Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH FISIKA DASAR

HUKUM HUKUM MEKANIKA

PENYUSUN
NAMA ADI PRIYANTO
NIM 2004001
KELAS TEM A

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTROMEDIK


FAKULTAS KESEHATAN DAN KETEKNISIAN MEDIS
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, penulis tidak
akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam
tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
sehingga makalah “hukum hukum mekanika” dapat diselesaikan. Makalah ini disusun
guna memenuhi penilaian uts. Penulis berharap makalah tentang hukum hukum
mekanika dapat menjadi referensi bagi masyarakat agar dapat menjadi sumber informasi.

Penulis menyadari makalah bertema hukum hukum mekanika ini masih perlu banyak
penyempurnaan karena kesalahan dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan
saran pembaca agar makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini, baik terkait penulisan maupun konten, penulis memohon maaf.

Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

kendal, 28 november 2020

ADI PRIYANTO
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Makalah ini saya tujukan khususnya untuk pelajar dan mahasiswa , agar dapat dijadikan
sumber informasi dan pembelajaran mengenai “OSILASI DAN GELOMBANG” . Seiring
perkembangan zaman, sumber materi pembelajaran juga ikut berkembang, penulis berharap
agar makalah ini dapat dijadikan sumber referensi untuk beberapa kalangan.

1.1 Tujuan Penulisan


1. Memenuhi penilaian Ulangan Tengah Semester Mata Kuliah Fisika Dasar.
2. Sebagai sumber Referensi dan Pembelajaran Fisika mengenai Osilasi dan
Gelombang.
3. Sebagai Referensi untuk pembaca dalam penyusunan makalah mengenai Fisika atau
materi lain.
BAB II

PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN KINEMATIKA

 Kinematika adalah bagian dari mekanika yang mempelajari tentang gerak tanpa memperhatikan
apa/siapa yang menggerakkan benda tersebut(massa benda diabaikan). Bila gaya penggerak ikut
diperhatikan maka apa yang dipelajari merupakan bagian dari dinamika. Jadi jarak yang ditempuh benda
selama geraknya hanya ditentukan oleh kecepatan (v) dan atau percepatan (a). • Bergerak maupun
diam merupakan konsep relatif. Untuk menyatakan sebuah benda bergerak atau diam tergantung pada
benda lain yang digunakan sebagai acuan (referensi).

 Dalam kinematika dua dimensi dapat dibedakan dua jenis gerakan atas dasar lintasannya, yaitu • Gerak
lurus : gerak yang lintasannya merupakan garis lurus. • Gerak lengkung : gerak yang lintasannya
merupakan bukan garis lurus (melengkung). Gerak ini disebut sebagai suatu translasi beraturan. Pada
rentang waktu yang sama terjadi perpindahan yang besarnya sama. Untuk gerak lurus notasi vektor
dapat ditinggalkan karena geraknya hanya ada dua saja sepanjang lintansannya. Jenis Gerakan

 Jarak dan Perpindahan Perpindahan merupakan besaran vektor. Didefenisikan sebagai perubahan posisi
suatu benda maupun titik materi dalam waktu tertentu. Perpindahan disimbolkan dengan ∆s atau ∆r.
Jarak merupakan besaran skalar. Contoh untuk bisa membedakan antara jarak dengan perpindahan
adalah misalkan seseorang bergerak dari A ke B yang berjarak 5 m, kemudian bergerak kembali ke A.
Maka jarak yang yang ditempuh adalah 10 m sedangkan perpindahan adalah 0.

 Perpindahan dari X1 ke X2 Gambar 4.1a adalah 15 satuan ke kanan. Jaraknya = 15 satuan. Perpindahan
dari X3 ke X4 Gambar 4.1b adalah 15 satuan ke kiri. Jaraknya = 15 satuan. Untuk menjelaskan
pengertian-pengertian itu digunakan Gambar 4.1 a dan b.

Kelajuan dan Kecepatan s

• Kecepatan merupakan besaran vektor. Kecepatan adalah hasil bagi antara perpindahan dengan
perubahan waktu tempuh. Kecepatan dilambangkan dengan . Kecepatan terbagi atas 3 : 1. Kecepatan
rata-rata, hasil bagi perpindahan dengan waktu tempuh dalam suatu periode tertentu. = laju rerata; s=
jarak ; t=waktu. v  t s v ∆ ∆ ≡ ∆ ∆v 

 2. Laju sesaat : Adalah perpindahan suatu benda tiap waktu 3. Kecepatan relatif : Apabila kedua
kecepatan searah, maka dirumuskan vr = v1 +v2 Apabila berlawanan arah dirumuskan vr = v1 -v2 4.
Percepatan : Adalah perubahan kecepatan terhadap waktu. Dirumuskan dengan t s v t ∆ ∆ ≡ >−−∆ 0 lim t
va∆∆≡

Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) • Gerak lurus adalah gerak
dalam lintasan lurus. Gerak lurus dibagi menjadi gerak lurus beraturan dan Gerak lurus berubah
beraturan. Perbedaan kedua gerakan ini adalah pada percepatan yang diberikan selama gerakan. • Pada
gerak lurus beraturan percepatan sama dengan nol. Artinya bahwa kecepatan setiap saat selama
gerakan adalah konstan. Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan
kocepatan v tetap (percepatan a = 0), sehingga jarak yang ditempuh S hanya ditentukan oleh kecepatan
yang tetap dalam waktu tertentu. Pada umumaya GLB didasari oleh Hukum Newton I (∑F = 0 ).
• Sedangkan pada gerak lurus berubah beraturan, percepatan yang dialami berubah, ada kalanya
mengalami percepatan, dan juga mengalami perlambatan. • Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan kecepatan v yang berubah setiap saat karena adanya
percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai
dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a= +) atau perlambatan (a=
-). Pada umumnya GLBB didasari oleh Hukum Newton II (∑ F = m . a ).

• GLB adalah gerak lurus dengan kecepatan tetap. • GLBB adalah gerak lurus dengan percepatan tetap:
a = percepatan; vt= kelajuan pada saat t (kelajuan akhir) vo= kelajuan awal; t = waktu. • Selain rumus di
atas, rumus untuk gerak lurus berubah beraturan adalah t s v = 12 tt vv a ot − − =

 Gerak jatuh bebas • Gerak jatuh bebas merupakan gerak lurus berubah beraturan. Gerak jatuh bebas
adalah gerak jatuh benda pada arah vertikal dari ketinggian h tertentu tanpa kecepatan awal (v0 = 0),
jadi gerak benda hanya dipengaruhi oleh gravitasi bumi g. Untuk gerak jatuh bebas dari ketinggian h: 2 2
1 gttvh o += Pada gerak jatuh bebah berlaku syarat v0 = 0, g bertanda positif

 Gerak Vertikal Ke Atas Gerak vertikal keatas adalah gerak benda yang dilempar dengan suatu kecepatan
awal vo pada arah vertikal, sehingga a = -g (melawan arah gravitasi). Syarat suatu benda mencapai tinggi
maksimum (h maks): Vt = 0. Rumus yang berlaku :

 Gerak Lengkung Dua Dimensi • Posisi benda pada waktu t tertentu untuk gerak satu dimensi adalah x =
x(t) atau y = y(t). • Sedangkan untuk suatu bidang dinyatakan oleh keduanya, yaitu r = x(t) + y(t). • Suatu
benda titik atau materi yang bergerak dalam lintasan lengkung memiliki posisi • Karena materi bergerak,
maka posisi materi akan berubah setiap waktu. Posisi suatu materi merupakan integral dari kecepatan
materi tersebut terhadap waktu maka posisi bisa juga dirumuskan dengan jrirr yx += jdtvyidtvxr yx )()( 00
∫∫ +++=

 Gerak Melingkar Gerak melingkar adalah gerak benda dalam lintasan berbentuk lingkaran. Perhatikan
Gambar dibawah. R s =θSehingga R = jejari lingkaran Ingat K = 2 π R K = keliling lingkaran 2 π = sudut
suatu putaran

 Contoh: • Sebuah benda dilemparkan dengan sudut elevasi 30o . Kecepatan awalnya v0 = 20 m/s.
Berapakah kedudukan benda setelah 1 detik? Penyelesaian: mx tvxtvx oxo 310)3 2 1 (20 )1(30cos20cos
== ==→= θ my y gttvygttvy ooy 5)1)(10( 2 1 ) 2 1 (20 )1)(10( 2 1 )1(30sin20 2 1 sin 2 1 2 2 22 =−= −=
−=→−= θ
Hukum Newton  adalah hukum yang menggambarkan hubungan antara gaya yang
bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya. Hukum gerak ini merupakan
dasar mekanika klasik yang dijabarkan dalam tiga Hukum Fisika.

Sesuai namanya, hukum Newton pertama kali dikemukakan oleh Sir Isaac Newton (1643
– 1722), seorang ahli fisika, matematika, dan filsafat asal Inggris. Kala itu, ia menerbitkan
sebuah karya berjudul Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica, yang kemudian
digunakan untuk menjelaskan dan meneliti gerak dari bermacam-macam benda fisik
maupun sistem.

Suatu benda yang bergerak tidak bisa dijelaskan dengan logika, tetapi jika menggunakan
hukum ini dapat dihitung berapa kecepatan serta jaraknya. Hal yang sama berlaku ketika
benda jatuh dari atas ke bawah, atau benda berpindah dari suatu titik ke titik lain.

B.Macam macam Hukum Newton

1.Hukum Newton I

“Jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, maka benda yang awalnya
diam akan tetap diam. Benda yang awalnya bergerak lurus beraturan akan tetap lurus
beraturan dengan kecepatan tetap.”

Berdasarkan hukum ini, kamu dapat memahami bahwa suatu benda cenderung
mempertahankan keadaannya. Benda yang diam akan cenderung untuk tetap diam dan
benda yang bergerak akan cenderung untuk tetap bergerak. Oleh karena itu, Hukum
Newton I juga disebut sebagai hukum kelembaman atau hukum inersia (dideskripsikan
oleh Galileo).

Contoh penerapan Hukum Newton I


1. Ketika kendaraan yang sedang bergerak berhenti secara tiba-tiba, maka
penumpang yang ada di dalamnya akan terdorong ke depan.
2. Ketika kendaraan yang sedang berhenti tiba-tiba bergerak, secara otomatis
penumpang yang ada di dalamnya akan terdorong ke belakang.

Rumus

2.Hukum Newton II

“Percepatan dari suatu benda akan sebanding dengan jumlah gaya (resultan gaya) yang
bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massanya.”

Contoh penerapan hukum Newton II


1. Mobil Truk yang membawa Massa (Benda) sedikit maka bisa mendapatkan
percepatan yang lebih besar, daripada Mobil Truk yang membawa Muatan sangat
banyak.
2. Mengiring bola pada permukaan datar.

Rumus

Dimana F adalah gaya total yang bekerja pada benda (N); m merupakan massa benda
(kg); dan a adalah percepatan benda (m/s2).

Berat dan Masa

• Berat adalah gaya yang disebabkan oleh gravitasi. Arah ke bawah dan bervariasi pada lokasi
yang berbeda..
• Masa adalah konstanta universal yang merupakan ukuran inersia tubuh

3.Hukum Newton III

“Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut
memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda pertama.”

Contoh penerapan hukum Newton III

1. Saat kita menekan Hidung, maka hidung juga menekan tangan kita dengan
mendatangkan rasa sakit. Semakin keras kita menekannya, semakin besar sakit
yang kita rasakan.
2. Saat tangan kita memukul meja, maka meja tersebut akan memberikan gaya
kembali kepada tangan kita dengan besar yang sama dan berlawanan arah dengan
arah gaya yang kita berikan. Semakin keras kita memukul meja, maka semakin
sakit juga tangan kita.

Rumus
4.PENTINGNYA HUKUM NEWTON DAN JANGKAUAN VALDITASNYA

Hukum-hukum Newton sudah di verifikasi dengan eksperimen dan pengamatan selama


lebih dari 200 tahun, dan hukum-hukum ini adalah pendekatan yang sangat baik untuk
perhitungan dalam skala dan kecepatan yang dialami oleh manusia sehari-hari. Hukum
gerak Newton dan hukum gravitasi umum dan kalkulus, (untuk pertama kalinya) dapat
memfasilitasi penjelasan kuantitatif tentang berbagai fenomena-fenomena fisis.
Ketiga hukum ini juga merupakan pendekatan yang baik untuk benda-benda
makroskopis dalam kondisi sehari-hari. Namun hukum newton (digabungkan dengan
hukum gravitasi umum dan elektrodinamika klasik) tidak tepat untuk digunakan dalam
kondisi tertentu, terutama dalam skala yang amat kecil, kecepatan yang sangat tinggi
(dalam relativitas khususs, faktor Lorentz, massa diam, dan kecepatan harus diperhitungkan
dalam perumusan momentum) atau medan gravitasi yang sangat kuat. Maka hukum-
hukum ini tidak dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena-fenomena seperti
konduksi listrik pada sebuah semikonduktor, sifat-sifat optik dari sebuah bahan,
kesalahan pada GPS sistem yang tidak diperbaiki secara relativistik,
dan superkonduktivitas. Penjelasan dari fenomena-fenomena ini membutuhkan teori
fisika yang lebih kompleks, termasuk relativitas umum dan teori medan kuantum.
Dalam mekanika kuantum konsep seperti gaya, momentum, dan posisi didefinsikan
oleh operator-operator linier yang beroperasi dalam kondisi kuantum, pada kecepatan
yang jauh lebih rendah dari kecepatan cahaya, hukum-hukum Newton sama tepatnya
dengan operator-operator ini bekerja pada benda-benda klasik. Pada kecepatan yang
mendekati kecepatan cahaya, hukum kedua tetap berlaku seperti bentuk aslinya.

5.GRAVITASI
Gravitasi atau gravitas (dari bahasa Latin gravitas, berarti "berat"[1]), adalah fenomena
alam di mana semua hal yang memiliki massa atau energi di alam semesta—
termasuk planet, bintang, galaksi, dan bahkan cahaya[2]—saling tarik-menarik satu
sama lain. Di Bumi, gravitasi menyebabkan benda fisik memiliki berat,
gravitasi Bulan menyebabkan air laut pasang laut, dan
gravitasi matahari mengakibatkan planet dan beragam objek lainnya berada pada
orbitnya masing-masing tata surya. Gaya gravitasi dari materi di ruang angkasa yang
ada di alam semesta menyebabkan materi tersebut mulai berkumpul, membentuk
bintang dan menyebabkan bintang-bintang tersebut berkumpul membentuk galaksi,
sehingga dapat dikatakan struktur berskala besar dalam alam semesta diciptakan oleh
gravitasi. Gravitasi memiliki bentang nilai tak terbatas, walaupun efeknya akan semakin
melemah seiring suatu objek berjarak semakin jauh.
Fisika modern paling akurat mendeskripsikan gravitasi menggunakan teori relativitas
umum yang diajukan oleh Albert Einstein pada 1915, yang menjabarkan gravitasi bukan
sebagai sebuah gaya, namun sebagai konsekuensi dari massa yang bergerak "lurus"
dalam sebuah kelengkungan ruang-waktu yang disebabkan oleh distribusi massa yang
tidak merata. Contoh paling ekstrim dari kelengkungan ruang-waktu tersebut
adalah lubang hitam, di mana tiada suatu benda apapun, bahkan cahaya, dapat lolos
begitu ia melewati horizon peristiwa lubang hitam.[3] Namun, untuk kebanyakan
kasus, gravitasi dapat dijelaskan oleh hukum gravitasi universal Newton yang lebih
sederhana. Newton menjabarkan gravitasi sebagai sebuah gaya yang menyebabkan
dua benda fisik untuk saling tarik-menarik satu sama lainnya, dengan daya
yang sebanding dengan massa yang dihasilkan dan berbanding terbalik dengan jarak di
antara kedua benda dikuadratkan. Beberapa teori yang belum dapat dibuktikan
menyebutkan bahwa gaya gravitasi timbul karena adanya partikel graviton dalam
setiap atom.

Hukum Gravitasi Universal Newton[sunting | sunting sumber]


Artikel utama: Hukum gravitasi universal Newton
Hukum gravitasi universal Newton dirumuskan sebagai berikut:
Setiap massa menarik massa titik lainnya dengan gaya segaris dengan garis
yang menghubungkan kedua titik. Besar gaya tersebut berbanding lurus dengan
perkalian kedua massa tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antara kedua massa titik tersebut.
F adalah besar dari gaya gravitasi antara kedua massa titik tersebut
G adalah konstanta gravitasi
m1 adalah besar massa titik pertama
m2 adalah besar massa titik kedua
r adalah jarak antara kedua massa titik, dan
g adalah percepatan gravitasi = 
Dalam Sistem Internasional, F diukur
dalam newton (N), m1 dan m2 dalam kilogram (kg), r dalam meter (m), dan
konstanta G kira-kira sama dengan 6,67 × 10−11 N m2 kg−2.
Dari persamaan ini dapat diturunkan persamaan untuk menghitung berat. Berat suatu
benda adalah hasil kali massa benda tersebut dengan percepatan gravitasi bumi.
Persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut: . W adalah gaya berat benda
tersebut, m adalah massa dan g adalah percepatan gravitasi. Percepatan gravitasi ini
berbeda-beda dari satu tempat.

Revolusi ilmiah
Penelitian modern dalam teori gravitasi dimulai dengan kerja Galileo Galilei di akhir
abad ke-16 dan awal abad ke-17. Dengan hasil percobaannya menjatuhkan bola
dari Menara Pisa, dan nantinya juga pengukuran bola yang meluncur
melalui kemiringan, Galileo menunjukkan bahwa besarnya percepatan gravitasi adalah
sama untuk semua objek. Hal ini menjadi kemajuan besar dari
kepercayaan Aristoteles sebelumnya yang menyatakan bahwa objek yang lebih berat
memiliki percepatan gravitasi yang lebih besar. [4] Galileo membuat postulat hambatan
udara sebagai alasan objek dengan massa kecil memungkinkan untuk jatuh lebih pelan
di atmosfer. Hasil kerja Galileo menjadi dasar bagi formulasi teori gravitasi Newton. [5]
6.MOMENTUNG DAN IMPULS

Momentung dan Impuls dalam pembahasan fisika adalah sebagai satu kesatuan
karena momentum dan Impuls dua besaran yang setara. Dua besaran dikatakan
setara seperti momentum dan Impuls bila memiliki satuan Sistim Internasional(SI)
sama atau juga dimensi sama seperti yang sudah dibahas dalam besaran dan satuan. 
Posting kali ini akan sedikit membahas mengenai pengertian momentum dan impuls.

Pengertian Momentum
Momentum adalah hasil kali antara massa dan kecepatan. Secara matematis dapat
dituliskan sebagai berikut
  P = m.v
Keterangan

 P = momentum(kg.m/s)
 M=massa(kg)
 V=kecepatan(m/s)

Jadi momentum adalah besaran yang dimiliki oleh sebuah benda atau partikel yang
bergerak.
Contoh
Sebuah bus bermassa 5 ton bergerak dengan kecepatan tetap 10 m/s.
Berapa momentum yang dimiliki bus tersebut?
Penyelesaian:
Dengan menggunakan persamaan diatas maka kita mendapatkan
besar momentum bus sebesar P = mv
P = 5000 kg x 20 m/s
P= 100000 kg m/s
(catatan 1 ton = 1000 kg)
Pengertian Impuls
Impuls adalah peristiwa gaya yang bekerja pada benda dalam waktu hanya sesaat.
Atau Impuls adalah peristiwa bekerjanya gaya dalam waktu yang sangat singkat.
Contoh dari kejadian impuls adalah: peristiwa seperti bola ditendang, bola tenis
dipukul karena pada saat tendangan dan pukulan, gaya yang bekerja sangat singkat.
  I=F.Δt
Keterangan
 I= impuls
 F=gaya(N)
 Δt=selang waktu(s)

Contoh:
Sebuah bola dipukul dengan gaya 50 Newton dengan waktu 0,01 sekon. Berapa
besar Impus pada bola tersebut?
Penyelesaian
Dengan menggunakan persamaan diatas maka
I=F.Δt
I=50 N. 0,01s
I=0,5 Ns
Impuls sama dengan perubahan momentum
Suatu partikel yang bermassa m bekerja gaya F yang konstan, maka setelah waktu  Δt
partikel tersebut bergerak dengan kecepatan
Vt=V0+ a Δt seperti yang sudah dibahas pada post glbb(gerak lurus berubah beraturan)
Menurut hukum ke-2 Newton:
  F=m.a,
Dengan subtitusi kedua persamaan tersebut maka diperoleh
 I=F.Δt = mvt – mv0
Keterangan

 mvt = mementum benda pada saat kecepatan vt


 mv0 = mementum benda pada saat kecepatan v 0

Contoh soal
Sebuah bola sepak massa 200 gram menggelinding ke arah timur dengan kecepatan 2
m/s. Ditendang dalam waktu 0,1 sekon. Sehingga kecepatannya menjadi 8 m/s pada
arah yang sama. Tentukan gaya yang diberikan kaki penendang terhadap bola!
Soal ini bisa diselesaikan dengan  konsep   Impuls=perubahan momentum

7. FLUIDA

Fluida adalah suatu zat yang bisa mengalami perubahan-perubahan bentuknya secara


continue/terus-menerus bila terkena tekanan/gaya geser walaupun relatif kecil atatu
bisa juga dikatakan suatu zat yang mengalir, kata fluida mencakup zat cair, gas, air,
dan udara karena zat-zat ini dapat mengalir.
Sebaliknya batu dan benda2 keras (seluruh zat-zat padat tidak dapat dikategorikan
sebagai fluida karena zat-zat tersebut tidak bisa mengalir secara continue).

Fluida adalah gugusan yang tersusun atas molekul2 dengan jarak pisah yang cukup besar untuk
gas dan jarak pisah yang cukup kecil untuk zat cair. Molekul2 tersebut tidak dapat terikat
pada suatu sisi, melainkan zat-zat tersebut saling bergerak bebas terhadap satu dengan yang
lainnya.

Fluida merupakan salah zat-zat yang bisa mengalir yang mempunyai partikel kecil
sampi kasat mata dan mereka dengan mudah untuk bergerak serta berubah-ubah
bentuk tanpa pemisahan massa.
Ketahanan fluida terhadap perubahan bentuk sangat kecil sehingga fluida dapat
dengan mudah mengikuti bentuk ruang.

Fluida adalah benda yang dapat mengalami perubahan bentuk secara terus menerus karena gaya
gesek yang bekerja terhadapnya. 

Fluida di bagi menjadi2 bagian di antaranya adalah

1. Fluidan ststis (fluida yang diam)


2. Fluida dinamis (fluida yang bergerak
Contoh fluida
Beriktu ini adalah contoh-contoh fluida diabtaranya adalah : Minyak peluma, Susu dan air,
Udara, Gas, Cairan.
Kesemua zat-zat diatas atau zat cair itu dapat dikkategorikan kedalam fluida karena sifat-sifatnya
fluida yang bisa mengalir dari  tempat yang satu ketempat yang lain.

Ilustrasi fluida mengalis


Aplikasi fluidaFluida adalah salah satu yang terkatagorikan suatu anugarah yang sangat penting
dalam kehidupan kita sehari-hari. Setiap hari pasti manusia membutuhkanya untuk dihirup,
diminum, terapung dan juga tenggelam di dalam fluida tersebut.
Fluida juga setiap hari digunakan pesawat udara terbang melalui blowenya, dan kapal terapung
di atasnya.
8.GAYA GESEKAN

Gaya Gesek Adalah Merupakan Suatu Gaya Yang Berarah Melawan Gerak


Benda Atau Arah Kecenderungan Benda Bergerak. Gaya Gesek Muncul
Jika Dua Buah Benda Bersentuhan. Benda-Benda Yang Dimaksud Di Sini Ialah
Tidak Harus Berbentuk Padat, Melainkan Dapat Pula Berbentuk Cair, Maupun
Gas.

Sesuai Dengan Hukum I Newton, Pada Balok Kayu Yang Terletak Di Atas
Sebuah Meja Bekerja Gaya Normal Yang Berlawanan Arah Dengan Gaya Berat.
Bila Arah Gerak Benda Mendatar Maka Besarnya Gaya Normal (N) Sama
Dengan Berat Benda (W).

Saat Sebuah Balok Kayu Ditarik Dengan Tali, Gaya Yang Diperlukan Dalam
Jumlah Tertentu. Hal Ini Disebabkan Adanya Gaya Gesekan Antara Permukaan
Balok Dengan Permukaan Meja Yang Arahnya Berlawanan Dengan Arah Gerak
Balok.

Besarnya Gaya Gesekan Dipengaruhi Oleh Berat Benda Dan Kekasaran


Permukaan Yang Saling Bersentuhan. Untuk Suatu Permukaan Yang Licin,
Pengaruh Gaya Gesekan Sangat Kecil, Bahkan Bisa Dikatakan Tidak Ada.

Gaya Gesekan (Fg) Yang Terjadi Ketika Benda Belum Bergerak Disebut Juga
Dengan Gaya Gesekan Statis (Fs), Sedangkan Pada Gaya Gesekan Yang
Terjadi Sesudah Benda Bergerak Disebut Juga Dengan Gaya Gesekan Kinetis
(Fk).

Simak Juga : Pengertian Cahaya Penjelasan dan Sifatnya Secara Lengkap


Saat  Balok Kayu Ditarik, Berangsur-Angsur Neraca Pegas Menunjukkan Angka
Yang Semakin Besar. Hal Ini Terjadi Sebab Gaya Gesekan Statis Memiliki
Angka Yang Bervariasi Dari Nol Sampai Dengan Nilai Maksimum Tertentu.
Angka Paling Besar Tercapai Sesaat Sebelum Balok Kayu Tersebut Bergerak.
Angka Inilah Yang Disebut Juga Dengan Gaya Gesekan Statis Maksimum.

Jenis Gaya Gesek


Terdapat dua jenis gaya gesek yakni Gaya Gesek Statis dan Kinetis. Berikut
dijelaskan lebih lanjut.

Gaya Gesek Statis (GGS)


Gaya Gesek Statis ialah gaya yang bekerja pada saat benda diam hingga tepat
saat benda akan bergerak. Sebagai contoh, misal GGS Bisa mencegah kamu
untuk tergelincir dari tempat kamu berpijak. GGS juga bisa mencegah benda
meluncur ke bawah pada bidang miring.

Besar GGS adalah merupakan hasil perkalian antara koefisien gesek statis
dengan gaya normal benda. Koefisien gesek adalah besaran yang bergantung
pada kekasaran kedua permukaan bidang yang bersentuhan. Koefisien gesek
statis dinotasikan dengan lambang   .

Gaya Gesek Kinetis (GGK)


Gaya gesek kinetis ialah gaya yang bekerja saat benda bergerak. Saat benda
diam hingga tepat akan bergerak, gaya yang berkerja adalah GGS. Kemudian,
pada saat benda mulai bergerak maka gaya yang bekerja adalah GGK. Jika
tidak terdapat GGK, maka suatu benda yang diberi gaya akan selalu melaju
terus dan tidak akan berhenti sebab tidak ada gaya gesek yang
melambatkannnya, seperti di luar angkasa.

Sama seperti halnya GGS, nilai GGK merupakan hasil perkalian antara koefisien
geseknya dengan gaya normal benda. Koefisien gesek kinetis dinotasikan
dengan  . Biasanya, nilai koefisien gesek kinetis selalu lebih kecil dibandingkan
dari koefisien gesek statis untuk material yang sama.

Simak Juga :  Rumus Katrol & Pengertian,Rumus,Jenis-Jenis Pesawat


Sederhana Katrol

Rumus Gaya Gesek


Pada Gaya Gesekan Statis Berlaku Rumus Persamaan
Fs = Μs N

Keterangan:
Fs = Gaya Gesekan Statis
Μs = Koefisien Gesekan Statis
N = Gaya Normal

Pada Gaya Gesekan Kinetis Berlaku Rumus Persamaan


Fk = Μk N
Keterangan:
Fk = Gaya Gesekan Kinetis
Μk = Koefisien Gesekan Kinetis
N = Gaya Normal
Μk < Μs
Fg = Fs Atau Fk
Besarnya Koefisien Gesekan Kinetis Adalah Tetap

Contoh Soal Gaya Gesek


Suatu Benda Yang Memiliki Massa 50 Kg Berada Pada Bidang Datar. Pada
Benda Tersebut, Gaya Yang Bekerja 200 N Mendatar. Berapa Percepatan Pada
Benda Itu Jika,
A. Bidang Licin;?
B. Bidang Kasar Dengan Memiliki Koefisien Gesek = 0,3 (G = 10 M/S2)?

Pembahasan

Diketahui:
M = 50 Kg
Μ = 0,3
F = 200 N
G = 10 M/S2

Ditanya:
A. Percepatan Benda Jika Bidang Licin = …?
B. Percepatan Benda Bila Bidang Kasar (Μ = 0,3) = …?

Jawab:
A. Bidang Licin
F = M A Maka A = F/M
= 200/50
= 4 M/S

Maka, Percepatan Jika Bidang Licin = 4 M/S2.

B. Bidang Kasar (Μ = 0,3)


N=W
= Mg
= 50 X 10 = 500 N

Fgesek = Μ N
= 0,3 X 500
= 150 N

Ftotal = F – Fgesek
= 200 – 150
= 50 N

A = Ttotal/M
= 50/50
= 1 M/S

Maka, Percepatan Jika Bidang Kasar = 1 M/S2.

9.Pengertian Usaha
Usaha adalah besarnya energi untuk merubah posisi yang diberikan gaya pada benda
atau objek. Usaha yang dilakukan suatu objek didefinisikan sebagai perkalian antara
jarak yang ditempuh dengan gaya yang searah dengan perpindahannya.
Agar kamu mampu memahami materi Usaha dan Energi dengan baik, kamu harus
memahami terlebih dahulu materi:

 Gerak Lurus (GLB dan GLBB)


 Hukum Newton
 Gaya Gravitasi
Usaha dinotasikan dengan W yang merupakan singkatan bahasa Inggris dari Work
yang berarti kerja. Satuan usaha adalah Joule yang didefinisikan sebagai besarnya
energi yang dibutuhkan untuk memberi gaya sebesar satu Newton sejauh satu meter.
Oleh sebab itu, 1 Joule sama dengan 1 Newton meter (N.m).
Rumus Usaha dinotasikan dengan:

Dimana,

 = Usaha yang dilakukan (Joule)

 = Gaya yang diberikan (N)

 = jarak perpindahan objek (m)

Agar kamu dapat memahami konsep Usaha dengan baik, perhatikan gambar lintasan
Usaha dan komponennya di bawah ini.

[Sumber: Douglas
C. Giancoli, 2005]

Jika gaya yang diberikan pada objek membentuk sudut maka persamaannya menjadi:

Dimana,

 = sudut yang dibentuk gaya terhadap perpindahan.

Nilai usaha dapat berupa positif atau negatif tergantung arah gaya terhadap
perpindahannya. Jika gaya yang diberikan pada objek berlawanan arah dengan
perpindahannya, maka usaha yang diberikan bernilai negatif. Jika gaya yang diberikan
searah dengan perpindahan, maka objek tersebut melakukan usaha positif.

Usaha juga dapat bernilai nol (0) atau objek tidak melakukan usaha jika,

 Diberikan gaya namun tidak terjadi perpindahan.


 Gaya yang diberikan tegak lurus dengan perpindahan ( )
10. Pengertian Energi
Energi merupakan salah satu konsep paling penting dalam ilmu pengetahuan. Energi tidak
dapat didefinisikan secara ringkas saja. Akan tetapi pada materi kali ini karena energi
berhubungan dengan usaha, maka energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk
melakukan usaha.
Energi Kinetik
Energi Kinetik adalah energi gerak, energi yang dimiliki benda atau objek karena geraknya.
Energi kinetik berasal dari kata Yunani kinetikos yang artinya bergerak. Jadi, kamu pasti
tahu kan kalau setiap benda yang bergerak maka benda tersebut memiliki energi kinetik.

Rumus Energi Kinetik dinotasikan dengan:

                

480p low geselecteerd als afspeelkwaliteit720p geselecteerd als afspeelkwaliteit

powered by AdSparc

Dimana,

 = Energi Kinetik benda (Joule)

 = massa benda (kg)

 = kecepatan benda (m/s2)


Usaha merupakan besarnya energi. Pada konteks ini, usaha merupakan perubahan energi.
Hubungan usaha dengan Energi Kinetik dinotasikan dengan:

Dimana,

 = Usaha yang dilakukan benda (Joule)

 = perubahan Energi Kinetik (Joule)

 = perubahan kecepatan (m/s2)


 
Energi Potensial
Saat benda bergerak, dapat dikatakan benda memiliki energi kinetik. Akan tetapi, benda
juga kemungkinan memiliki Energi Potensial. Energi Potensial adalah energi yang dimiliki

benda karena posisinya atau bentuk maupun susunannya. Salah satu contoh energi
potensial adalah energi potensial gravitasi atau selanjutnya kita sebut Energi Potensial.
Energi Potensial disebabkan adanya gaya gravitasi. Suatu benda memiliki energi potensial
yang besar jika massanya semakin besar dan ketinggiannya semakin tinggi.

Rumus Energi Potensial dinotasikan dengan:

Dimana,

 = Energi Potensial benda (Joule)

= kecepatan gravitasi (9,8 m/s2)


 = ketinggian benda (m)

Hubungan usaha dengan Energi Potensial dinotasikan dengan:

Dimana,

 = perubahan ketinggian (m)

Energi Mekanik
Energi Mekanik merupakan bentuk energi yang berkaitan dengan gerak. Nah, kedua tipe
energi diatas yakni Energi Kinetik dan Energi Potensial merupakan bagian dari Energi
Mekanik.
Persamaan Energi Mekanik dinotasikan dengan:

Energi Mekanik yang dimiliki suatu benda nilainya selalu konstan/tetap pada setiap titik
lintasan benda, inilah yang disebut sebagai Hukum Kekekalan Energi. Energi tidak dapat
diciptakan ataupun dimusnahkan, energi hanya dapat berubah bentuk dari satu bentuk ke
bentuk lainnya. Maka persamaan Hukum kekekalan energi dinotasikan dengan:
BAB III
PENUTUPAN
F.KESIMPULAN
1. Hukum gerak Newton tiga hukum fisika yang menjadi dasar mekanika klasik
2. Hukum pertama newton ini menyatakan bahwa jika resultan gaya (jumlah vektor dari
semua gaya yang bekerja pada benda) bernilai nol, maka kecepatan benda tersebut
konstan
3. hukum kedua newton hukum kedua menyatakan bahwa total gaya pada sebuah
partikel sama dengan banyaknya perubahan momentum linier p terhadap waktu
B.SARAN
Penulis banyak berharap bagi para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang
bermanfaat, mendorong dan membangun kepada penulis demi kesempurnaan maklah ini
dan penulis makalah di kesempatan berikutnya

Anda mungkin juga menyukai