hasil dari pendeferensialan dW/dt = dK/dt .
BAB III
PEMBAHASAN

A. Aplikasi Turunan dalam fisika


Dalam bidang fisika dibahas mengenai gerak lurus beraturan, yang berarti bahwa
kecepatan benda selama bergerak tidaklah tetap. Misalnya benda bergerak menempuh
jarak s dalam waktu t. Kecepatan rata-rata dapat ditentukan dengan :
Perubahan Jarak ∆s
Kecepatan rata-rata : =
Perubahan Waktu ∆t
Jika kecepatan pada saat t dinotasikan dengan v(t) maka kecepatan dirumuskan

ds
dengan : V(t) =
dt
Jika fungsi kecepatan terhadap waktu v(t) diturunkan lagi maka akan diperoleh

dv
percepatan : a(t) =
dt
Dengan kata lain, percepatan pada waktu t adalah turunan pertama dari fungsi
kecepatan. Percepatan juga diartikan sebagai turunan kedua dari fungsi jaraknya yaitu
dv d ds d2 s
a(t) = = =( )= = s”t
dt dt dt dt 2
Aplikasi turunan dalam bidang fisika digunakan untuk menurunkan suatu rumus
Berikut contoh penerapan turunan dalam fisika :
1.1 Momentum Sudut
Didefinisikan l = r x p (p = mv). Besarnya momentum sudut : l = r p sin .
Rumusan ini dapat diubah menjadi : l = r (p sin) = r p atau l = p (r sin) = p r .
Dari definisi momentum sudut l = r x p, bila dideferensialkan diperoleh :
dl/dt = d (r x p)/dt
dl/dt = (r x dp/dt) + (dr/dt x p)
dl/dt = (r x F) + (v x mv)
dl/dt = τ
dp/dt = F
1.2 Torsi
Sebuah benda berotasi dengan sumbu putar adalah sumbu z. Sebuah gaya F
bekerja pada salah satu partikel di titik P pada benda tersebut. Torsi yang bekerja pada
partikel tersebut adalah :
τ =rxF
Arah torsi searah dengan sumbu z. Setelah selang waktu dt partikel telah berputar
menempuh sudut d dan jarak yang ditempuh partikel ds, dimana ds = r d. Usaha yang
dilakukan gaya F untuk gerak rotasi ini
dW = F . ds
dW = F cosϕds
dW = (F cosϕ ) (r dθ)
dW = τ d θ
dW = F . ds

Laju usaha yang dilakukan (daya) adalah :


dW/dt = τ dθ/dt
P = τω
P=Fv
Untuk benda yang benar-benar tegar, tidak ada disipasi tenaga, sehingga laju
dilakukannya usaha pada benda tegar tersebut sama dengan laju pertambahan tenaga
kinetik rotasinya.
dW/dt = dK/dt
dW/dt = d(1/2 I 2)/dt
τω= 1/2 I d2/dt
τω = Iω dω/dt
τω = Iωα
τ =Iα
F=ma
B. Contoh Soal dan Pembahasannya
Posisi partikel ditunjukkan oleh persamaan s=f(t)=t3-6t 2+9t (t dalam detik dan s
dalam meter). Tentukan :
a. Kecepatan pada waktu t?
b. Kecepatan setelah 2 detik?
c. Kapan partikel berhenti?
d. Kapan partikel bergerak maju ?
Jawab :
a. Fungsi kecepatan adalah turunan dari fungsi posisi.
S=f(t)=t3-6t2+9t
v(t) =3t2-12t+9
b. Kecepatan setelah 2 detik bermakna sebagai kecepatan sesaat pada t=2
v(t) =3t2-12t+9
v(2)= 3(2)2-12(2)+9=-3m/dt
c. Partikel berhenti jika v(t)=0
v(t)= 3t2– 12t+9=0
3t2– 12t+9
3(t2-4t+3)
3(t-1)(t-3)=0
t1=1 dan t2=3 Partikel berhenti setelah t=1 atau t=3 
d. Partikel bergerak maju (dalam arah positif) jika v(t)>0
3t2-12t+9=3(t-1)(t-3)>0
Partikel bergerak maju jika
T<1 atau t>3
Partikel bergerak mundur jika
1<t<3
“Laju perubahan momentum sudut terhadap waktu sebesar torsi yang bekerja pada
partikel tersebut”
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Diferensial adalah salah satu cabang kalkulus dalam matematika yang
mempelajaribagaimana nilai suatu fungsi berubah menurut perubahan input nilainya.
Topik utama dalam pembelajaran kalkulus diferensial adalah turunan. Dengan kata
lain diferensial mengoptimalkan cara perhitungan hanya pada penurunan suatu nilai.
        Diferensial juga sangat berguna untuk menemukan rumus-rumus dalam ilmu
fisika. Sebagian besar rumus pada fisika menggunakan konsep turunan ,salah satunya
dalah GLB, juga Torsi.Newton adalah salah satu fisikawan yang menggunakan
turunan untuk menemukan rumus pada hukum nya yang ke dua.Ia mendapatkan
bahwa kecepatan adalah turunan posisi benda terhadap waktu dan percepatan adalah
turunan dari kecepatan benda terhadap waktu, ataupun turunan kedua posisi benda
terhadap waktu. Beberapa rumus Torsi untuk benda tegar  juga menggunakan konsep
diferensial.

Saran

Dengan adanya makalah tentang momen inersia ini diharapkan kita dapat lebih
memahami dan mengetahui secara mendalam tentang praktikum ini. Dengan
mempelajari makalah ini mudah-mudahan pengetahuan kita bisa bertambah luas dan
bermanfaat bagi kehidupan kita.
Daftar Pustaka

Donald A. McQuarrie .2003.Mathematical Methods for Scientists and Engineers, University Science
Books.

James Stewart .2002. Calculus: Early Transcendentals. 5th ed. Brooks Cole.

Anda mungkin juga menyukai