Anda di halaman 1dari 17

19

BAB III
KINEMATIKA PARTIKEL

3.1 PENDAHULUAN
Kinematika partikel mempelajari gerak suatu partikel tanpa meninjau penyebab
partikel itu dapat bergerak. Gerakan ini mengamati bentuk lintasan yang ditulis dalam
persamaan matematika, kecepatan gerakan, dan percepatan gerakan partikel tersebut.
Satuannya menggunakan satuan Sistem Internasional (SI).
Gerakan suatu materi atau partikel memerlukan kerangka acuan. Kerangka acuan
yang sering digunakan adalah kerangka atau koordinat sumbu Cartesian. Dalam gerak
lurus sumbu koordinat yang digunakan hanya satu. Gerak lurus disebut juga dengan
gerak satu dimensi.

3.2 VEKTOR POSISI, KECEPATAN DAN PERCEPATAN.


Untuk menjelaskan tentang konsep gerak lurus, pertama akan dijelaskan beberapa
besaran fisis yang nantinya akan digunakan. Besaran-besaran fisis tersebut diantaranya ,
posisi, kecepatan dan percepatan.

3.2.1 POSISI
Andaikan sebutir partikel bergerak searah sumbu-x. Posisi partikel setiap
waktu dinyatakan oleh jaraknya dari titik awal (acuan) O.

O A B

x1, t1 x2,t2

Gambar 3.1 : Posisi partikel dinyatakan dari titik acuan O pada sumbu-x.

Posisi partikel dinyatakan sebagai pergeseran sumbu-x sebagai fungsi waktu


dengan hubungan x = f(t). Pergeseran x bertanda positif (+) bila bergeser ke arah kanan
dan bertanda negatif (-) bila bergeser ke arah kiri.
Andaikan pada waktu t1 partikel berada di titik A, dengan OA = x 1, pada waktu t2
partikel itu sudah berada di titik B, dengan OB=x2. Partikel bergerak dari titik A ke titik
B dengan pergeseran OB–OA= ∆x =x2-x1 dalam selang waktu ∆t = t2- t1.
Contoh :

- 4 -3 -2 -1 0 1 2
B O A
Dari gambar dapat dilihat :
Jarak OA = 2 satuan
OB = 4 satuan
OBA = jarak OB + jarak BA = 4+6 = 10 satuan jarak selalu berharga positif
20

Perpindahan OA = posisi A – posisi O


= 2 – 0 = 2 satuan
OB = posisi B – posisi O
= -4 – 0 = -4 satuan
Tanda negatif menunjukkan perpindahan kearah kiri
OBA = perpindahan OB + perpindahan BO + perpindahan OA
Karena perpindahan OB = -BO, maka perpindahan OBA = perpindahan OA
= posisiA – posisi O
= 2 – 0 = 2 satuan

3.2.2 KecepatanRata-rata.
Perbandingan antara pergeseran dengan selang waktu yang digunakan
disebut kecepatan rata-rata ,

3.1

X, meter
x2 Lintasan

Slope/kemiringan = kecepatan rata-rata


x1

t, sekon
t1 t2
Gambar 3.2: Grafik posisi (x) fungsi waktu (t).

Jadi, kecepatan rata-rata selama selang waktu tertentu sama dengan pergeseran
rata-rata per satuan waktu selama selang waktu tersebut. Definisi kecepatan rata-rata ini
identik dengan definisi kemiringan garis dari x sebagai fungsi t pada matematika.

Contoh

Sebuah partikel bergerak sepanjang sumbu x mula-mula pada t = 1 s berada pada x = 12


m dan pada t = 3 s berada pada x = 4 m. Tentukan pergeseran, kecepatan rata-rata dan
laju rata-rata antara selang waktu tersebut.

Penyelesaian
21

Diketahui:
Perpindahan ∆x = xt – xo = x3–x1 = 4m–12m = -8m
∆t = 3s – 1s = 2 sekon
Jadi kecepatan rata-rata:
 x  8m / s
v     4 sekon
t 2 sekon
Tanda negatif berarti arah kecepatan rata-rata kearah negatif

3.2.3 KecepatanSesaat
Untuk menentukan kecepatan sesaat di titik A ataupun di titik B pada
Gambar 3.2 di atas, harus ditentukan selang waktu ∆t sesingkat mungkin, sehingga tidak
terjadi perubahan kondisi gerakan yang terjadi pada selang waktu yang sangat pendek
tersebut. Secara matematis disebut sebagai harga limit perbandingan ∆x dengan ∆t
apabila ∆t menuju ke nol.

x dx
v sesaat  Lim 
t  0 t dt
3.2

X, meter
x2
Lintasan Kecepatan sesaat

Slope/kemiringan = kecepatan rata-rata


x1

t, sekon
t1 t2
Gambar 3.3: Grafik posisi (x) fungsi waktu (t).

Kecepatan suatu benda dapat ditentukan dengan menggukur selang waktu ∆t pada dua
titik yang sangat berdekatan di lintasan yang dilalui benda tersebut. Jika kecepatan
merupakan fungsi waktu, v = f(t), posisi x suatu partikel dapat ditentukan dengan
mengintegralkan persamaan (3.2) setelah ditulis menjadi dx = v dt.

x2 t2

 dx
x1
  v dt
t1
3.3
22

Dengan x1 adalah harga x ketika waktunya t1 dan x2 adalah harga x ketika waktunya t2.
Jadi:
t2

x 2  x1   v dt
t1
3.4

Contoh :

1. Posisi sebuah partikel yang bergerak sepanjang garis lurus dinyatakan dalam x = 2t2,
hitunglah kecepatan benda pada saat t = 2 s.

Jawab:
2
Persamaan posisi: x = 2.t
x dx d
kecepatansesaat : v sesaat  Lim   ( 2t 2 )  4 t
t  0 t dt dt
Jadi kecepatan pada saat t = 2 sekon adalah: v = 4 (2) m/s = 8 m/s

2. Perpindahan sebuah Partikel ditentukan oleh persamaan:


2
x = -4t + 2t (x: meter dan t: sekon).
Tentukan:
a.Perpindahan antara t = 0 dan t = 1s, t = 1s dan t = 3s
b.Kecepatan rata-rata pada selang waktu dipertanyaan (a).
c.Kecepatan sesaat pada t = 3s

Jawab:

a. perpindahan :
x0=0
x1=-4(1)+2 = - 2 meter
2
x3=-4.(3) +2.(3) = -12 + 18= 6m

x ( 2)  0 2
b. v  t  1  (0)  1  - 2 m/s
x 6  ( 2) 8
v     4 m/s
t 3 1 2
d
c. v  ( 4t  2 t 2 )   4  4(t )
dt
pada t = 3 sekon, maka kecepatannya: v = -4 + 4(3) = 8 m/s
23

3.2.4 Percepatan Rata-rata.


Perbandingan antara kecepatan dengan selang waktu yang digunakan disebut
percepatan rata-rata a

3.5

v, meter/sekon
v2 Lintasan

Slope/kemiringan = percepatan rata-rata


v1

t, sekon
t1 t2
Gambar 3.4: Grafik kecepatan (v) fungsi waktu (t).

Jadi, percepatan rata-rata selama selang waktu tertentu sama dengan kecepatan
rata-rata per satuan waktu selama selang waktu tersebut. Definisi percepatan rata-rata
ini identik dengan definisi kemiringan garis dari v sebagai fungsi t pada matematika.

3.2.3 Percepatan Sesaat


Untuk menentukan percepatan sesaat di titik A ataupun di titik B pada
Gambar 3.4 di atas, harus ditentukan selang waktu ∆t sesingkat mungkin, sehingga tidak
terjadi perubahan kondisi gerakan yang terjadi pada selang waktu yang sangat pendek
tersebut. Secara matematis disebut sebagai harga limit perbandingan ∆v dengan ∆t
apabila ∆t menuju ke nol.
v dv
a sesaat  Lim 
t  0 t dt
3.6
v, meter
v2
Lintasan Percepatansesaat

Slope/kemiringan = percepatan rata-rata


v1
24

t, sekon
t1 t2
Gambar 3.5: Grafik kecepatan (v) fungsi waktu (t).

Kecepatan suatu benda dapat ditentukan dengan mengukur selang waktu ∆t pada dua
titik yang sangat berdekatan dilintasan yang dilalui benda tersebut. Jika percepatan
merupakan fungsi waktu, a = f(t), kecepatan v suatu partikel dapat ditentukan dengan
mengintegralkan persamaan (2.6) setelah ditulis menjadi dv = adt.
v2 t2
3.7
 dv 
v1
 a dt
t1

Dengan v1 adalah harga v ketika waktunya t1 dan v2 adalah harga v ketika waktunya t2.
Jadi:
t2

v2  v1   a dt
t1
3.8

3.3 GERAK LURUS


Gerak Lurus adalah gerak suatu benda yang lintasannya berbentuk garis lurus.

BERATURAN (kecepatan konstan)

GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (percepatan konstan)

BERUBAH TAK BERATURAN (percepatan berubah)

3.3.1 GERAK LURUS BERATURAN


Kecepatankonstan: v = konstan = C
dv d
Percepatan: a   (C )  0
dt dt
dx
Kecepatan: v   dx  v dt 3.9
dt

3.3.2 GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN


Percepatankonstan: a = konstan = C
dv
a 
dt
  dv   a dt  v  at  C1

3.10
Dari persamaan 2.10, jika pada saat t = 0, maka vt= v0 v0 = 0 + C1, C1= v0
sehingga: vt = v0 + at 3.11
Dari persamaan 3.9, dx  v dt
25

1
 dx   v dt   (v 0  at ) dt  xt  v0 t 
2
a t 2  C2

3.12
1
Jika saat t = 0, xt = x0 maka: xt  v0 t  a t 2  x0
2
3.13
2 2
Dari persamaan (3.11) dan (3.13): vt  v0  2 a ( xt  x0 )
3.14

LATIHAN

1. Sebuah benda bergerak sepanjang garis lurus ditentukan oleh persamaan:


x = 8 t – 3 t2 x: cm, t: sekon
a) Hitunglah kecepatan rata-rata dalam selang waktu t = 0 dan t = 1 sekon
b) Hitunglah kecepatan sesaat ketika t = 1 sekon dan t = 4 sekon
c) Hitunglah percepatan pada saat t = 1 sekon dan t = 4 sekon
d) Tentukan waktu yang dimiliki benda saat diam / berhenti bergerak.

2. Sebuah partikel bergerak dengan kecepatan sebagai fungsi waktu:


v = 6t + 4 v: m/s , t: sekon
mempunyai arah tetap mengapit sudut 300 terhadap sumbu x. Pada keadaan awal, benda
berada posisi (1; 2) meter.
Tentukan: a) Percepatan rata-rata dalam selang waktu t = 2 sekon dan t = 4 sekon
b) Percepatan pada saat t = 2 sekon
c) Persamaan gerak dan persamaan lintasan partikel

3.3.3 GERAK LURUS BERUBAH TAK BERATURAN


(PERCEPATAN BERUBAH TIDAK BERATURAN)

Fungsi Waktu
Percepatan berubah
Fungsi Posisi

1. Percepatan sebagai fungsi waktu


dv
ax  x  f (t )  dv x  f (t ) dt
dt
 dv x   f (t ) dt  vx   f (t ) dt  C1

3.15
dx
vx 
dt
 dx  vx dt  dx   v x dt  x  v x dt  C2

3.16
26

LATIHAN

Sebuah partikel bergerak menurut sumbu x dengan percepatan:


ax = 5 t – 2 ax: m/s2 dan t: sekon
Pada kondisi awal partikel berada pada x = 2 m dan kecepatannya vx = 5 m/s
Tentukan: a) Posisi partikel pada saat t = 2 sekon
b) Kecepatan rata-rata antara t = 2 sekon dan t = 4 sekon
c) Kecepatan dan percepatan pada saat t = 3 sekon
d) Posisi partikel pada saat kecepatannya 12 m/s
e) Kecepatan partikel pada saat percepatannya 23 m/s2

2. Percepatan sebagai fungsi Posisi


dv dv dx dv
ax  x  f ( x)  f ( x)  x .  v x  v dvx  f ( x) dx
dt dt dx dx
1 2
 v dv x   f ( x ) dx 
2
vx   f ( x ) dx  C3

3.17
LATIHAN

Percepatan sebuah benda dinyatakan dengan persamaan:


ax  2 x  4 ax : m / s 2 dan x : meter
Pada keadaan awal kecepatannya 5 m/s, tentukan kecepatan benda untuk setiap posisi

3.4 GERAK PELURU/PARABOLA/TRAYEKTORI

Gerak suatu benda yang lintasannya berbentuk parabola


Sumbu x : gerak lurus beraturan
Sumbu y : Gerak lurus berubah beraturan ( a = g ); g : percepatan gravitasi

Persamaan Kecepatan:
vx = v0cos  (3.18)
vy = v0sin  - gt (3.19)
2 2
Besar Kecepatan: v  vx  v y (3.20)
27

vy
Arah Kecepatan : tg   (3.21)
vx

Persamaan Gerak:
dx
vx   x   v0 cos  dt  x  v0 cos  t  C4
dt
(3.22)
dy 1
vy   y   (v0 sin   g t ) dt  y  v0 sin  t  g t 2  C5
dt 2
(3.23)
Jika pada keadaan awal t = 0, x = 0 dan y = 0 maka C4 dan C5 sama dengan nol, maka
Persamaan lintasan:
g
y  x tg  ( ) x2
2 v0 cos 
22

(3.24)

LATIHAN

1. Dari sebuah titik O di tanah ditembakkan peluru dengan kecepatan awal v0 = 60 m/s
dengan sudut elevasi 60°.
a) Bilamana dan dimana peluru akan sampai di titik tertinggi dari lintasannya?
b) Bilamana dan dimana peluru akan sampai di tanah dan berapa kecepatan serta besar
arahnya pada waktu itu?.
c) Bilamana, dimana dan dengan kecepatan serta arah berapa peluru mengenai bidang
tegak lurus yang terletak pada jarak 15 3 m dari titik O.

2. Sebuah peluru ditembakkan dari posisi (1;2) ft dengan kecepatan awal 80 ft/s membentuk
sudut 30° terhadap sumbu horizontal.
Hitunglah:
a) Jarak horizontal ke titik asal, 2 sekon setelah ditembakkan.
b) Jarak vertikal di atas titik asal, 2 sekon setelah ditembakkan.
c) Kecepatan pada saat itu

3. Harus ditembakkan dengan sudut elevasi berapa, bila sebuah peluru mempunyai lintasan
yang melewati titik P (5;6) m dengan kecepatan 60 m/s?

3.5 GERAK MELINGKAR


Gerak suatu benda yang lintasannya berbentuk lingkaran.
28

Partikel bergerak dari P menuju Q perpindahannya sebesar  S ,


S
Kecepatan rata-rata: v   t (3.25)

Kecepatan sesaat: (3.26)

Jika waktu yang dibutuhkan dari P kembali ke P adalah T maka:


2
v (3.27)
T

Percepatan rata-rata: (3.28)

v2
Percepatan sesaat: = (3.29)
R

(percepatan sentripetal/radial)
29

ds d d
ds  R d , v .  R
dt d dt

didefinisikan kecepatan sudut: 

3.30)

Percepatan tangensial: (3.31)

Percepatan di setiap saat:

(3.32)
30

GERAK TRANSLASI GERAK ROTASI

LATIHAN
1. Sebuah benda berputar melalui porosnya dengan kecepatan sudut tetap 10 rad/s
Kemudian dipercepat dengan percepatan sudut tetap 2 rad/s 2 , hingga mencapai
kecepatan sudut 15 rad/s. Setelah itu diperlambat dengan perlambatan 6 rad/s2 sampai
berhenti. Tentukan:
a/ Waktu yang diperlukan untuk mempercepat sampai dengan kecepatan 15 rad/s
b/ Waktu yang diperlukan selama perlambatan
c/ Sudut yang ditempuh selama diperlambat dan dipercepat
d/ Jarak yang ditempuh oleh suatu titik pada jarak 1 meter dari poros selama dipercepat
dan diperlambat.

2. Suatu fly wheel (roda gila) diameter 4 cm dipercepat sehingga tepi roda bergerak
dengan percepatan yang memenuhi persamaan:
a = 5 t + 10 ; a : cm/s2 dan t : sekon
Pada keadaan awal besar kecepatan tepi roda 5 cm/s. Tentukan:
a/ Kecepatan sudut 5 sekon setelah dipercepat
b/ Percepatan roda pada saat 5 sekon setelah dipercepat
c/ Sudut yang ditempuh selama 5 s ekon
31
32
33
34
35

Anda mungkin juga menyukai