Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

BAHASA INDONESIA
JARAK, KECEPATAN, DAN PERCEPATAN

DOSEN PEMBIMBING
Yusi Sabrida S.pd.I, M.pd

KELOMPOK II
1803023 Andika Piliang
1803020 Wan Agust Pratama
1803022 Rahul Anggara
1803011 M. Ridho Bagas

AKADEMI MARITIM INDONESIA


MEDAN
2018 / 2019

iv
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah fisika terapan tentang jarak, kecepatan,
dan percepatan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Medan, Desember 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang………………………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….. 2
C. Tujuan…………………………………………………………………………. 3
D. Manfaat……………………………………………………………………….. 4
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………… 2
A. Jarak…………………………………………………………………………... 1
B. Kecepatan……………………………………………………………………... 2
C. Percepatan…………………………………………………………………….. 3
BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL………………………………………………… 3
A. Kecepatan…………………………………………………………………….. 1
B. Pecepatan……………………………………………………………………... 2
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………... 4
A. Kesimpulan…………………………………………………………………... 1
B. Saran…………………………………………………………………………. 2
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………... iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
semua benda yang ada di alam semesta dapat dianggap sebagai sebuah benda titik
atau disebut partikel. Ukuran sebuah partikel tidak memiliki batas, yang artinya semua benda
termasuk Bumipun dapat dianggap sebagai partikel jika dilihat dari galaksi yang jauh. Jadi,
ketika mempelajari bab ini, Anda dapat menggunakan partikel sebagai model untuk benda
yang bergerak jika efek dari rotasi dan perubahan bentuk benda dapat diabaikan. Sebelum
Anda dapat menerangkan gerak dari sebuah partikel, ada baiknya Anda mengenal terlebih
dahulu besaran fisik perpindahan, kecepatan, dan perpindahan. Setelah itu, Anda dapat
memperluas ilmu Anda mengenai gerak dari sebuah partikel dalam bidang vertikal. Dalam
bab ini, semua variabel dituliskan dalam bentuk skalar sehingga variabel yang termasuk
besaran vektor dapat dianggap sebagai besarnya saja.

B. Rumusan Masalah
Percobaan ini dibatasi dengan bagaimana praktikan melakukan percobaan dengan
menentukan kecepatan dan percepatan. Dan juga apa itu kecepatan percepatan dan jarak yang
akan menghitung kecepatan dan percepatan.

C. Tujuan
Tujuan percobaan ini adalah menentukan jarak, kecepatan, dan percepatan. Dan juga
mengetahui apa perbedaan dari kecepatan dan percepatan dan juga apa yang membuat factor
suatu jarak dapat berubah disebabkan karena kecepatan dan percepatan

D. Manfaat
Agar kita dapat mengetahui cara menghitung waktu yang ditempuh pada jarak dan
percepatan suatu benda dan kecepatan suatu benda

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Jarak
Jarak dan perpindahan adalah besaran Fisika yang saling berhubungan dan keduanya
memiliki dimensi yang sama, tetapi memiliki makna fisis yang berbeda. Jarak merupakan
besaran skalar, sedangkan perpindahan merupakan besaran vektor.

Roni berlari dari A ke B, kemudian berbalik ke arah C. Jarak yang ditempuh oleh
Roni adalah panjang lintasan dari A ke B, yakni 15 m, kemudian ditambah dari B ke C, yakni
5 m sehingga jarak total yang ditempuh adalah 20 m. Jarak yang dimaksud di sini adalah
panjang lintasan yang dilalui Roni dan tidak bergantung ke mana arah Roni berlari.
Bagaimana dengan perpindahannya? Perpindahan Roni adalah dari A ke C. Mengapa
demikian? Seperti yang telah dipelajari sebelumnya, perpindahan merupakan besaran vektor
sehingga perpindahan Roni hanya dilihat dari perubahan kedudukannya. Pertama di posisi A,
kemudian berubah kedudukan akhirnya di C. Besarnya perpindahan Roni adalah 10 m dan
arahnya dari A ke C.

Contoh Soal.
Sebuah mobil bergerak sejauh 80 km ke arah timur, kemudian berbalik arah sejauh 30 km ke
arah barat.

Tentukanlah jarak dan perpindahan yang ditempuh mobil tersebut.

2
3
B. Kecepatan
Kecepatan adalah kelajuan yang arah geraknya dinyatakan sehingga gerak kecepatan
bergantung pada arah, maka kecepatan termasuk besaran vektor. Dimana kecepatan partikel
adalah laju (rate) perubahan posisi terhadap waktu vektor pergeseran yang menyatakan
perubahan posisi partikel adalah Dr dan selang waktu Dt.

1. Kecepatan Rata-rata

Persamaan kecepatan rata-rata pada gerak satu dimensi dapat dituliskan sebagai
berikut:
Δr
v́ =
Δt
Atau
Δx
Untuk kecepatan dalam arah sumbu x v́ x =
Δt
Δy
Untuk kecepatan dalam arah sumbu y v´ y =
Δt
Keterangan :
v́ = kecepatan rata-rata (m/s)
t = waktu tempuh (s)
Δx = perpindahan dalam arah sumbu x (m)
Δy = perpindahan dalam arah sumbu y (m)

2. Kecepatan Sesaat

Untuk gerak satu dimensi, kecepatan sesaat dapat dituliskan sebagai:


Δr dr
v=lim ⁡ =
Δt dt
Untuk gerak dalam arah sumbu x, persamaan kecepatan sesaat dapat ditulis sebagai :
Δx
v=lim ⁡
Δt

Untuk gerak dalam arah sumbu y, persamaan kecepatan sesaat dapat ditulis sebagai :
Δy
v=lim ⁡
Δt

iv
Kecepatan sesaat (v) untuk benda yang bergerak dalam suatu bidang dapat diperoleh dari
persamaan kecepatan rata-rata dengan membuat Δt sekecil mungkin (Δt  0)

Δr dr
v=lim =
Δt dt

Bila selang waktu perubahan kedudukan suatu partikel (Δt) kecil maka Δr juga kecil
maka kecepatan rata-rata menjadi kecepatan sesaat. Kecepatan sesaat dapat pula diuraikan
atas komponen-komponennya dalam arah sumbu x dan sumbu y sehingga diperoleh
persamaan :

dr
v=
dt

d ( x i + y j ) dx dx
v= = i+ j
dt dt dt

v = vx i + vy j

Besarnya kecepatan sesaat suatu benda dapat diperoleh menggunakan persamaan :

v=√ (v x )2 +(v y )2

B. Percepatan
Seringkali benda-benda tidak bergerak kecepatan konstan. Sebuah benda dikatakan
bergerak dengan percepatan atau perlambatan. Perlambatan adalah nama lain dari percepatan
negatif. Ketika sebuah mobil berangkat dari keadaan diam meninggalkan suatu tempat
misalnya, mobil bergerak dipercepat. Namun, ketika mobil tersebut akan tiba di tujuannya,
maka mobil tersebut akan mengurangi kecepatannya atau bergerak diperlambat hingga pada
akhirnya berhenti bergerak. Jadi, percepatan atau perlambatan itu ada jika kecepatan benda
berubah.

1. Kecepatan Rata-rata

Percepatan rata-rata didefinisikan sebagai perbandingan perubahan kecepatan dengan


selang waktunya. Secara matematis ditulis sebagai berikut:

2
Percepatan rata-rata negatif artinya sama dengan perlambatan rata-rata.

2. Percepatan Sesaat

Percepatan rata-rata tidak menggambarkan percepatan pada suatu waktu


tertentu. Percepatan pada waktu tertentu disebut dengan percepatan sesaat atau
dalam kehidupan sehari-hari hanya disebut percepatan. Percepatan sesaat
didefinisikan sebagai limit percepatan rata-rata ketika selang waktunya mendekati
nol (sangat kecil). Secara matematis ditulis sebagai berikut:

Itulah pembahasan kita kali ini. Pada pembahasan selanjutnya, akan diuraikan
tentang gerak lurus yang terbagi menjadi dua, yaitu gerak lurus dengan kecepatan
konstan atau biasa disebut gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus dengan
percepatan konstan atau biasa disebut gerak lurus berubah beraturan (GLBB).
Terima kasih.

3
BAB III
PEMBAHASAN DAN HASIL

A. Kecepatan
a) Kecepatan pada jarak 150 cm dengan massa 50 gram pada waktu 0,97 s.
s 1,5
v= = =1,55 m/ s
t 0,97

dv 1 1 dv −s −1,5 −1,5
= = =1,03 = = = =−1,6
ds t 0,97 dt t 2 0,97 2 0,941

2 2 2
∆ v=
dV
dS√||| | | | 2
3
∆S +
dV
dt
2
|∆ t|
2

√ 2
∆ v= |1,03| | 0,05| +|1,6| |0,03|
3
2 2 2

∆ v=√|1,06||0,001|+|2,56||9 x 10−4|
∆ v=√ 1,06 x 10−3+2,3 x 10−3
∆ v=√ 10,6 x 10−4
∆ v=3,2 x 10−2 m/s

Kesalahan Relatif Kecermatan Relatif


∆v
KR= x 100 % KC =100 %−KR
v
3,2 x 10−2
KR= x 100 % KC =100 %−2,06 %
1,55
KR=2,06 % KC =97,94 %

4
b) Kecepatan pada jarak 150 cm dengan massa 100 gram pada waktu 0,83 s.
s 1,5
v= = =1,8 m/ s
t 0,83

dv 1 1 dv −s −1,5 −1,5
= = =1,2 = = = =−2,2
ds t 0,83 dt t 2 0,832 0,69

2 2 2
∆ v=
√| dV
|| | | |
dS
2
3
∆S +
dV
dt
2
|∆ t|
2

√ 2
∆ v= |1,2| | 0,05| +|2,2| |0,03|
3
2 2 2

∆ v=√|1,44||0,001|+|4,84||9 x 10−4|
∆ v=√ 1,44 x 10 + 4,36 x 10
−3 −3

∆ v=√ 58 x 10−4
∆ v=7,6 x 10−2 m/ s

Kesalahan Relatif Kecermatan Relatif


∆v
KR= x 100 % KC =100 %−KR
v
7,6 x 10−2
KR= x 100 % KC =100 %−4,22 %
1,8
KR=4,22 % KC =95,78 %

c) Kecepatan pada jarak 100 cm dengan massa 50 gram pada waktu 0,63 s.
s 1
v= = =1,6 m/ s
t 0,63

dv 1 1 dv −s −1 −1
= = =1,6 = = = =−2,5
ds t 0,63 dt t 2 0,632 0,4

2 2 2
∆ v=
√| dV
|| | | |
dS
2
3
∆S +
dV
dt
2
|∆ t|
2

√ 2
∆ v= |1,6| | 0,05| +|2,5| |0,03|
3
2 2 2

∆ v=√|2,56||0,001|+|6,25||9 x 10−4|

5
∆ v=√ 2,56 x 10−3+5,63 x 10−3
∆ v=√ 81,9 x 10−4
∆ v=9,04 x 10−2 m/s

Kesalahan Relatif Kecermatan Relatif


∆v
KR= x 100 % KC =100 %−KR
v
9,04 x 10−2
KR= x 100 % KC =100 %−5,65 %
1,6
KR=5,65 % KC =94,35 %

B. Percepatan
a) Percepatan pada jarak 150 cm dengan massa 50 gram pada waktu 0,97 s dan kecepatan
1,55 m/s.
v 1,55
a= = =1,6 m/ s 2
t 0,97

da 1 1 da −v −1,55 −1,55
= = =1,03 = 2 = = =−1,6
dv t 0,97 dt t 0,97 2 0,941

2 2
∆ a=
da
dv√| 2
|
|∆ v| +
da
dt
|∆t|
2
| |
2
√ 2 2
∆ a= |1,03| |3,2 x 10−2| +|1,6| |0,03|
2

∆ a=√|1,06||10.24 x 10− 4|+|2,56||9 x 10−4|


∆ a=√ 1,08 x 10−3 +2,3 x 10−3
∆ a=√ 33,8 x 10−4
∆ a=5,8 x 10−2 m/ s

Kesalahan Relatif Kecermatan Relatif


∆a
KR= x 100 % KC =100 %−KR
a
5,8 x 10−2
KR= x 100 % KC =100 %−3,6 %
1,6

6
KR=3,6 % KC =96,4 %

b) Percepatan pada jarak 150 cm dengan massa 100 gram pada waktu 0,83 s dan kecepatan
1,8 m/s.
v 1,8
a= = =2,17 m/s 2
t 0,83

da 1 1 da −v −1,55 −1,8
= = =1,2 = 2 = = =−2,6
dv t 0,83 dt t 0,832 0,7

2 2
∆ a=
√| da
dv| 2
|∆ v| +
da
| |
dt
2
|∆t|
2

√ 2 2
∆ a= |1,2| |7,6 x 10−2| +|2,6| |0,07|
2

∆ a=√|1,44||57,76 x 10− 4|+|6,76||49 x 10−4|


∆ a=√ 8,32 x 10−3 +33,1 x 10−3
∆ a=√ 414,2 x 10−4
∆ a=20,35 x 10−2 m/ s

Kesalahan Relatif Kecermatan Relatif


∆a
KR= x 100 % KC =100 %−KR
a
20,35 x 10−2
KR= x 100 % KC =100 %−9,4 %
2,17
KR=9,4 % KC =90,6 %

c) Percepatan pada jarak 100 cm dengan massa 50 gram pada waktu 0,63 s dan kecepatan 1,6
m/s.
v 1,6
a= = =2,54 m/s 2
t 0,63

da 1 1 da −v −1,6 −1,6
= = =1,6 = 2 = = =−4
dv t 0,63 dt t 0,632 0,4

7
2 2
∆ a=
√| da
dv| 2
|∆ v| +
da
| |
dt
|∆t|
2
2

√ 2 2
∆ a= |1,6| |9,04 x 10−2| +|4| |0,09|
2

∆ a=√|2,56||81,72 x 10−4|+|16||81 x 10−4|


∆ a=√ 209 x 10−4 +1296 x 10−4
∆ a=√ 1505 x 10−4
∆ a=38,7 x 10−2 m/ s

Kesalahan Relatif Kecermatan Relatif


∆a
KR= x 100 % KC =100 %−KR
a
38,79 x 10−2
KR= x 100 % KC =100 %−15,23 %
2,54
KR=15,23 % KC =84,77 %

BAB III
PEMBAHASAN DAN HASIL

A. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dan data-data yang telah diperoleh dapat
disimpulkan bahwa suatu kecepatan itu bergantung pada jarak dan selang waktu. Sedangkan
untuk percepatan sangat bergantung pada besarnya percepatan terhadap selang waktu. Jadi,
semakin besar jarak yang ditempuh maka semakin besar pula waktu yang dibutuhkan.

B. Saran
Alat peraga atau yang berhubungan dengan praktikum dipergunakan dengan sebaik
baiknya agar dapat sesuai perhitungan yang diberikan, dilengkapi, dan di perbanyak lagi,
sehingga dalam praktikum seorang praktikan mendapatkan hasil yang sebaik mungkin.

8
9
DAFTAR PUSTAKA

Anashir (2014), “Jarak, Perpindahan, Kecepatan, Kelajuan, dan Percepatan”.


https://www.anashir.com/fisika/jarak-perpindahan-kecepatan-kelajuan-dan-
percepatan/. 17 November
Nabila Ayu, Academia Edu (2008), “Makalah Jarak, Kecepatan, dan Percepatan by Nabila
Ayu” http://www.academia.edu/9076821/BAB_I_PENDAHULUAN_I._1_Latar_Belakang.

iv

Anda mungkin juga menyukai