Anda di halaman 1dari 4

Pengertian

HIV? Human Immunodeficiency Virus

HIV adalah virus yang menyebabkan hilangnya kekebalan tubuh.

AIDS? Acquired Immuno Deficiency Syndrome

AIDS adalah kumpulan gejala yang didapat akibat berkurangnya kekebalan tubuh.

Penyebab HIV AIDS

1. Sex bebas dan tidak aman


2. Berbagi jarum suntik
3. Menggunakan tato dan tindik yang tidak disterilkan
4. Diturunkan dari orangtua
5. Luka terbuka yang terinfeksi darah/air mani/cairan vagina penderita HIV

HIV TIDAK Menular Melalui:

1. Nyamuk
2. Berpelukan
3. Memakai toilet yang sama
4. Berada diruangan yang sama
5. Memakai alat makan yang sama
6. Terpapar batuk/bersin
Gejala HIV AIDS

1. Demam
2. Sakit kepala
3. Kelelahan
4. Sakit otot
5. Kehilangan berat badan
6. Pembengkakan kelenjar di tenggorokan, ketiak, dan pangkal paha.

Pra-Bencana

•Dikenal dengan A-B-C-D-E


Pencegahan
•yaitu Abstinence, Be Faithful (setia), Cond*m, no Drugs, Education.

•Mitigasi adalah mengurangi dampak. Dapat dilakukan dengan aktif dalam


berbagai kegiatan positif, membekali diri dengan informasi mengenai HIV AIDS,
Mitigasi dan jangan takut pada penderita.

•Apabila mengalami gejala-gejala HIV AIDS segera periksakan diri ke rumah sakit
terdekat. Apabila positif terkena HIV AIDS, rutinlah untuk menjalani pengobatan
Kesiap
siagaan
dan meminum obat dengan rutin. Beritahu keluarga dan teman terdekat.

•Bekali diri dengan informasi mengenai HIV AIDS. Seperti gejala, penyebaran, dan
pencegahan.
Peringatan
Dini •Rutinlah mengikuti penyuluhan atau seminar tentang HIV AIDS.

Tanggap Darurat

1. Mengadakan Kampanye Anti-HIV secara rutin dan berkala.


2. Mengenalkan apa itu HIV AIDS sejak usia remaja supaya mereka tidak terjerumus dan menjadi
salah satu penderita.
3. Bagi Pemerintah: Menyediakan dan memperbanyak fasilitas penyembuhan seperti obat dan
tempat rehabilitasi.
Pasca Bencana

a. Bagi penderita
1. Pemulihan. Seperti: kebutuhan pokok terpenuhi. Penderita perlu lebih banyak
mengkonsumsi makanan sehat untuk mencukupi kebutuhan nutrisi. Obat ARV juga harus
dikonsumsi untuk menghambat perkembangbiakan virus.
2. Rehabilitasi bagi penderita yang dulunya sering memakai narkoba atau melakukan seks
bebas.
3. Secara Psikologis:
- Jangan merasa dunia telah berakhir. Meskipun memang AIDS belum bisa disembuhkan,
tetapi ada obat untuk menghambat perkembangan virus yang berarti harapan hidup
menjadi lebih panjang. Gunakan waktu tersebut dengan kegiatan yang bermanfaat bagi
orang lain.
- Jika semua terasa berat, ajaklah seseorang untuk bicara. Jangan menghadapi nya
sendiri. Berkumpulah dengan sesama penderita AIDS untuk saling berbagi pengalaman
dan saling menguatkan.
- Jangan takut terhadap pandangan masyarakat kepada anda.

b. Bagi sekitar
1. Jangan menjauhi penderita HIV AIDS. Mereka tetaplah manusia yang perlu dirangkul bukan
disingkirkan.
2. Ketahuilah bagaimana cara HIV menyebar. Yang perlu digaris bawahi adalah HIV tidak
menyebar melalui kontak sosial.
3.

Penanggulangan

Kebijakan nasional penanggulangan AIDS telah diatur sejak diterbitkannya Keputusan Presiden No. 36 Tahun
1994 tentang Komisi Penanggulangan AIDS yang diperbarui melalui Peraturan Presiden No. 75 Tahun 2006
tentang Komisi Penanggulangan AIDS Nasional.

Hingga saat ini pengobatan HIV yang paling ampuh belum dapat membunuh virus di dalam tubuh
pengidapnya. Walaupun demikian obat yang dapat menghambat perkembangbiakan virus (anti-retro viral –
ARV) telah dikembangkan sejak dua dekade terakhir. Sayangnya, karena menghambat perkembangbiakan
bukan membunuh virus, terapi ini membutuhkan konsumsi ARV seumur hidup. .

Tahun 2004, ketika Kimia Farma sudah dapat memproduksi obat-obat off-patent ini menjadi momentum
penting bagi ODHA dan juga sistem penyediaan obat yang dapat diakses secara luas oleh masyarakat, yang
tidak mau mengakses obat ARV di rumah sakit rujukan, tetapi dapat membeli sendiri di apotek. Sampai
sekarang memang obat ARV dan ART masih dapat dinikmati secara gratis oleh kelompok memenuhi
persyaratan mendapatkan obat, khususnya untuk pasien jaminan dan masuk dalam skema coverage oleh
Program. Sejak tahun 2004, seperti disebutkan dalam laporan kegiatan penanggulangan HIV dan AIDS KPAN
2011, sudah terdapat 25 Rumah Sakit yang menyediakan obat ARV di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai