Ruang Vektor
3. u v w u v w
Aljabar Linier 2
6. V tertutup thd operasi perkalian dengan skalar.
Untuk setiap u V dan k Riil maka ku V
7. k u v ku kv
8. k l u ku lu
9. k l u l k u kl u
10. 1. u u
Aljabar Linier 3
Contoh :
1. Himpunan vektor Euclides dengan operasi standar
(operasi penjumlahan dan operasi perkalian dengan
skalar).
Notasi : Rn (Ruang Euclides orde n)
Aljabar Linier 4
Ruang Euclides orde n
Operasi-Operasi pada ruang vektor Euclides:
• Penjumlahan
u v u1 v1 , u 2 v 2 , ..., u n vn
• Perkalian dengan skalar Riil sebarang (k)
ku ku1 , ku2 ,..., kun
• Perkalian Titik (Euclidean inner product)
u v u1v1 u 2 v 2 ... u n v n
• Panjang vektor didefinisikan oleh :
u u u u1 u 2 ... u n
1 2 2 2
2
Aljabar Linier 5
Contoh :
Diketahui u 1, 1, 2, 3 dan v 2, 2, 1, 1
Tentukan panjang vektor dan jarak antara kedua
vektor tersebut
Jawab:
Panjang vektor :
u u u 2 1 1 2 3 15
1 2 2 2 2
v 22 22 12 12 10
Jarak kedua vektor
d u , v u v 1 22 1 22 2 12 3 12
12 12 12 22
7
Aljabar Linier 6
Misalkan W merupakan subhimpunan dari sebuah
ruang vektor V
W dinamakan subruang (subspace) V
jika W juga merupakan ruang vektor
yang tertutup terhadap operasi penjumlahan dan
perkalian dengan skalar.
Syarat W disebut subruang dari V adalah :
1. W { }
2. W V
3. Jika u , v W maka u v W
4. Jika u W dan k Riil maka k u W
Aljabar Linier 7
Contoh :
Tunjukan bahwa himpunan W yang berisi semua
matriks orde 2x2 dimana setiap unsur diagonalnya
adalah nol merupakan subruang dari ruang vektor
matriks 2x2
Jawab :
0 0
1. O W maka W
0 0
2. Jelas bahwa W M2x2
3. Ambil sembarang matriks A, B W
Tulis
0 a1 0 b1
A dan B
a2 0 b2 0
Aljabar Linier 8
Perhatikan bahwa :
0 a1 0 b1
A B
a2 0 b2 0
0 a1 b1
a2 b2 0
Ini menunjukkan bahwaA B W
4. Ambil sembarang matriks A W dan k Riil
maka
0 ka1
kA W
ka2 0
Ini menunjukkan bahwakA W
Aljabar Linier 9
Contoh :
Periksa apakah himpunan D yang berisi semua
matriks orde 2x2 yang determinannya nol
merupakan subruang dari ruang vektor M2x2
Jawab :
Ambil sembarang matriks A, B W
Pilih a ≠ b :
Aljabar Linier 10
Perhatikan bahwa :
a b
A B =
b a
Karena a ≠ b
Maka det (A + B ) = a2 – b2 ≠ 0
Aljabar Linier 11
Sebuah vektor u
dinamakan kombinasi linear dari vektor – vektor
v1, v2 , … , vn
jika vektor – vektor tersebut
dapat dinyatakan dalam bentuk :
Aljabar Linier 12
Contoh
Misal u = (2, 4, 0), dan v = (1, –1, 3)
b. b = (1, 5, 6)
c. c = (0, 0, 0)
Aljabar Linier 13
Jawab :
a. Tulis k1u k 2 v a
akan diperiksa apakah ada k1, k2,
sehingga kesamaan tersebut dipenuhi.
2 1 4
k1 4 k 2 - 1 2
0 3 6
2 1 k1 4
4 -1 2
0 3 k 6
2
Aljabar Linier 14
dengan OBE, diperoleh:
1 12 2 1 12 2
1 -3 -6 ~ 0 1 2
0 3 6 0 0
0
Dengan demikian,
a merupakan kombinasi linear dari vektor u dan v
atau
a u 2v
Aljabar Linier 15
b. Tulis :
k1u k 2 v b
2 1 1
k1 4 k 2
- 1 5
0 3 6
2 1 1
k1
4 - 1 5
0 3 k2 6
Aljabar Linier 16
dengan OBE dapat kita peroleh :
2 1 1 1 12 0 1 1 1
2 2
4 -1 5 ~ 0 -3 3 ~ 0 1 2
0 3 0 3 0 3
6 6 0
Aljabar Linier 17
c. Dengan memilih k1 = 0 dan k2 = 0,
maka dapat ditulis
k1u k 2 v c
artinya vektor nol merupakan kombinasi linear
dari vektor apapun.
Aljabar Linier 18
Definisi membangun dan bebas linear
Himpunan vektor
S v1 , v 2 , ... , v n
dikatakan membangun suatu ruang vektor V
jika setiap vektor pada V selalu dapat dinyatakan
sebagai kombinasi linear dari vektor – vektor di S.
Contoh :
Tentukan apakah
v1 = (1, 1, 2),
v2 = (1, 0, 1), dan
membangun R3???
v3 = (2, 1, 3)
Aljabar Linier 19
Jawab :
Ambil sembarang vektor di R3
misalkan u1
u u2
u
. 3
Tulis :
u k1v1 k 2 v2 k 3 v3
.
1 1 2 k1 u1
1 0 1 k u
2 2
2 1 3 k3 u
3
Aljabar Linier 20
Syarat agar dapat dikatakan kombinasi linear
SPL tersebut harus mempunyai solusi (konsisten)
Dengan OBE diperoleh :
Aljabar Linier 21
Misalkan S u1 , u 2 ,..., u n
adalah himpunan vektor tak kosong di ruang vektor V
S dikatakan bebas linear (linearly independent)
Aljabar Linier 22
Teorema:
Suatu himpunan S dengan dua atau lebih vektor disebut:
a) Tak bebas secara linear jika dan hanya jika paling tidak
salah satu vektor dalam S dapat dinyatakan sebagai
suatu kombinasi linear dari vektor-vektor lainnya dalam
S
b) Bebas secara linear jika dan hanya jika tidak ada vektor
dalam S yang dapat dinyatakan sabagai suatu kombinasi
linear dari vektor-vektor yang lain dalam S
Teorema:
a) Suatu himpunan vektor terhingga yang berisi vektor nol
tak bebas secara linear
b) Suatu himpunan dengan tepat dua vektor bebas secara
linier jika dan hanya jika vektor yang satu bukan
merupakan penggandaan skalar dari vektor lainnya
Contoh :
Diketahui u 1, 3, 2 dan a 1, 1, 1
Apakah saling bebas linear di R3
Jawab :
Tulis
k1 u k 2 a 0
atau
-1 1 0
k1
3 1 0
2 1 k2 0
Aljabar Linier 24
dengan OBE dapat diperoleh :
-1 1 0 1 1 0 1 0 0
3 1 0 ~ 0 4 0 ~ 0 1 0
2 1 0 0 0 0 0
1 0
Aljabar Linier 25
Contoh :
Misalkan , 1 2
1
a 3 b 1 c 6
2 1 4
,
Apakah ketiga vektor di atas saling bebas linear R3
Jawab :
Tulis :
0 k1 a k 2 b k 3 c
atau
1 1 2 k1 0
3 1 6 k 2 = 0
2 1 4 k3 0
Aljabar Linier 26
dengan OBE diperoleh :
1 1 2 1 1 2
0 4 0 ~ 0 1 0
0 1 0 0
0 0
Ini menunjukkan bahwa
k1, k2, k3 mrp solusi tak hingga banyak
Jadi
a , b , c adalah vektor-vektor yang bergantung linear.
Aljabar Linier 27
Basis
Jika V adalah sembarang ruang vektor
dan S = { ū1, ū2, … , ūn } merupakan
himpunan berhingga dari vektor – vektor di V,
maka S dinamakan basis bagi V
Jika kedua syarat berikut dipenuhi :
• S membangun V
• S bebas linear
Aljabar Linier 28
Teorema:
Jika S = {v1, v2,…,vr} adalah suatu basis untuk
suatu ruang vektor V, maka setiap vektor v dalam V
bisa dinyatakan dalam bentuk
v = c1 v1 + c2 v2 + ... + cn vn
dalam tepat satu cara.
Aljabar Linier 29
Contoh :
Tunjukan bahwa himpunan matriks berikut :
3 6 0 1 0 8 1 0
M 3 6, 1 0 , 12 4, 1 2
Aljabar Linier 30
dengan menyamakan setiap unsur
pada kedua matriks, diperoleh SPL :
3 0 0 1 k1 a
6 1 8 0 k b
2
3 1 12 1 k3 c
6 0 4 2 k 4 d
Determinan matriks koefisiennya (MK) = 48
• det(MK) 0 SPL memiliki solusi
untuk setiap a,b,c,d
Jadi, M membangun M2 x 2
• Ketika a = 0, b = 0, c = 0, d = 0,
det(MK) 0 SPL homogen punya solusi tunggal.
Jadi, M bebas linear.
Aljabar Linier 31
Karena M bebas linear dan membangun M2 x 2
maka M merupakan basis bagi M2 x 2.
Ingat…
Basis untuk setiap ruang vektor adalah tidak tunggal.
Contoh :
Untuk ruang vektor dari M2 x 2, himpunan matriks :
1 0 0 1 0 0 0 0
0 1, 0 0, 1 0, 0 1
Teorema:
Semua basis untuk suatu ruang vektor berdimensi
terhingga mempunyai jumlah vektor yang sama
Definisi:
Dimensi suatu ruang vektor V yang berdimensi
terhingga didefinisikan sebagai banyaknya
vektor pada basis untuk V.
Ruang vektor nol mempunyai dimensi nol.
Penyelesaian umum:
x1 = st, x2 = s, x3 = t x4 = 0, x5 = t
Oleh karena itu penyelesaiannya bisa ditulis sbb.:
x1 s t s t 1 1
x s 0 1 0
2 s
x3 t 0 t s 0 t 1
x4 0 0 0 0 0
x5 t 0 t 0 1
Yang menunjukkan bahwa:
1 1
1 0
v1 0 dan v2 1 merentangkan ruang penyelesaian.
0 0
0 1
Karena vektor-vektor ini juga bebas secara linear
(tunjukkan), maka {v1, v2} adalah suatu basis, dan ruang
penyelesaiannya berdimensi dua
Latihan Bab 5
6 3
1.Nyatakanlah matriks
0 8
sebagai kombinasi linear dari matriks berikut :
1 2 0 1 4 2
1 3 , , dan
2 4 0 2
2. Periksa, apakah himpunan berikut bebas linear !
a.{6 – x2 , 6 + x + 4x2 }
b.{1 + 3x + 3x2, x + 4x2, 5 + 6x + 3x2, 7 + 2x – x2}
3. Periksa, apakah himpunan A = {6 – x2 , 6 + x + 4x2 }
membangun polinom orde 2 !
Aljabar Linier 38
4. Periksa, apakah himpunan berikut merupakan
basis bagi polinom orde 2 (P2)
a.{4 + 6x + x2, – 1 + 4x + 2x2, 5 + 2x – x2}
b.{– 4 + x + 3x2, 6 + 5x + 2x2, 8 + 4x + x2}
5. Misalkan
J
a bx cx
2
a 2 b2 c2
merupakan himpunan bagian dari ruang vektor
Polinom orde dua.
Periksa apakah J merupakan subruang
dari ruang vektor Polinom orde dua
Jika ya, tentukan basisnya
Aljabar Linier 39
6. Diberikan SPL homogen :
p + 2q + 3 r = 0
p + 2q – 3 r = 0
p + 2q + 3 r = 0,
Tentukan basis ruang solusi (buktikan)
dan tentukan dimensinya.
Aljabar Linier 40