Anda di halaman 1dari 18

BAB III

DINAMIKA

A. JARAK DAN PERPINDAHAN

A C B
W E
0 1 2 3 4 km

Jarak dan perpindahan dalam kehidupan sehari-hari dianggap sama, tetapi


dalam bidang ilmiah keduanya mempunyai pengertian yang berbeda. Sebagai contoh;
sebuah kapal berjalan ke timur sejauh 4 km (dari A ke B), kemudian berbalik arah
dan bergerak sejauh 3 km ke barat (dari B ke C). Berdasarkan gerakan tersebut, maka
kapal menempuh jarak 7 km (jarak AB + jarak BC). Sementara itu kedudukan kapal
dari posisi awal (A) adalah 1 km ke arah timur (yaitu dari A ken C). Kedudukan
kapal terhadap posisi awal tersebut disebut perpindahan. Dengan demikian, jarak
didefinisikan sebagai panjang seluruh lintasan yang ditempuh, sedangkan
perpindahan merupakan jarak dan arah dari kedudukan awal ke kedudukan akhir atau
selisih kedudukan akhir dan kedudukan awal. Jarak yang ditempuh kapal tidak
memperhatikan arah sedangkan perpindahan kapal memperhatikan arahnya. Jadi,
jarak merupakan besaran skalar sedangkan perpindahan merupakan besaran vektor.

Vektor perpindahan AC : 1 km ke timur


Vektor perpindahan AB : 4 km ke timur
Vektor perpindahan BC : 3 km ke barat
Resultan Vektor perpindahan adalah AC = AB + BC
= 4 km + (-3 km) = 1 km
Untuk lebih memahami konsep perpindahan dan jarak, perhatikan contoh lain
berikut ini; Seorang siswa berlari mengelilingi lapangan satu kali putaran. Dalam
contoh tersebut, siswa menempuh jarak sama dengan keliling lapangan. Meskipun
siswa tersebut berlari mengelilingi satu putaran, tetapi tidak memiliki perpindahan
karena ia kembali ke titik semula atau selisih kedudukan awal dan kedudukan
akhirnya nol. Dari contoh diatas tampak jarak dengan perpindahan berbeda
pengertiannya.

B. KECEPATAN (VELOCITY)

Kecepatan adalah rata-rata perubahan posisi tiap waktu, besarnya


pergerakan dapat dihitung sejauh perpindahan yang terjadi. Kecepatan bisanya
dapat dikatakan dalam beberapa istilah “berapa mil per jam, atau berapa
kilometer per jam”. Misalnya sebuah motor menempuh jarak 30 mil per jam.
Maka rata-rata kecepatan adalah 30 m.p.h (miles per hours). Dari mana dapat
angka 30 m.p.h adalah dari hasil perbandingan antara jarak yang ditempuh dengan
waktu yang dihabiskan adalah kecepatan/velocity.
Dalam perubahan gerak dikenal istilah kecepatan dan kelajuan. Kecepatan
termasuk besaran vektor sedangkan kelajuan merupakan besaran skalar. Besaran
vektor memperhitungkan arah gerak sedangkan skalar hanya memiliki besar tanpa
memperhitungkan arah gerak benda. Kecepatan merupakan perpindahan yang
ditempuh tiap satuan waktu, sedangkan kelajuan didefinisikan sebagai jarak yang
ditempuh tiap satuan waktu. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :

Perpindahan (meter)
Kecepatan =
Selang waktu (detik)

Jarak (meter)
Kelajuan =
selang waktu ( detik)

Contoh soal
P
Seorang siswa berjalan dengan
6m lintasan PQR dalam waktu 10 detik.
Tentukan kecepatan dan kelajuan
Q 8m R
siswa tersebut!

Jawab :

Dari gambar dapat diketahui:

Perpindahan siswa adalah PR = 6 2 + 8 2 = 10 m

jarak menempuh lintasanPQR = PQ + QR = 6+8 = 14 m

selang waktunya = 10 detik.

Perpindahan (meter)
Jadi Kecepatan =
Selang waktu (detik)

10 m
Kecepatan = = 1 m / s dan
10 s

Jarak (meter)
Kelajuan =
selang waktu ( detik)

14 m
Kelajuan = = 1,4 ms −1
10 s

B.1. Kecepatan Rata-Rata

Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai perpindahan yang ditempuh terhadap


waktu. Jika suatu benda bergerak sepanjang sumbu-x dan posisinya dinyatakan
dengan koordinat-x, secara matematis persamaan kecepatan rata-rata dapat ditulis
sebagai berikut :
∆x
v=
∆t
dengan, v : kecepatan rata-rata (m/s )
∆x : xakhir − xawal = perpindahan (m)
∆t : Perubahan waktu (sekon)

B.2. Kelajuan Rata-Rata

Kelajuan rata-rata merupakan jarak yang ditempuh tiap satuan waktu. Secara
matematis dapat dituliskan sebagai berikut

s
v=
t
dengan, v : kecepatan rata-rata (ms-1 )
s : Jarak tempuh (m)
t : Waktu tempuh (sekon)

Contoh soal :

1. Agus berlari dari titik A pada posisi x1 = 2 m menuju ke arah kanan dan sampai pada
posisi x2 = 7 m dititik B dengan melawati rute A-B-C-B. jika waktu yang digunakan
adalah 2 sekon, berapakah kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata Agus?
Penyelesaian:

A B C

• • • • • • • • • x

A : x1 = 2 meter

B : x2 = 7 meter

∆t : 2 sekon

∆x : xakhir − xawal = 7 – 2 = 5 m ke kanan

s : AB + BC + CB = 5 + 1 + 1 = 7 m
∆x x2 − x1
dengan rumusan v = =
∆t ∆t

5m
= = 2,5 m
s
2s

jadi kecepatan rata-rata agus adalah 2,5 m s ke kanan

− s 7m
Kelajuan rata-rata agus adalah v = = = 3,5 ms −1
t 2s

2. Seorang anak berlari menempuh jarak sejauh 400 m dalam waktu 50 sekon.
Berapakah kelajuan rata-rata anak tersebut?
Diketahui : s = 400 m

: t = 50 sekon

s
dengan rumusan : v=
t

400 m
:
50 s

: 8 ms

jadi anak tersebut berlari dengan kelajuan rata-rata 8 m s

berdasarkan contoh di atas, terlihat perbedaan antara kecepatan rata-rata dan


kelajuan rata-rata. Kecepatan rata-rata ditentukan dengan melihat arah geraknya,
sedangkan kelajuan rata-rata tidak bergantung pada arah geraknya.

B.3. Kecepatan Sesaat

Kecepatan sesaat merupakan kecepatan pada suatu waktu tertentu dari lintasanya.
Berbeda dengan kelajuan sesaat. Kecepatan sesaat harus disertai dengan arah
gerak benda. Kecepatan sesaat dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

∆x
vt =
∆t
dengan : Vt = Kecepatan sesaat

∆x = perpindahan

∆t = selang waktu yang sangat kecil ( ∆t → 0 )


untuk mengetahui kecepatan sesaat dari sebuah benda yang bergerak, perhatikan
gambar berikut.

tangensial pada A
B
x

∆x

A
∆t1
∆t2

∆t
t1 t2 t
Gambar 2.3 kecepatan sesaat pada t1 sama dengan gradien kemiringan garis
singgung grafik x – t pada t = t1

jika selang waktu (∆t ) dipertkecil terus menerus sehingga titik B mendekati
∆x
titik A, mendekati suatu nilai tertentu pada saat selang waktu (∆t )
∆t
∆x
mendekatu nol, harga disebut kecepatan sesaat v dititik A. Arah kecepatan
∆t
sesaat di suatu titik searah dengan garis singgung di titik tersebut. Kecepatan
sesaat sering disebut dengan kecepatan benda, dapat dirumuskan sebagai berikut

∆x
vsesaat = lim
∆t → 0 ∆t

∆x
atau v = untuk ∆t mendekati nol
∆t
B.4. Kelajuan Sesaat

Kelajuan sesaat dari suatu benda yang sedang bergerak adalah kelajuan
benda itu pada selang waktu yang sangat kecil (mendekati nol). Misalkan pada
mobil, kelajuan sesaat dapat dianggap sama dengan penunjukan jarum
spidometer (alat pengukur kelajuan), yang dapat dilihat pada saat mobil sedang
bergerak. Kelajuan sesaat dapat didefinisikan sebagai berikut

∆s
v = lim
∆t →0 ∆t

Kelajuan sesaat tidak ditentukan oleh arah gerak suatu benda. Jadi kelajuan
sesaat merupakan besaran skalar

Contoh soal!!

1. dari grafik berikut tentukanlah kecepatan sesaat dari sebuah benda antara titik P
dan Q dalam selang waktu t = 6 ms dan t = 8 ms

x(m) Q
6
P

6 8 t (s)

Jawab

∆x (6 − 5) cm 10 −2 m
v= = = = 5 ms
∆t (8 - 6) ms 2.10 -3 s

jadi kecepatan sesaat antara titik P dan Q adalah 5 m s

B.5. KECEPATAN RELATIF

Ketika terdapat jarak antara dua titik A dan B, baik arah ataupun nilai,
keduanya memiliki kecepatan relatif terhadap yang lain.
20 km/h 15 km/h

C
D

6.1 APLIKASI BAGI PENEMPATAN RADAR

12 mm

C
W

P
C. PERCEPATAN (ACCELERATION)

Percepatan adalah rata-rata perubahan kecepatan atau dengan kata lain


perubahan dalam kecepatan dalam satuan detik (metres per second). Untuk
menghitung percepatan (simbol a) dihitung melalui perbandingan perubahan
kecepatan dan waktu yang diambil atau suatu benda akan mengalami percepatan
apabila benda tersebut bergerak dengan kecepatan yang tidak konstan dalam selang
waktu tertentu. Misalnya ada sebuah batu yang menggelinding dari atas bukit
memiliki suatu kecepatan yang semakin lama semakin bertambah selama geraknya.
Batu yang menggelinding tersebut dikatakan dipercepat. Jadi percepatan adalah
perubahan kecepatan tiap satuan waktu. Secara matematis dapat ditulis sebagi
berikut :
∆v vt − v0
a= =
∆t ∆t

dengan :

a = percepatan m ( s)
2

∆v ( )
= perubahan kecepatan m s

∆t = perubahan waktu (s)

percepatan merupakan besaran vektor, sehingga ditentukan oleh nilai dan arah gerak
suatu benda. Percepatan dapat bernilai positif (+a) dan bernilai negatif (-a)
bergantung pada arah perpindahan dari gerak tersebut.

Percepatan yang bernilai negatif (-a) sering disebut dengan perlambatan. Pada
kasus perlambatan, kecepatan v dan percepatan a mempunyai arah yang berlawanan.
Perubahan kecepatan terhadap perubahan waktu, di mana selang waktu (∆t ) sangat
kecil atau mendekati nol merupakan definisi dari percepatan sesaat. Nilai percepatan
sesaat dapat juga disebut perlajuan. Berbeda dengan percepatan suatu benda yang
ditentukan oleh nilai dan arah gerak suatu benda, maka perlajuan yang tidak
bergantung pada arah gerak. Perlajuan merupakan erubahan laju benda terhadap
perubahan waktu. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut.
perubahan kelajuan
Perlajuan =
perubahan waktu

Jika a adalah percepatan maka a adalah perlajuan. Secara matematis perlajuan atau
perlajuan sesaat dapat ditulis

∆v
a = untuk ∆t → 0
∆t

∆v dv
atau a = lim =
∆t →0 ∆t dt

C. 1. Percepatan rata-rata

Percepatan rata-rata didefinisikan sebagai perubahan kecepatan terhadap perubahan


waktu selama benda bergerak. Secara matematis, percepatan rata-rata dapat
dirumuskan sebagai berikut

∆v v −v
a= atau a = 2 1
∆t t2 − t1

dengan : ∆v = perubahan kecepatan (ms-1)

∆t = perubahan waktu (s)

a = percepatan rata-rata (ms-2)

percepatan rata-rata memiliki nilai dan arah, perhatikan gambar berikut !

V (m/s)

v2

t1 t2 t (s)
Gambar 2.4 percepatan rata-rata
dari grafik tersebut diatas menunjukkan hubungan antara perubahan kecepatan
terhadap waktu adalah linier. Artinya perubahan kecepatan (∆v ) pada setiap ruas di

dalam grafik dibagi dengan selang waktu (∆t ) akan menghasilkan sebuah nilai tetap.
Yang disebut percepatan rata-rata. Percepatan rata-rata dari grafik tersebut dapat di
tuliskan sebagai berikut :

∆v v2 − v1 v3 − v2
a= = =
∆t t2 − t1 t3 − t2

Contoh soal !!

1. Suatu mobil bergerak pada jalan lurus. Pada detik pertama, mobil bergerak
dengan kecepatan 7 ms-1. Pada detik kedua kecepatannya menjadi 9 ms-1.
Berapakah percepatan rata-rata mobil tersebut?
Jawab

Diketahui : v1 = 7 ms-1

v2 = 9 ms-1

v −v (9 − 7) m s 2 m s m
maka a= 2 1= = =2 2
t2 − t1 (2 − 1) s 1s s

jadi percepatan rata-rata mobil tersebut adalah 2ms-2

CONTOH SOAL
Sebuah partikel mulai bergerak dari diam dengan percepatan yang konstan dan
setelah 8 detik menempuh jarak 44 m/s. Tentukan percepatan !
Jawab:
40
= = = 5.5 /
8
Sebuah batu jatuh dari atas dengan percepatan 10 m/s2. Tentukan kecepatan setelah 5
menit.
Jawab:
Jadi setelah 1 menit 10 m/s2, maka setelah 2 menit (2 x 10 m/s2) = 20 m/s2 dan
setelah 5 menit adalah 5 x 10 m/s2 = 50 m/s2.
a= ( ( ) − ( ))/( − )
Perubahan kecepatan = percepatan x waktu yang diambil
Perubahan kecepatan = 9.81 x 5
= 49.05 m/s
Batu bergerak dari 0 sampai 5 menit dengan kecepatan 49.05 m/s2

RUMUS UMUM DARI GERAKAN LINEAR DI BAWAH AKSELERASI TETAP


Ada rumus yang khusus apabila benda bergerak di garis lurus dan akselerasi yang
tetap.
Kecepatan awal :u
Kecepatan akhir :v
Percepatan :a
Waktu :t
Jarak :s

( )=
! " # $% %&
'()
=
*

= −
= +
,-.-/
Rata-rata Kecepatan = 0-/*)
+
( − )=
2
+
! =2 3
2
+ +
=2 34
2
= + 162
Jarak yang ditempuh setelah beberapa waktu t, maka:
= +2 +
= +2 7 + 162 8
= +2
Jika suatu benda mulai bergerak dari diam, u (kecepatan awal) = 0, dan akselerasi
adalah g, maka:
=#
= 162 #
−= 2#

CONTOH SOAL
Sebuah motor bergerak dari diam dan dengan akselerasi yang seragam menempuh
jarak 150 meter dari awal dalam 5 detik. Berapa kecepatan? Jika motor begerak
dengan akselerasi lebih dari 4 detik berapa jarak yang dapat ditempuh motor?
Jawab:
Diketahui:
u = 0 ; v = ?; a = ? T = 5s dan s = 150 m.
Berapa jarak yang ditempuh adalah s?
+
=2 3
2
0+
=2 35
2
300 = 5
= 60 /

Untuk lebih dari 4 detik, maka jarak yang dapat ditempuh motor adalah:
= + 162

150 = (045) + 162 5


150 = 12.5
= 12 /
Berapa jarak yang ditempuh ?
= + 162
= 0 + 162 ; 12 ; 9
= 486

GRAFIK ANTARA JARAK-WAKTU SERTA KECEPATAN-WAKTU


Grafik Jarak-Waktu
s(m)

b
t(s)

Grafik Kecepatan-Waktu

v (m/s) v (m/s)

5 27 C

t(s) t(s)
8 8
Grafik 1 – Kecepatan Konstan Grafik 2 – Percepatan Konstan

Berdasarkan grafik 1, maka kita dapat menentukan s?

= → = 4 → = 5 4 8 = 40

Berdasarkan grafik 2, maka kita dapat menentukan s?


+ 3 + 27
=2 3 → =2 3 8 = 120
2 2
Contoh aplikasi teori diatas untuk kapal seperti gambar di bawah ini.

Gbr. Proses pengereman kapal. Sumber : slideplayer.com

Apakah kapal memiliki rem seperti motor, mobil, pesawat atau kendaraan
lain? Sebagai pelaut tentu kita sudah tahu bahwa jawabannya yaitu “TIDAK
ADA”. Lantas bagaimana cara menghentikan kapal?
Untuk memahami jawaban dibalik pertanyaan tadi pertama-tama kita perlu tahu
bagaimana brake/rem itu bekerja pada kendaraan lain. Prinsip kerja rem
sebenarnya sederhana yakni menciptakan gesekan antara badan stasioner
(umumnya brake shoe/sepatu rem/kanvas) untuk menghentikan putaran roda.
kapal mendorong dirinya melalui putaran baling-baling yang berada di bagian
belakang/buritan kapal dimana baling-baling diputar oleh mesin.

Ketika baling-baling berputar dengan posisi blade untuk mendorong kapal,


maka akan menghasilkan dorongan yang mendorong kapal kearah depan. Hal
penting yang perlu dicatat bahwa lambung kapal bergerak dalam sebuah media
cairan dimana tidak mungkin dapat membuat kapal langsung berhenti mengingat
adanya shearing tendency of water medium (kecenderungan geser medium air).
Oleh karena itu kapal tentu dapat berhenti tapi tidak menggunakan sistem
pengereman konvensional, menggunakan berbagai metode, kadang-kadang
diterapkan secara individu, dan kadang-kadang dikombinasikan antara satu sama
lain untuk rem dan mempertahankan posisi (posisi geografis). Ketika kapal
bergerak di dalam air, ada daya hambatan yang dihasilkan antara permukaan
lambung kapal yang terendam dan partikel air. Daya hambatan ini dihasilkan
karena viskositas air, dan berbanding lurus dengan luas permukaan lambung kapal
yang terendam, dan berbeda terhadap kuadrat kecepatan kapal. Dapat
diekspresikan dibawah ini:

Hal utama dari menghentikan/mengerem setiap objek bergerak adalah dengan


meningkatkan gaya hambat yang dialami oleh objek bergerak tadi. Oleh karena itu
dalam hal kasus kapal, menurut rumus di atas, gaya hambat harus ditingkatkan
(dengan kata lain, kapal bisa rem) oleh:

– Meningkatkan luas permukaan kapal yang terendam dalam air


Meskipun metode ini akan meningkatkan daya resistensi, namun tidak akan
sepenuhnya dapat mengerem kapal. Oleh karena itu, dalam beberapa kasus,
peningkatan luas permukaan kapal yang terendam dalam air digunakan untuk
hanya menurunkan kecepatan kapal ke beberapa tingkat kecepatan yang
diinginkan. Sebagai contoh, kapal pesiar sering membuka sirip stabilizernya
untuk menambah luas permukaan kapal yang terendam, yang disampingnya
berfungi juga menambah stabilitas kapal.

– Meningkatkan velocity dari kapal


secara teoritis ini akan menambah resistensi/daya hambat, dan dengan
kecepatan yang cenderung tak terhingga, perlawanan/hambatan harus
cenderung ke nilai yang juga tak terbatas.

LATIHAN SOAL

1. Sebuah kapal mulai diam menjadi bergerak dengan percepatan 0.3 m/s2.
Tentukan kecepatan setelah 3 menit. Jika kapal dari bergerak sampai berhenti
dengan 0.4 m/s2 berapa lama waktu yang dibutuhkan kereta untuk sampai
berhenti !
2. Sebuah kereta melakukan perjalanan dengan keepatan 72 km/h dan berhenti, dari
berhenti sampai kilometer berikutnya menghabiskan waktu 60 detik. Tentukan
akselerasi dan total jarak yang ditempuh dari berhenti sebelum berhenti kembali !
3. Seseorang melemparkan batu batu dari gedung tinggi 36 meter dengan
kecepatan awal 30 m/s. Berapa waktu yang dibutuhkan sampai mencapai lantai
dasar !
4. Kapal Polair mengejar kapal penjahat yang baru saja beraksi. Jika kapal polair
bergerak dari keadaan diam menambah kecepatannya menjadi 10 ms-1 dalam
selang waktu 3 detik hitunglah percepatannya?
5. Sebuah kendaraan bergerak dengan kecepatannya 72 Km/jam dari keadaan diam
dalam selang waktu 5 menit. Hitunglah
a. percepatan kendaraan tersebut dalam satuan SI!
b. Jarak yang ditempuh selama waktu tersebut.
6. Pada saat kapal akan sandar, propeler masih memiliki kecepatan 30 km/jam.
Selang waktu 10 menit kemudian propeler kapal memiliki kecepatan 10 km/jam,
tentukan perlambatan yang dialami kapal tersebut?
7. Dari grafik di bawah, tentukan percepatan sesaat benda dari posisi P ke Q
v(ms-1) Q
10
P

0,6 0,8 t (s)

8. Sebuah pesawat terbang mendarat dengan kecepatan 100 m/s kemudian


diperlambat dengan 5 m/s2 sampai berhenti.
a. sesaat setelah menyentuh landasan, berapakah waktu yang diperlukan untuk
menghentikan pesawat tersebut?
b. apakah pesawat dapat mendarat pada lapangan terbang yang panjang
landasannya 0,8 km?
9. Sebuah kapal melakukan perjalanan 0300T dengan 8 knot. Angin membawanya
ke 1700T pada 120 knots. Tentukan kecepatan angin dan arah bagi seseorang
yang berada di monitor di kapal !
10. Kapal A, pada posisis 1000T dengan kecepatan 12 knot, berada pada 17 mil laut
N.400 W dari kapal B dengan posisis 000oT dengan kecepatan 8 knot. Tentukan
kecepatan relatif A terhadap B. Berapa jarak terdekat dan berapa waktu yang
dibutuhkan agar kedua kapal berada pada posisi yang sama!

Anda mungkin juga menyukai