Anda di halaman 1dari 12

EKSPERIMEN FISIKA

KECEPATAN RATA-RATA GLB DAN GLBB

Disusun Oleh:

MASLIA : H0416
YULISARAH : H04163
EVA ASTIKA : H0416303
SUCIPTO ADIWIHARJA : H0416

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu


Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi
sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala
berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas hasil laporan Praktikum Eksperimen Fisika ini.
Dalam penyusunannya, kami mengucapkan terima kasih banyak kepada
dosen pengampu mata kuliah Eksperimen Fisika kami yaitu Bapak Arie Arma
Arsyad.,S.Pd yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang
begitu besar kepada kami. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga
semua ini bias memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang
lebih baik lagi.
Meskipun kami berharap isi dari laporan praktikum kami ini bebas dari
kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tugas laporan praktikum
Eksperimen Fisika ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan praktikum
kami ini bermanfaat.

Majene,08 Maret 2019

Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gerak adalah perubahaan posisi benda terhadap titik acuan. Titik
acuan sendiri itu meerupakan titik awal atau titik tumpu dari seorang
pengamat. Gerak itu sendiri di bagi menjadi dua bagian yakni berdasarkan
sifatnya serta berdasarkan percepatan dan lintasannya.
Berdasarkan lintasan dan percepatannya Gerak Lurus Beraturan
termasuk didalamnya. Dimana di dalam kehidupan sehari-hari jarang sekali
kita menjumpai benda atau sesuatu yang bergerak lurus beraturan. Dimana
suatu benda akan di katakana bergerak lurus beraturan itu ketika percepatan
yang di alaminya tetap dalam keadaan konstan. Kecepatan konstan itu
sendiri artinya besar kecepatan atau kelajuan dan arahkecepatannya selalu
konstan. Karena besar kecepatan atau pun kelajuan dan arah kecepatan
selalu konstan maka bias dikatakan bahwa benda bergerak pada lintasan
lurus dengan kelajuan konstan. Misalnya kita dapat mengendarai sepeda
motor dalam waktu tertentu dengan kelajuan tetap (kecepatan tetap) tetapi
tidak mungkin kita bergerak dengan jalur yang sangat lurus pastinya akan
selalu ada jalur yang berbelok.
Kita dapat menggerakkan suatu benda pada jalur atau kecepatan yang
sangat lurus namun kemungkinan kelajuannya tidak berubah adalah sangat
kecil. Ketika suatu benda melakukan gerak lurus beraturan, kecepatan benda
sama dengan kecepatan rata-rata.
B. Rumusan masalah
1. Apa perbedaan anatara jarak dan perpindahan?
2. Apa perbedaan anatara kecepatan rata-rata dengan kelajuan rata-rata?
3. Bagaimana hubungan antara jarak tempuh dan waktu tempuh dalam
GLB?
4. Bagaimana kriteria Gerak Lurus Beraturan?
5. Bagaimana hubungan antara ketinggian tabung GLB dengan kecepatan
benda?
C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami serta dapat menentukan besar jarak dan
perpindahan.
2. Mahasiswa dapat menentukan besar kecepatan rata-rata serta kelajuan
rata-rata.
3. Mahasiswa dapat mengetahui hubungan antara jarak dan waktu tempuh
(t) benda yang bergerak lurus beraturan (GLB).
4. Mahasiswa dapat memahami gerak lurus beraturan ( GLB).
D. Manfaat
Percobaan ini dilakukan oleh mahasiswa jurusan Fisika dengan
maksud yaitu :
1. Melatih mahasiswa untuk mendesain sendiri suatu percobaan sederhana
dari GLB.
2. Menumbuhkan kreativitas mahasiswa dalam merancang suatu
percobaan sederhana mengenai percobaan GLB.
3. Membuka pola piker untuk memanfatkan benda yang ada disekitar serta
mampu mendesain sendiri alat yang mendukung dalam proses
bereksperimen tersebut.
4. Sebagai bahan masukan dari para pembimbing serta dosen dalam
mendesain serta merancang suatu alat tersebut.
BAB II
LANDASAN TEORI

Suatu benda dikatakan bergerak apabila posisinya senantiasa berubah


terhadap suatu titik acuan tertentu.Misalkan anda sedang duduk di dalam kereta
yang sedang bergerak meninggalkan stasiun.Apabila stasiun ditetapkan sebagai
titik acuan, maka anda dikatakan bergerak terhadap stasiun.Hal ini, karena setiap
saat posisi anda berubah terhadap stasiun.Apabila kereta ditetapkan sebagai titik
acuan, maka anda dikatakan diam terhadap kereta.Jadi, gerak itu bersifat relatif
bergantung pada titik acuan yang digunakan.
Gerak partikel dapat benar-benar dietahui jika posisi partikel setiap di
dalam ruang diketahui.Posisi partikel adalah lokasi partikel pada suatu kerangka
acuan yang kita anggap sebagai titik asal sistem koordinat.

A. Jarak dan Perpindahan


Jarak dan perpindahan merupakan besaran fisika yang saling terkait.
Keduanya memiliki dimensi yang sama, namun memiliki makna fisis yang
berbeda. Jarak merupakan panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda
tanpa memperhatikan arah gerak benda, sehingga jarak merupakan besaran
skalar.Sedangkan perpindahan adalah perubahan posisi suatu benda ditinjau
dari keadaan awal dan keadaan akhir dengan memperhatikan arah gerak
benda, sehingga perpindahan merupakan besaran vektor. Ketiak berpindah
dari posisi awal xike posisi akhir xf perpindahan partikel didapat dengan xf-
xi. Kita gunakan huruf Yunani delta (∆) untuk melambangkan perubahan
nilai. Maka, perpindahan atau perubahan posisi partikel dapat ditulis:

∆𝒙 ≡ 𝒙𝒇 − 𝒙𝒊

Dari definisi ini, kita dapat melihat bahwa ∆𝑥 bernilai positif jika xf lebih
besar dari xidan negatif jika xf lebih kecil dari xi.
Cara mudah untuk menentukan arah perpindahan dalam gerak satu
dimensi adalah dengan menetapkan suatu titik acaun sebagai titik asal, dan
menentukan satu arah sebagai arah positif sedangkan arah yang berlawanan
merupakan arah negatif.

B. Kelajuan dan Kecepatan


Pada saat kita berbicara tentang gerak, hampir tidak mungkin tanpa
menggunakan kata kelajuan dan kecepatan.Kelajuan dan kecepatan
merupakan karakteristik dari suatu benda yang sedang bergerak, dimana
suatu benda dinyatakan bergerak jika memiliki kelajuan dan kecepatan.
Seperti halnya jarak dan perpindahan, kelajuan dan kecepatan merupakan
besaran yang memiliki dimensi yang sama, namun makna fisisnya berbeda.
Kelajuan berkaitan dengan jarak dan waktu sehingga merupakan besaran
skalar, sedangkan kecepatan berkaitan dengan perpindahan dan waktu
sehingga merupakan besaran vektor.
1. Kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata
Apabila kita ingin mengukur kelajuan pada interval waktu
tertentu, maka yang sebenarnya yang kita ukur adalah kelajuan rata-
rata. Kelajuan rata-rata partikel sebuah besaran skalar, didefinisikan
sebagai jarak tempuh total dibagi waktu yang diperlukan untuk
menempuh jarak tersebut:

𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑘𝑒𝑙𝑎𝑗𝑢𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ

Atau secara matematis dituliskan.


𝒔
̅=
𝒗
𝒕
Dengan :
𝑣̅ = kelajuan rata-rata (m/s)
𝑠 = jarak tempuh (m)
𝑡 = waktu tempuh (s)

Kelajuan benda yang sedang bergerak hanya menyatakan


seberapa cepat benda bergerak, tanpa mempedulikan arahnya.Suatu
deskripsi lengkap yang memasukkan nilai kelajuan dan arahnya adalah
kecepatan. Kecepatan rata-rata𝑣̅𝑥 sebuah partikel didefinisikan sebagai
perpindahan partikel ∆𝒙 dibagi selang waktu ∆𝑡 selama perpindahan
tersebut terjadi:

∆𝒙
̅𝒙 ≡
𝒗
∆𝒕
Misalkan suatu benda bergerak lurus pada waktu ti berada pada
posisixi dan pada waktu tfberada pada posisixf. Benda tersebut
̅ benda tersebut
mengalami perpindahan xf - xi. Kecepatan rata-rata 𝒗
dalam interval waktu tf – ti adalah

𝒙𝒇 − 𝒙𝒊
̅=
𝒗
𝒕 𝒇 − 𝒕𝒊

Dengan :
̅
𝒗 = kecepatan rata-rata (m/s)
𝒙𝑓 − 𝒙𝑖 = perpindahan dari posisi awal ke posisi akhir (m)
𝑡𝑓 − 𝑡𝑖 = interval waktu (s)

2. Kecepatan Sesaat
Kelajuan dan kecepatan rata-rata mendeskripsikan kecepatan dan
kelajuan dalam suatu jarak tertentu. Jarak dan perpindahan total dari
suatu gerak benda dapat panjang atau pendek, misalnya 500 km atau 1
m. Bagaimana cara agar Anda mengetahui kelajuan atau kecepatan
sesaat suatu benda yang bergerak pada waktu tertentu?
Saat Anda naik kendaraan bermotor, untuk mengetahui kelajuan
sesaat Anda tinggal melihat angka yang ditunjuk jarum pada
spidometer. Perubahan kelajuan akan diikuti perubahan posisi jarum
pada spidometer. Untuk menentukan kecepatan sesaat, Anda tinggal
menyebutkan besarnya kelajuan sesaat ditambah menyebutkan
arahnya.Bagaimana jika Anda tidak naik kendaran bermotor?
Kecepatan sesaat suatu benda merupakan kecepatan benda pada
suatu waktu tertentu. Untuk menentukannya perlu mengukur jarak
tempuh dalam selang waktu. Persamaan matematis kecepatan sesaat
dapat ditulis sebagai berikut.

∆𝒙
𝒗 = 𝒍𝒊𝒎
𝒙→𝟎 ∆𝒕

Keterangan :
∆𝒙: perpindahan (m)
∆𝑡 : selang waktu (s)

Dalam praktikum ini lebih ditekankan pada gerak lurus. Jika


ditinjau dari besar kecepatan gerak setiap saat, gerak lurus dibagi
menjadi dua, yaitu :
a. Gerak Lurus Leraturan (GLB)
Gerak Lurus Beraturan (GLB) merupakan gerak lurus yang
kecepatannya selalu cepat.
b. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak lurus
yang kecepatannya berkurang secara teratur pada setiap saat.

Sedangkan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dibagi


menjadi dua, yaitu :
a. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dipercepat
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dipercepat yaitu
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) yang kecepatannya
bertambah secara teratur pada setiap saat.
b. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) diperlambat
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) diperlambat yaitu
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) yang kecepatannya
berkurang secara teratur pada setiap saat (pramono, H :2014: 72-
73).
Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh benda tanpa
memperhatikan arah. (Soedojo, P. 2004)
Kecepatan sebuah benda merupakan besaran vektor yang
menyatakan dua hal yaitu berapa cepat gerakannya serta arah
gerakannya. Jika sebuah benda bergerak menurut garis
lurus, kecepatan adalah laju perpindahan lintasan pada tiap satuan
detik/jarak. sedangkan kelajuannya adalah jarak yang ditempuh dalam
selang waktu tertentu. Perpindahan adalah panjang lintasan yang
ditempuh benda beserta dengan arah geraknya, sedangkan

V=s/t

Dimana :
v = kecepatan (m/s)
s = jarak tempuh (m)
t = waktu tempuh (s)

Sebuah benda yang mempunyai kecepatan berubah-ubah dikatan


dipercepat. Sebuah benda dipercepat bila kecepatannya bertambah,
berkurang atau arahnya berubah. Percepatan sebuah benda adalah laju
perubahan kecepatan. Bila kecepatan awal benda V0 dan setelah interval
waktu tertentu t kecepatannya v maka percepatannya adalah :

a = Vt - V0 / t

Dimana :
a = percepatan (m/s²)
Vt = kecepatan akhir (m/s)
V0 = kecepatan awal (m/s)
t = waktu (s)

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda dalam


lintasan garis lurus dengan percepatan tetap. Jadi, ciri utama GLBB
adalah bahwa dari waktu ke-waktu kecepatan benda berubah, semakin
lama semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke
waktu mengalami percepatan/perlambatan (Ruwanto, B.2006).

C. Gerak Lurus berubah beraturan (GLB)


Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda dengan
kecepatan tetap. Di buku lain, GLB sering didefinisikan sebagai gerak suatu
benda pada lintasan lurus dengan kecepatan tetap. Hal ini diperbolehkan
karena kecepatan tetap memiliki arti besar maupun arahnya tetap, sehingga
kata kecepatan boleh diganti dengan kata kelajuan. Karena dalam GLB
kecepatannya tetap, maka kecepatan ratarata sama dengan kecepatan
sesaat.Untuk kedudukan awal xf = xi pada saat tf = 0, maka ∆𝑥 = 𝑥𝑓− 𝑥𝑖 dan
∆𝑡 = 𝑡𝑓 −𝑡𝑖 = 𝑡𝑓 = 0. Sehingga dapat dituliskan
∆𝒙 = 𝒗. ∆𝒕
𝒙𝒇 − 𝒙𝒊 = 𝒗𝒇 . 𝒕
𝒙𝒇 = 𝒙𝒊 +𝒗𝒇 . 𝒕
BAB III
METODE PERCOBAAN

A. Alat Dan Bahan


1. Alat dan Bahan Rancangan Alat Commented [U1]: Alat yang dibuat ada 2 yaitu GLB dan
GLBB, di rancangan ini perlu dijabarkan alat dan bahan untuk GLB
a. Alat dan GLBB itu apa saja!
1) Meteran : 1 buah
2) Stopwach : 1 buah
3) Mistar : 1 buah
4) Tabung GLB : 1 buah
5) Statis : 1 set
6) Alat tulis menulis
b. Alat dan bahan kegiatan praktikum

B. Identifikasi Variabel Commented [U2]: Untuk variabel waktu ada di mana?

1. Varibel Manipulasi
a. Ketinggian Commented [U3]: Perhatikan di Persamaannya, apakah ada
pengaruh “ketinggian”?
2. Variable Respons
a. Kecepatan
3. Variable Control
a. Jarak tempuh

C. Defenisi Operasional Variabel


1. Kegiatan 1
a. Lintasan adalah posisi titik yang satu dengan titik yang lainnya yang
memiliki besar panjang yang ditentukan dengan menggunakan
meteran misalnya lintasan dari titik A ke B, titik A ke B ke C, titik A
ke B ke C ke B, dan titik A ke B ke C ke B ke A.
b. Jarak adalah panjang total lintasan yang dilalui oleh obyek yang
ditentukan dengan menggunakan meteran mengukur lintasan A ke B,
A ke B ke C, A ke B ke C ke B, dan A ke B ke C ke B ke A.
c. Perpindahan adalah perubahan posisi obyek yang berjalan dari posisi
semula yaitu titik A sebagai acuan dengan menggunakan meteran
yang yang selain terdapat nilai, terdapat pula arah gerak dari
lintasan. Pada lintasan A ke B ke C maka kita menghitung panjang A
ke C. Pada lintasan A ke B ke C ke B maka kita menghitung panjang
A ke B, dan pada lintasan A ke B ke C ke B ke A kita menghitung
panjang A ke A.
d. Waktu adalah lamanya obyek untuk menempuh lintasan A ke B, A
ke B ke C, A ke B ke C ke B, dan A ke B ke C ke B ke A dengan
menggunakan stopatch yang mulai dinyalakan dari titik A ke titik
yang ditentukan sesuai dengan lintasan.
e. Posisi titik adalah letak batu yang digunakan sebagai penanda titik
A, B, dan C yang terlebih dahulu ditentukan dengan mengukur
panjang antara posisi titik A ke B dan B ke C menggunakan meteran.
2. Kegiatan 2
a. Tinggi adalah letak atau posisi ujung tabung GLB dari dasar/alas
yang ditentukan dengan menggunakan mistar yaitu posisi awal 5,00
cm dari dasar, dan posisi kedua 10,00 cm dari dasar.
b. Jarak adalah panjang lintasan yang dilalui oleh gelembung yang
dimulai dari titik O yaitu 0 cm ke titik-titik yang lain yaitu titik A, B,
C, dan D yang ditentukan dengan menggunakan skala pada tabung
GLB dan membuat selang setiap antara 2 titik sama.
c. Waktu adalah lamanya gelembung untuk bergerak dari titik O yaitu
0 cm ke titik A, ke B, ke C, ke D dengan mulai menghitung dari titik
0 cm hingga melaui titik yang diuji menggunakan stopwatch.
d. Posisi titik adalah letak penanda titik A, B, C, dan D yang terlebih
dahulu ditentukan dengan mengukur panjang tiap lintasan yang
memiliki selang yang sama. Sehingga panjang setiap antara dua titik
sama dengan menggunakan skala pada tabung.

D. Prosedur Kerja
1. Prosedur Kerja
a. Kegiatan 1
1) Membuat tiga titik yaitu A, B, C yang dapat membentuk sebuah
segitiga siku-siku.
2) Mengukur panjang lintasan setiap antara dua titik tersebut
dengan menggunakan meteran yang tersedia.
3) Menyiapkan tiga orang teman,sebgai objek yang akan bergerak
dengan kecepatan yang berbeda.
4) Untuk orang pertama, berdiri di titik A lalu berjalan menuju titik
B. pada saat yang bersamaan, mengukur waktu untu menempuh
lintasan dari A ke B. Melakukan hal yang sama untuk lintasan A
ke B ke C.
5) Melakukan setiap kegiatan 4 sebanyak 3 kali untuk setiap orang.
6) Melanjutkan untu orang kedua dan ketiga, dan mencatat hasilnya
dalam tabel hasil pengamatan.
b. Kegiatan 2
1) Mengambil tabung GLB dan Statif untu menggantungkan salah
satu ujung tabung.
2) Menandai minimal 4 titik sebagai titik A, B, C, dan D pada
tabung (mengupayakan memiliki selang yang sama).
3) Menentukan/mengukur panjang lintasan dari dasar tabung (0 cm)
ke titik A, ke titik B, ke titik C, ke titik D.
4) Menggantung salah satu ujung tabung pada statif pada
ketinggian tertentu, memulai dari ketinggian sekitar 5 cm dari
dasar/alas.
5) Mengangkat ujung tabung yang satungya, agar gelembung dalam
tabung berada di ujung yang terangkat.
6) Menurunkan ujung tadi sampai di dasar/alas sehingga gelembung
akan bergerak ke atas, mengukur waktu yang diperlukan
gelembung untuk sampai di titik A (memulai menyalakan
stopwatch ketika gelembung tepat melintasi pada posisi 0 cm
pada tabung), melakukan 3 kali pengukuran untuk setiap jarak
tempuh.
7) Mencatat hasil pengamatan dalam tabel hasil pengamatan.

E. Teknik Analisis Data Commented [U4]: Dilengkapi!

1. Analisis Perhitungan
a. Berdasarkan teori
b. Berdasarkan praktikum
2. Analisis Ketidakpastian
a. Berdasarkan teori
b. Berdasarkan praktikum
3. Persen Perbedaan (%Diff)

Anda mungkin juga menyukai