Anda di halaman 1dari 11

BAB 3 GERAK LURUS

Standar Kompetensi : 2. Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik
Kompetensi Dasar : 2.1 Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan percepatan
konstan

A. PENDAHULUAN
Gerak termasuk bidang yang dipelajari dalam mekanika, yang merupakan cabang dari fisika.
Mekanika dibagi menjadi tiga bagian yaitu; kinematika, dinamika, dan statika.
Kinematika adalah ilmu yang mempelajari gerak tanpa mempedulikan penyebab timbulnya gerak.
Dinamika adalah ilmu yang mempelajari penyebab gerak yaitu gaya. Statika adalah ilmu yang mempelajari
tentang keseimbangan statis benda.
Gerak benda, seperti bola kasti, mobil, pelari, matahari bahkan bulan merupakan bagian dari kejadian
nyata dalam kehidupan sehari-hari. Benda-benda tersebut dikatakan dapat bergerak karena mengalami
perubahan posisi. Sehingga dengan kata lain gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik
acuan. Titik acuan sendiri didefinisikan sebagai titik awal atau titik tempat pengamat.
Gerak bersifat relatif artinya gerak suatu benda sangat bergantung pada titik acuannya. Benda yang
bergerak dapat dikatakan tidak bergerak, sebagai contoh meja yang ada dibumi pasti dikatakan tidak
bergerak oleh manusia yang ada di bumi. Tetapi bila matahari yang melihat maka meja tersebut bergerak
bersama bumi mengelilingi matahari.
Contoh lain gerak relatif adalah B berjalan di dalam kereta yang sedang melaju dan C diam di tepi rel
melihat B berjalan di dalam kereta. Menurut C, kereta dan B bergerak karena ada perubahan posisi
keduanya terhadap C. Sedangkan menurut B, kereta tidak bergerak karena tidak ada perubahan posisi
kereta terhadap B. Di sinilah letak kerelatifan gerak. Kereta yang dikatakan bergerak oleh C ternyata
dikatakan tidak bergerak oleh B. Lain lagi menurut kereta dan B, maka C telah melakukan gerak semu.
Gerak semu adalah benda yang diam tetapi seolah-olah bergerak karena gerakan pengamat. Contoh
yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kita naik mobil yang berjalan maka
pohon yang ada di pinggir jalan kelihatan bergerak. Ini berarti pohon telah melakukan gerak semu.
Gerakan semu pohon ini disebabkan karena kita yang melihat sambil bergerak.
Berdasarkan lintasannya gerak dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Gerak lurus, yaitu gerak yang lintasannya berbentuk lurus.
2. Gerak parabola, yaitu gerak yang lintasannya berbentuk parabola.
18 | P a g e
BAB 3 GERAK LURUS

3. Gerak melingkar, yaitu gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran.


Sedangkan berdasarkan percepatannya gerak dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Gerak beraturan, adalah gerak yang percepatannya sama dengan nol ( a = 0) atau gerak yang
kecepatannya konstan.
2. Gerak berubah beraturan, adalah gerak yang percepatannya konstan ( a = konstan) atau gerak yang
kecepatannya berubah secara teratur.

B. BESARAN – BESARAN PADA GERAK LURUS


1. Posisi, Jarak dan Perpindahan
a. Posisi
Posisi adalah letak suatu benda pada suatu waktu tertentu terhadap suatu acuan tertentu.

Gambar 3.1 posisi benda pada suatu garis lurus


Sebagai standar umum, ditetapkan lintasan horizontal sebagai sumbu X dan titik acuan adalah titik
D yang posisinya x0 = 0. Posisi suatu benda dapat terletak di kiri atau di kanan titik acuan
sehingga untuk membedakan kita gunakan tanda negatif atau positif.
Sebagai contoh posisi B berjarak 5 disebelah kiri D. kita katakan posisi B adalah x B = -5.
Untuk lebih memahami tentang konsep posisi, lakukan kegiatan berikut.

Kegiatan 3.1
1) Dari gambar 3.1 jika titik D ditentukan sebagai acuan maka tentukan posisi A, C, E, dan G
2) Dari gambar 3.1 jika titik E ditentukan sebagai acuan maka tentukan posisi A, C dan G

b. Perpindahan dan Jarak


Perpindahan adalah perubahan kedudukan suatu benda karena perubahan waktu.
Perpindahan merupakan besaran vektor. Secara matematik perpindahan dirumuskan;
∆x12 = x2 – x1
Keterangan; ∆x (perpindahan), x1 (posisi awal), x2 (posisi akhir)
Jarak adalah panjang lintasan sesungguhnya yang ditempuh oleh suatu benda dalam waktu
tertentu. Jarak merupakan besaran skalar.

Contoh
Perhatikan gambar posisi benda pada suatu garis lurus berikut

Misalkan suatu partikel berpindah dari titik F ke titik B. tentukan jarak dan perpindahan partikel
tersebut, jika titik acuan adalah titik D.
Penyelesaian
Diketahui : xF = 4 satuan, xB = -5 satuan
Ditanya : x dan ∆x = . . .?
Jawab :
Jarak yang ditempuh dari titik F ke titik B adalah x = x F + xB = 4 + 5 = 9 satuan

19 | P a g e
BAB 3 GERAK LURUS

Perpindahan yang ditempuh dari titik F ke titik B adalah


∆xFB = xB – xF = -5 – 4 = - 9 satuan. Tanda negatif (-) merupakan arah perpindahan
yaitu kekiri

Kegiatan 3.2
Diskusikan persoalan berikut bersama kelompok Anda!
1. Tono dan Tini berkendaraan dari kota A menuju kota C dengan lintasan sebagai berikut.
Lintasan yang ditempuh Tono dalam suatu perjalanan dari kota A ke kota C adalah sebagai
berikut:

Lintasan yang ditempuh Tini dalam suatu perjalanan dari kota A ke kota C melewati kota B adalah
sebagai berikut.

Dari perjalanan tersebut berapakah jarak dan perpindahan yang ditempuh oleh tono dan tini
2. Sebuah bola sepak ditendang ke arah tembok sejauh 8 meter. Kemudian terpental kembali sejauh
3 meter. Tentukan jarak dan perpindahan yang ditempuh bola.

2. Kelajuan dan Kecepatan


Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah kelajuan dan kecepatan. Dalam
fisika, kedua istilah tersebut berbeda artinya. Kelajuan tidak bergantung pada arah, sehingga kelajuan
termasuk besaran skalar dan selalu bernilai positif.
Jika anda perhatikan spidometer motor atau mobil. Ketika berjalan, jarum menunjukkan angka
tertentu. Angka itu menunjukkan besar (nilai) kelajuan. Lain halnya dengan kecepatan, kecepatan
tergantung pada arah sehingga termasuk besaran vektor. Oleh karena itu, kecepatan dapat bernilai
positif atau negatif.
a. Kelajuan dan Kecepatan rata – rata
Secara umum, laju rata-rata sebuah benda didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh
sepanjang lintasannya dibagi waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut.
jarak tempuh
kelajuan rata−rata=
waktu yang diperlukan
x
v=
t
Dengan;
v : kelajuan rata – rata (m/s)
x : jarak tempuh
t : waktu yang diperlukan (s)
kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai perpindahan dibagi waktu yang diperlukan.
20 | P a g e
BAB 3 GERAK LURUS

perpindahan
kecepatan rata−rata=
waktu yang diperlukan
Δx
v=
Δt
x 2 −x 1
{ v̄=
t 2 −1 ¿
Dengan;
v̄ : kecepatan rata – rata (m/s)
∆x : perpindahan (m)
∆t : selang waktu atau waktu yang diperlukan (s)

Contoh
Sebuah mobil bergerak dari R ke S yang berjarak 500 m lurus ke timur dengan kelajuan 50 m/s.
Kemudian mobil itu bergerak dari S ke T yang berjarak 400 m lurus ke selatan selama 15 sekon.
Tentukan:
a. Selang waktu gerakan mobil dari R ke S
b. Kelajuan rata-rata mobil dari R ke T
c. Kecepatan rata-rata mobil dari R ke T
Penyelesaian:
Diketahui: s1 = 500 m, v = 50 m/s, s2 = 400 m, tST = 15 sekon
Ditanyakan: a. tRS = . . . ?
b. vrata-rata = . . . ?
c. v̄ = . . . ?
Jawab:
a. Selang waktu gerakan mobil dari R ke S
s1
tSR = v
500 m
tSR = 50 m/s = 10 sekon
b. Jarak RST = jarak RS + ST
= 500 m + 400 m = 900 m
waktu untuk menempuh RST = waktu tempuh RS + ST
= 10 s + 15 s = 25 sekon
x 900 m
= =36 m/s
v = t 25 s
c.Segitiga RST = siku-siku
RT2 = RS2 + ST2
RT2 = (500m)2 + (400m)2
RT2 = 250000m2 + 160000m2 = 410000 m2
RT = √ 410000 m2≈640 m
Δx
v̄ =
Δt

21 | P a g e
BAB 3 GERAK LURUS

640
v̄ = =25 , 6 m/s
25 s

Kegiatan 3.3
Diskusikan pertanyaan berikut bersama kelompok Anda!
Dari gambar (a) dan (b) pada kegiatan 3.2 tentukan kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata
jika waktu tempuh dari kota A ke kota C adalah 0,5 jam.

b. Kelajuan dan Kecepatan sesaat


Kelajuan sesaat adalah kelajuan rata-rata yang waktu tempuhnya mendekati nol. Kecepatan sesaat
adalah kecepatan rata-rata yang selang waktunya mendekati nol.
Δx d ⃗x
v̄ = lim =
Δt →0 Δt dt
Kelajuan atau kecepatan sesaat didefinisikan juga sebagai kelajuan atau kecepatan benda pada
saat tertentu.

3. Percepatan dan Perlajuan


a. Percepatan rata – rata
Tiap benda yang bergerak dengan kecepatan berubah (bertambah atau berkurang) disebut
mengalami percepatan. Untuk melakukan perubahan kecepatan, benda yang bergerak
memerlukan waktu.
Percepatan rata-rata adalah perubahan kecepatan tiap satuan waktu. Percepatan rata-rata secara
matematis ditulis sebagai berikut.
Δ⃗v v t −v 0
⃗a = =
Δt t
Dengan;
⃗a : percepatan (m/s2)
Δ⃗v : perubahan kecepatan (m/s)
vt : kecepatan akhir (m/s)
v0 : kecepatan awal (m/s)
Δt=t : selang waktu
Perlajuan merupakan nilai atau harga dari percepatan. Percepatan merupakan besaran vektor,
sedangkan perlajuan merupakan besaran skalar.
b. Percepatan sesaat
Percepatan sesaat adalah perubahan kecepatan yang berlangsung dalam waktu singkat.
Δv dv
a= lim =
Δt→ 0 Δt dt
Disini Δv menyatakan perubahan yang sangat kecil pada kecepatan selama selang waktu Δt yang
sangat pendek.

Contoh
Sebuah mobil mengalami percepatan sepanjang jalan yang lurus dari keadaan diam sampai
kecepatan 75 km/jam dalam waktu 5 s. Berapa besar percepatan rata-ratanya?
Penyelesaian
Diketahui : vt = 75 km/jam = 20,8 m/s, v0= 0, t = 5 s
Ditanya : ⃗a = . . . ?
22 | P a g e
BAB 3 GERAK LURUS

Δ⃗v v t −v 0 20 , 8 m/s−0 20 , 8 m/ s
⃗a = = = = =4 , 16 m/s 2
Jawab : Δt t 5s 5s
Jadi percepatan rata-rata mobil 4,16 m/s

C. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)


Gerak lurus beraturan didefinisikan sebagai gerak suatu benda pada garis lurus dengan kecepatan
tetap. Maksud dari kecepatan tetap adalah benda menempuh jarak yang sama untuk selang waktu yang
sama. Misalnya sebuah mobil bergerak dengan kecepatan tetap 60 km/jam, artinya tiap 1 jam mobil
menempuh jarak 60 km, tiap 1/2 jam mobil menempuh jarak 30 km, atau tiap1menit mobil menempuh
jarak 1 km.
Untuk menghitung jarak yang ditempuh (x) pada GLB menggunakan grafik hubungan v dan t atau
bentuk persamaan:
Jarak yang ditempuh = luas daerah yang diarsir
atau x =x0 + v.t
x atau s : jarak (m)
v : kecepatan (m/s)
t : waktu (s)

Gambar 3.2 (a) grafik hubungan t dan x, (b) grafik kecepatan konstan, (c) grafik percepatan pada GLB

D. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)


GLBB adalah gerak lintasannya lurus dengan percepatan tetap dan kecepatan yang berubah secara
teratur (percepatan konstan). Dalam definisi tersebut terdapat istilah percepatan. Dimana ada percepatan,
pasti muncul perlajuan. Untuk memahami percepatan dan perlajuan benda yang bergerak, perhatikan
contoh berikut.
a) Pada saat kalian mengayuh sepeda di jalan yang menurun, maka kalian tidak perlu mengayuhnya.
Bagaimana laju sepedamu? Semakin cepat, tetap atau lambat?
b) Pada saat kamu menaiki bus, dari keadaan diam di terminal, kemudian mulai bergerak menuju ke
berbagai tempat, gerakan bus semakin cepat. Apakah kamu merasakan hal tersebut?
Kedua peristiwa di atas mengandung gerakan dari diam, mulai bergerak dan selanjutnya gerakan
semakin cepat. Benda yang bergerak makin cepat tentu ada perubahan kecepatan yang berarti benda
tersebut dipercepat. Oleh karena itu, muncul besaran percepatan.
Contoh lain dari GLBB adalah gerak buah jatuh dari pohonnya, gerak benda dilempar ke atas.
Beberapa hal yang berhubungan dengan GLBB.
1. Jarak dan Perpindahan

23 | P a g e
BAB 3 GERAK LURUS

Gambar 3.3 Grafik hubungan kecepatan dan waktu

4
Persamaan umum perpindahan pada GLBB:
1
x t =x 0 + v 0 t+ at 2
2
Jarak yang ditempuh benda yang ber GLBB
1
s=x t −x 0 =v 0 t+ at 2
2
Keterangan;
xt = letak (posisi) benda pada waktu t (m)
xo = letak (posisi) benda mula-mula (m)
vo = kecepatan awal benda (m/s)
a = percepatan benda (m/s2)
s = jarak yang ditempuh (perpindahan) (m)
Analog dengan GLB, jarak yang ditempuh pada GLBB dapat dicari dengan menghitung luas atau
dengan bentuk persamaan berikut.
Jarak yang ditempuh = Luas daerah yang diarsir
s = luas trapesium
1
s= t (v t +v 0 )
2
1
s= t (2 v 0 +at )
2

2. Kecepatan
Berdasarkan definisi kecepatan,dengan persamaan perpindahan, maka diperoleh kecepatan pada
GLBB :
v t =v 0 + at

3. Percepatan
Percepatan rata-rata adalah perubahan kecepatan tiap satuan waktu. Secara matematis dapat
dituliskan:
Δ⃗v v t −v 0
⃗a = =
Δt t
24 | P a g e
BAB 3 GERAK LURUS

Jika benda bergerak semakin lama semakin cepat akibat ada gaya tarik atau dorongan yang
bekerja searah dengan gerakan benda, maka benda dikatakan mengalami percepatan. Sedangkan
ketika benda mengalami gaya tarik atau dorongan yang berlawanan arah dengan gerakan benda
maka benda dikatakan mengalami
perlambatan.

Contoh
Sebuah titik partikel melakukan gerak dengan
grafik hubungan kecepatan (v) terhadap
waktu (t) seperti terlihat pada gambar di samping.
a. Jelaskan gerakan titik partikel selama 8 sekon!
b. Berapakah jarak yang ditempuh titik partikel
selama 8 sekon tersebut?
Penyelesaian:
a. 4 sekon pertama GLBB dipercepat dengan: v o = 0; vt = 10 m/s; a = 2,5 m/s2
2 sekon kedua GLB dengan v = 10 m/s
2 sekon ketiga GLBB diperlambat dengan: v o = 10 m/s; vt = 0; a = -5 m/s2
b. s = luas I + luas II + luas III
s = (1⁄2 . 4 . 10) + (2 . 10) + (1⁄2 . 2 . 10)
s = 20 + 20 + 10 = 50 m

Kegiatan 3.4
Diskusikan pertanyaan berikut bersama kelompok Anda!
1. Sebuah benda mula-mula bergerak dengan kecepatan 15 m/s, kemudian mengikuti grafik di
bawah ini.

Dari grafik di samping


a) Jelaskan dari gerakan benda tersebut!
b) Berapakah jarak yang ditempuh benda selama perjalanannya (gunakan cara
hitunganluas dan rumus)?
2. Perhatikan grafik berikut ini

Hitunglah jarak yang ditempuh benda mulai awal sampai akhir?

25 | P a g e
BAB 3 GERAK LURUS

4. GLBB dipercepat
GLBB dipercepat adalah GLBB yang kecepatannya makin lama makin cepat, contoh GLBB dipercepat
adalah gerak buah jatuh dari pohonnya.

Gambar 3.5 Gerak jatuh bebas


vt = vo +gt
h = vot+1/2gt2
vt2= vo2 + 2gh
Bila benda jatuh tanpa kecepatan awal, maka diperoleh persamaan
vt = gt
h =yt = yo = 1/2gt2
vt2= 2gh
Grafik hubungan antara v terhadap t pada GLBB dipercepat adalah

Gambar 3.6 Grafik hubungan v terhadap t

Sedangkan Grafik hubungan antara s terhadap t pada GLBB dipercepat

Gambar 3.7 Grafik hubungan s terhadap t

Contoh
26 | P a g e
BAB 3 GERAK LURUS

Buah kelapa jatuh dari tangkainya setinggi 11 meter. Jika percepatan gravitasi di tempat tersebut
9,8 m/s2, tentukan:
a. Waktu yang diperlukan untuk sampai ke tanah.
b. Kecepatan kelapa saat menyentuh tanah.
Penyelesaian:
Diketahui : h =11m, g = 9,8 m/s2
Ditanya : t dan vt = . . . ?
Jawab :
a. h = ½ gt 2

2h
t2 = g

t= g√ 2h

t= √ √
b. vt = gt
2(11) 22
9,8
=
9,8
=√ 2 ,25=1,5 s

vt = (9,8)(1,5) = 14,7 m/s

5. GLBB diperlambat
GLBB diperlambat adalah GLBB yang kecepatannya makin lama makin kecil (lambat).
Contoh GLBB diperlambat adalah gerak benda dilempar ke atas.

Gambar 3.8 Benda dilempar ke atas

Pada benda yang dilempar ke atas, pada ketinggian tertentu (tinggi maksimum) bola diam sesaat,
kemudian bola bergerak ke bawah. Kecepatan benda yang bergerak vertikal ke atas setelah bergerak
selama t dinyatakan dengan:
vt=vo – gt
Keterangan :
vt = kecepatan benda setelah bergerak selama t (m/s)
vo = kecepatan benda mula-mula (m/s)
t = selang waktu atau lama benda bergerak (s)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
27 | P a g e
BAB 3 GERAK LURUS

untuk perpindahannya dapat kita hitung dengan:


yt = yo + vot – ½ gt2
persamaan lainnya;
vt2= vo2 - 2gh
v2
0

hmax = 2 g
v0
t= g

Gambar 3.9 Grafik hubungan antara v terhadap t pada GLBB diperlambat

Gambar 3.16 Grafik hubungan antara s terhadap t pada GLBB diperlambat


Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan persamaan di atas adalah saat GLBB dipercepat tanda
yang digunakan adalah (+) .
Untuk GLBB diperlambat tanda yang digunakan adalah (-), catatan penting di sini adalah nilai
percepatan (a) yang dimasukkan pada GLBB diperlambat bernilai positif karena dirumusnya sudah
menggunakan tanda negatif.

Kegiatan 3.5
Diskusikan pertanyaan berikut bersama kelompok Anda!
1) Sebuah genting jatuh bebas dari atap gedung. Setelah 2 sekon genting menyentuh tanah. Jika
g = 9,8 m/s2. Tentukan:
a. Kecepatan genting saat menyentuh tanah?
b. Tinggi gedung?
2) Dalam pertunjukan satwa air, seekor lumba-lumba dapat melakukan gerakan akrobatik meloncat
vertikal ke udara setinggi 4 m. jika percepatan gravitasinya 10 m/s 2, hitunglah kecepatan awal
loncatan lumba-lumba ke udara?

28 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai