Anda di halaman 1dari 21

2.

KINEMATIKA

Endah Setyowati, S.T., M.T.


Capaian Pembelajaran

 Mahasiswa mampu mencari besaran-besaran


fisis untuk mengetahui gerak sebuah partikel
(posisi, kecepatan, dan percepatan)

 Mahasiswa mampu memahami gerak translasi


KINEMATIKA
 Kinematika adalah
cabang ilmu Fisika yang membahas gerak
benda tanpa memperhatikan penyebab gerak
benda tersebut.
 Penyebab gerak yang sering ditinjau adalah gaya atau
momentum.
 Pergerakan suatu benda itu dapat berupa translasi atau
perpindahan, rotasi, atau vibrasi. Dalam bab ini, dibahas
mengenai gerak translasi dan rotasi saja. Sedangkan gerak
vibrasi akan dibahas pada bab selanjutnya yang berkaitan
dengan gerak harmonik.
BESARAN FISIS

Ada 3 besaran fisis yang digunakan untuk mengetahui


gerak sebuah partikel yaitu :
1. Posisi (r), satuannya meter
posisi relatif, perpindahan (r), jarak tempuh
2. Kecepatan ( v ), satuannya m/s
kecepatan rata-rata (vrata-rata) dan sesaat ( v )
3. Percepatan ( a ), satuannya m/s2
percepatan rata-rata (arata-rata) dan sesaat (a)
GERAK TRANSLASI
Contoh dari gerak translasi : menggeser meja dari suatu tempat ke tempat yang
lain, mobil bergerak dari kota A ke kota B, dan sebagainya.

Contoh dari gerak rotasi : planet Merkurius mengelilingi Matahari, elektron


mengelilingi inti atom, putaran baling-baling helikopter, dan lain-lain.

POSISI
Suatu perpindahan benda dicirikan oleh perubahan posisi dari benda
tersebut. Perubahan posisi benda selalu dinyatakan dalam parameter
waktu. Sebagai contoh, perjalanan sebuah bis dari Bandung ke
Jakarta. Oleh karena itu posisi benda adalah fungsi dari waktu.
Posisi : X = f(t)
GERAK TRANSLASI
Gambar di bawah ini menyatakan kordinat dari posisi bis pada waktu
tertentu. Dari gambar diperoleh pada jam 7.00 posisi bis masih di
Bandung. Satu jam kemudian posisinya berada di Ciranjang. Jam 9.00
berada di kota Cianjur. Dan jam 10.00 sudah berada di Jakarta.

Jakarta

Cianjur
Ciranjang

Bandung

7.00 8.00 9.00 10.00 waktu


Contoh fungsi posisi terhadap waktu:
X(t) = 2t2 +2t – 1
X(t) = ln(t2) untuk t  1

Persamaan posisi sebagai fungsi waktu di atas adalah dalam kerangka


satu dimensi, karena benda hanya bergerak dalam arah koordinat X saja.

Untuk kerangka dua dimensi atau tiga dimensi posisi tersebut harus
dinyatakan dalam bentuk vektor dalam komponen arah sumbu koordinat
X, komponen sumbu koordinat Y, dan komponen sumbu koordinat Z.
Gerak 2D dan 3D
Dua dimensi :
y
R(t) = X(t) i + Y(t) j
Contoh :
R(t) = t i + (t + 1)j
R(t) = r(cos t i + sin t j) 5

Tiga dimensi : 3
R(t) = X(t) i + Y(t) j + Z(t) k
1
Contoh :
0 2 4 x
R(t) = t i + (t + 1)j  k t=0 t=2 t=4
R(t) = r(cos t i + sin t j) + k
KECEPATAN
 Besaran lain dalam gerak translasi yang menyatakan perubahan posisi
terhadap waktu adalah kecepatan. Umumnya posisi dinyatakan dalam
bentuk vektor (kecuali untuk gerak satu dimensi), maka kecepatan juga
merupakan besaran vektor. Kecepatan sebuah benda sama dengan
turunan pertama dari posisi terhadap waktu.

dr  t 
v t 
Kecepatan :
dt

Contoh :
Posisi : r(t) = t i + (t – 1)2 j – k
kecepatan : v(t) = i + 2(t  1) j
KECEPATAN

Kecepatan rata-rata : Δr  t  r  t   r  t0 
v 
Δt t  t0
Sehingga persamaan posisi dapat dinyatakan :
r(t) = r0 + v.t

Untuk persamaan posisi dalam satu dimensi :


X(t) = X0 + v.t
r(t0) dan X(t0) menyatakan posisi pada keadaan
awal
Gerak Lurus Beraturan (GLB)
 Gerak lurus beraturan adalah gerak perpindahan benda pada garis lurus dan mempunyai
kecepatan konstan. Persamaan gerak lurus beraturan dinyatakan oleh :

x(t) = xo + vt xo : posisi awal


v : kecepatan

Jika sebuah benda mengalami GLB, maka grafik X – T berupa


garis lurus. Kemiringan fungsi x(t) dinyatakan oleh :

dx(t)
Xo  v(t)  kons tan
dt
t
Contoh
Sebuah benda bergerak dalam bidang XY yang dinyatakan oleh :
x(t) = 2t3  t2 ; y(t) = 3t2 – 2t + 1
Tentukan :
a. Komponen kecepatan untuk masing-masing arah
b. Besar kecepatan gerak benda pada saat t=2 detik.
c. Besar kecepatan pada t = 1 detik
d. Sudut yang dibentuk 𝑣 dengan sumbu x pada saat t=1 detik !
Jawab :
a. vx = dx = 6t2 – 2t m/s dy
vy = = 6t – 2 m/s
dt dt
c. vx(1) = 6.12 – 2.1 = 4 m/s , vy(1) = 6.1 – 2 = 4 m/s,

𝑣 = vx 𝑖 + vy 𝑗 maka besar kecepatan : v = 4 2  4 2  4 2 m/s


𝑣𝑦 4
d. tan-1 ( )= tan-1 ( ) = 45°
𝑣𝑥 4
Soal

Sebuah benda bergerak dalam bidang XY yang dinyatakan oleh :


x(t) = 3t3 + t2 - t ; y(t) = 2t2 – t + 1
Tentukan :
a. Komponen kecepatan untuk masing-masing arah
b. Besar kecepatan pada t = 3 detik
c. Sudut yang dibentuk 𝑣 dengan sumbu x saat t= 3 detik!
PERCEPATAN

 Percepatan adalah perubahan kecepatan terhadap waktu dan


merupakan besaran vektor. Percepatan sebuah benda adalah turunan
pertama dari kecepatan terhadap waktu, atau turunan kedua dari posisi
terhadap waktu.

dv(t ) d2 r  t 
Percepatan: a t  
dt dt 2

Percepatan rata-rata : Δvt  vt   vt 0 


a 
Δt t  t0
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak


translasi/perpindahan benda pada garis lurus dan mempunyai
percepatan konstan.
Persamaan gerak lurus berubah beraturan dinyatakan oleh :
x(t) = xo + vot + ½ at2
xo : posisi awal
vo : kecepatan awal
a : percepatan
GLBB

Percepatan a
X bernilai negatif

X
o
t

Percepatan a
bernilai positif

X
o
t
KINEMATIKA

Secara umum ada 3 kasus kinematika yaitu :


 Posisi diketahui, kecepatan dan percepatan dicari dengan
cara posisi diturunkan.
 Kecepatan diketahui, ada informasi posisi pada t tertentu.
Percepatan dicari dengan cara mendeferensialkan v dan
posisi dicari melalui integrasi v.
 Percepatan diketahui, ada informasi posisi dan kecepatan
pada t tertentu. Kecepatan dan posisi diperoleh melalui
integrasi a.
CONTOH SOAL

Sebuah partikel bergerak pada garis lurus (sumbu X). Percepatan gerak
berubah dengan waktu sebagai a(t) = 12 t2 ms-2.
a. Hitung v pada t = 2 s, jika pada t = 0 benda diam.
b. Tentukan x(t) jika diketahui pada saat t = 2 s benda ada pada posisi x
= 1 m.
c. Tentukan laju benda ketika benda tepat menempuh jarak 66 m.
Jawab :
a. Kecepatan v(t) =  a(t) dt   12t 2
dt  4t 3
 vo
Nilai vo dapat ditentukan dari syarat awal pada t = 0 kecepatan v = 0. v(0)
= 4(0)3 + vo = 0. Sehingga diperoleh vo = 0. Dengan demikian v(t) = 4t3
m/s. Pada t = 2 detik nilai kecepatan v(2) = 4.23 = 32 m/s

b. Posisi x(t) =  v(t) dt   4t 3


dt  t 4
 xo
Nilai xo dapat ditentukan dari syarat awal pada t = 2 detik posisi benda
pada x = 1 m.
Nilai x(2) = 24 + xo = 1.
Sehingga diperoleh xo = -15. Dengan demikian diperoleh x(t) = t4 –
15.
c. x(t) = 66 = t4 – 15 t4 – 81 = 0 atau t = 3 detik
Kecepatan pada t = 3 detik adalah v(3) = 4.33 = 108 m/s
SOAL

3. Sebuah partikel bergerak pada garis lurus (sumbu X).


Percepatan gerak berubah dengan waktu sebagai a(t) = 3 t2
ms-2.
a. Hitung kecepatan partikel tersebut pada t = 6 s, jika pada t
= 0 benda diam.
b. Tentukan posisi partikel tsb (x(t)) jika diketahui pada saat t =
2 s benda ada pada posisi x = 100 m.
c. Tentukan laju partikel tersebut ketika berada pada posisi 160
m.

Anda mungkin juga menyukai