SEMESTER 117
Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Kecepatan tetap artinya baik besar maupun arahnya tetap dan tidak mengalami
perubahan sama sekali. Syarat benda dikatakan bergerak lurus beraturan apabila gerak
benda tersebut menempuh lintasan lurus dan kecepatan benda tidak berubah. Pada
gerak lurus beraturan, tidak ada percepatan benda (α=0). Sehingga jarak yang dituju
adalah kecepatan dikalikan waktu.
s = v.𝑡
keterangan: s = jarak tempuh (m)
v = kecepatan
(m/s) t = waktu (s)
Lalu pada materi fisika Gerak Lurus Beraturan (GLB) terdapat alat untuk
mengukur waktu dan kecepatan yaitu menggunakan sensor ultrasonik jenis HCSR04
dan arduino jenis Atmega 328. Alat tersebut berfungsi sebagai pendeteksi gerak suatu
benda yang melintasi sensor. Jika suatu benda melintasi sensor ultrasonik jenis
HCSR04 maka nilai kecepatan dan waktu benda tersebut dapat dideteksi secara
bersamaan melalui timer yang terbaca pada layar LCD. Kemudian kecepatan dihitung
oleh mikrokontroler ATmega 328. Menghitung timer benda yang melintasi sensor
ultrasonik dapat berfungsi untuk mengetahui berapa waktu tempuh dan kecepatan
sebuah benda yang bergerak di lintasan lurus yang tersedia. Suatu benda yang
bergerak konstan memiliki nilai yang besar maka percepatan yang dialami benda
adalah nol. Pada GLB kecepatan benda tidak akan berubah terhadap waktu. (Mery
Novita, 2020)
Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak lurus yang menempuh lintasan
lurus yang kecepatannya mengalami perubahan yang sama setiap detiknya. Kendaraan
dapat dikatakan sebagai GLBB dipercepat jika kecepatan kendaraan bertambah secara
teratur. Sedangkan jika suatu kendaraan memiliki kecepatan yang berkurang secara
teratur, maka dapat dikatakan bahwa kendaraan tersebut mengalami GLBB
diperlambat.
Karena adanya percepatan atau perlambatan, pada umumnya GLBB dinyatakan dengan
persamaan berikut. (Roza, 2021)
𝒗𝒕 = 𝒗𝟎 + 𝒂. 𝒕
𝒗𝒕𝟐 = 𝒗𝟎 + 𝟐. 𝒂. 𝒕
𝟏 𝟐
𝒔 = 𝒗𝟎 + . 𝒂. 𝒕
𝟐
Keterangan : 𝑣0 = 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑎𝑤𝑎𝑙 (𝑚/𝑠)
𝑣𝑡 = 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 (𝑚/𝑠)
𝑎 = 𝑝𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 (𝑚/𝑠2)
𝑡 = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑠)
𝑠 = 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 (𝑚)
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak kendaraan dalam lintasan
lurus namun memiliki kecepatan yang berubah-ubah secara teratur dalam setiap detik
(percepatannya konstan). Kecepatan rata-rata berhubungan dengan perpindahan dan
bukan dengan jarak total yang ditempuh. Kecepatan rata-rata dapat dinyatakan sebagai
hasil bagi antara perpindahan dengan selang waktu tempuhnya. Secara matematis
kecepatan rata-rata dapat dituliskan:
∆𝒙⃗→ 𝒙⃗⃗⃗⃗𝟐→ − ⃗𝒙⃗⃗⃗𝟏→
𝒗⃗→ = ∆𝒕= 𝒕𝟐 − 𝒕𝟏
Besaran yang juga berhubungan dengan kecepatan adalah percepatan yang merupakan
Percepatan rata-rata untuk selang waktu ∆𝑡 = 𝑡2 − 𝑡1
turunan pertama dari kecepatan.∆𝑣⃗→
didefinisikan sebagai rasio dengan ∆𝑣→ = ⃗𝑣⃗⃗⃗→ − ⃗𝑣⃗⃗→. Dapat dikatakan
bahwa
2 1
∆𝑡
percepatan rata-rata merupakan perubahan kecepatan dibagi dengan perubahan waktu
yang digunakan. (Intan Dwi Handayani, 2019)
V. Cara Kerja
Gerak Lurus Beraturan
1) Menyambungkan rel presisi
2) Memasang kaki rel, tumpakan berpenjepit, dan ticker timer pada rel presisi
3) Menyambungkan ticker timer ke catu daya!
4) Meletakkan kereta dinamika bermotor pada rel presisi
5) Memotong pita ketik, kemudian memasangkannuya pada ticker timer dan kereta
dinamika bermotor
6) Menghubungkan ticker timer ke catu daya
7) Memindahkan kontak skalar yang ada pada kereta dinamika bermotor ke posisi v1
atau v2
8) Menghidupkan catu daya
9) Melepas pita ketik dari kereta dinamika bermotor dan periksa titik ketikan yang
pada pita ketik peroleh
10) Memotong beberapa titik awal pada pita ketik hingga dapat pola yang lebih teratur
11) Waktu ketik 2 titik berdekatan adalah 1 detik. Menentukan interval waktu yang
akan digunakan, misal setiap 5 detik atau interval waktu lainnya.
12) Mengukur panjang pita (jarak tempuh) untuk setiap kelipatan interval waktu tadi
1) 5,72 s
2) 5,26 s
0,4 m 3) 5,32 s
4) 5,26 s
5) 5,44 s
1) 6,80 s
2) 6,87 s
0,6 m 3) 6,77 s
4) 6,65 s
5) 7,08 s
GLBB
Ketinggian 3 cm, sudut 5°
Jarak (m) Waktu (s)
1) 1,71 s
2) 1,63 s
0,4 m 3) 1,64 s
4) 1,57 s
5) 1,46 s
1) 2,35 s
2) 2,28 s
0,6 m 3) 2s
4) 2,08 s
5) 2,22 s
Ketinggian 4 cm, sudut 8°
Jarak (m) Waktu (s)
1) 1,24 s
2) 1,43 s
0,4 m 3) 1,57 s
4) 1,31 s
5) 1,53 s
1) 1,68 s
2) 1,69 s
0,6 m 3) 1,60 s
4) 1,74 s
5) 1,47 s
• Jarak lintasan 60 cm
Nst mistar = 0,1 cm = 0,001 m
L = 60 cm = 0,6 m
𝛥𝐿 = 1 × Nst = 1 × 0,001 = 0,0005 m
2 2
• Ketinggian 4 cm
Nst mistar = 0,1 cm = 0,001 m
h2 = 4 cm = 0,04 m
𝛥h
= 1 × Nst = 1 × 0,001 = 0,0005 m
2 2 2
Data Majemuk
• Jarak
𝛴𝑠
s= 𝑠
1 𝑛(𝛴𝑥2)−(∑𝑥)2
∆s = √
𝑛 𝑛−1
KSR = 𝛥𝑠 × 100%
𝑠
s = 𝛴𝑠 = 1,0 = 0,5 m
𝑛 2
1 𝑛(𝛴𝑠2)−(∑𝑠)2 1 2(0,52)−(1,0)2 1
∆s = √ = √ = √0,04
𝑛 𝑛−1 2 2−1 2
= 1 × 0,2 = 0,1 m
2
s ± 𝛥s = (0,5 ± 0,1) m
• Waktu
GLB
Lintasan t (s) t2 (s)
1) 5,72 s 1) 32,71
2) 5,26 s 2) 27,66
0,4 m 3) 5,32 s 3) 28,30
4) 5,26 s 4) 27,66
5) 5,44 s 5) 29,59
1) 6,80 s 1) 46,24
2) 6,87 s 2) 47,19
0,6 m 3) 6,77 s 3) 45,83
4) 6,65 s 4) 44,22
5) 7,08 s 5) 50,12
Σ 61,17 379,52
rata-rata 6,117 37,952
t = 𝛴𝑡 = 61,17
= 6,1s
𝑛 10
1 𝑛(𝛴𝑡2)−(∑𝑡)2 1 10(379,52)−(61,17)2
∆t = √ = √ = 0,24 s
𝑛 𝑛−1 10 10−1
t ± 𝛥t = (6,1 ± 0,24) s
t ± 𝛥t = (1,42 ± 0,06) s
Jarak II
t = 𝛴𝑡 = 8,18 = 1,64 s
𝑛 5
1 𝑛(𝛴𝑡2)−(∑𝑡)2 1 5(13,42)−(8,18)2
∆t = √ = √ = 0,043 s
𝑛 𝑛−1 5 5−1
t ± 𝛥t = (1,64 ± 0,043) s
Jarak I
t = 𝛴𝑡 = 8,01 = 1,6 s
𝑛 5
1 𝑛(𝛴𝑡2)−(∑𝑡)2 1 5(12,84)−(8,01)2
∆t = √ = √ = 0,02 s
𝑛 𝑛−1 5 5−1
t ± 𝛥t = (1,6 ± 0,02)
s
Jarak II
t = 𝛴𝑡 = 10,93 = 2,186 s
𝑛 5
1 𝑛(𝛴𝑡2)−(∑𝑡)2 1 5(23,96)−(2,186)2
∆t = √ = √ = 1,07 s
𝑛 𝑛−1 5 5−1
t ± 𝛥t = (2,186 ± 1,07) s
IX. Perhitungan dan Analisis
Grafik hubungan antara jarak tempuh dan waktu tempuh
GLB
Jarak (m) Waktu (s)
1) 5,72 s
2) 5,26 s
0,4 m 3) 5,32 s
4) 5,26 s
5) 5,44 s
1) 6,80 s
2) 6,87 s
0,6 m 3) 6,77 s
4) 6,65 s
5) 7,08 s
4 cm 6 cm
GLBB (4 cm)
Percobaan Jarak I (0,4m) Jarak II (0,6m)
ke- t (s) t2 (s) t (s) t2 (s)
1 1,24 1,54 1,68 2,82
2 1,43 2,04 1,69 2,86
3 1,57 2,46 1,60 2,56
4 1,31 1,72 1,74 3,02
5 1,53 2,34 1,47 2,16
Grafik Hubungan Jarak dan Waktu
GLBB Ketinggian 4 cm
2
1.8
1.6
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
4 cm 6 cm
GLBB (3 cm)
Percobaan Jarak I (0,4m) Jarak II (0,6m)
ke- t (s) t2 (s) t (s) t2 (s)
1 1,71 2,92 2,35 5,52
2 1,63 2,65 2,28 5,19
3 1,64 2,68 2,0 4,0
4 1,57 2.46 2,08 4,32
5 1,46 2,13 2,22 4,93
4 cm 6 cm
Analisis
Benda mengalami GLBB bila benda bergerak dengan kecepatan yang berubah-ubah
terhadap waktu. Sementara benda dikatakan mengalami GLB bila benda bergerak
dengan kecepatan yang tetap.
X. Pertanyaan Akhir
GLB
1. Buatlah analisis hubungan jarak tempuh dengan waktu tempuh untuk GLB
berdasarkan Grafik 1!
Jawab: Semakin jauh jarak yang ditempuh, semakin lama pula waktu yang dibutuhkan.
2. Tuliskan arti fisis dari kemiringan grafik jarak tempuh terhadap waktu tempuh!
Jawab: Hubungan jarak dengan waktu tempuh adalah berbanding lurus, Jika Jarak
semakin besar maka waktu tempuh juga semakin lama..
3. Buatlah analisis hubungan kecepatan dengan waktu tempuh untuk GLB
berdasarkan Grafik 2!
Jawab: Semakin lama waktu yang ditempuh maka kecepatannya akan semakin tinggi
juga dan kecepatan yang dialami pada gerak lurus beraturan (GLB) ini adalah konstan.
4. Tuliskan arti dari luas daerah yang dibatasi oleh grafik dengan sumbu waktu!
Jawab: luas daerah yang dibatasi oleh grafik dan sumbu waktu adalah jarak tempuh
benda dalam selang waktu tertentu = v × (t2 – t1)
5. Buatlah kesimpulan yang relevan berdasarkan analisis hasil percobaan yang
dilakukan!
Jawab : Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya
berupa garis lurus dengan kecepatan tetap. Dengan beban yang sama beratnya, makin
dekat jaraknya makin cepat pula waktu yang diperlukan.
GLBB
1. Buatlah analisis hubungan jarak tempuh dengan waktu tempuh!
Jawab: semakin jauh jarak yang ditempuh maka waktu yang akan ditempuh juga
semakin lama. Apabila diberikan tinggi yang semakin besar maka waktu tempuh yang
dialami akan semakin lama.
2. Buatlah analisis hubungan kecepatan dengan waktu tempuh!
Jawab: semakin lama waktu yang ditempuh maka kecepatannya akan semakin tinggi
juga. Pada gerak lurus berubah beraturan (GLBB) ini kecepatan yang dialami berubah-
ubah baik dipercepat maupun diperlambat secara beraturan
3. Tuliskan arti fisis dari kemiringan grafik kecepatan terhadap waktu tempuh?
Jawab: arti fisis dari kemiringan grafik kecepatan terhadap waktu tempuh pada grafik
diatas adalah
4. Tuliskan arti dari luas daerah yang dibatasi oleh grafik kecepatan dengan sumbu
waktu!
Jawab: luas daerah yag dibatasi oleh grafik percepatan dan sumbu waktu adalah jarak
tempuh benda dalam selang waktu tertentu
5. Tuliskan hubungan percepatan dengan waktu tempuh!
Jawab: semakin lama waktu yang ditempuh maka percepatannya akan semakin tinggi
juga. Pada gerak lurus berubah beraturan (GLBB) ini percepatan yang dialami adalah
konstan
6. Tuliskan arti dari luas daerah yang dibatasi oleh grafik percepatan dan sumbu waktu!
Jawab: luas daerah yang dibatasi oleh grafik percepatan dan sumbu waktu adalah jarak
tempuh benda dalam selang waktu tertentu (∆t = t2 – t1)
7. Buatlah kesimpulan tentang konsep GLBB beserta persamaan yang relevan
berdasarkan analisis hasil percobaan yang dilakukan!
Jawab : Kesimpulan. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang
lintasannya berupa garis lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap
(beraturan) serta mempunyai percepatan tetap.
XI. Kesimpulan
1. Faktor-faktor yang menyebabkan benda bergerak lurus beraturan yaitu gaya gravitasi
bumi, permukaan benda yang bergesekan dan besar kecilnya gaya yang di berikan.
2. Perbedaan antara GLB dan GLBB adalah kecepatannya. Pada GLB, kecepatan benda
tetap (tidak berubah). Itu berarti percepatannya nol. Kecepatan benda di GLBB selalu
berubah, tapi dalam keadaan teratur sehingga timbul percepatan.
3. Pada Gerak Lurus Beraturan (GLB) Percepatannya sama dengan nol (a=0). Dan
memiliki kecepatan yang konstan atau tetap (v= tetap).
4. GLBB merupakan gerak yang menempuh lintasan lurus yang dimana kecepatannya
mengalami perubahan yang sama setiap waktu (sekon).
5. Hubungan antara jarak tempuh dan waktu tempuh adalah berbanding lurus dalam
gerak GLB di mana semakin besar jarak tempuh suatu benda maka semakin besar pula
waktu yang dibutuhkan. sehingga keduanya menghasilkan kelajuan maupun besar
kecepatan dengan pembagian jarak tempuh terhadap waktu tempuh.