Anda di halaman 1dari 23

KONSEP DASAR FISIKA SD

”Kinematika Gerak Lurus Beraturan”

Disusun Oleh :

AMELLYA FITRI (23129120)

SEKSI: 23 BB 04

Dosen Pengampu

Dr. Hj. Yanti Fitria, S.Pd, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

TA 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpakan rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya bisa menyelesaikan tentang “Kinematika Gerak Lurus Beraturan.” Dengan
tepat waktu laporan belajar ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konsep
Dasar Fisika.

Adapun tujuan dari penulisan laporan belajar ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Dr.
Hj. Yanti Fitria, S.Pd, M.Pd. Sebagai dosen mata kuliah Pembelajaran Konsep Dasar Fisika.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan
penulis.

Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam laporan belajar ini. Oleh karena itu, saya
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki dan
menyempurnakan makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
dan juga pengetahuan untuk pembaca.

Saya mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah memberikan kontribusi
dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat
dukungan dari berbagai sumber.

Padang,14 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

ii
Ringkasan Bacaan Kinematika Gerak Lurus Beraturan

A. Gerak
a. Pengertian Gerak
Suatu benda dikatakan bergerak jika benda itu mengalami perubahan
kedudukan terhadap titik tertentu sebagai acuan. Jadi, gerak adalah perubahan
posisi atau
kedudukan terhadap titik acuan tertentu. Gerak juga dapat dikatakan sebagai
perubahan kedudukan suatu benda dalam selang waktu tertentu. Untuk lebih
memahami mengenai titik acuan perhatikan gambar ilustrasi berikut ini

Gambar 1. Titik Acuan

Pada suatu hari sodik berangkat dari rumah menuju ke pasar untuk membeli
buah-buahan, terdapat dua titik acuan yaitu rumah sebagai titik acuan 1 dan pasar
sebagai titik acuan 2. Jika kita menggunakan rumah sebagai titik acuan, maka sodik
dikatakan bergerak menjauh dari titik acuan sedangkan jika kita menganggap
pasar sebagai titik acuan maka sodik dikatakan bergerak mendekati titik acuan.
Berbeda halnya dengan peristiwa berikut, orang berlari di mesin lari fitnes
(mesin kebugaran), anak yang bermain komputer dan lain sebagainya. Kegiatan
tersebut tidak mengalami perubahan posisi atau kedudukan karena kerangka
acuannya diam. Penempatan kerangka acuan dalam peninjauan gerak merupakan
hal yang sangat penting, mengingat gerak dan diam itu mengandung pengertian
yang relatif. Sebagai contoh, ada seorang yang duduk di dalam kereta api yang
sedang bergerak, dapat dikatakan bahwa orang tersebut diam terhadap kursi yang

1
didudukinya dan terhadap kereta api tersebut, namun orang tersebut bergerak
relatif terhadap stasiun maupun terhadap pohon-pohon yang dilewatinya.

Pengertian gerak menurut para ahli:


Untoro
Gerak menurut J. Untoro yaitu sebuah perubahan kedudukan terhadap sebuah titik
yang menjadi patokannya atau titik acuannya.

Kamajaya
Pengertian gerak menurut Kamajaya yaitu posisi atau kedudukan sebuah benda di
mana benda itu bergerak dari titik asal atau titik acuannya

Efrizon Umar
Pengertian gerak menurut Efrizon Umar adalah berubahnya posisi atau kedudukan
dari sebuah titik acuan.

Ruslan Tri S. & Cahyo W.


Ruslan Tri S. Dan Cahyo W. Memberikan pengertian gerak sebagai suatu
perubahan posisi sebuah benda terhadap benda lainnya atau titik asalnya.

Sri Murtono
Sri Murtono mengartikan gerak sebagai perpindahan posisi atau tempat dari satu
tempat menuju tempat yang lain.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


Pengertian gerak yang tedapat dalam KBBI yaitu peralihan kedudukan atau tempat
yang dapat sekali terjadi ataupun berulang kali.

Schmidt
Schmidt (1991) menyatakan bahwa gerak ialah suatu rangkaian proses yang
dikaitkan dengan pengalaman atau latihan yang mengacu pada perubahan-

2
perubahan yang relatif permanen di dalam kemampuan individu untuk
menunjukkan gerakan-gerakan terampil.

Oxendine
Oxendine (1984) menyebutkan bahwa pengertian gerak yaitu sebuah proses
perubahan perilaku gerak yang relatif permanen sebagai akibat dari pengalaman
dan latihan.

b. Posisi atau Kedudukan


Posisi merupakan besaran vektor yang menyatakan kedudukan suatu benda
terhadap titik acuan. Kedudukan tersebut dinyatakan dalam besar dan arah.

Gambar 2. Ilustrasi Posisi atau Kedudukan

Pada gambar di atas. Jika titik A sebagai acuan maka Posisi C = - 6 meter dari A
Jika titik A sebagai acuan maka Posisi B = 4 meter dari A Sebuah benda dikatakan
bergerak jika posisinya telah berubah terhadap titik acuan.

c. Jarak dan Perpindahan


Jarak dan perpindahan mempunyai pengertian yang berbeda. Misalkan Kira
berjalan ke barat sejauh 4 km dari rumahnya, kemudian 3 km ke timur. Berarti
Kira sudah berjalan menempuh jarak 7 km dari rumahnya, sedangkan
perpindahannya sejauh 1 km.

3
Gambar 3. Lintasan Jalan

Berbeda halnya dengan contoh berikut. Seorang siswa berlari mengelilingi


lapangan satu kali putaran. Berarti ia menempuh jarak sama dengan keliling
lapangan, tetapi tidak menempuh perpindahan karena ia kembali ke titik semula
Contoh lain, perhatikan gambar, Rama bergerak ke utara sejauh 3 km, kemudian
berbelok ke timur sejauh 4 km, lalu berhenti. Jarak yang ditempuh Rama adalah
7km.

d. Kecepatan dan Kelajuan


Istilah kecepatan dan kelajuan dikenal dalam perubahan gerak. Kecepatan
termasuk besaran vektor, sedangkan kelajuan merupakan besaran skalar. Besaran
vektor memperhitungkan arah gerak, sedangkan besaran skalar hanya memiliki
besar tanpa memperhitungkan arah gerak benda. Kecepatan merupakan
perpindahan yang ditempuh tiap satuan waktu, sedangkan kelajuan didefinisikan
sebagai jarak yang ditempuh tiap satuan waktu. Secara matematis dapat ditulis
sebagai berikut:
𝑝𝑒𝑟𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑎𝑛 (𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟)
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 =
𝑠𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘)

𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 (𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟)
𝑘𝑒𝑐𝑑𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 =
𝑠𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘)

Kecepatan rata-rata v didefiniskan sebagai perpindahan yang ditempuh


terhadap waktu. Jika suatu benda bergerak sepanjang sumbu-x dan posisinya
dinyatakan dengan koordinat-x, secara matematis persamaan kecepatan rata-rata
dapat ditulis sebagai berikut:
∆𝑥
𝑣=
∆𝑡

4
Keterangan:
𝑣 = kecepatan rata-rata (m/s)
∆𝑥 = x akhir = perpindahan
∆𝑡 = perubahan waktu (s)

Kelajuan rata-rata merupakan jarak yang ditempuh tiap satuan waktu.


Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
𝑠
𝑣=
𝑡
Keterangan:
𝑣 = kecepatan rata-rata (m/s)
𝑠 = jarak tempuh (meter)
𝑡 = waktu tempuh (s)

Kecepatan sesaat merupakan kecepatan benda pada saat tertentu. Kecepatan


inilah yang ditunjukkan pada jarum speedometer. Kecepatan sesaat pada waktu
tertentu adalah kecepatan rata-rata selama selang waktu yang sangat kecil
mendekati nol.

e. Percepatan

Percepatan adalah perubahan kecepatan dan atau arah dalam selang waktu
tertentu. Percepatan merupakan besaran vektor. Percepatan berharga positif jika
kecepatan suatu benda bertambah dalam selang waktu tertentu. Percepatan
berharga negatif jika kecepatan suatu benda berkurang dalam selang waktu
tertentu.

Sebuah benda yang kecepatannya berubah tiap satuan waktu dikatakan


mengalami percepatan. Sebuah mobil yang kecepatannya diperbesar dari nol
sampai 90 km/jam berarti dipercepat. Apabila sebuah mobil dapat mengalami
perubahan kecepatan seperti ini dalam waktu yang lebih cepat dari mobil lainnya,
maka dikatakan bahwa mobil tersebut mendapat percepatan yang lebih besar.
Dengan demikian, percepatan menyatakan seberapa cepat kecepatan sebuah benda

5
berubah.
Percepatan rata-rata, tiap benda yang mengalami perubahan kecepatan, baik
besarnya saja atau arahnya saja atau kedua-duanya, akan mengalami percepatan.
Percepatan rata-rata ( a ) adalahhasil bagi antara perubahan kecepatan ( Δv )
dengan selang waktu yang digunakan selama perubahan kecepatan tersebut ( Δt ).

Δ𝑣 𝑣 − 𝑣0
𝑎= =
Δ𝑡 𝑡 − 𝑡0

Percepatan sesaat adalah perubahan kecepatan dalam waktu yang sangat


singkat. Seperti halnya menghitung kecepatan sesaat, untuk menghitung
percepatan sesaat, kita perlu mengukur perubahan kecepatan dalam selang waktu
yang singkat (mendekati nol).

𝑑𝑣
𝑎=
𝑑𝑡

B. Gerak Lurus
a. Pengertian Gerak Lurus
Benda yang bergerak dengan kecepatan tetap dikatakan melakukan gerak lurus
beraturan, jadi syarat benda bergerak lurus beraturan apabila gerak benda
menempuh lintasan lurus dan kelajuan benda tidak berubah. Seperti kereta api yang
memiliki lintasan rel yang lurus, tidak ada yang bengkok.

b. Gerak Lurus Beraturan (GLB)


Δ𝑠 𝑠 − 𝑠0
𝑣= =
Δ𝑡 𝑡−0
Gerak Lurus Beraturan adalah gerak suatu benda pada lintasan yang lurus di
mana pada setiap selang waktu yang sama, benda tersebut menempuh jarak yang
sama (gerak suatu benda pada lintasan yang lurus dengan kelajuan tetap). Sehingga
lintasan GLB berupa garis lurus. Bentuk lintasan yang lurus membawa
konsekuensi besaran jarak dan perpindahan tidak dapat dibedakan sehingga jarak
dan perpindahan sama besar.
Pada gerak lurus beraturan, benda menempuh jarak yang sama dalam selang
waktu yang sama pula. Sebagai contoh, mobil yang melaju menempuh jarak 2

6
meter dalam waktu 1 detik, maka satu detik berikutnya menempuh jarak dua meter
lagi, begitu seterusnya. Dengan kata lain, perbandingan jarak dengan selang waktu
selalu konstan atau kecepatannya konstan perhatikan gambar berikut ini.

Gambar 4. Grafik v-t untuk GLB

Grafik v-t menunjukan hubungan antara kecepatan (v) dan waktu tempuh (t)
suatu benda yang bergerak lurus. Semua benda yang bergerak lurus beraturan akan
memiliki grafik v- t yang bentuknya seperti gambar di atas.

Hubungan jarak terhadap waktu:

Gambar 5. S-t untuk GLB

Jarak = Kelajuan . Waktu


s = v. t
Jika benda memiliki jarak tertentu terhadap acuan, maka:

7
s = 𝑆0 + v.t
dengan 𝑆0 = kedudukan benda pada t = 0 (kedudukan awal)

Karakteristik dari gerak lurus beraturan adalah sebagai berikut:


 Trayektori Lurus: Gerak ini terjadi ketika benda bergerak sepanjang
lintasan atau jalur yang lurus, sehingga benda hanya berpindah ke depan
atau ke belakang tanpa berbelok.

 Kecepatan Konstan: Selama gerak lurus beraturan, kecepatan benda tetap


konstan. Artinya, benda bergerak dengan kecepatan yang sama setiap saat
tanpa percepatan atau perlambatan.

𝑠
𝑣=
𝑡

 Perpindahan Sama dalam Interval Waktu yang Sama: Benda akan


berpindah jarak yang sama dalam interval waktu yang sama. Ini berarti
bahwa perubahan posisi dalam setiap selang waktu yang sama adalah
konstan.

 Tidak Ada Akselerasi: Karena kecepatan benda tetap konstan, tidak ada
akselerasi yang terlibat dalam gerak lurus beraturan. Akselerasi adalah
perubahan kecepatan seiring waktu, dan dalam kasus ini, kecepatan tetap.

Contoh dari gerak lurus beraturan dapat ditemukan dalam banyak situasi dalam
kehidupan sehari-hari, seperti pergerakan mobil dengan kecepatan tetap di jalan
lurus atau jam tangan detik bergerak dengan detik yang berjalan pada kecepatan
konstan.

C. Permasalahan atau Pertanyaan


a. Sebuah mobil bergerak kecepatan tetap 45 km/jam. Hitung jarak yang
ditempuh mobil selama 10 sekon?

8
b. Gerak sebuah benda yang melakukan GLB diwakili oleh grafik s-t dibawah,
berdasarkan grafik tersebut, hitunglah jarak yang ditempuh oleh benda itu
dalam waktu:
 2 sekon
 5 sekon

Gambar diatas sebenarnya menyatakan sebuah benda yang melakukan


GLB yang memiliki posisi awal S0 , dari grafik tersebut kita dapat membaca
kecepatan benda yakni V = 4 m/s. Seperti telah dibicarakan, hal ini berarti
bahwa pada saat awal mengamati benda telah bergerak danmenempuh jarak
sejauh S0= 2 m. Jadi untuk menyelesaikan soal ini, kita akan menggunakan
persamaan GLB untuk benda yang sudah bergerak sejak awal pengamatan.

c. Sebuah mobil A dan B bergerak dengan arah berlawanan masing-masing


dengan kecepatan tetap 20 m/s dan 10 m/s. Hitung kapan dan di mana mobil A
berpapasan jika jarak kedua mobil mula-mula 210m.
d. Sebuah sepeda motor bergerak dengan kecepatan tetap 20 m/s dari titik A ke
titik B dalam waktu 2 sekon. Tentukan besar jarak yang ditempuh sepeda motor
tersebut!
e. A dan B mengendarai sepeda motor dari tempat yang sama. A berkecepatan 54
km/jam dan B berkecepatan 72 km/jam. Berapa selisih jarak keduanya jika
telah berjalan selama 0,5 menit?
f. Putu berangkat ke sekolah pukul 06.58 wita karena terlambat bangun. Putu
berjalan dari rumahnya dengan kecepatan tetap 1 m/s. Pintu gerbang

9
sekolahnya tutup pukul 07.00 wita. Jika sekolahnya terletak 200 m dengan
lintasan lurus. Apakah Putu akan terlambat ataukah tidak? Jelaskan jawaban
anda disertai perhitungan!
g. Sebuah benda bergerak dengan percepatan 5 m/s2 dari keadaan diam.
Hitunglah jarak dan kecepatan yang ditempuh benda tersebut setelah 10 detik
berturut-turut!
h. Sebuah motor melakukan pengereman dari kelajuan 30 m/s menjadi 15 m/s
dalam jarak 100m. Berapa jarak yang dibutuhkan motor tersebut hingga
berhenti?
i. Sebuah Bus melaju dengan kecepatan 40 km/jam, kemudian bus ini dipercepat
dengan percepatan 2m/s2. Berapakah jarak dan kecepatan yang ditempuh
selama 30 detik setelah bus dipercepat?
j. Sebuah truk diam kemudian dipercepat selama 10 detik hingga menempuh
jarak 60 meter. Berapakah percepatan truk tersebut?
k. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 216 km/jam. Berapakah percepatan
mobil tersebut untuk dapat berhenti pada waktu 10 menit?
l. Grafik gerak lurus beraturan yang benar adalah ….

m.
Tentukan jarak dan perpindahan benda A yang bergerak dari X1 ke X2
kemudian X3!

n.
Tentukan jarak dan perpindahan benda yang bergerak dari titik A ke B
kemudian ke C! (siku-siku di B)

10
o. Sebuah sepeda motor bergerak dengan kecepatan tetap 20 m/s dari titik A ke
titik B dalam waktu 2 sekon. Tentukan besar jarak yang ditempuh sepeda motor
tersebut!

D. Pembahasan atau Jawaban Pertanyaan


a. Diketahui:
v = 45 km/jam

= 45.000 m/3600 s

= 12,5 m/s
t = 10 sekon
Ditanya: s?
Jawab:
s=v×t
s = 12,5 m/s x 10 sekon = 125 m

b. Diketahui:
S0 = 2 m
v = 4 m/s
Ditanya:
 Jarak yang ditempuh benda pada saat t = 2 sekon
 Jarak yang ditempuh benda pada saat t = 5 sekon
Jawab:
 s(t) = S0 + v.t
s(2s) = 2 m + (4m/s x 2s) = 10 meter
 s(t) = S0 + v.t
s(5s)= 2 m + (4 m/s . 5 s) = 40 meter

c. Diketahui:
Kecepatan mobil A = VA = 20 m/s
Kecepatan mobil B = VB = 10 m/s

11
Jarak mobil A dan B = 210 m

Ditanya:
𝑡𝐴 (waktu mobil A berpapasan dengan mobil B) ?
𝑆𝐴 (jarak tempuh mobil A ketika berpapasan dengan mobil) ?
Jawab:
𝑆𝐴 + 𝑆𝐵 = Jarak ketika mobil A berpapasan dengan mobil B
𝑉𝐴 t+ 𝑉𝐴 t = 20 t + 10 t = 210 m
30 t = 210 → t = 210 = 7 s
t = 7 sekon setelah mobil A berjalan 𝑆𝐴 = 𝑉𝐴 t = 20 . 7 = 140 m
Jadi, mobil A berpapasan dengan mobil B setelah 7 sekon dan berjalan 140 m

d. Diketahui:
v = 20 m/s
t=2s
Ditanyakan: x =?
Jawab:
Persamaan matematis gerak lurus beraturan (GLB) adalah:
x = v.t
x = 20 . 2 = 40

Jadi besar jarak yang ditempuh sepeda motor tersebut adalah 40 m.

e. Diketahui:
va = 54 km/jam = 54.000 m/3600 s = 15 m/s
vb = 72 km/jam = 72.000 m/3600 s = 20 m/s
t = 0,5 menit = 30 sekon
Ditanya : Δx = ?
Jawab:
𝑋𝐴 = 𝑉𝐴 ´ t = 15 ´ 30 = 450 m

12
𝑋𝐵 = 𝑉𝐵 ´ t = 20 ´ 30 = 600 m
Δx = 𝑋𝐵 – 𝑋𝐴 = 600 – 450 = 150 m.
Jadi besar selisih jarak keduanya adalah 150 m.

f. Diketahui:
v = 1 m/s
t = 07.00 – 06.58 = 2 menit = 120 sekon (waktu yang tersisa)
x = 200 m
Ditanyakan t sampai di sekolah= ?
Jawab:
Menurut persamaan GLB
x = v.t
t = x / v = 200/1 = 200 sekon

Karena waktu untuk sampai ke sekolah 200 s lebih besar dari waktu yang
tersisa sampai pintu gerbang tertutup 120 s, maka Putu terlambat sampai ke
sekolah.

g. v0 = 0
a = 5 m/s2
t = 10s
Karena benda bergerak dengan percepatan tetap, maka:
vt = v0 + at
vt = 0 + 5m/s2 × 10s
vt = 50 m/s

Jarak yang ditempuh benda adalah:


S = v0t + ½at2
S = 0×10s + ½×5 m/s2×(10s)2
S = 0 + ½×5 m/s2×100s2
S = 250m
Jadi, jarak yang ditempuh benda tersebut adalah 250m dengan kecepatan 50
m/s.

13
h. 𝑣0 = 30 m/s
vt = 15 m/s
𝑆1 = 100m

Perlambatan motor tersebut adalah:


𝑣 2 = 𝑣02 – 2a𝑆1
152 = 302 – 2a100
225 = 900 – 200a
200a = 900 – 225 = 675
a = 675 ÷ 200 = 3,375 m/s2

Jarak yang dibutuhkan hingga berhenti berarti jarak yang dibutuhkan motor
untuk menghilangkan kecepatan (vt = 0m/s) saat kecepatannya adalah 15m/s.
02 = 152 – 2×3,375×𝑆2
0 = 225 – 6,75×𝑆2
6,75𝑆2 = 225
𝑆2 = 225 ÷ 6,75
𝑆2 = 33⅓ m
Jadi, jarak yang dibutuhkan motor tersebut hingga berhenti adalah 33⅓ m.

i. 𝑣𝑂 = 40 m/s
a= 2 m/s2
t=30 s.

Kecepatan
v = 𝑣0 t+ at
v = 40 m/s + 2m/𝑠 2 ×302
v = 40 m/s + 60 m/s
v = 100 m/s

Jarak

14
S = v0t + ½ 𝑎𝑡 2
S = 40×30 + ½ ×2×302
S = 1200 + ½ ×2×900
S = 1200 + 900
S = 2100m
Jadi, selama 30 detik setelah bus dipercepat jarak yang ditempuh bus tersebut
adalah 2100 meter dengan kecepatan 100 m/s.

j. v0 = 0 m/s
S = 50 m
t = 10 s.
Jarak yang ditempuh
S = v0t + ½ 𝑎𝑡 2
50 0×8 + ½ × a × 102
50 0 + ½ × a × 100
50a = 50
a=1
Jadi, percepatan truk tersebut adalah 1 m/s2.

k. v1 = 180 km/jam = 216000 / 3600 = 60 m/s


v2= 0 m/s
t1= 0 s
t2= 10 menit = 600 s
Percepatan mobil adalah:
a = (v2 – v1)/(t2 – t1)
a = (0 – 60)/(600 – 0

a = -60/600

a = -0,1 (nilai minus berarti perlambatan)


Jadi, agar mobil dapat berhenti pada waktu 10 menit butuh percepatan sebesar
-0,1 m/s2 atau perlambatan sebesar 0,1 m/s2.

15
l.
m. Benda A mengalami perpindahan:
(X2 – X1) + (X3 – X2) = (4 – (-3)) + (1 – 4) = 7 – 3 = 4 satuan

Sedangkan jarak yang ditempuh benda A adalah: 7 + 3 = 10 satuan.

n. Jarak = panjang AB + panjang BC = 3 + 4 = 7 m


Perpindahan = panjang AC
𝐴𝐶 = √𝐴𝐵2 + 𝐵𝐶 2

𝐴𝐶 = √32 + 42
𝐴𝐶 = √9 + 16
𝐴𝐶 = √25
𝐴𝐶 = 5

o. Diketahui:
v = 20 m/s
t=2s
Ditanyakan: x =?
Jawab:
Persamaan matematis gerak lurus beraturan (GLB) adalah:
x = v.t
x = 20 . 2 = 40

Jadi besar jarak yang ditempuh sepeda motor tersebut adalah 40 m

16
b. Kesimpulan
Besaran yang digunakan dalam kinematika gerak lurus antara lain: posisi, jarak,
perpindahan, kelajuan dan kecepatan.
Posisi/kedudukan adalah keadaan benda terhadap titik acuan.
Gerak merupakan keadaan dimana suatu benda berubah kedudukan atau posisinya
terhadap titik acuan.

17
Jarak adalah Panjang total lintasan yang dilalui benda bergerak sedangkan
perpindahan adalah besar perubahan posisi dari posisi awal benda ke posisi akhir.
Kecepatan adalah perubahan posisi per satuan waktu tempuh sedangkan kelajuan adalah
besar jarak tempuh per satuan waktu. Hubungan antara jarak (x) dan waktu (t) bergantung
dari lintasan yang dilalui oleh benda.
Perpindahan (Δ̅̅x̅̅ ̅̅ ), yaitu panjang perubahan posisi benda dari titik awal ke titik
akhir pergerakannya. Perpindahan termasuk besaran vektor, yaitu memiliki arah.
Perbedaan kelajuan dan kecepatan adalah kelajuan merupakan besaran skalar, sedangkan
kecepatan merupakan besaran vektor.
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang menempuh lintasan
lurus dan bergerak dengan kecepatan tetap atau tidak ada terjadi perubahan kecepatan
terhadap waktu sehingga percepatannya adalah nol serta dari analisis grafik dapat pula
disimpulkan bahwa jarak tempuh berbanding lurus dengan waktu tempuh.

c. Saran

Demikian laporan belajar yang saya buat, semoga dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan teman-teman sekalian. Akan tetapi laporan belajar ini masih terdapat banyak
kesalahan baik itu dalam penulisan dan pembahasan karena kurangnya pengetahuan
penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
terutama dari dosen pengampu mata kuliah konsep dasar fisika sd dan teman-teman
sekalian demi perbaikan makalah ini.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://repositori.kemdikbud.go.id/21794/1/X_Fisika_KD-3.4_Final%209.pdf

https://materi78.files.wordpress.com/2013/06/lurus_fis1_3.pdf

https://www.fisikaonline.com/2021/03/gerak-lurus-beraturan-glb-dan.html

https://rumuspintar.com/gerak-lurus-berubah-beraturan/contoh-soal/

19
NO Aspek yang dinilai Skor Skor yang
Maksimum Diperbolehkan

1. Sistematika laporan 4

2. Kelengkapan laporan 4

3. Kejelasan dan Keruntuhan 4


penulisan

4. Kebenaran konsep ide yang 4


dipaparkan

5. Ketepatan pemilihan 4

6. Kemampuan mahasiswa 4
dalam menjelaskan isi
laporan

7. Usaha mahasiswa dalam 4


Menyusun laporan

8. Presentasi laporan 4

20

Anda mungkin juga menyukai